"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PRAKAS BHAYANGKARA MURKA
Serangan Nyi Srintil makin membabi buta. ia menyabet kan selendang kuningnya ke segala arah. hingga mengenai ketiganya.
"berani kalian menentangku!"
Nyi Srintil makin murka dan memutar tubuhnya hingga membentuk pusaran angin yang kencang.
jimin berpegangan pada sebuah pohon untuk menahan yubuhnya dadi hempasan angin yang terus memutar. Egi memeluk baru besar yang tertanam d tanah .
sementara Ryuka ikut terseret pusaran angin
Tubuhnya berputar mengikuti arah angin yang melingkar. kemudian Ryuka terhempas cukup jauh.
sosok makhluk bersayap menangkap tubuh Ryuka.
Pusaran angin berhenti. pandangan Nyi Srintil berfokus pada lelaki bersayap hitam yang menangkap Ryuka.
Mata Nyi Srintil membulat sempurna. dengan penuh amarah dan dendam , ia menyabet kan selendangnya hingga memanjang dan hampir mengenai Ryuka dalam pelukan Erlangga. dengan sigap Erlangga memutar tubuhnya hingga sabetan selendabg Nyi Srintil mengenai punggung dan sayap besarnya.
Erlangga menyandarkan tubuh Ryuka ada sebuah pohon. Ryuka masih merasakan pusing dan pandangannya sedikit buram
Erlangga membalikkan badan dan segera melayangkan serangan. terjadi lagi pertarungan sengit antara keduanya.
Nyi Srintil terluka akibat cakaran kuku tajam Erlangga. sementara Erlangga juga terluka karena sabetan selendang Nyi Srintil. bulu-bulu pada sayapnya banyak berguguran.
"lain kali akan ju habisi kau Erlangga!"Nyi Srintil melesat ke udara sambil memegangi perutnya yang terluka.
Erlangga tertunduk sambil memegangi dadanya. tubuhnya ambruk tergeletak di atas tanah.
"Erlangga!" Ryuka berlari menghampiri nya.
"Ryuka! jangan mendekat!" teriak Egi.
Ryuka terus berlari ke arah Erlangga.
"Erlangga! kamu terluka?"Ryuka menyentuh dada Erlangga.
"tidak apa-apa. luka ini akan segera sembuh. ini tidak seberapa di banding dengan rasa sakit ketika kau meninggalkan ku, sakit di dalam dadaku yang tidak dapat terobati. "
Erlangga menggenggam tangan Ryuka dan meletakkan di dadanya.
"aku tidak meninggalkanmu,, Erlangga. aku hanya masih mempunyai banyak tugas yang belum aku selesaikan, " ucap Ryuka sembari menyebabkan rambut Erlangga yang menghalangi wajahnya.
"Ryuka! ayo pergi! dia siluman jahat! kau akan di perdaya olehnya dan di jadikan budak di alamnya!" Egi menarik paksa Ryuka.
Jimin pun menghampiri .
"kita harus cepat pergi, sebelum ada makhluk lain yang mengusik kita!" ucap jimin.
"pergilah! Ryuka!" ucap Erlangga.
"bagaimana denganmu?" tanya Ryuka.
"biarkan saja dia! kenapa kau pedulikan siluman jahat itu!" hentak Egi kesal.
"cepatlah pergi Ryuka, aku akan memanggil Grahabrama untuk menolongku" ucap Erlangga.
Erlangga memandangi kepergian Ryuka hingga mereka sudah tak terlihat lagi.
mereka melanjutkan e prjlanan dengan berjLan kaki, karena kuda yang menarik kereta sudah lari entah kemana.
"apa kau mulai jatuh cinta dengan siluman itu?" tanya Egi.
"tidak mas! aku hanya kasihan. dia sudah dia kali menyelamatkan ku"
"tapi dia punya alasan kenapa dia mau menolongmu! dia sedang mencoba merayu agar kau mau di bawa ke alamnya! apa kau lupa bagaimana cara dia menculikmu waktu itu?" Egi terlihat amrah dengan sikap Ryuka.
Ryuka tertunduk
"sudahlah , Egi !jangan memarahi Ryuka lagi! yang penting kita selamat. sebentar lagi kita sampai di prkampungan!" tukas jimin.
"jin, buatlah adikku ini mencintaimu saja, agar dia tidak tergoda dengan siluman" bisik Egi di telinga jimin.
Ryuka menabok lengan Egi.
"aku dengar ya mas!" wajah Ryuka cemberut.
-------------------
Di rumah Nyai Gandari......
perlahan api mulai padam. menyisakan bekas gosong pada sebagian dinding belakang dan sekitar tempat ritual. beberapa orang mengalami luka bakar.
Nyai Gandari mengumpulkan semua Abdi di ruang pertemuan. wajahnya ternlihat sangat murka. ia menyadari hilangnya Egi, dan mencurigai atas kejadian ini adalah sebuah kesengajaan.
"siapa yang berani mempermainkanku! jika tidak ada yang embgaku maka aku akan mencambuk kalian semua!" teriak Nyai Gandari dengan lantang.
mereka semua terdiam.
"jawab!" Nyai Gandari menghampiri mereka satu persatu.
terlihat wajah-wajah yang tegang karena ketakutan .
"ampun, nyai! izinkan saya berbicara" dewi mengacungkan tangan.
"bicaralah!"
"ini semua ulah pelayan baru nyai,dia yang sengaja membuat kekacauan. saya melihat gelagat aneh sejak pertama dia datang. dan terbukti bahwa sekarang dia tidak ada di sini, " ucap dewi.
"siapa pelayan baru itu? aku tidak merasa menerima pelayan baru!"
"ampun xnyai! mungkin dia penyusup yang menyamar sebagai pelayan. saat dia datang, saya sempat kehilangan pakaian waktu melakukan ritual penyucian, " Sukinah menimpali.
"jum! apakah ada pelayan baru?" Nyai Gandari menginterogasi mbak jum.
"tidak ada, nyai! jika ada pelayan baru, pasti dia datang kepada saya sebelum mulai bekerja. mungkin mereka melihat makhluk ghaib yang menyamar, atau bahkan mereka hanya mengarang cerita, "jawab mbak jum.
Dewi dan suminag saling berpandangan.
"siapa yang melihat pelayan itu selain mereka!?"
di saat pelayan lain ingin angkat bicara, aditama dengan sigap mendahului mereka.
"Nyai Gandari, saya juga melihag ada wanita yang memakai pakaian pelayan, tapi dia bukan manusia. saya sudah mengusirnga sejak pagi tadi" kata aditama.
"bagaimana bisa sampai kecolongan ada makhluk lain yang berani masuk ke sini"
"mungkin dia mempunyai ilmu yang cukup tinggi untuk menembus pagar ghaib, nyai!" jawab aditama.
Abdi lain yang ingin menyampaikan tentang laki-laki yang menjadi Abdi baru kini juga enggan untuk bercerita. karena mbak jum dan aditama adalah pangkat tertinggi di sana. jadi tidak ada yang berani menentang mereka. Nyai Gandari sudah terlanjur mempercayai keduanya.
Nyai Gandari semakin murka dan mengayunkan cambuk ke segala arah. membuat keadaan menjadi porak-poranda dan melukai beberapa abdinya.
lalu ia pergi meninggalkan mereka semua. Nyai Gandari berteriak dalam kamarnya seprti orang gila.
"gandari! kau gagal melakukan ritual ke dua!"
Tiba-tiba Prakas Bhayangkara muncul dengan wujud harimau putih
" ampun gusti pangeran! hamba telah melakukan kesalahan!" ia bersujud di hadapan siluman harimau itu
"eargghhh!!"
Prakas Bhayangkara melampiaskan kemarahan yang dengan menyerang Nyai Gandari dan mengobrak-abrik seisi kamarnya.
"ampun, gusti…"
Nyai Gandari terus memohon ampun. tubuhnya terkulai lemas dengan banyak luka cakaran yang menganga. Prakas Bhayangkara berubah menjadi wujud manusia
"sebagai gantinya, kau harus siapkan tumbal untuk bulan purnama ini!ingat, waktumu hanya tersisa empat ahri saja! dan perkawinan Roro Arimbi akan di ganti satu tahun lagi! jangan sampai kau membuat kesalahan lagi! atau jiwamu akan terkurung di alamku selamanya!"
"h-hamba mengerti gusti…"
di luar, aditama masih merenung. memikirkan nasib Ryuka.
"semoga kalian sampai dengan selamat, aku percaya kalian bisa menghadapi rintangan yang ada, "
Mbak jum datang menghampiri dan duduk di samping aditama.
"apa kau memikirkan gadis itu , aditama?"
suara mbak jum membuyarkan lamunannya.
"mbak jum!"
"jadi, gadis itu bernama Ryuka, bukan mita? apa kau yang membantunya masuk ke sini dan membebaskan calon suami kanjeng putri?" mbak jum memandang aditama dengan tatapan menelisik.
"kenapa mbak jum melindungi dari tduhan dewi?"
mbak jum tersnyum masam.b
"aku ikuti permainanmu!"
"apa maksudmu, mbak?"
"katakan siapa gadis itu sebenarnya?" mbak jum balik bertanya.
"mbak jum tidak perlu tahu siapa dia!"
"bagaimana dengan benda ini?" mbak jum menunjukkan kalung Ryuka di tangannya.
Aditama berusaha merebutnya, namun mbak jum lebih dulu menghindar.
"katakan, atau aku akan berikan kalung ini pada Nyai Gandari!"ancam mbak jum
"berikan kalung itu padaku!"
"tidak, sebelum kau katakan siapa gadis itu!"
"dia hanya tersesat. dia tidak sengaja masuk ke sini"!
"aku tidak menerima kebohongan!"
Mvak jum melangkah pergi. aditama mengejarnya.
"suruh dia temui aku! aku akan kembalikan kalungnya!"
aditama tidak berani memaksa mbak jum, karena ada beberapa penjaga yang lewat. ia takut jika mbak jum keceplosan dan mengatakan tentang Ryuka.
Sementaea itu, Ryuka bersama Egi dan jimin sudah sampai di perbatasan hutanhutan.
"akhirnya, kita kembali ke kampung setelah terjerat dib lubang siluman" ucap Ryuka.
"bukan terjerat, tapi kamu datang untuk menyerahkan diri!" sahut jimin dengan muka datarnya.
"apa pun itu aku berterima kasih dengan kegigihan kalian.jika tidak ada kalian, aku sudah tidak ada lagi di sini, " ucap Egi.
"mas, aku kehilangan kalung ku, " ucap Ryuka tiba-tiba.
"apa? di mana kau menjatuhkan nya?" Egi terlihat panik.
"aku tidak tahu. waktu bertemu Nyi Srintil, kalung ku sudah tidak ada"
"gawat! kalau kalung itu ikut terbakar bagaima?atau di temukan orang jahat, bisa sangat bahaya!"
"apa istimewanya kalung Ryuka?" tanya jimin.
"kaling igu wasiat dari eyang buyutku. "
"hmm, aku juga punya warisan turun temurun dari buyutku. mbah kakung yang memberiku waktu aku masih kecil. setelah bapakku meninggal. tapi aku tidak tahu kegunaannya. aku tidak pernah memakainya, dan hanya aku simpan di lemari"
"apa ada batu permata?" tanya Ryuka penasaran.
"ya, baru permata bewarna merah dan terkadang suka mengeluarkan cahaya yang menyilaukan, makanya aku tidak mau memakainya karena merasa aneh!"
"mungkinkah itu baru permata merah"tangkas Egi.
"lain kali boleh aku melihatnya?" tanya Ryuka.
"y, datanglah ke rumahku, "
meteka mengangguk
mereka sampai di perkampungan saat matahari mulai menampakkan cahaya. nampak beberapa orang membawa cangkul berpapasan dengan mereka.
"bukannya kalian cucu Mbah Sutijah dan anaknya mbok darsih yang hilang tiga hari lalu?" tanya seorang warga
"iya, pak!"
"eh, kemana saja jalian. satu kampung sudah grgr, kami pikir kalian jadi tumbal siluman!"
"kami tersesat di hutan, pak! sepertinya kami di permainkan oleh makhluk ghaib hingga tidak menemukan jalan keluar!" jawab Ryuka
" owalah! mulakan rungokno omongan wong tuo! ojo ngelayap wengi!"
(owalah! makanya dengarkan omongan orang tua. jangan kelayapan malam hari!)
"injih, pak!"
"Egi…! owalah Egi tena toh iki! aku ora ngimpi toh!"
(egi… owalah Egi beneran kan ini! aku tidak mimpi kan!)
Tiba-tiba supardi berlari memeluk Egi.
"iya, kang pandai, ini aku sudah pulang, " jawab Egi.
"aku pikir kamu di gondol demit. aku sampai tidak berani mancing di sungai, takut di hantui arwahmu, ha ha ha ha ha…" tawa bahagia supardho terdengar sangat renyah.
"walah, kang oardhi seneng banget temen mancingnya pulang, " ledek Ryuka.
"bukan sekedar teman mancing, tapi teman kerja, teman bercerita, pokoknya semua kita lalui bersama, " jawab Egi.
mereka tertawa bahagia. betapa leganya melepas rasa lelah setelah tiga hari di hadapkan dengan ketegangan dan tantangan.
tok…tok…tok…
Mbah Sutijah membuka pintu.
"kalian pulang?" dengan raut muka terkejut Mbah Sutijah memeluk kedua cucunya.
mereka tidak menceritakan apa yang di alaminya selama ini. hanya bercerita jika mereka di sesatkan oleh demit penunggu hutan.
terpaksa deh...nikah sm org jahat