*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 23 — Kelompok Misterius
"Apa yang kau katakan? Apa semua yang kau ungkapkan benar?!"
Tetua Lan baru saja tiba di markas Sekte Taring Serigala, tanpa menunggu waktu ia langsung bertemu dengan pemimpin sekte tersebut dan melaporkan tentang terbunuhnya Dua Belas Taring Darah.
"Aku sangat yakin Senior, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa para Taring Darah terbunuh..."
Tetua Lan berusaha menyelesaikan laporannya dengan baik meski suaranya terdengar bergetar karena ketakutan.
Liang Zheng adalah Patriark Sekte Taring Serigala, dia merupakan pria yang berpenampilan tiga puluhan tahun namun sebenarnya ia merupakan kultivator sepuh yang mempertahankan kemudaannya.
Kekuatannya terbilang sangat tinggi, di Kekaisaran Langit Selatan pria itu termasuk dari dua puluh jagoan aliran hitam yang sangat ditakuti terutama tentang kekejamannya.
"Tidak mungkin! Dua Belas Taring Darah adalah kelompok pembunuh tingkat tinggi yang dilatih olehku langsung, selama mereka bekerjasama menggunakan formasi, seharusnya tidak ada yang bisa mengalahkannya!" Nafas Liang Zheng memburu.
Sejak tadi, Liang Zheng berada di markasnya sambil menunggu Tetua Lan dan Dua Belas Taring Darah kembali dan membawakan Tubuh Surgawi kepadanya.
Tidak hanya Tubuh Surgawi gagal didapatkan, Tetua Lan malah membawa berita buruk yang sangat sulit diterima Liang Zheng.
Tetua Lan menundukkan kepalanya, tidak berani bersi tatap, ia secara terbata-bata menjelaskan bahwa Liu Yuwen yang menjadi lawan Taring Darah juga tak kalah kuat, tidak hanya bisa menghancurkan formasi pembunuh tetapi ia bahkan mampu menekan 12 Taring Darah seorang diri.
"Melawannya seorang diri? Pastinya dia adalah jagoan dari kekaisaran ini bukan? Kekuatannya pasti menyamai diriku!" Liang Zheng mengepalkan tangannya keras.
"Kemungkinan memang demikian Senior, aku melihat pertarungan tersebut dan Dua Belas Taring Darah tidak mampu mendesak jagoan itu bahkan sesudah menggunakan pil suci sekalipun."
Liang Zheng menarik nafas dingin, pil suci adalah pil rahasia di aliran hitam, seseorang tidak akan mengonsumsinya jika tidak dalam situasi serius. Pil suci membuat kekuatan kultivator meningkat pesat selama beberapa waktu.
Liang Zheng diam sejenak sambil memejamkan matanya, ia berusaha untuk mengatur kemarahannya yang sulit dikendalikan.
"Terbunuhnya Dua Belas Taring Darah adalah pukulan telak bagi Sekte Taring Serigala, kami setidaknya kehilangan 40% dari kekuatan kami..." Liang Zheng menghela nafas panjang.
Tetua Lan menelan ludah, ia tidak menyangka begitu berpengaruhnya Dua Belas Taring Darah di sektenya.
"Sekarang, jika mereka sudah tewas lalu bagaimana kau bisa hidup dan sampai disini?" Tatapan Liang Zheng seketika berubah, tubuh Tetua Lan bergetar hebat kala sorot mata dingin tertuju ke arahnya.
"A-aku menggunakan pil suci untuk kabur saat para Taring Darah sedang bertarung."
Liang Zheng tersenyum sinis. "Lalu, apa yang kau harapkan datang kesini."
"Aku, aku ingin gabung ke sekte Senior serta... Karena aku sudah memberitahu lokasi Tubuh Surgawi, meski gagal mendapatkannya aku harap Senior menepati janji untuk tetap membayarku."
Perjanjian Tetua Lan dan Liang Zheng sebenarnya cukup sederhana, jika Tetua Lan berhasil menunjukkan tempat Tubuh Surgawi berada maka ia akan di beri imbalan.
Liang Zheng tersenyum lebar, "Baik-baik, karena kau berjasa atas Tubuh Surgawi itu maka aku akan memberikanmu hadiahnya."
Mata Tetua Lan menjadi antusias, ia menengadahkan kedua tangannya, bersiap menerima imbalan tersebut namun tiba-tiba sebuah belati melesat cepat dan menancap tepat di tenggorokannya .
"Senior, kau..." Tetua Lan terbata-bata, darah segar mulai keluar dari bibirnya.
Tetua Lan memegang tenggorokannya sambil berusaha menghentikan pendarahan. Tetua Lan seolah lupa, tidak hanya belati itu tajam tetapi ia juga memiliki racun yang mematikan.
Tetua Lan yang terkejut serta merasa tidak percaya akan diserang, menatap ke Liang Zheng yang masih duduk di kursinya, senyuman pria itu sudah berubah menjadi seringai jahat.
"Kau masih belum menyadarinya, membawa Tubuh Surgawi sekalipun kau akan tetap bernasib seperti ini..." Liang Zheng tertawa sambil memainkan belati di tangannya. "Kau bilang ingin gabung ke sekteku bukan? Pengkhianat sepertimu akan selalu jadi pengkhianat, kau hanya mementingkan dirimu sendiri. Di pandanganku, pengkhianat sepertimu lebih menjijikan dibandingkan mereka yang memohon agar nyawanya selamat."
Tetua Lan jatuh ke tanah, tubuhnya mulai bergetar hebat diikuti mulutnya yang berbusa saat racun di belati itu sudah bekerja di tubuhnya.
Tetua Lan perlahan mulai menyesali pengkhianatannya, andai ia tetap berada di Sekte Bunga Anggrek dan menjadi Tetua di sana, mungkin nasibnya tidak akan berakhir seperti ini.
Liang Zheng mendengus kesal saat Tetua Lan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dengan mata yang masih terbuka, menunjukkan perempuan itu masih tidak rela dirinya mati dalam kondisi seperti itu.
"Keluarkan mayatnya dari sini, aku tidak sudi melihatnya lagi!" Perintah Liang Zheng. "Berani-beraninya dia kabur dengan menumbalkan para Taring Darah."
Dua anggota sekte yang sejak tadi diam bersembunyi di ruang itu langsung menunjukkan diri kala Liang Zheng memerintahnya.
Tanpa perlu menunggu, salah satu anggota itu langsung membawa jasad Tetua Lan keluar.
"Ketua, apakah kita masih melanjutkan untuk mendapatkan Tubuh Surgawi?" Satu anggota lainnya masih berdiri di samping Liang Zheng.
"Tidak perlu, Tubuh Surgawi itu kemungkinan akan bersembunyi ke tempat yang aman, mengincarnya sekarang hanya membuang-buang waktu."
"Sebenarnya Ketua, aku tidak menyangka para Taring Darah akan terbunuh..." Anggota sekte tersebut memberikan pendapatnya. "Apa kita akan mengincar orang yang sudah membunuhnya?"
Sekte Taring Serigala terkenal dengan karakter mereka yang pendendam, di kekaisarannya, siapapun yang menyinggung sekte tersebut maka dipastikan orang itu akan binasa.
Liang Zheng berdecak pelan. "Jika kita tidak berada di kekaisaran lain, aku tidak keberatan untuk menyelidiki orang yang membunuh para Taring Darah lalu melakukan aksi balas dendam namun sekarang keadaannya jauh berbeda..."
Liang Zheng menghela nafas panjang ketika mengingat situasi Kekaisaran Langit Selatan yang dengan cepat berubah dalam waktu singkat ketika ada sebuah eksistensi datang ke negara tersebut.
Sebuah kelompok misterius yang memiliki kekuatan yang belum pernah ada dalam sejarah menjajah Kekaisaran Langit Selatan, tidak peduli apakah itu aliran hitam atau putih selama mereka menghalangi kelompok tersebut, maka dapat dipastikan kelompok itu akan binasa.
Liang Zheng masih mengingat bagaimana sekte-sekte aliran hitam dimusnahkan oleh kelompok misterius itu, bahkan jagoan nomor dua di Kekaisaran Langit Selatan dinyatakan gugur saat berhadapan dengan mereka.
Setelah beberapa bulan menjajah, Liang Zheng kemudian mendapatkan informasi bahwa kelompok itu berasal dari luar benua. Entah alasan apa yang membuat mereka kesini namun yang pasti, kekaisaran jadi diliputi banyak kekacauan karena ulah mereka.
Liang Zheng juga mengetahui bahwa setiap anggota kelompok itu memiliki kekuatan yang tidak lagi di ranah Alam Kaisar, yang menandakan bahwa mereka memang bukan berasal dari sini.
Dengan berat hati, sekte aliran hitam harus angkat kaki dari sana karena khawatir jadi korban pembersihan kelompok misterius itu.
Bersama sekte aliran hitam yang lain, Sekte Taring Serigala pindah ke Kekaisaran Langit Utara karena di kekaisaran ini, mereka bisa lebih aman.