Ana seorang pekerja keras yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ibu dan kedua adiknya setelah kepergian ayah nya.
Hingga suatu hari dia menderita penyakit leukimia stadium akhir membuatnya hanya dapat bertahan selama 3 bulan saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Anna tidak bisa tidur setelah mendengar pengakuan joan tentang perasaannya beberapa saat yang lalu, Anna bahkan tidak dapat memberikan kepastian pada joan lantaran ia juga tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Sekalipun apa yang tengah ia rasakan terhadap joan saat ini adalah cinta, dia tetap tidak bisa berbuat apa-apa dikarenakan dia hanya orang biasa belum lagi hidup nya yang tidak akan lama lagi. Dia tidak pantas untuk Joan.
Beberapa saat yang lalu.
'aku mencintai mu Anna, bagaimana bisa kau katakan aku mungkin mencintai Tiara juga.'ucap joan.
' kau bercanda.' ucap Anna.
' Apa aku terlihat sedang bercanda, aku serius anna.' tegas joan. Anna merasa canggung dengan pengakuan joan padanya.
' sebaiknya kau pulang, tidak baik terlalu malam dirumah gadis yang tinggal sendiri.' ucap Anna beranjak dari kursi nya.
' Apa aku di tolak.' ucap joan.
Anna menghentikan langkahnya, Anna terdiam mendengar perkataan joan.
' aku tahu kau tidak perlu mengatakannya, tapi tenang saja Anna, kita akan tetap berteman. Tolong jangan menjauhi ku seperti itu lagi.' ucap joan.
Joan berdiri dari duduk nya dan berjalan melewati Anna menuju pintu keluar, Anna melirik pintu yang baru saja ditutup oleh joan.
Anna tidak bisa diam di atas ranjangnya, jam sudah menunjukkan pukul dua pagi tapi matanya tak kunjung mengantuk juga.Anna frustasi dan menggaruk kepalanya.
" ini gila, sekarang bahkan aku tidak bisa tidur." ucapnya menggerutu.
Keesokan harinya Anna bangun kesiangan hanya tersisa 25 menit sebelum absen pagi berakhir Anna segera berlari turun dari bis sambil memperhatikan waktu yang hanya tinggal delapan menit lagi.
" Astaga ini buruk, buruk sekali."
Saat akan berjalan ke arah lift , Anna melihat joan di dalam lift bersama dengan seorang gadis cantik yang begitu ceria sedang berbicara tapi tidak didengarkan oleh joan, mata joan melirik Anna yang sepertinya segan untuk masuk ke dalam lift karena ada Tiara disana.
" masuk saja Anna , kau bisa terlambat nanti." ucap joan.
Anna mengangguk dan masuk ke dalam lift, Anna berdiri di samping Tiara yang sekarang menggandeng tangan joan. Joan merasa risih dan mencoba melepas tangannya dari Tiara tapi Tiara tidak mau melepaskannya.
" kelihatannya kamu dekat dengan bawahan mu ya." ucap Tiara, Anna memilih diam saja mencoba untuk menyamar kan dirinya menjadi tidak terlihat.
" kami berteman." ucap joan tanpa minat.
" oh begitu kah, kalau begitu kenalkan aku Tiara tunangan joan dan sekarang aku akan bekerja jadi sekretaris pribadi nya joan." Tiara mengulurkan tangannya dengan semangat ke arah Anna.
" saya Anna , salah satu staff marketing di perusahaan ini." sahut Anna membalas uluran tangan Tiara. Anna berpikir Tiara adalah gadis yang baik, dan dia merasa sedikit iri karena kehidupan Tiara yang sangat beruntung.
Anna tidak mengerti hatinya merasa sakit saat melihat tangan Tiara menggandeng tangan joan, tapi sekeras apapun ia mencoba mengelak perasaannya ini nyata.
Ternyata dia memiliki perasaan yang sama terhadap joan.
Lift berhenti Tiara dan joan keluar terlebih dahulu di susul oleh Anna yang langsung menuju ruangannya.
" kau duluan saja ,nanti aku susul masih ada yang harus aku kerjakan." ucap joan pada Tiara.
" oh begitu, baiklah aku tunggu di ruangan mu ya, jangan lama-lama." ucap Tiara.
Tanpa menjawab perkataan Tiara joan sudah melesat pergi menghampiri Anna yang tengah mengambil minum di dapur.Joan menghampiri Anna.
" itu tidak seperti yang kau pikirkan." ucap joan tergesa-gesa.
" hmm apa?" tanya Anna.
" Aku dan Tiara di lift tadi , itu tidak seperti yang kau pikirkan. Aku mencoba menepis tangan nya tapi dia tetap menggandeng tangan ku, aku serius Anna tidak ada apapun antara aku dan Tiara." jelas joan panjang lebar.
" joan kau tidak perlu menjelaskannya padaku, karena pada dasarnya kita hanyalah teman dan Tiara adalah tunangan mu." ucap Anna membuat joan seakan tersadar dengan pengakuannya, ia tidak tahu kenapa tapi hatinya terus meminta nya untuk menjelaskan keadaan nya pada Anna.
" entahlah aku merasa harus menjelaskannya padamu, kurasa itu sesuatu yang benar." ucap joan.
Anna menatap punggung joan yang kini menjauh hingga tak terlihat lagi.
" tidak ada waktu dan kesempatan di dunia ini untuk kita joan, tidak ada." gumamnya.
Yudha kini tengah duduk berdua dengan teman kampusnya.
" yakin gue bisa dapat uang banyak." tanya teman nya.
" yakin lah bro, tapi Lo harus bisa ngerahasiain kerjaan ini." ucap Yudha.
" kerjaan apa sih yang lagi Lo kerjain." ucap temannya penasaran.
Yudha melirik kesegala arah memastikan tidak ada orang saat ia mengeluarkan bubuk putih itu dari kantong nya.
" astaga, ini kan... gila Lu parah." ucap temannya.
" Lo mau uang kagak, dengar ya cuman ngantarin ini obat ke pelanggan yang udah di tentuin kita bisa dapat uang sampe sepuluh juta per minggunya." ucap Yudha mencoba meyakinkan temannya.
" Tapi ini bahaya bro, kita bisa di penjara tahu." ucap temannya.
" makanya jangan sampai ketahuan dodol, lu lihat motor baru gue , hasil dari ini. Mantap nggak." ucap Yudha.
" iya juga sih , tapi gua takut bro." ucap temannya.
" kamu nggak usah takut kita ada yang menjamin, ada master yang bakal jadi back up kita jadi tenang aja.ok" ucap Yudha.
" ok gue ikut Lo kapan kita mulai ngantar." tanya temannya.
" pulang kampus nanti gue tunggu Lo di parkiran." ucap Yudha.
Tiara memasuki kantin untuk makan siang,tanpa sengaja ia melihat Anna tengah makan sendirian di sana.
Tiara menghampirinya dengan makanan di tangannya.Ia memperhatikan makanan Anna yang terlalu sedikit dengan lauk tahu saja.
" mana bisa kamu kenyang kalau makan cuma sedikit gitu." ucap Tiara.
Tiara memindahkan ayam goreng yang ada di atas nampan nya di tambah dengan beberapa sosis dan sayuran juga.
" nah begini kan lebih seimbang." ucap Tiara.
" kau tidak perlu membagi makanan mu padaku." ucap Anna.
" maaf mungkin terkesan tidak sopan, tapi Anna teman joan adalah teman ku juga jadi biarkan aku melakukan ini sebagai teman mu, sekarang makanlah sampe kenyang." ucap Tiara menyunggingkan senyum manis nya pada Anna.
Hati Anna merasa hangat melihat kebaikan Tiara padanya dia merasa seperti mendapat teman perempuan pertamanya.
" terima kasih , maaf sikap ku terlalu buruk tadi." ucapnya.
" ah tidak perlu gak enakan begitu santai saja Anna." ucap Tiara.
joan melihat Anna dan Tiara yang terlihat begitu akrab, joan menghampiri mereka dengan nampan di tangannya.
" ohh seorang bos makan di kantin bersama karyawan." ledek Tiara.
" habis kan makanan mu dan jangan berisik." ucap joan.
" siap bos ." ucap Tiara melakukan gerakan hormat.
Joan memperhatikan Anna yang kini tengah makan dengan kikuk di hadapannya.
" oh iya Anna makanlah udang ini , ini punya protein yang sangat tinggi bagus untukmu." ucap Tiara.
Sebelum Tiara berhasil meletakkan udang tersebut di piring Anna , joan langsung menghentikan Tiara.
" Jangan berikan dia udang, Anna alergi udang." ucap joan membuat Tiara langsung menatap joan dan Anna bergantian.