>Alea, adalah wanita kuat yang beruntung mendapatkan sistem.Sifatnya yang dingin selalu membuat lawan bicara ketar-ketir,meskipun begitu Alea tetap memiliki hati nurani.<
Di sebuah mansion yang megah,terlihat seorang gadis yang menangis menjerit melihat semua anggota keluarganya bersimbah darah.
"Daddy,mommy...,abanggg..,kakek... Bangun...hiks..hikss...bangunn..,siapa yang bikin kaliann begini!!.."marah gadis itu sambil memangku kepala ibunya yang bersimbah darah.
"HAHAHAHAHA...HAHAHA..."seseorang tertawa jahat dari arah belakang."Hmm..sayangku alea..apakah kau tau..aku yang telah membunuh mereka semua HAHHAAHAH..."dia adalah tunangan dari Alea yang bernama Riko.
Alea yang mendengar itu dari mulut sang tunangan langsung dibuat tambah frustasi.
"Aaaaaaakkkkkhhhh...Riko apa yang sudah kau lakukan dengan keluargaku!!..aku tak akan memaafkan mu Aaaaaakkhhhhh...kenapa semua ini bisa terjadi..hiks..hiks Daddy..mommy.. Maafin Alea,ini semua salah Alea..Alea minta maaf bangun lah dad..mom
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flora#elyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. jauh-jauh dari siluman 'merusak pemandangan saja'
"hadiah nya adalah 100 persen saham Queen by Resort"
'meski tidak ada hadiah pun aku akan melaksanakannya demi keluargaku' Dalam benaknya Alea berkata dengan sungguh².
"tidak apa-apa, hadiah yang didapat dari sistem untuk apresiasi untuk anda agar semangat berjuang."
Alea hanya menganggukkan kepalanya 'terima kasih.'
Singkatnya Alea sudah berada di atas salah satu pohon, memastikan keberadaan keluarganya benar-benar disini. Kesal sekali Alea hanya melihat hutan dengan pepohonan yang lebat membuat hawa menjadi suram dan juga membuat aktivitasnya sulit mendapat titik pasti keluarganya.
"hais. . disini sangat sulit menemukan mereka."
"felix—"
Dor!!
Segera Alea berteleportasi ke tempat suara tembakan.
POV keluarga Alea~
"Dad..,, mommy takut berada disini." bagaimana tidak tenang, rasanya hawa disana sangat mencekam.
"yang sabar mom, pasukan selalu bersama kita."
"bagaimana pun juga kita harus keluar menemukan kakek." amarah Alzar berkobar saat ini.
ternyata mereka berhasil di sekap dengan ancaman di tembak saat ini juga jika tidak patuh.
Brukk,, brakk
Sret.. Krakk. .
"apa kalian mendengar sesuatu?" apakah hanya dirinya seorang yang salah mendengar pikir Algar.
POV alea~
"dimana Sino bajingan itu katakan!"
"kami tidak akan pernah memberitahumu!"
"terserah saja, tapi jangan senang dulu,, aku tau dia ada di mana"
Brakk,, kraakk srett.. 'Aaaaa'
setelah beres ia pergi ke arah tempat yang ia curigai adalah tempat Sino. Dengan insting yang tajam ia mengetahui bahwa musuh ada di tempat tersembunyi.
Dengan keberanian yang mantap ia menggeser tembok yang diduga tempat rahasia Sino berada, dannn binggoo!! Alea melihat Sino tergeletak di kasur dengan Mata Terpejam. Sekuat tenaga dia mengangkat tubuh sino dan membawanya ke tempat tersembunyi.
"Felix transformasikan dirimu menjadi manusia, aku butuh bantuanmu membawa kakek pulang ke mansion."
"baiklah, aku tidak bisa membantumu lebih dari ini, ini perintah sistem utama" lagi lagi sistem utama.
~ ~ ~
POV keluarga Alea~
"gue juga denger,"timpal Alzar.
'siapa yang berantem?' Daddy mesti tahu, tidak mungkin sesama anggota baj*Ngan Sino adu berantem kan?
Ternyata dan ternyata yang lagi-lagi berulah adalah Sino, rival Daddy Alea. Tapi apakah mereka gentar dengan ancaman Sino? Jawabannya tidak sama sekali, mereka yakin pasukan keluarga rafassya akan cepat bertindak jika sudah keterlaluan. (Kelamaan elah . .)
Daddy tidak tahu apa akibatnya berlama-lama disana. Hanya Alea dan Felix lah yang tahu.
Brakk
pintu terbuka dengan kabut yang mengelilingi tubuh seseorang dengan kerennya. Alea berjalan mendekat, semua melihatnya dengan bingung, siapa gerangan memakai baju serba hitam dan wajah tertutup masker.
Srett
"Ale. . Apakah itu kamu?" mommy sempat ngefreeze saat Alea membuka maskernya.
"kita harus cepat keluar dari sini, sebelum pasukan lain datang." ucap Alea
#Dirumah~
Semua keluarga Alea saling mengobati luka masing-masing dengan wajah yang terlihat jelas banyak pikiran.
"apa kalian memikirkan kakek?" Alea membuka suara.
"iya, sejak pagi kakek tidak ada tanda-tanda akan pulang dari aktivitasnya jogging,, tapi disaat bingung mencari, nomor tak di kenal menelpon mengatakan 'jika ingin menemui kakek,, pergi ke alamat xxx"
Alzar menceritakan kronologi di mana dia dengan buru-buru segera ke tempat tujuan.
"Daddy mendapatkan telpon yang sama seperti Abang mu Alea." Dan hasilnya mereka terjebak tanpa menemukan keberadaan kakek indra.
"Daddy seharusnya jangan membawa mommy juga, itu sangat berbahaya dan berada di tempat tadi terlalu lama akan menyebabkan kematian yang di sengaja. Mereka berencana membakar tempat yang kalian tempati tadi."
"Daddy minta maaf karena tidak bisa mencegah mommy. tapi kamu tahu dari mana soal ini princess" ucap Daddy.
"aku peka Daddy, kalian tahu rumah ini kosong lompong saat aku pulang, siapa yang tidak akan curiga." Alea menjawab dengan sama persis seperti yang dia rasakan.
"kakek sudah di kamar, jenguk gih." Alea berkata dengan santainya.
"ka. . Kakek didal—" ucapan Alzar terpotong.
"wah syukurlah. . Princess memang luar biasa, ayo kita naik!" Daddy dengan yang lainnya meninggalkan Alzar yang bad mood saat perkataannya di potong.
_ _ _ _
Di jalan, tidak sengaja lili melihat lelaki tampan di sebuah mobil hitam saat berhenti di lampu merah.
"wih cakep bener, ck gue musti dapetin tuh cowok" lili bergumam kecil.
POV Xavier~
'ck, sialan Napa mata tuh cewek! Pengen gue congkel rasanya!' merasa risih di lihat se gitunya, Xavier menutup kaca mobil yang terbuka setengah 'ck, mengganggu saja'
POV Lili~
"ish. . Mana kacanya di tutup segala, menghalangi pemandangan."
Brumm. .
akhirnya lampu merah berganti hijau, Xavier bernapas lega karena jauh-jauh dari siluman tadi. 'merusak pemandangan saja'