Sejak kecil Marsah tidak pernah merasakan kebahagiaan,hidupnya selalu di tuntut untuk tepat waktu,di dalam melakukan semua hal, entah itu saat pulang sekolah atau pun membantu orang tuanya bekerja,sampai suatu ketika marsah beranjak dewasa dia di paksa oleh orang tuanya untuk bertunangan dengan sepupunya dan berakhir dengan menikahi orang lain.
Apakah di dalam perjalanan hidup marsah akan merasakan kebahagiaan atau kah marsah akan berakhir dengan kesulitan ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsah dela yummi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23.Pulang Ke Rumah.
Tidak membutuhkan waktu yang lama mobil yang di kendarai Pak Hadi telah tiba di depan Asrama putri.
Dengan ijin dari Ibu Asrama,Pak Hadi dan juga Juni menunggu Marsah yang sedang berkemas di ruang tamu.
Dengan bantuan Adik-adik letingnya Marsah berhasil mengemas semua barang-barangnya serta Pakaian yang ada di dalam lemari semuanya sudah di masukan ke dalam koper besar serta juga tas besar karena terlalu banyak pakaian yang di miliki oleh Marsah.
Tidak lupa buku-buku dan beberapa tas dan sendal serta sepatunya semua di kemas dalam karton.
Semua isi di dalam box penyimpanan berupa stok cemilan serta snack,!! Marsah berikan serta di bagikan kepada penghuni Asrama agar bisa di makan bersama.
Setelah semuanya sudah selesai di kemas, Marsah kembali memeriksa barang bawaannya agar memastikan tidak ada yang terlupakan.
Kemudian satu persatu koper dan tas serta karton Marsah keluarkan dari kamar dengan bantuan Adik-adik letingnya menuju ruang tamu dimana Pak Hadi dan Juni sedang menunggunya.!!
"Sudah Dek??tanya Pak Hadi saat melihat Marsah datang sambil membawa koper dan tas di tangannya.
"Sudah Bang,jawab Marsah.,
"Jun,!! Tolong bawa barang-barang Adek ke mobil,ujar Pak Hadi menyuruh Juni untuk membantu Marsah.
"Baik Bang,jawab Juni sambil mengambil Alih koper dan tas dari tangan Marsah. Juni berjalan menuju mobil untuk menaruh barang-barang tersebut di dalam bagasi mobil,tidak lama kemudian di susul oleh Pak Hadi yang membawa karton yang berisi buku dan peralatan tulis. Bersama dengan adik-adik leting Marsah yang juga ikut membantu mengangkat beberapa karton yang berisi sepatu dan juga sendal serta Tas yang biasa Marsah gunakan saat pergi ke kampus.
Sementara Marsah sendiri sedang berpamitan pada Ibu Asrama.
"Bu,!! Aku pamit ya,ujar Marsah..
"Makasih banyak,!! Ibu sudah sayang dan selalu memperhatikan aku selama tinggal di sini,ujar Marsah.
"Iya sama-sama,!! Sering-seringlah Mampir ke sini,ujar Ibu Asrama.
"Iya Bu,jawab Marsah sambil mencium punggung tangan Ibu Asramanya.
"Assalamualaikum,ujar Marsah.
"Waalaikumusalam,jawab Ibu Asrama sambil mengantar Marsah ke depan pintu.!! Tidak lupa Marsah pun juga berpamitam kepada Adik-adik letingnya yang sudah membantu dan juga menemaninya selama tinggal di Asrama.
Setelah berpamitan Marsah berjalan dan masuk ke dalam mobil dimana Pak Hadi dan kakaknya Juni sudah menunggunya.!!
Perlahan Pak Hadi mulai meninggalkan halaman Asrama Putri melaju di jalan raya dengan arah tujuan menuju rumah Marsah, Tapi sebelum itu mereka bertiga mampir di sebuah Mall untuk mencari restoran cepat saji, karena mereka belum makan siang,!! Sejak pagi mereka belum sempat sarapan di saat mengantar pak Rusdi ke bandara.
Sampai di Mall mereka berjalan dan menaiki tangga Eskalator untuk menuju restoran cepat saji,setelah menemukan restoran yang mereka cari kemudian mereka bertiga masuk dan memesan beberapa menu untuk mereka bertiga,tidak berselang lama makanan yang mereka pesan sudah di antar dan di sajikan di atas meja. Tanpa menunggu lama, Pak Hadi dan Juni mulai menikmati makanannya dengan lahap, Sementara itu Marsah hanya bisa melihat kedua Abang dan Kakaknya sedang menikmati makanan mereka. Marsah masih malas untuk menikmati makanan yang tersaji di hadapannya, karena dirinya tidak berselera sama sekali.
"Dek!! Ayo di makan, jangan cuman di liatin aja makanannya,ujar Pak Juni. "Ingat pesan Abang Rusdi,!! Kamu, jangan sampai sakit akibat tidak mau makan,ujar Pak Hadi.
"Iya Dek,!! Usahakan makan biar sedikit,ujar Juni menimpali omongan Pak Hadi,sambil menyodorkan tangannya yang berisi makanan ke arah mulut Marsah agar bisa menyuapnya.
"A, ujar Juni lagi.meminta Marsah untuk membuka mulutnya agar mau menerima suapan darinya.
Melihat usaha kakaknya membuat Marsah membuka mulutnya sambil meneteskam air matanya.
"Ssstt,!! Jangan menangis lagi,... "Ikhlaskan saja semua apa yang telah terjadi,Agar kamu bisa menjalani kehidupan kamu yang baru, semoga kamu selalu bahagia bersama orang yang akan mendampingi kamu nanti di masa depan,ujar Pak Hadi.
Bukannya berhenti menangis,,saat mendengar ucapan Pak Hadi, Justru membuat Marsah semakin histeris meluapkan semua perasaan sakit hati dan kecewa melalui tangisannya.
"Sayang.!! Malu di lihat orang,ujar Juni
"Heyy,!! Sudah cukup Kamu menangis Dek,..!! Mata kamu sampai bengkak seperti ini,ujar Pak Hadi.
"Percayalah,!! Kami,tidak akan pernah membiarkan kamu sendirian,ujar Juni.
"Sekarang makan ya,untuk saat ini, jangan pikirkan yang belum terjadi,..
"Sampai di rumah nanti kamu siapkan berkas untuk kamu melamar pekerjaan di rumah sakit kampus,agar kamu bisa bekerja sekalipun kamu sudah menikah
"Pernikahan bukanlah suatu halangan buat kamu untuk berkarir,ujar Pak Hadi.
"Iya Dek,!! Benar kata Abang Hadi, jawab Juni mendukung setiap ucapan Pak Hadi.
Kemudian Juni membantu Marsah menghapus air matanya.
"Apa pun keputusan kamu,kami akan selalu mendukungnya,asalkan tidak membahayakan diri kamu,karena kami yang akan paling bersedih kalau sampai kamu terluka,!! Apalagi Pak Rusdi, dia akan merasa kecewa sekali karena Doa dan harapannya kepada kamu telah gagal.!!
"Ummm,!!,jawab Marsah berusaha untuk tersenyum.
"Haa,!! gitu baru namanya adik kesayangan kami,ujar Juni sambil mengelus kepala Marsah yang tertutup hijab.
Kemudian Marsah makan sambil di suapi oleh Pak Hadi dan Juni secara bergantian.
Setelah makan mereka bertiga keluar dari restoran cepat saji dan berjalan menuju supermarket yang ada di dalam Mall.
Pak Hadi dan Juni berencana akan membeli beberapa Cemilan serta Snack untuk Marsah,agar di rumah nanti Marsah memiliki persediaan atau stock jajanan kalau seandainya Marsah malas untuk makan. selesai berbelanja mereka bertiga keluar dari Mall menuju mobil untuk pulang ke rumah Marsah.
Perjalanan pulang membutuhkan tiga puluh menit untuk sampai di rumahnya Marsah. Setelah sampai di depan tangga bukit yang menuju ke arah rumah.
Perlahan Pak Hadi mulai menghentikan laju mobilnya dan memakirkan dengan baik agar tidak menghalangi kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Kemudian Pak Hadi dan Juni mulai mengeluarkan satu persatu barang bawaan Marsah dari bagasi mobil. mereka di bantu oleh seorang penduduk setempat yang sedang melewati tangga bukit,karena secara kebetulan orang tersebut juga sangat mengenal Marsah yang merupakan tetangga dekat rumahnya.
setelah semua barang-barang Marsah sudah selesai di bawa ke rumah.
Pak Hadi dan Juni mengucapkan terima kasih kepada tetangga Marsah yang telah membantu mereka.
"Makasih ya Pak,ujar Pak Hadi dan Juni
"Sama-sama Pak,jawab tetangga Marsah yang bernama Pak Mehta.
"Saya pamit dulu,ujar Pak Mehta undur diri.
"Iya Pak,silahkan,jawab Pak Hadi dan Juni.
Setelah kepergian Pak Mehta,!!
Pak Hadi dan Juni serta Marsah masuk ke dalam rumah.!!
"Booomm.!!
Mereka bertiga sangat terkejut saat mendapati seorang laki-laki asing yang tidak mereka kenal berada di dalam rumah dan laki-laki tersebut sedang menyambut kedatangan mereka bersama Bi Nonik.!!
"Siapakah laki-laki tersebut??
Di tunggu kisah selanjutnya yach.!!
