NovelToon NovelToon
Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: moms_fahrian22

Chelsee, seorang gadis yang ceroboh bertemu dengan lelaki yang cuek dan dingin di sebuah perusahaan. sejak dia bekerja di perusahaan itu, ia begitu banyak mendapatkan masalah.
bagaimana kelanjutan cerita nya? yuk, mari dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms_fahrian22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

"enak aja si wanita ular, bilangin kalau bunga itu dari pak Andreas. Tapi ngomong-ngomong bos ku pergi kemana ya kok ajaib banget bisa ngilang." Batin Chelsee, saat dia sedang memikirkan tentang bos nya, gadis itu ditabrak oleh seseorang.

"Eh, sorry mbak. Gak sengaja." Ucap Fatan, orang itu adalah Fatan supir pribadi Rania.

"Ah iya aku juga minta maaf, aku gak fokus," balas Chelsee ramah. Fatan seperti nya tidak asing dengan wajah gadis yang ada didepan nya.

"Kaya nya kita satu kantor deh," sahut Fatan.

"Oh ya? Emang kamu kerja dimana?" Tanya Chelsee

"Aku kerja sama bu Rania, yang punya perusahaan Rania Group, kamu kerja disana kan? Aku sering lihat kamu sama pak Andreas." Ujar Fatan.

"Oh ya? kenalin nama aku Chelsee" Gadis itu memperkenalkan nama nya.

"Fatan Alfahri," sahut Fatan.

"Kamu lagi jenguk bu Rania, ya?" Imbuh Lelaki itu.

"Iya nih, tapi aku lagi bingung nyari bos aku, pak Andreas. Dia ngilang gitu aja." Curhat Chelsee.

"Tadi malam sih, aku lihat dia kekantor pas aku mulangin motor satpam, tapi dia langsung pergi lagi, gak tahu entah kemana," beber Fatan mengingat kejadian tadi malam.

"oh pantesan ponsel nya tinggal di ruangan nya." Sahut Chelsee.

Saat kedua nya mengobrol, Lanita datang membawa informasi tentang Handoko Mulyono.

"Ah ibu? Ibu mau jenguk siapa?" Tanya Chelsee antusias setelah melihat keberadaan Lanita.

"Lah kalian saling kenal? Ibu mau jumpa sama Fatan." Jawab Lanita.

"Iss emang benar ya bu, Dunia ini hanya selebar daun siri," canda Chelsee.

"Ibu kenal sama dia? " Fatan mengernyit.

"Iya, ini lho yang ibu ceritain gadis yang udah nyelamatin ibu. Kalau Gemilang gak ada disana ibu pasti gak bisa ketemu kamu lagi," ucap Lanita.

"Jangan ngomong gitu bu, takdir gak ada yang tahu. Aku cuma perantara aja." Sahut gadis itu. Ketiga nya mengobrol dikursi tunggu.

Lanita pun menceritakan bagaimana dia dan anak-anak nya terpisah, seperti yang pernah dia janjikan kepada Chelse.

"Tapi anak ibu juga ada yang seusia kamu ini lho, nak." Imbuh Lanita.

"Wah, kalau begitu anggap aja aku ini anak ibu. Aku senang kok, nanti kalau anak nya udah ketemu kami bisa jadi saudara," ucap Chelsee.

"Ibu sih senang, Chel. Tapi gimana kalu nanti ibu menjadi ketergantungan sama kamu, ibu kamu bisa jadi cemburu," ujar Lanita.

"Pasti nggak lah bu, mana ada ibu yang tertukar, tapi mulai sekarang aku akan menjadi anak ibu yang hilang itu," ujar Chelsee, Fatan hanya menyimak, dia senang melihat Lanita terlihat bahagia.

"Tapi, Saat ini aku gak bisa lama-lama bu. Masih ada yang mau ku urus, aku berangkat dulu, duluan ya Tan." Pamit Chelsee seraya menjauh dari mereka.

"Iya, hati-hati." Ucap Fatan Dan Lanita bersamaan

"Ibu bawain sedikit info tentang Handoko," Lanita memberikan secarik kertas dimana kertas itu berisi alamat kerja Handoko kala itu.

"Iya bu, semoga ini bisa membuahkan hasil." Ucap Fatan.

sementara Rania, gadis itu sedang tantrum karena mengingat Andreas sama sekali tidak memperdulikan nya.

"Tenang dong Rania, dokter bilang kamu udah boleh pulang, kalau kamu nangis terus dan kembali sakit gimana dokter ijinin kamu pulang nanti," Mirna berusaha menahan emosi nya dan terus merayu Rania.

"Belum tentu apa yang dikatakan oleh Chelsee benar, bu. Bisa jadi dia cuma manas-manasi ibu aja," ucap Mirza.

"Nah, mommy setuju apa yang dikatakan oleh Mirza. Sekarang kamu tunggu disini ya, biar mommy nyuruh Fatan buat siapin mobil." Ucap Mirna saraya keluar dari ruangan Rania.

Sementara di kursi tunggu.

"Ibu juga bawain bekal kesukaan kamu, Tan. Kamu jangan lupa makan ya!" Lanita memberikan bontot kepada Fatan.

"Terimakasih banyak ya, bu." Ucap Fatan.

"Kamu siapin mobil Fatan!" Titah Mirna tanpa menoleh kepada teman mengobrol Fatan, wanita itu terus berjalan menuju parkiran.

"Apa itu bos besar yang kamu bilang?" Tanya Lanita.

"Iya bu, nama nya Friska." Jawab Fatan.

"Yaudah kamu cepat sana susul! Nanti kamu dimarahi kalau lelet, bawa bekal nya ini," ucap Lanita seraya menuntun Fatan berdiri dan memberikan bontot yang tadi dia bawa.

"Fatan duluan ya, bu." Pamit lelaki itu.

"Iya, hati-hati."

"Friska? Kaya nya aku familiar dengan suara nya, ah tapi mungkin aku hanya salah dengar." Lanita juga menuju parkiran, dia pergi menuju tukang gojek yang sedang mangkal. Sementara Mirna yang sedang menghubungi Bansal terkejut dengan sosok Lanita, buru-buru dia mengikuti wanita itu dan memutuskan sambungan telepon nya.

"Lanita," desis Mirna, bersamaan dengan itu Fatan mendekat tetapi Mirna mendekat kearah tukang ojek.

"Bang ojek! Ikutin mereka yang di depan." Titah Mirna, tidak lupa Dia mengirim pesan kepada Fatan agar lelaki itu membawakan Rania pulang.

"Lho kok tumben bu Friska naik ojek," Fatan tidak memikirkan hal itu, dia kembali masuk ke rumah sakit menuju ruangan Rania.

Sementara Rania yang sendirian ingin sekali cepat keluar dari rumah sakit dan menemui Andreas. Kepala nya masih terasa pusing dia hampir terjatuh tetapi dia dengan cepat bertumpuan dengan ranjang.

"Fatan, Mommy mana?" Tanya Rania dia sudah duduk diatas ranjang.

"A itu nyonya lagi pergi naik ojek, non." Jawab Fatan.

"Nggak mungkin, kamu jangan bercanda." Rania tidak percaya.

"Kalau non gak percaya coba non telpon," ujar Fatan, Rania mengikuti arahan Fatan ketika panggilan diangkat terdengar suara berisik dari sebrang sana.

"Hallo moms? Kok berisik banget," tanya Rania.

"Nanti mommy telpon lagi," Mirna langsung memutuskan panggilan, saat dia mengedarkan pandangan dan mencari motor yang ditumpangi Lanita dia tidak melihat nya sama sekali.

"Eh pak, ojek tadi pergi kemana?" Tanya Mirna kesal.

"Ojek nya udah pergi bu. Tapi penumpang nya berhenti disana dan masuk kesekolah itu." Jawab kang ojek.

Sementara di kantor, Chelsee menceritakan bagaimana perlakuan Mirza di rumah sakit.

"Dia itu memang paling suka caper Chel, gak heran lagi aku kalau dia mah." Ujar Tina.

"Pantesan, iss, sekarang aku bingung banget Tin. Dokumen yang harus ditanda tangani banyak banget tapi pak Andreas lagi ngumpet." Curhat Chelsee.

"Biasa itu mah, nanti juga bakalan pulang." Sahut Tina.

"Tapi gimana dengan kerjaan ku, Tin, kenapa juga pak Andreas suka ngambek ya, padahalkan dia cowo." Keluh Chelsee

Saat sedang fokus berbicara dengan Tina, Ponsel Andreas berdering. Chelsee dengan cepat menerima panggilan itu.

"hallo dengan pak Andreas?" Tanya seseorang di sebrang sana.

"Maaf bu, pak Andreas nya lagi gak ada. Tapi kalau mau berbicara sesuatu bisa ngomong kesaya nanti akan saya sampaikan, saya sekretaris nya." Ucap Chelsee.

"Oh, ini bu. Tadi pak Andreas pesan makanan tapi karena kami telpon ke kamar nya gak diangkat maka nya saya hubungi kenomor pribadi nya." Ucap resepsionis.

"Kamar? Emang ini dari mana ya?" Tanya Chelsee

"Kami dari hotel putra bintara, bu. Kalau begitu biar kami antar langsung ke kamar nya aja," ujar Resepsionis.

"Oh iya, biar saya aja yang antarkan makanan nya bu. Itu sudah jadi pekerjaan saya, bisa disebutkan alamat lengkap hotel nya" pinta Chelsee, Resepsionis itu lalu memberi alamat hotel tanpa curiga. Chelsee langsung menuju kealamat tersebut seraya membawa berkas-berkas yang mesti ditanda tangani.

Beberapa menit kumudian, Chelsee sudah sampai di lobby hotel dan menerima pesanan makanan yang akan di bawakan kepada Andreas, Lalu Chelsee beralih ke kamar lelaki itu, saat diketuk dua kali tidak ada sahutan dari dalam, gadis itu mencoba membuka pintu.

"Lho kok gak dikunci ya," gumam Chelsee gadis itu menerobos masuk.

"Pak Andreas "panggil Chelsee, tetapi tetap tidak ada sahutan, dua menit gadis itu menunggu seraya menyusuri kamar hotel yang digunakan oleh bos nya, gadis itu memekik saat melihat Andreas keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk sepinggang. Begitu juga dengan Andreas lelaki itu juga teriak karena terkejut dengan sosok Chelsee dikamar nya.

"Aaaa,"

"Aaaaa."

1
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍🙏🙏
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga ceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
moms_fahrian: ok kak, ditunggu ya🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!