pada suatu waktu terjadi suatu tragedi berdarah yang didasari dari perebutan harta dan kekuasaan, dengan adanya tragedi tersebut seorang ayah menyuruh isterinya untuk membawa pergi anak pertama mereka, akibat ketakutan sang isteri pun membawa anak tersebut ke sebuah kampung dan menyimpan anak tersebut di sebuah pematang sawah karena khawatir akan terjadi sesuatu kepada dirinya.. sang ibu pun berencana kalau nanti sudah selesai krisis yang terjadi dia akan pergi kesana... sang ibu pun menyimpan anak tersebut disebuah box bayi dan sebuah kalung pemberian ayahnya, sang ibu pun menulis surat disana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E'Ngador Together, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah Kelulusan
Evan dan pak kepala dimas kembali ke ruangan pak joko. Pak kepala dinas biasanya kalau habis duduk atau tiduran biasanya mengalami pusing akan tetapi setelah diobati evan dia tidak merasakannya lagi.
" bagaimana rasanya pak, apakah ada perubahan sebelum dan sesudah nak evan obati." kata pak joko
" saya merasa badan saya enteng nih, dan tadi habis tiduran dan duduk saya tidak mengalami pusing, biasanya saya harus duduk lama sebelum bangun." kata pak kepala dinas
" bapak lakukan saja lagi medical check up, kalau ada masalah silahkan bapak hubungi pak joko atau saya langsung." kata evan
" baik nak, saya sangat berterimakasih atas penhobatan kamu nih, pulang dari saya langsung mau melakukan medical check up, kalau begitu saya minta nomor handphone kamu nak," kata pak kepala dinas, evan dan beliau pun bertukar nomor telepon
" kalau tidak ada lagi kami mau permisi pulang dulu pak." kata bu marni
" iya bu silahkan, maaf ya pulangnya jadi telat gara gara saya, sekali lagi saya mengucapkan selamat akan kelulusan kamu, semoga kamu kuliah sesuai dengan keahlian kamu ini, dan saya juga mengucapkan selamat kepada ibu dan adik adik ini yang memiliki anak dan abang seperti nak evan ini. Buat nak evan asah terus kemampuan ilmu kedokterannya jangan sia siakan kemampuan ini, nanti lita akan memiliki dokter hebat. Saya akan menangikannya, tapi jangan lupa sama kita kita ini kalau sudah sukses ya." kata pak kepala dinas
" baik pak, terimakasih atas kebaikan semuanya, saya, ibu dan adik mau pamit dulu, sekali lagi terimakasih." kata evan mereka pun pamitan lalu pergi
" anak yang sangat baik, sopan, memiliki keahlian lagi." kata pak kepala dinas
" betul pak, anak ini luar biasa." kata pak joko. Evan, ibu dan adik adiknya sampai di lobby, bu marni telepon pak budi untuk menjemputnya di lobby. Setelah naik.ke mobil bu marni meminta pak budi pergi ke restoran untuk makan siang.
Sampai di restoran bu marni menyuruh memesan makanan. Dia sangat bahagia karena evan lulus dengan nilai yang luar biasa, bu marni juga bahagia karena anaknya selalu diberikan pujian atas keahlian anaknya itu, siapa yang enggak bangga memiliki anak yang disanjung orang lain atas keahliannya itu.
" nak mau hadiah apa atas kelulusan kamu ini." kata bu marni
" aku enggak mau apa apa, lagian kan kita berencana mau liburan ke pantai." kata evan
" terus kamu mau melanjutkan kuliah dimana nak." kata bu marni
" aku akan coba masuk ke perguruan tinggi negeri dulu bu, tapi kalau enggak masuk nanti aku cari kampus swasta yang fakultas kedokterannya bagus." kata evan, mereka mengobrol sambil memakan makanan yang tadi dipesan. Kehangatan keluarga pun timbul. Bu marni pun merasa bahagia keluarganya menjadi hangat, keakraban mereka pun kelihatan dwngan saling becanda dan evan selaku kakak paling besar pun terkadang memberikan nasehat ke adik adiknya.
" nak ibu ada acara rapat di kantor kalian mau ikut ibu ke kantor atau pulang ke rumah." kata bu marni
" kak kita pulang ke rumah aja, kalau ke kantor ibu pasti bosen." kata ella
" iya kak, di rumahkan aku bisa tiduran sambil nonton dan makan makanan ringan." kata yasmin
" iya sudah bu, kita pulang ke rumah aja, kalau ibu mau ke kantor sillahkan saja, nanti aku telepon pak agus aja untuk menjemput disini, kalau ibu pulang dulu khawatir terlambat." kata evan
" iya sudah kalau begitu, ibu telepon pak agus ya." kata bu marni, lalu dia memanggil pelayan untuk membayar tagihan makannya.
" ini uang kalau kalian maaih mau nambah makan." kata bu marni
" enggak usah bu, aku pegang uang kok tenang saja." kata evan
" pokoknyq kalau ada apa apa kalian kabari ibu ya." kata bu marni
" baik bu, ibu hati hati dijalan." kata mereka. Bu marni pun pamitan, lalu pergi bersama pak budi, enggak lupa menelepon pak avus supaya menjemput anak anaknya di restoran. Setelah menunggu sekitar setengah jam pak agus pun datang menjemput, mereka pun kembali ke rumah. Dari kejadian itu dan akan pergi kuliah karen tidak akan selamanya diantar pak budi atau pak agus ke kampus. evan berfikir bahwa dia harus bisa belajar menyetir mobil. Di rumah evan mencari tempat pelatihan menyetir mobil, setelah ketemu temlat pelatihan menyetir mobil yang dekat dengan rumahnya evan mendaftar untuk mengikuti pelatihan menyetir. Evan enggak mau selalu menyusahkan ibunya jadi dia bergerak sendiri. Evan melakukan itu bukan tanpa perhitungan baik dari sisi biaya, dia memiliki tabungan yang diberikan ibu marni dan dia mendapatkan uang dari pak joko karena menyembuhkan penyakitnya, walaupun di tolak evan, pak joko bersikeras karena kalau dia pergi ke dokter biayanya akan jauh lebih mahal dan belum tentu juga akan sembuh makanya pak joko mentransfer uang kepada evan.
di sore hari evan mendapatkan kabar dari pak kepala dinas bahwa hasil check upnya sudah keluar dan hasilnya dia sehat. Untuk itu beliau pun meminta nomor rekening evan, tapi evan menolaknya. Pak kepala dinas pun meminta bantuan pak joko. Karena pak joko pernah mentransfer uang makanya nomor rekening evan ada. Evan menerima notifikasi dari bank bahwa ada uang masuk. ella dan yasmin mengajak evan main di halaman belakang.
" kak panggil hacu kesini." kata ella
" iya sudah kakak mau beli dulu daging kalau begitu bjat hacu." kata evan
" kita ikut kakak ah belanjanya." kata ella dan yasmin
evan menuruti kemauan adik adiknya itu dan membawa mereka ke tempat penjual daging. Mereka pergi ke pasar diantar pak agus. Setelah membeli beberapa kilo daging mereka kembali ke rumah lalu emmbawa daging itu ke belakang rumah. Evan pun melakukan meditasi memanggil hacu. Tak lama hacu muncul. Aaaauuuum...... Aauuuum. Aaaauuum.
" hacu aku kangen sama kamu." kata ella
" aku juga hacu." kata yasmin langsung mengelus elus kepala hacu. Hacu pun mencium bau badan ella dan yasmin untuk menegaskan dia bahwa ella dan yasmin adalah sahabatnya.
" hacu tadi kita membelikan ini, kamu makan yaaa." kata ella sambil memberikan daging ke hacu... Aaauuuumm. Aaauuuum...... Aaaauuum hacu mengucapkan terimakasih. Mereka pun main bersama dengan hacu.... Karena tubuh yasmin yang masih kecil dia pun meminta naik ke punggung hacu.. Dia beberapa kali memutar taman sambil ketawa senang.
" terimakasih ya hacu, kamu baik banget deh." kata yasmin sambil turun dari punggung hacu lalu mengelus kepala hacu. Setelah asyik main bersama hacu, hacu pun pamit pergi. Evan, ella dan yasmin pun masuk ke rumah untuk mandi sore. Setelah mandi mereka pun menonton televisi bersama sambil makan snack.
jd gak tespek mentang2 banyak yg seneng
aneh
lanjutkan author
sehat² terus bos