Kepincut Cinta Anak Magang

kyara dan keenan berjalan bersama dari musholla menuju keruangan masing2, mereka berdua berbincang2 ringan dan diselipi gelak tawa antara mereka berdua, dari jauh ternyata shanti melihat kedua orang itu yang berjalan bersama dan tertawa, sedangkan saat bersama shanti keenan tidak pernah berbicara sampai sebahagia itu..

"udah gue bilang keenan itu punya gue, masih juga dia mau macem2 (gerutu shanti dalam hati)"

"ya udah ky saya keruangan saya dulu, nanti saya kabarin kamu ya (ucap keenan pada kyara)"

"iya pak (jawab kyara singkat)"

saat kyara sudah berjalan menuju keruangannya tiba2 shanti memanggil kyara

"kyara..."

"iya shan?"

"dari mana lo sama pak keenan?"

"gue dari musholla, terus ketemu pak keenan dan dia mau minta data2 magang gue"

"cuma itu aja kan?"

"iya, memangnya kenapa?"

"nggak.. cuma mau ngingetin aja, pak keenan itu lagi deket sama gue, dan kayaknya bentar lagi kami jadian deh.. jadi gue harap lo jangan deket2 sama dia"

"oh gitu, lagian siapa juga yang mau deketin dia (kyara langsung berlalu pergi)"

ada perasaan jengkel dalam hati kyara saat shanti berbicara tadi, menurut kyara omongan shanti tadi sangat tidak penting karna tidak ada sangkut pautnya dengan kyara..

"mau mereka jadian kek, mereka nikah ya itu terserah apa hubungannya sama gue (kyara terus menggerutu kesal)

"ky? lo kenapa? kok manyun? (tanya heni pada kyara)"

"nggak kenapa2 hen, cuma capek aja"

"ya udah gih makan dulu, gue sama mbak anggi barusan aja selesai makan"

"iya hen"

tak lama itu saat kyara sedang enak makan ponsel kyara berbunyi..

"hen tolong liatin siapa yang nelpon"

"nomor baru ky"

"ya udah angkat aja, gue lagi makan"

heni langsung mengangkat telfon dari nomor tak dikenal itu.

"hallo.. (ucap heni)"

"hallo kyara, ini saya keenan (ucap keenan dengan lembut)"

heni langsung mengerenyitkan keningnya..

"maaf pak keenan, kyara lagi makan, ini saya heni (heni langsung memberikan ponsel kyara kepada empunya)

"siapa? (tanya kyara bisik2)"

"pak keenan (suara heni sangat pelan)"

kyara terkejut dan langsung mengambil ponselnya

"iya pak keenan? (ucap kyara)"

"eemmm ky, masih makan ya? (tanya keenan)"

"oh udah selesai kok pak (jawab kyara bohong)"

"saya udah diruangan saya ky"

"ya sudah saya kesana sekarang pak"

"ky lo utang cerita ya sama gue (ucap heni penuh senyuman)"

"iyaaaa (kyarapun berlalu meninggalkan ruangan)"

sesampainya didepan ruangan keenan kyara melihat shanti yang sedang duduk didepan ruangan itu.

"mau kemana? (tanya shanti ketus)"

"mau ngasih ini ke pak keenan (jawab kyara sambil memperlihatkan flashdisk)"

"yang masuk ruangan presdir itu nggak boleh sembarang orang, jadi kalo ada perlu apa2 lo bisa nyampein ke gue aja"

"tapi tadi pak keenan nelpon nyuruh gue keruangannya? "

"what??? pak keenan nelpon lo? (tanya shanti sambil membulatkan matanya tanda tak percaya bahwa bosnya itu menelpon kyara, padahal selama ini jangankan menelpon shanti membalas pesan shantipun pak keenan tak pernah)"

"iya, nggak percaya?"

"bawa sini flashdisk itu, biar gue yang kasih (shanti mengambil paksa flashdisk ditangan kyara)"

"ya udah kalo lo yang mau ngasih, gue makasih banget (kyara jalan meninggalkan shanti)"

shanti mengetuk pintu ruangan keenan dan berlalu masuk, shanti masih tak percaya kalau bosnya ini ternyata baru saja menelfon kyara..

"permisi pak, ini ada titipan dari kyara (ucap shanti sambil memberikan flashdisk itu)"

"loh kyara mana? kenapa kamu yang ngasih ini ke saya? (tanya keenan tidak suka)"

"saya nggak tau pak, tadi kyara kesini cuma bilang nitip ini ke bapak"

" ya sudah deh, kamu boleh keluar (keenan masih dengan tatapan kesal)

keenan merasa kesal, padahal alasan ini hanya karna ingin melihat kyara tapi malah shanti yang masuk kedalam ruangannya..

"apa dia nggak tertarik sama aku ya? dari awal memang udah keliatan kalo dia itu cuek sama aku, adduuhhh kok jadi begini rasanya (gumam keenan dalam hati merasa perasaannya tak karuan)"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

maaf ya readers tulisannya masih jelek banget, aku harap kalian ngerti ya cerita yang aku maksud 😊