NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jing Xuan

Pria putih yang sebelumnya jatuh ke dalam sungai bangkit berdiri dengan semua bajunya basah dan rambutnya terlepas dari topi kain yang digunakannya. Huang Long dapat melihat dengan jelas pria putih tersebut ternyata adalah seorang gadis. Dia menjadi sangat bingung dengan apa yang sedang terjadi.

Gadis tersebut memiliki wajah putih yang sangat cantik dengan mata yang besar cerah dan bulu mata lentik. Rambut panjangnya yang basah terurai hingga pinggangnya. Walau tanpa riasan, gadis tersebut sangatlah cantik dipadukan dengan lekuk badannya yang sangat menggoda. Lelaki seperti Huang Long yang tidak pernah berhubungan dengan wanita pun harus menelan ludahnya. Perasaan sentuhan yang masih terasa hangat di kedua tangan, membuatnya tidak dapat untuk tidak melirik badan si gadis.

Huang Long secepatnya membalikkan badannya dan hendak meninggalkannya sebelum terjadi percekcokan yang tidak diinginkannya. “Sekarang kita impas dan tidak ada hutang lagi diantara kita”.

“Berhenti..” Sang gadis yang mulai mencerna apa yang telah terjadi dan menutupi dadanya dengan kedua tangannya. Tak ayal air mata mulai membasahi pipinya. “Kamu telah menodaiku” jerit gadis itu disertai tangisan.

“Aku tidak ada, kamu jangan sembarangan menuduh nona”. Huang Long yang telah memendam kekesalan yang mendalam menjadi serba salah. Sedikit merasa tidak enak Huang Long menjadi kehilangan kata-kata. “Kamu… kamu… Kamu jelas jelas adalah seorang gadis. Kenapa kamu harus berdandan seperti seorang pria. Saya tidak bersalah, kamu tidak boleh menyalahkan seseorang yang tertipu dengan dandananmu”.

“Kamu, kamu apa? Kamu mau bilang kamu tidak menyentuh.. tidak menyentuh..” Gadis yang di dorong Huang Long menangis menjadi jadi sembari memukul air sungai karena terlalu kesalnya. “Kamu tahu apa artinya harta seorang gadis tidak? Aku tidak ingin menikahimu dasar lelaki jelek hitam tengil. Argh… Kamu masih berani bilang kamu tidak bersalah?”

“Di kota sebelumnya kamu berusaha mencelakai ku sehingga aku hanya sedikit membalasmu. Aku tidak tahu kalau ternyata kamu adalah seorang gadis. Baiklah aku yang salah kepadamu dan aku minta maaf”. Dengan keadaan yang tidak disangka oleh Huang Long, dia menjadi berada di posisi yang salah.

Gadis tersebut berjalan dan ingin naik dari sungai. Setelah beberapa kali berusaha naik, dia masih tidak sanggup keluar dari sungai “kamu lihat apa? Cepat tarik aku’.

Huang Long dengan tanpa sadar berjalan dan menarik gadis tersebut keluar dari sungai.

Keluar dari sungai, gadis tersebut hendak memukul Huang Long dengan kepalan tangannya tetapi terhenti karena sadar akan pandangan mata Huang Long. Dengan gemetaran tangan dan sekujur badannya dia memukul wajah Huang Long sambil menjerit “kamu masih berani melihat”.

Beruntung Huang Long sempat menghindari serangannya dengan mundur ke belakang. “Nona kamu jangan main tangan, aku juga bisa membalas”.

“Dasar lelaki hidung belang kamu mencuri kesempatan lagi dan masih berani bilang akan melawanku” gadis tersebut membalikkan badannya takut dilihat oleh Huang Long kembali.

“Saya... itu tidak sadari, itu adalah reflek..” Huang Long menjadi salah tingkah setelah menyadari kesalahannya.

“Hiks, hiks” pada akhirnya sang gadis duduk dan menangis di lututnya tidak tahan dengan semua kelakuan yang diterimanya.

“Nona, aku minta maaf karena kejadian tadi. Itu sungguh tidak sengaja. Aku pergi dahulu”. Huang Long segera mengambil barangnya dan melanjutkan perjalanannya. Setelah tiba di jalan setapak akhirnya Huang Long dapat bernafas lega.

Melanjutkan perjalanannya, Huang Long tiba di perlintasan yang menyediakan penginapan. Di saat ingin memasuki penginapan tersebut, seorang gadis menghampirinya dari belakang.

“Setelah semua yang kamu lakukan padaku, kamu ingin melarikan diri dari tanggung jawabmu?” sang gadis telah mengenakan pakaian pria yang lain tetapi tanpa topi kain menutupi rambutnya, tampilannya tidak dapat kembali seperti sedia kala.

“Nona, aku sudah berkali kali meminta maaf padamu. Itu semua benar benar tidak disengaja”.

“Apa dengan minta maaf semua masalah bisa diselesaikan? Aku tidak mau tahu, kamu harus harus bertanggung jawab padaku. Lelaki macam apa kamu lari dari tanggung jawab setelah apa yang telah kau lakukan”. Perkataan sang gadis sontak mengundang perhatian para pedagang dan warga yang berada di sekitar penginapan.

“Tidak kusangka ada juga seorang lelaki yang sanggup melakukannya tetapi tidak bertanggung jawab di masa sekarang ini” ujar seorang pedagang kepada temannya yang berada di dekat lokasi.

“Padahal kekasihnya sangat cantik, kurasa pria itu tidak punya mata untuk melihat” jawab temannya menimpali.

“Mengapa saya tidak mendapatkan kesempatan seperti dia, ck.. padahal dia hitam tak jelas begitu tapi gadis cantik itu malah jatuh hati padanya”. Suasana penginapan yang sepi sontak menjadi ramai.

‘Saya hanya menyentuhnya bukan melakukan hubungan suami istri’ pikir Huang Long.

‘Apa ucapanku salah yah?’ Sang gadis juga merasa aneh dengan percakapan yang berlangsung antar beberapa orang yang berada di lokasi. Melihat Huang Long mengurungkan niatnya memasuki penginapan dan melanjutkan perjalanannya, pada akhirnya dia mengikutinya.

Menyadari sang gadis tetap mengikutinya, perasaan Huang Long sungguh berkecamuk. “Nona, aku minta tolong padamu. Kamu boleh memukulku sesuka hatimu, kamu boleh menyentuhku di mana saja. tolong jangan ikuti aku lagi”.

Mendengar permintaan Huang Long, sang gadis berusaha untuk tidak tertawa dan tetap berkelakuan seperti seorang korban. “Kubilang yah kamu jangan merasa dirimu sendiri seperti sangat diinginkan yah. Siapa yang ingin menyentuhmu?”

“Terus apa yang nona inginkan? Saya bukanlah seorang pejabat maupun seorang pangeran. Aku juga tidak memiliki barang berharga”. Huang Long merasa sangat lelah menghadapi sang gadis.

“Siapa namamu?” tanya sang gadis.

“Hei Lei (Pemburu Hitam)”. jawab Huang Long tidak ingin namanya diketahui olehnya.

“Hitam kepalamu. Apa kau pikir aku bodoh? kamu tidaklah hitam. Setelah keluar dari kota bukannya membersihkan bedakmu malah keluyuran tak jelas begitu. Jika kau bohong lagi, lihat saja apa yang akan kulakukan padamu. Siapa namamu?” Tanya kembali sang gadis dengan ketusnya.

“Huang Long, nona. Saya belum bisa menghapus bedak ini, saya baru ingat memiliki musuh yang sangat kuat. Jadi untuk sementara waktu akan tetap menggunakannya”. Wajah Huang Long semakin lama semakin cemberut dalam menjawab pertanyaan sang gadis.

“Ingat yah namaku Jing Xuan bukan nona ini nona itu”.

“Baik nona Jing Xuan. Apakah saya sudah boleh pergi nona Jing Xuan?”

“Silahkan” Jing Xuan memberikan sebuah anggukan dan dengan tangannya mempersilahkannya.

Setelah semua peperangan kata, pada akhirnya Huang Long bernafas lega dan melanjutkan perjalanannya. ‘Wanita itu sungguh merepotkan’ pikirnya sambil berjalan menjauhkan diri dari Jing Xuan.

Tidak lama kemudian, Huang Long sadar bahwa sang gadis masih mengikutinya.

“Jing Xuan bukankah kamu sudah memperbolehkanku untuk melanjutkan perjalanan?”

Dengan sebuah senyuman yang manis Jing Xuan berkata “Saya tidak pernah melarangmu melanjutkan perjalanan. Aku mengikutimu adalah keinginanku sendiri. Huang Long, ingatlah mengambil kesempatan dariku tidak akan mudah. Aku akan menghantuimu terus sampai aku ingin melepaskanmu”.

1
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
wan iwan
sadis
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
harap ada tok guru yang lewat bantu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!