NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gadis Kecilku

Mengejar Cinta Gadis Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Ah apa tidak salah jatuh hati pada gadis kecil, tapi rasanya tak bisa berpaling dari gadis kecil itu.

Ah masa bodoh, tak perduli dia masih kecil tapi dia harus jadi milikku, tak perduli aku harus menunggu bertahun-tahun, kamu tetap harus jadi milikku karena kamu orang yang pertama membuatku terus memikirkan satu nama dalam kepalaku setiap hari.

"akan ku buat kamu hanya mengarah padaku saat kamu sudah dewasa" ucap seorang pria dengan seringaian tipisnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Kami

Ratih cukup heran kenapa wajah Neva dan Lyka sembab ketika datang "loh kalian kenapa" Ratih tentu panik melihat wajah keduanya yang sembab seperti habis menangis

Lyka dan Neva kompak mengusap pipinya yang basah "gak papa kok kak" Lyka berjalan ke arah Ratih dan menggandeng lengan Ratih "mau nitip Neva kak, kasihan dia kalau pulang sendiri jam segini" ucap Lyka yang meminta izin agar Neva bisa menginap di rumah adik iparnya itu

"boleh saja, yuk masuk" Ratih mengajak Neva menuju kamar Reno yang ada di lantai paling atas, di mana kamar Reno lah yang paling besar setelah kamar Pras dan juga Ratih sebagai pemilik rumah

"kamu tidur di kamar Reno aja ya Neva, kalau kamar lain lama nunggu di bersihinnya, kalau kamar Reno kan di bersihin terus tiap hari jadi bisa langsung di pakai, orangnya juga gak ada ini" karena hari sudah malam, Ratih memutuskan untuk mengajak Neva ke kamar Reno saja agar Neva bisa segera beristirahat

memasuki kamar Reno, Ratih tidak langsung keluar tapi mengajak Lyka dan Neva untuk duduk bertiga "coba ceritakan ada apa" Ratih menoleh ke arah Lyka lalu beralih ke arah Neva "apa ada sesuatu yang mengganjal di hati kalian" Ratih meraih tangan Neva "jangan menahannya Neva, Lyka, wanita tua di depan kalian ini bisa menjadi pendengar buang baik untuk kalian" Ratih mengusap pipi Neva yang basah begitupun Lyka

Neva menggelengkan kepalanya "Neva enggak papa kok tante, kak Lyka saja yang tiba-tiba jadi melankolis gitu " Neva memaksakan senyumnya di depan Ratih, menunjuk ke Lyka sebagai tertuduh agar ia tidak terus di tanyai oleh Ratih

Ratih pun hanya bisa menghela nafas panjang "ya sudah gih, kamu istirahat saja" Ratih mengajak Lyka untuk keluar kamar Neva agar Neva bisa segera beristirahat

Sebelum kaki Ratih melangkah ke luar, Ratih sempat menoleh ke arah Neva "yakinlah bahwa kamu akan selalu ada di samping kamu apapun itu" ucap Ratih yang langsung menutup pintu kamar

Melihat pintu tertutup Neva tak kuasa menahan lagi laju air matanya lagi "hiks hiks hiks" Neva meluapkan kesedihannya dengan tangisan memilukan, sadar karena ia tahu kamar sang kakak kedap suara berbeda dengan kamar di rumahnya maka Lyka tak menahan lagi suara tangis yang ingin ia keluarkan sejak lama "hatiku sakit sekali" Neva terus memegangi dadanya yang terkait sakit

Ratih menoleh ke arah pintu sejenak lali kembali menoleh ke arah Lyka dan menarik Lyka ke arah balkon di lantai dua "ada apa Lyka" tanya Ratih

Lyka langsung memeluk Ratih dengan erat dan terisak berat membuat Ratih makin bingung di buatnya "ternyata Neva datang ke Perancis kemarin kak, bukan ke acara kampusnya " ucap Lyka dengan sesenggukan

"apa ini ada hubungannya dengan apa yang kakak lihat sebelum kematian ibu mas Pras " tanya Ratih yang di balas anggukan kepala oleh Lyka

Ratih cukup terkejut dengan ucapan Lyka yang membenarkan tebakannya "enggak bisa di biarkan, kakak akan bilang sama mas Pras untuk minta Reno pulang sekarang " Ratih berniat mengabari Reno perihal Neva

"jangan kak" Lyka menahan tangan Ratih "jangan kabari Reno sekarang " pinta Lyka membuat Ratih menatap tajam ke arah Lyka

"kamu mau bela sepupu kamu itu" tanya Ratih dengan suara lantangnya

"bukan kak" Lyka menggelengkan kepalanya "Neva yang minta untuk tidak memberitahukan apapun pada Ocean, dia ingin melihat sendiri sejauh apa hubungan Oce, kata dia ini untuk pertahanan dirinya agar doa kita nanti saat Ocean memintanya kembali, dia bilang " Lyka terus mengusap pipinya yang basah "kalau luka nya banyak, dia gak akan goyah nanti" ucap Lyka dengan sesenggukan "padahal aku sudah ingin melempar Ocean pakai vas bunga besar di rumahku " tutur Lyka akan rasa kecewa yang sedang ia rasakan saat ini

"ya ampun Lyka" decak Ratih akan tingkah Neva yang di luar nalar, bagaimana bisa ia menahan luka hatinya seorang diri

***

Paginya Lyka dan juga Beno, beserta kedua anaknya datang ke rumah Pras dan Ratih untuk sarapan, begitupun Ocean yang ikut mgnumoangbsarapan karena masih ada Neva di rumah Pras

"Neva mana tante, kok gak kelihatan" tanya Ocean ketika mereka sarapan tapi tak melihat Neva ada di ruang makan" Neva gak pulang duluan kan, soalnya mobilnya masih ada di rumah Lyka" menurut Ocean tak mungkin Neva pulang jika mobilnya masih ada di rumah Lyka

"ah maaf kalau telat" Neva berjalan dengan senyum lebarnya ke arah meja makan membuat Ratih dan Lyka berusaha mati-matian menahan sedihnya karena Neva begitu pandai menyimpan luka hatinya

"aku gak bisa tidur semalam, sekalinya tidur eh kesiangan " ucap Neva dengan kekehan

Ocean menoleh ke arah Neva dan mengusap pipi Neva "kamu gak bisa tidur sampai bengkak gini matanya " Ocean begitu khawatir dengan mata Neva yang sembab hanya karena tidak bisa tidur semalaman

"apa kelihatan bengkak" Neva menoleh ke arah Lyka dan Ratih "bengkak kah tante, kak Lyka" tanya Neva dengan senyuman yang entah kenapa makin membuat hati keduanya teritis perih

Ratih mengangguk "iya bengkak sekali, biar tante kompres nanti ya" balas Ratih dengan suara gugup

Lyka terus mengeratkan genggamannya pada Beno dan Beno hanya bisa mengusap punggung tangan Lyka sebagai dukungan "sabar sayang" bisik Beno di dekat telinga Lyka

Lyka menoleh ke arah Beno "aku gak sanggup mas" bisik Lyka yang mencoba menahan tangisnya sekuat tenaga

Ocean kembali mengusap pipi Neva "kenapa gak bisa tidur " tanya Ocean dengan lembut

"masih gak percaya aja kita ketemu setelah setahun gak ketemu kak, rasanya takut ini hanya mimpi yang bisa langsung pergi, pengen cepet pagi biar bisa ketemu kakak karena lusa kakak pulang dan pasti sibuk lagi, dan entah kapan juga kita bisa ketemu makanya gak bisa tidur deh saking bahagianya ketemu kakak " balas Neva dengan senyum yang tak kunjung surut

"setahun lagi kan kamu lulus, kata kamu sudah mulai nyusun skripsi juga, jadi kita bisa segera menikah " ujar Ocean tanpa tahu kata-kata itu menusuk relung hati Neva

Neva menganggukkan kepalanya "tapi kan tetap lama itu kak" balas Neva dengan muka polosnya

"apa kita menikah saja secepatnya " pikir Ocean tiba-tiba

"boleh, ayo nikah besok kak" balas Neva dengan cepat membuat gerakan tangan Ocean yang sedang mengusap pipi Neva berhenti

"jangan bercanda Neva " Ocean mencoba terkekeh "kamu kan masih kuliah " sangkal Ocean tak percaya dengan ucapan Neva yang ingin mengajaknya menikah besok

"kalau tidak besok, mungkin entah kapan kak" lirih Neva

"kamu itu masih kuliah sayang, jadi konsen kuliah saja ya" ucao Ocean dengan lembut

"ya emang aku sedang kuliah, tidak seperti seseorang " gumam Neva dengan lirih

"apa Neva " Ocean kurang jelas mendengar suara Neva yang begitu lirih

Neva menggelengkan kepalanya "bukan apa-apa, ayo makan kak aku sudah lapar banget" Neva menoleh ke arah semua orang yang hanya terdiam memandangnya sejak tadi

" ayo makan semuanya, jangan bengong, kan kasihan tante Ratih yang sudah masak sebanyak ini " ajak Neva untuk segera makan

"iya, ayo makan" Pras mengikuti permintaan Neva untuk segera makan di ikuti yang lain

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!