NovelToon NovelToon
The Rise Of Savior

The Rise Of Savior

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Daffa Rifky Virziano

Di tengah reruntuhan planet Zefia, Arez terbangun dari tidur panjangnya—sebuah dunia yang hancur akibat bencana besar yang dikenal sebagai Bang. Setiap seratus tahun, planet ini mengalami Reset, sebuah siklus mengerikan yang membawa kehancuran, memunculkan monster, dan membangkitkan kejahatan dari masa lalu. Dunia di mana perdamaian tak pernah bertahan lama, di mana peradaban selalu bangkit hanya untuk jatuh kembali.

Arez, seorang pahlawan yang terlupakan, bangkit tanpa ingatan tentang masa lalunya. Digerakkan oleh naluri untuk melindungi Zefia, ia harus bergabung dengan para Refor, pejuang pilihan yang memegang kekuatan elemen untuk menjaga keseimbangan dunia. Namun, Arez tidak menyadari bahwa ia adalah kunci dari siklus kehancuran yang terus berulang. Monster dan musuh dari masa lalu mengenali jati dirinya, tetapi Arez terjebak dalam kebingungan, tak memahami siapa dirinya sebenarnya.

Apakah di@ adalah penyelamat dunia, atau justru sumber kehancurannya? Apakah Arez akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daffa Rifky Virziano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arc Penyelamat : Part 10 Nero The Red Fog

Arez, Erlana, dan Hanzen akhirnya tiba di depan pintu masuk penjara bawah tanah yang dipenuhi oleh aroma busuk dan kengerian. Bau menyengat dari mayat-mayat yang membusuk dan sisa-sisa penyiksaan mengisi udara. Ruangan yang gelap dan lembab ini dipenuhi dengan tengkorak dan rantai yang menggantung dari dinding, menciptakan suasana yang sangat menakutkan.

Ketika mereka melangkah lebih dalam, cahaya redup dari lampu-lampu sihir menerangi lorong yang panjang dan berliku-liku. Suara-suara mengerikan dari jeritan yang mengerikan dan keluhan-keluhan lemah terdengar dari sel-sel yang tertutup rapat di sepanjang lorong.

Dari kejauhan, Arez melihat seseorang duduk santai di ujung lorong, Sosok itu mengenakan jubah yang mencolok, dengan topeng putih bercorak merah yang menyembunyikan wajahnya. Nero, sang Archié, terlihat sedang bersenang-senang, bertepuk tangan dengan puas.

“Selamat datang, Arez,” suara Nero bergema di seluruh penjara. “Kau akhirnya berhasil sampai di sini. Aku terkesan!”

Arez, Erlana, dan Hanzen melangkah maju dengan hati-hati, mengarahkan pandangan mereka pada Nero. Di sebelahnya, Cybele terbaring di lantai dengan rantai-rantai yang membelenggu tangannya dan kakinya, tampak kelelahan dan terluka. Matanya yang penuh tekad menatap Arez dengan campuran rasa harapan dan kesedihan.

“Cybele!” teriak Arez, langkahnya cepat menuju arah Cybele. “Aku di sini untuk menyelamatkanmu!”

Cybele mencoba berdiri, meskipun rantai-rantai sihir membatasi gerakannya. “Arez, hati-hati! Mereka sangat kuat! Nero... dia...” suaranya terputus oleh kelelahan.

Nero tersenyum sinis, “Oh, Cybele, tidak perlu khawatir. Aku hanya ingin menikmati pertunjukan ini. Apakah kau pikir ini akan mudah?”

Arez menatap Nero dengan penuh kemarahan. “Apa yang kau inginkan dariku? Apa yang kau rencanakan?”

Nero bertepuk tangan dengan puas, “Aku suka ini, ah Arez, omong-omong berapa lama kita tidak berjumpa ya, kau pasti sudah melupakan ku" Nero memandang sekeliling dengan tatapan penuh kemenangan. " Tapi tak perlu dipikirkan karena hari ini kau akan ingat sesuatu"

Arez dan yang lainnya pun bingung terhadap ucapan Nero, Arez dengan tatapan tajamnya bertanya pada Nero "Kau apa kau tau tentang diriku?? Siapa Kau sebenarnya?? Siapa kalian."

Dengan cepat Arez Melompat kearah Nero dan mengerahkan pedangnya dengan sekuat tenaga

Ctangg *suara Aduan pedang*

"Wah wah wah kamu bersemangat sekali. Bukan kah kau ingin mengetahuinya? Ingatanmu?" Nero Menatap Tajam Arez

Sementara itu, Erlana yang berada di belakang Arez segera mengarahkan busurnya dan melepaskan panah api dengan kombinasi sihir angin dari Hanzen. Panah itu meluncur cepat menuju NeRo, menyala dengan intensitas yang cukup mengesankan.

Namun, Nero hanya tersenyum kecil. Dengan gerakan lembut dari tangannya, ia memanggil sebuah dinding api yang muncul di depan dirinya, menelan panah api Erlana dan memadamkannya dengan mudah. Api itu menyebar dan berubah menjadi kabut merah yang membingungkan.

“Oh, sungguh teknik yang mengesankan,” kata Nero dengan nada sinis. “Tapi tidak ada yang bisa melawan kekuatanku dengan mudah.”

Hanzen yang tidak tinggal diam, menggenggam tombaknya dan bersiap untuk menyerang. Dia mengarahkan tombaknya ke arah Nero dengan kekuatan penuh, mencoba memanfaatkan kecepatan angin untuk menyerang. Namun, Nero dengan mudah memblokir serangan tersebut menggunakan palu besar yang muncul dari bawah tanah, memantulkan tombak Hanzen dengan mudah.

Nero kemudian melangkah maju, mengerahkan kekuatan gaibnya untuk menciptakan gelombang energi merah yang menghempaskan Erlana dan Hanzen ke dinding, membuat mereka terjatuh dengan keras. Gelombang itu juga menciptakan kabut merah pekat yang menutupi area sekitar, membuat sulit untuk melihat.

Arez mencoba untuk menghadapi Nero sendiri, tetapi setiap serangan yang dilancarkannya selalu dibalas dengan pertahanan yang kuat dari Nero. Pedangnya seakan ditelan oleh dinding kabut merah yang diciptakan Nero, dan setiap serangan terasa seperti menghantam sesuatu yang tidak terlihat.

Nero mengamati pertarungan dengan penuh kepuasan. “Kalian masih belum tahu dengan siapa kalian berurusan. Aku adalah kekuatan di balik segala kekacauan ini. Kalian tidak akan bisa mengalahkanku dengan cara biasa.”

Dalam kekacauan itu, Nero menggunakan kekuatan gaibnya untuk memanggil makhluk-makhluk gelap dari kabut merah, yang menyerang Arez dengan gigih. Meskipun Arez berusaha keras untuk melawan, kekuatan yang dimiliki Nero membuatnya kesulitan.

Arez mencoba sekuat tenaga untuk mengatasi musuh-musuh yang muncul dari kabut merah, tetapi setiap kali dia hampir menang, Nero kembali menghalangi jalannya. Pertarungan berlangsung sengit, dengan Arez berjuang melawan setiap gelombang serangan yang dilancarkan oleh Nero.

Akhirnya, dalam sebuah serangan yang sangat kuat, Nero mengirimkan gelombang energi merah yang memukul Arez dengan keras, membuatnya terjatuh ke lantai. Erlana dan Hanzen, yang baru saja bangkit, mencoba untuk membantu, tetapi Nero sudah siap untuk melawan mereka juga.

Dengan tatapan penuh kemenangan, Nero berkata, “Ini hanya permulaan. Jika kalian ingin melanjutkan, kalian harus lebih baik dari ini. Tetapi untuk saat ini, Urusanku yang sebenarnya hanya denganmu dan Cybele,Aku tak punya urusan dengan yang lain.”

Nero melambaikan tangannya, dan kabut merah darah muncul dari udara. Kabut ini mulai menyebar dengan cepat, mengelilingi Erlana dan Hanzen yang masih mencoba untuk bangkit. Kabut ini penuh dengan energi Gelap yang membuatnya semakin tebal dan mengerikan.

“Apa yang kau lakukan?” teriak Erlana, yang terjebak dalam kabut yang semakin pekat.

Tanpa peringatan, kabut merah darah itu memadat dan menciptakan sebuah portal gelap yang menarik Erlana dan Hanzen ke dalamnya. Mereka berteriak dalam ketakutan saat tubuh mereka terseret ke dalam portal, yang kemudian menutup dengan sendirinya, meninggalkan hanya Arez dan Cybele di lorong penjara yang mencekam.

Arez, terengah-engah dari pertarungan yang melelahkan, melihat ke arah mereka dengan cemas. “Kau, mereka... mereka dibawa kemana?”

"Tenanglah mereka hanya akan mengganggu kita, aku melempar mereka ke Benteng Laconia. Sekarang kita bisa lebih tenang bukan Arez" ucap Nero lalu membuka Topengnya

Arez tampak samar mengingat-ingat wajahnya di memori masa lalunya, Namun Nero kembali menutup wajahnya dengan Topeng.

Dengan tatapan tajam dan senyuman sinis, Nero memandang Arez. “Sekarang, sebelum kita melanjutkan, aku ingin kau mengetahui siapa aku sebenarnya. Aku adalah anggota Archié, dengan julukan ‘The Red Fog’.”

Arez menatap Nero dengan penuh ketidakpercayaan, napasnya berat dari pertarungan yang melelahkan. “Archié aku juga mendengarnya dari orang yang kulawan sebelumnua? Apa itu? Kenapa kau dan yang lain melakukan semua ini?”

Nero mulai berbicara dengan nada mengancam, namun penuh penjelasan. “Archié adalah kelompok elit yang sangat kuat. Kami bukan sekadar orang biasa. Kami memegang lebih dari satu elemen, dan kami memiliki kemampuan untuk menggabungkan kekuatan orang lain ke dalam diri kami. Kami bergerak di balik bayang-bayang, diam-diam mengatur segala sesuatu yang terjadi di Zefia, Pembunuhan, Pemusnahan, Pembunuh Bayaran, Perebutan Wilayah , Apapun itu”

Dia melanjutkan dengan nada yang penuh keyakinan. “Kami sudah ada sejak awal mula bencana ‘Bang’. Tujuan kami adalah untuk membangun Zefia menurut visi kami sendiri dan memonopolinya dengan kekuatan perang.yah meski itu hanya kata kata yang diucap oleh pemimpin kami. Jujur saja mungkin kami mungkin adalah para penjahat yang menyukai peperangan dengan dalih perdamaian. Tetapi pada kenyataannya, kami hanya mengejar kekuasaan dan dominasi.”

Nero menatap Arez dengan intensitas yang mengancam. “Kamu tahu, kami memiliki elemen ganda karena kemampuan kami untuk menggabungkan kekuatan orang lain. Kami menyebut mereka ‘yang terpilih’. Kami telah menculik orang-orang kuat selama ratusan juta tahun hanya untuk mencapai tujuan kami sendiri. Dan itulah alasan mengapa kami menculik Cybele.”

Arez merasa kemarahan membara di dalam dirinya. “Kau menculik Cybele hanya untuk meningkatkan kekuatan Kalian sendiri? Apa yang kau inginkan dari semua ini?”

Nero menggelengkan kepala dengan ekspresi penuh kepuasan. “Sudah kubilanh, Kami tidak hanya menculik untuk kekuatan pribadi. Dengan mengumpulkan kekuatan dari yang terpilih, kami bisa membangun kekuatan yang tak tertandingi dan mencapai dominasi penuh atas Zefia. Cybele adalah salah satu dari mereka yang memiliki potensi besar. Dalam rencana kami, dia memiliki peran penting.”

Cybele, meski kelelahan, berbicara dengan tekad. “Kalian tidak akan berhasil. Kami akan menghentikan kalian dan membebaskan dunia.”

Nero hanya tertawa sinis, suaranya bergema dalam kabut merah yang menyelimuti ruangan. “Mungkin. Karena kalian memiliki Arez, sang pahlawan yang tak menepati janjinya di masa lalu. Apakah itu bisa membantu?”

Kata-kata Nero menembus telinga Cybele, membuatnya terkejut. Dia menatap Arez dengan tatapan bingung dan khawatir. “Arez, apa yang dia maksudkan? Apa yang kau lakukan di masa lalu yang begitu penting?”

Arez merasa hatinya bergetar mendengar perkataan Nero. Dia mengingat kembali kenangan samar tentang Gunung Cageves dan ingatan yang masih kabur. Dia memandang Nero dengan penuh kemarahan dan kebingungan. “Apa yang kau ketahui tentang masa laluku? Apa yang kau katakan?”

Nero tersenyum penuh kemenangan. “kau melakukan sesuatu di Gunung Cageves sebelum tertidur panjang kan. Tapi sebelum itu, aku ingin kau tahu bahwa kami bahkan mengetahui tentang dewi yang membangkitkanmu dan segala sesuatu yang terjadi di masa lalu.”

Arez terkejut. “Cageves? Kau tahu tentang itu?” Suaranya bergetar karena marah dan penasaran. “Apa kau tahu tentang Kelompok Excubitores juga? Dan tentang dewi yang membangkitkanku?”

Nero membalas dengan nada penuh tantangan. “Kami tahu banyak hal. Kami tahu bahwa kalian berjuang melawan kekuatan kami dan bencana yang disebabkan Zefia, namun pada akhirnya kau akan dihadapkan pada pilihan. Bergabunglah dengan kami atau menemui para Excubitores atau Orang orang ini ,Pilihanmu akan menentukan nasib dirimu dan Zefia.”

Arez terdiam dan berpikir banyak hal dikepalanya, Cybele, yang masih terkejut, memandang Arez dengan harapan. “Arez, ingatlah siapa dirimu dan apa yang kau perjuangkan. Jangan biarkan mereka mempengaruhi keputusanmu.”

Arez, dengan hati bergejolak, Memutuskan dengan penuh tekad. “Apa yang kau tawarkan aku tak akan mau. Kenapa aku harus bergabung dengan kalian? Ini adalah jalan ku , kisahku. Kalian hanya penjahat keji yang haus kekuatan."

Kemudian Arez menyerang Nero dengan penuh tekadnya "Cybele tunggu aku, aku akan melepaskan mu dari rantai setelah mengalahkan Nero". Cybele yang melihat keputusan Arez merasa bahagia dan mengangguk menunggu Arez.

Nero yang melihat keputusan Arez hanya tersenyum dan Pertarungan segera dimulai.

1
Arsiteku Istriku
napa ga bikin paragraf baru aja
Arsiteku Istriku
tor bikin bab khusus jurus2 arez dong
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
total 2 replies
Nur-
udah masuk arc baru ya?
aizen
dikit amat tor tumben
Thia El Fath
ceritanya kerennn kak...
VReader
tor konsisten dong, saran aja jgn tiap bab ntar panjang, nter pendek. sama ratain aja
Daffa Rifky V: maaf kak atas ketidak nyamanan membaca🙂, aku akan brusaha maksimal mungkin untuk memperbaiknya makasih sarannya
total 1 replies
Her Highness Elsa
Aku baru baca 5 chapter dan ini sedikit review dariku.

Untuk tulisan bagus dan rapi melebih standar tulisan author2 di sini kebnyakan. Pendeskripsian juga sudah bagus namun aku saran lebih menerapkan showing ke konten yg ada di cerita.

Untuk Alur termasuk lambat, World Building ada untuk pengenalan cukup, ada beberapa narasi yg janggal namun untuk tidak terlalu mengganggu keseluruhan bacanya.

Saranku, lebih eksplor setting Post Apocalyptic-nya dlu baik sebelum bertemu Elara ataupun ketika baru bertemu dengannya.

Feelnya menurutku bukan seperti novel Post Apocalyptic kebnyakan dan malah seperti Novel isekai pada umumnya.
Daffa Rifky V: thank u so much aku juga baca karya kaka udah 10 chapter tapi karna sibuk di rl blom baca baca lagi😁😁😁
total 1 replies
Her Highness Elsa
Emmm tadi katanya rambutnya perak ...

Skrng jadi emas /Facepalm/
Daffa Rifky V: akwwkkw lupa dirubah itu blom revisi🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Her Highness Elsa
Lalu, ingatan apa yang kembali ke Arez seperti yg sudah disebutkan di chapter sebelumnya klw dia masih bnyak yg tidak tahu?
Daffa Rifky V: bukan maksudnya dia pergi ke tujuan ke kota trevia buat mencari tau dirinya, mungkin dia bisa inget sesuatu nanti gitu hehe
total 1 replies
Her Highness Elsa
Saranku, lebih perlihatkan setting Post Apocalypticnya terlebih dahulu agar pembaca mulai meresap ke latar dari novel ini yg bertemakan Post-Apocalyptic seperti yg sudah disebutkan.
Her Highness Elsa
Narasi ini ada problem karena penjelasannya kaya MC dan Elara ini sudah sangat dekat dan memiliki takdir yg berhubungan padahal baru pertama kali bertemu.
Daffa Rifky V: agak bingung soalnya bikin setting awal niatnya si elara ini ketemunya gimana , jadi dibikin kek gini🥲🥲tapi elara tau soal sjarah kbangkitan sorang pahlawan dimasa lalu, disini cuma elara blom tau bgt sama arez dia juga pnasaran. tapi seiring berjalannya bab per bab elara bakal tau kbenarannya.... dan penyebab dunia skarang kek gini juga dan banyak negeri yg udah silih berganti sebelum elara lahir karna banyak reset akibat bncana kiamat itu.sksrang jadi 5 negara di Zefia, usia Arez sndiri lebih dari ribuan tahun.. dan knapa dia tertidur beberapa chapter lagi bakal dijelasin kok, soalnya aku masi nyajiin ringan2 dulu sblum badai panjang di tiap chapter
total 1 replies
Her Highness Elsa
ini dialog kedua respon untuk apa dialog siapa?
Daffa Rifky V: itu si elara kan diserang jadi insting aja dia mao bantu ellara, tpi perlu ga ya dialog kek gitu aku juga ngrasa kpanjangan si
total 1 replies
Her Highness Elsa
Kasih eksposisi Refor itu apa.
Daffa Rifky V: siap , refor itu pemilik tanda yang punya elemen, ygga punya elemen tu orang biasa
total 1 replies
Her Highness Elsa
Mengapa Pembawa cahaya yang notabenenya elemen yg biasa dimiliki oleh seorang Pahlawan ditakuti? Dan ditakuti oleh siapa? 🤔
Llitch Ceysa
aku suka
Daffa Rifky V: makasi kaka dukung terus ya
total 1 replies
Iyan Store
updatenya lama bgt dah/Sweat//Sweat//Sweat/
Daffa Rifky V: lagi banyaj ksibukan di rl huhuu
total 1 replies
Satu Kata
autor sus bgt😏😏
Nightcore Yagami
mantap wir
aizen
semangat updatenya torrrr
Daffa Rifky V: makasih
total 1 replies
VReader
menurutku gak perlu terlalu panjang dijelasin deh
Daffa Rifky V: makasih sarannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!