Kelicikan Mertua

Hari-hari Mirna dilalui dengan tenang dan penjualan sayur pun makin banyak pelanggan yang membeli.

Pagi yang cerah Mirna seperti biasa menjajakan jualan nya keliling kampung namun saat dirumah langganan yang sedang membeli Mirna dikejut kan Oleh ibu A yang memanggilnya dengan keras.

"Kebetulan kamu disini l, saya sebenarnya akan datang kerumah kamu untuk meminta ganti rugi"

"Maksud ibu ganti rugi apa ya, saya ga pernah melakukan kesalahan ke pada ibu. "jawab Mirna.

"Kamu ga usah menyangkal Mirna, ni mumpung ibu-sedang berkumpul biar sekalian saya beritahu, kemarin saya makan masakan Mirna dan saya keracunan dibawa ke puskesmas dan setelah diperiksa makanan yang dibuat Mirna mengandung obat pencahar"kata bu A menjelaskan dengan menggebu -gebu kepada ibu-yang hadir.

"Itu fitnah ibu-ibu mana ada saya meracuni ibu A padahal ibu kan tidak pernah membeli sayur ke pada saya dari mana ibu makan sayur buatan saya"

"Iya itu betul ibu A kan tidak pernah beli sayur ke bu Mirna dari mana sayur yang di makan ibu? "tanya tetangga Mirna yang lain,yang tahu betapa bencinya ibu A kepada Mirna.

"Kamu jangan ikut campur urusan saya"balas ibu A kepada tetangganya "Saya dapat sayur itu dari mertuanya Mirna, katanya Mirna memberi banyak kepada mertuanya sayur ikan cabe hijau, sudah kamu ga usah bikin pembelaan lagi pokoknya saya mau kamu bayar ganti rugi"

"Maaf bu saya tidak pernah mengirimkan sayur kemertua saya karna beliau tidak menyukai masakan yang aku buat, jadi tidak mungkin saya memberi mertua saya"

"Kalo begitu kita coba temui bu Ratmi, kita tanyakan dari mana makana yang diberikan ke pada ibu A"kata ibu yang lain memberi solusi atas masalah Mirna.

Dan akhirnya Mirna dan ibu-yang hadir mendatangi ibu Ratmi dirumah nya.

"Bu Ratmi keluar kamu, "Didepan rumah bu Ratmi ibu A memanggil bu Ratmi dengan keras.

Tak berapa lama Bu Ratmi keluar dan betapa terkejut nya karna rumahnya dipenuhi ibu-ibu dikampung nya.

"Ada apa ini ibu-ibu seperti mau demo saja"Tanya bu Ratmi sambil tersenyum (dalam hati bu Ratmi senang pasti Mirna dimarahi oleh ibu A)

"Begini Bu Ratmi saya selaku bu RT mau mencari tahu masalah yang dihadapi bu Mirna dan ibu A katanya berhubungan dengan ibu"kata bu Rt.

" Kalo masalah Mirna saya ga mau tahu dia bukan siapa-siapa saya jadi jangan bawa-bawa saya ataupun keluarga saya"

Mirna hanya mengelus dada mendengar perkataan ibu mertuanya sebenci itu kah sampai tidak mau mengakuinya sebagai menantu.

"Masalah nya begini bu, kata ibu A dia mengalami keracunan setelah memakan sayur yang diberikan oleh ibu apa betul ibu pernah memberi sayur kepada ibu A"

"Mana pernah saya memberi sayur,

buat makan sendiri saja susah buat apa memberi orang lain"jawab bu Ratmi, tidak mau mengakui nya.

Ibu menjadi marah karna bu Ratmi tidak mau mengaku kalo dia yang telah memberikan sayur itu.

"Kamu janga mengelak Ratmi, saya masih ingat kamu yang memberikan sayur itu katanya dari Mirna memberika ke kamu"kata bu A dengan marah

"Mana ada seperti itu kamu jangan memfitnah saya, saya selau dirumah tidak pernah keluar apa lagi memberi kamu sayur MIMPI, "jawab bu Ratmi dengan ketus

"Pokoknya saya ga terima Ratmi cepat bayar ganti rugi"balas bu A sambil maju memukul bu Ratmi dan bu Ratmi pun tak mau kalah dan balas memukul bu A terjadilah saling pukul antara ibu Ratmi dan Ibu A dan akhirnya dilerai oleh ibu-ibu yang lain.

"Sudah -sudah kalian kenapa malah berkelahi, masalah tidak akan terpecahkan dengan berkelahi"

"Bu Ratmi saya tanya sekali lagi apa bukan ibu yang memberikan sayur itu kepada bu A"

"Jawaban saya tetap tidak, kalo ibu A masih menyangka saya mana buktinya"jawab Bu Ratmi

"Gimana ibu A, apakah ibu punya bukti"tanya bu RT ke pada ibu A

"Saya ga ada buktinya bu, tapi saya yakin orang saya sendiri yang menerima pemberian bu Ratmi. kekeh bu A.

"kalo itu namanya bukan bukti tapi hayalan ibu karna ingin diberi oleh saya jadi menghayal"jawab bu Ratmi yang tambah bikin marah ibu A dan hendak maju namun masih dengan cepat dipegangi ibu-ibu yang lain.

"Kalo begitu maaf ibu A karna ibu tidak adanya bukti jadi tidak bisa menyalahkan siapa pun.Jadi ini untuk pelajaran ibu-ibu yang lain jangan pernah menerima pemberian dari orang yang tiba-tiba baik"kata bu RT sambil melirik Bu Ratmi.

Bu Ratmi yang dilirik bu RT pura -pura tidak tahu padahal dari tadi bu Ratmi sudah Dag.. Dig.. Dug. karna takut ketahuan. Akhirnya semua orang membubarkan diri dari rumah bu Ratmi dan Mirna pun kembali menjajakan jualan nya.