Kehidupan Dewi Iblis

Elixia berjalan bersama dengan ragna dalam lorong yang agak gelap , mereka terpisah dengan yang lain setelah memasuki gerbang menuju lantai berikut nya.

itu juga terjadi dengan yang lain mereka saling terpisah dengan yang lain setelah memasuki nya

tapi untungnya , selama perjalanan nya bersama ragna dia tidak bertemu satu monsterpun .

" menurutmu apakah yang lain juga terpisah seperti kita ?" tanya ragna dengan nada tenang seolah olah dia tidak takut sama sekali

" mungkin , tapi kenapa aku sangat sial harus bersamamu " ucap elixia dengan panik karena mereka adalah yang terlemah di kelas suci

dia khawatir bertemu monster kuat dan dia mati karena tidak bisa mengalahkan nya .

ragna sedikit tersinggung dengan ucapan elixia yang seolah olah meremehkan diri nya

" seharusnya aku yang mengatakan itu !!" ucap ragna dengan nada kesal

" aku ..... "

roaaaaarr

ucapan elixia terpotong karena raungan sesuatu , dia menatap jeli ke dapan dan sosok berbadan besar

nafas nya terdengar sangat berat seolah olah haus akan darah dan pembunuhan

" manusia groarrr " ucap monster itu yang ternyata adalah seokor goblin raksasa yang membawa tongkat batu yang sangat besar dan panjang di pundak nya

tubuh elixia dan ragna menegang karena kekuatan yang di pancarkan oleh goblin itu sangat luar biasa besar

" sial , dia jauh lebih kuat dari kita !!" ucap elixia sedikit panik

" aku tahu , kau bantu aku dari belakang !!" ucap ragna dengan sedikit keringat di dahi nya

ragna melompat maju ke depan dengan pedang yang di selimuti oleh qi yang bersinar di bilah pedang nya

" matilah " 

boooommm

goblin itu menghantamkan nya ke arah ragna akan berpijak , untungnya ragna memiliki insting yang bagus jadi dia berhasil menghindari nya akan tetapi dia tetap terhempas karena dorongam gelombang yang sangat kuat

" ice region "

seluruh permukaan tanah menjadi es , membuat pergerakan dari goblin sedikit terganggu karena licin

sedangkan ragna dia menyalurkan qi ke telapak kaki nya sehingga dia tidak akan terpeleset

" hailstrom "

dari bawah goblin , permukaan nya berubah menjadi runcing dan menghujam ke atas

walaupun sangat runcing tapi dia memiliki tubuh yang sangat keras sehingga tidak menyebabkan luka apapun tapi keseimbangan nya menjadi terganggu

" destructive slash "

dia menggunakan seluruh qi nya pada serangan ini , dia belum mahir dengan teknik pedang barunya sehingga dia tidak bisa menampilkan kekuatan teknik ini dengan maksimal

dengan seluruh kekuatan yang dia miliki ragna menusuk goblin dari arah belakang

pluuukkk

bagi kulit goblin yang tebal dan juga kuat tusukan ragna tidak berarti sama sekali bahkan lukapun tidak ada

" mus-mustahil...."

baagggg

ragna tidak fokus karena terkejut sehingga dia berhasil di hantam dengan sangat kuat

dia terpental sangat jauh hingga menabrak tembok dengan kekuatan yang luar biasa

seketika itu juga mulutnya berbusa dan mengeluarkan darah segar , jatuh ke tanah dan pingsan karena saking kuat nya

sedangkan elixia yang jumlah energi maginya tinggal sedikit benar benar ketakutan

goblin maju ke arah elixia dengan sangat cepat mengangkat tongkat batunya tinggi tinggi

buuummmmm

mata elixia melotot melihat dirinya tiba tiba terdorong dari sana tanpa luka sama sekali

lalu kepulan asap terlihat dan itu adalah ragna yang mendorong elixia . saat detik detik terakhir ragna memaksakan dirinya untuk sadar kembali karena memikirkan elixia

akan tetapi sekarang keadaannya malah semakin buruk baik untuk dirinya maupun elixia yang sudah tidak bisa melakukan apapun

' dia .... kenapa dia melakukan itu ?' batin elixia yang pikiran nya kacau karena rasa bersalah

' jika saja sedari awal aku menggunakan kartu trufku , dia pasti tidak akan terluka separah itu ' lanjut elixia dengan pikiran yang sangat sangat kacau

elixia bangkit berdiri , matanya sudah bulat dengan tekad yang kuat untuk membalas perbuatan goblin itu

" explosion of a thousand floral beauties "

ribuan bunga keluar dari tubuh elixia , dengan warna warna yang sangat indah memenuhi lorong itu

ini adalah kartu truft yang baru saja dia pelajari setelah meneliti bunga roh darah . teknik ini tidak menggunakan energi magi atau semacamnya tapi dengan energi kehidupan yang ada di sekitar lalu berkumpul memasuki tubuh elixia

bahkan karena ragna sedang terluka , energi kehidupan nya secara tidak sengaja ikut masuk ke tubuh elixia dan membuat usia nya berkurang beberapa tahun

goblin itu sudah terjebak oleh kumpulan bunga bunga yang mengahalangi padangan dan persepsi nya

sedangkan elixia dia berjalan dengan lemas ke arah ragna untuk melindungi nya walaupun kondisi nya juga tidak baik baik saja

dia memapah tubuh ragna untuk menjauh dari kumpulan bunga bunga yang ada

setelah menjauh , elixia terjatuh tapi sebelum dia pingsan dia bergumam dengan sangat pelan

" explode "

perlahan bunga bunga berputar di sekitar goblin , memiliki ketajaman yang luar biasa terus berputar semakin menghimpit goblin ke tengah pusaran seperti tornado

setelah berkumpul seperti tornado , bunga bunga itu semakin memadat dan meledak dengan kekuatan yang luar biasa

boooooommmm

akan tetapi mau sekuat apapun elixia saat ini , level nya masih terpaut puluhan level sehingga hanya membuat sang goblin terluka dengan banyak sayatan di seluruh tubuh nya

jangan lupa dengan luka bakar yang tidak akan pernah bisa di sembuhkan di bagian punggung dan perut nya

dia berjalan ke arah elixia dan ragna yang sudah tidak sadarkan diri, perlahan mengangkat tangan nya untung menggenggam tubuh elixia yang tergeletak di tanah

sringggggggg

tangan besar goblin itu putus dan jatuh ke tanah dengan darah hitam yang menyebar ke sekitar

aaaarrrrghhhhhh

teriak goblin itu kesakitan , sebuah pedang yang bersinar sudah ada di depan leher nya

splatssss

goblin itu mati seketika dengan kepala yang sudah menggelinding ke tanah

lalu tubuh nya roboh ke samping dan terlihatlah agatha dengan ekspresi serius nya

" aku tidak menyangka akan melihat sihir seindah dan sehebat ini dari seorang anak berusia 6 tahun , apakah akan ada variabel besar dari dirinya untuk masa depan ?" ucap agatha bertanya tanya

lalu dia melakukan perawatan sederhana untuk mengurangi kerusakan pada tubuh ragna yang beberapa tulang nya hancur lebur

ragna akan memerlukan waktu beberapa bulan untuk pulih dan harus di rawat dengan intensif

setelah mengobatinya , agatha langsung memapah mereka untuk keluar dungeon karena sudah tidak mungkin bagi mereka untuk melanjutkan nya lagi

" walaupun masih belum pasti , tapi kamu kemungkinan besar sama seperti diriku " gumam agatha saat dia menggendong elixia

dengan cepat , agatha menghancurkan sebuah batu permata hijau kecil lalu dia langsung di teleportasi ke luar dungeon

" apakah yang lainnya juga sudah selesai ?" tanya agatha pada salah satu rekan nya yang bernama levi

" sudah dua kapten , mereka terluka cukup parah dan sedang di obati di sana " ucap levi menunjuk ke salah satu pohon besar

agatha mengangguk lalu dia berjalan ke arah pohon itu untuk mengobati ragna yang masih terluka

BERSAMBUNG