Arya Bima

" permisi sus,,, pasien atas nama Amanda" tanya Dafa teman Amanda pada petugas jaga di sebuah rumah sakit

" pasien yang di bawa petugas keamanan betul pak "

" iya betul sus "

" sebentar ya pak,,,,,ibu Amanda ada di ruang IGD karena pendarahan pak ,,, silahkan di sebelah sana " tunjuk petugas tersebut setelah mengecek di daftar masuk pasien pada sebuah ruangan.

Sebelum memutuskan menyusul Amanda ke rumah sakit,,,Dafa terlebih dahulu menghubungi temannya yaitu Ardi,,, mereka bertiga memang cukup dekat di karenakan orang tua yang memang saling mengenal,Dafa menghubungi Ardi karena ia tau kedekatan keduanya.

Beberapa hari ini ia pernah beberapa kali bertemu dengan Amanda,,, temannya itu sering menyinggung terkait nama Ardi,, seperti menanyakan kemana Ardi pergi,, pekerjaan nya dan wanita yang saat ini dekat dengan pria itu.

Dafa bisa menyimpulkan ada keterkaitan antara keduanya ,, Ardi yang tanpa bicara saat di singgung tentang Amanda dan Amanda yang seolah ingin tau segala aktivitas pria itu.

Terbukti,,apa yang di dengar nya kali ini benar adanya,,, Amanda mengalami pendarahan,,, selama perjalanan menuju ke rumah sakit,,,Dafa sudah mulai berpikir sesuatu,,,jika gejala Amanda pingsan karena minuman,, itu bukan Amanda yang ia kenal,,,yang tidak bisa mengontrol jika sudah berhadapan dengan cairan beralkohol cukup tinggi itu.

Ia mulai mencocokkan segala peristiwa beberapa hari belakangan ini,,, menyimpulkan sebuah garis merah,,, Atas semua yang terjadi.

Dafa sampai di ruangan IGD,,, ternyata Amanda sedang dalam penanganan menurut salah satu petugas kesehatan,ia pun hanya bisa menunggu di depan ruangan.

" dengan wali ibu Amanda" panggil petugas kesehatan

" ya saya mba " jawab Dafa

" silahkan ikuti kami untuk menandatangani dokumen "

" dokumen apa ya mba "

" nanti dokter sendiri yang akan menjelaskan pak,, silahkan "

Petugas tersebut membawa Dafa pada sebuah ruangan berdinding kaca ,,, ruangan yang masih sama tempat Amanda tengah berbaring lemah,,,ia bisa melihat temannya itu sedang dalam penanganan beberapa perawat, sepertinya akan di lakukan tindakan penting,,itu menurut pemikiran Dafa.

" dengan bapak ,,,? "

" Dafa dok "

" baik pak Dafa,,,begini,,,kami akan melakukan dilatasi dan kuretase,,, karena ibu Amanda mengalami keguguran jadi janin nya tidak bisa di pertahankan,,,"

" jika pak Dafa setuju,,, silahkan tanda tangan beberapa berkas ini "

" baik dok "

Dafa hanya mengiyakan saja,,, sebagai orang awam yang tidak pernah mengalami,,, namun ia yakin ini yang terbaik.

Setelah melakukan serangkaian prosedur,,,dan dilakukan nya tindakan,,,Dafa menunggu Amanda dengan setia,,, satu jam yang lalu ,,ia menghubungi papa Amanda yang masih di luar kota..

*****

Sementara itu Ardi memutuskan untuk pergi ke rumah sakit setelah matang mempertimbangkan,,, bagaimana pun,,ia sudah berjanji pada Amanda untuk bertanggung jawab membiayai janin itu.

Sebelum pergi,,ia berkabar pada sahabatnya Evan,,, menceritakan tanpa ada yang di tutupi,, untuk bima,,,ia menyerah kan pada Evan,,,

" gimana" tanya Ardi setelah sampai tepat di samping Dafa,,,

" masih belum keluar"

" udah lama proses nya "

" kurang lebih dua jam,,,urus berkas dan administrasi yang agak ribet "

" gue ngga bisa nunggu lama di sini daf,,,sorry"

" hha,,, ngga tau deh,, gue harus ngomong apa ke Lo pada ,,, seharusnya gue ngga terlibat,,,tapi kenapa gue yang paling sibuk ya"

" (..…...) hening sejenak Ardi tak memberikan tanggapan.

" itu anak Lo ar " tanya Dafa tatapan masih mengarah ke pintu IGD

" Lo bisa tanya itu ke Manda "

" bima yang dia omongin,,,rekan kerja Lo yang di bengkel itu "

" sahabat gue lebih tepatnya "

" emang tipe Manda banget kalau dia "

" gue juga bukan tipe dia,,,tapi,,,"

" tapi apa,,,kemakan rayuan dia juga maksud Lo "

" hhe,,,gue ngga tau nyebut nya apa " ucap Ardi dengan senyum miris sambil menerawang perihal janin Manda.

Kedua lelaki itu masih dengan pemikiran nya masing-masing,,jika pun ingin di salah kan,,, mereka bingung harus menanggapi seperti apa,,, karena memang serumit itu untuk menyelesaikan,laki laki atau perempuan nya yang patut di pertanyakan.

*****

Bima dan Evan tengah duduk santai di sebuah kafe,,, hari menjelang sore,,, setelah semalam sahabat bima itu memberikan informasi tentang Amanda yang masuk rumah sakit,,bima memutuskan untuk bertemu Evan kali ini.

" Ardi lagi ke Kalimantan,,Lo tau "

" sw dia ,,, projek besar kayaknya" beritahu bima perihal ia mengetahui sahabat nya itu sedang pergi ke Kalimantan dari status wa.

" Lo jadi beli tanah yang bekas gudang itu "

" jadi,,,gue emang butuh Van,,, market suku cadang udah penuh sesak,,, kalau pun tambah display,,harus ada ruang lagi "

" iya sih,,,"

" ( .....) hening kedua nya setelah beberapa menit,, kemudian obrolan itu kembali mengiringi.

" gue mau balik Minggu depan Van,,,"

" urusan alea "

" ya,,,gue harus jelasin semua,,, termasuk orang tua nya,,, apapun nnti yang mereka putusin,,,gue "

" Lo bener bener siap lepas "

" kalau gue siap,,,gue ngga perlu balik kali Van,,,"

" Lo nggak mau jenguk Manda "

" pasti,,belum tau kapan "

" kenapa Lo harus banget jenguk dia "

" menurut Lo,,,"

" sebagai teman "

" Lo ngarepin gue sebagai apanya dia Van "

" dia udah ngarep Banget bim,,, pengen ketemu Lo,,, bahkan sebelum kejadian ini "

" gue ngga mau nanggepin Van,,,"

" Lo bener,,, obsesi memang buat orang bisa ngelakuin apapun,,, termasuk jatuhin harga dirinya sendiri " terjedah sejenak kemudian Evan melanjutkan ucapannya, " tapi dia lumayan cantik bim,,, mandiri,,, pintar ,,,ya ngga" tanya Evan menaik turun kan alisnya.

" gue balik kalau gitu "

" ya elah bim,,,tapi,,, asli nya,,cantikan mana antara alea sama Amanda " goda Evan kemudian.

" cantikan alea kemana mana,,,puas Lo "

" hahaha,,, cantikkan alea tapi perjaka nya sama Amanda,,,, hahaha "

Tertawa senang Evan tak berlangsung lama,,,bima langsung membekap kepala Evan hingga pria itu susah bernafas.

" hek,,,hek,,udah bim,,,whee,,, tenaga Lo,,,gue bukan mesin njir "

" bacot lagi Lo,,,gue patahin "

" pergi Lo sana ,,,,ehh,, tunggu,,,bayar dulu baru pergi,,, hehe "

Bima tak menanggapi Evan dan pergi meninggalkan sahabat nya itu yang masih mengerakkan leher nya ke kanan dan ke kiri akibat pitingan nya.

*****

Bima sampai di kediaman nya,,, rumah impian nya,,, rumah masa depan,,, memasuki rumah tanpa ada penghuni kecuali penjaga keamanan,,,iapun jarang pulang ke kediaman karena pekerjaan.nya yang cukup menyita waktu.

Memilih beristirahat tanpa membersihkan diri,,,lelah nya membuat ia lebih cepat terbawa nyenyak,,, beberapa hari ini hampir dua puluh jam penuh ia di bengkel,, sehingga waktu istirahat nya benar benar kurang.

waktu berputar cepat,,, hingga pagi pun menjemput mimpi bima,,, sehingga pria itu terbangun,,, menelisik jam yang masih menempel di lengan nya,,, waktu sudah cukup membuat tubuhnya berisitirahat dengan baik.

Hari ini ia berencana menjenguk Amanda,,,biar bagaimanapun ia tetap teman nya kan saat ini,,,sekalipun pernah dekat bahkan pernah berbagi peluh,,,bima ingin menyingkirkan itu,,,

bukan maksud merendahkan Amanda,,,namun,,bima lebih memilih masa depan dia hanya bersama alea,,,dan bukan berarti Amanda tidak pantas ,,, hati kecil nya seperti tidak bisa di paksakan,,, karena seperti sudah terikat dengan gadis yang lima tahun ini sudah ia pacari.

Orang bisa mengatakan cinta bisa datang kapan saja,,, namun selama ini bima tidak pernah sekalipun merasakan selama menjalani hubungan jarak jauh dengan Alea,,, keterikatan emosi dengan Alea membuat bima mampu meraih bahagia yang tulus,,,rasa ingin melindungi,,, ingin memiliki dan banyak impian indah bima yang pernah ia rencanakan pada gadis cantik itu.

Alea nya ,,, adalah impian nya untuk ia bawa jadi nyata.