NovelToon NovelToon
Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mugiarni

Alinah seorang guru SD di kampungnya. Tidak hanya itu, Bahkan Alinah mengajak turut serta murid muridnya untuk menulis buku Antologi Alinah DKK. Alinah tidak memungut biaya sepeserpun atas bimbingan ini. Selain itu sosok Alinah juga sebagai seorang istri dari suami yang bernama Pak Burhan. Bagaimana aktivitas Alinah dalam keseharian itu akan terutang dalam buku ini. Alinah sebagai pendamping suami begitu sayang pada Pak Burhan. Bagaimana Alinah menjalani hari - hari selanjutnya tanpa ada Pak Burhan disisinya? Bagaimana pula Alinah meniti karir sebagai penulis novel? Simaklah buku ini untuk menatap dunia di luar sana .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mugiarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Alinah dan Lingkungan Masyarakat

Bab 23 :

Guru pendamping muridnya untuk mengikuti lomba cerpen pada saat itu , menunggu di luar ruangan lomba. Alinah berbincang -bincang seputar kegiatan tulis menulis nya. Namanya Ibu Nina, Dari perkenalan itulah, Alinah mendapatkan pengalaman yang lebih luas lagi. Alinah banyak menimba ilmu dari Bu Nina.

Setelah usai acara pada lomba itu Alinah kerapkali curhat pada Bu Nina terkait dengan diri Alinah yang memiliki hobi menulis. Alinah pun ingin berkembang dalam keterampilan menulis yang sedang la tekuni. Alinah mendapatkan cakrawala baru dalam pengetahuan nya. Bahkan Alinah kerapkali dihinggapi perasaan tak enak karena sering curhat di WA, meskipun Bu Nina terbuka untuk membantu Alinah dalam kegiatan menulisnya.

Namun ketika Alinah sedang mencoba untuk bangkit kembali dalam memupuk keterampilan menulis , ada cobaan pada dirinya. Ponsel yang dipakai tiba-tiba menghilang entah kemana. Dengan kejadian itu Alinah kehilangan semua nomor telepon penting. Nomor Bu Nina pun tak lagi ada dalam genggaman nya. Sementara tidak ada nomor yang tersimpan dalam bentuk tulisan kertas. Alinah pun terputus komunikasi dengan Bu Nina. Namun Alinah terus berjuang untuk memupuk kemampuan menulisnya. Tulis menulis telah mendarah daging pada dirinya, dan Alinah ingin terus mengembangkan potensi nya sampai ia tidak menulis lagi. Alinah terkenang dengan saat-saat di mana dulu pertama kali dia belajar menulis. Alinah mengikuti jejak seseorang yang belajar menulis cerpen. Pertama-tama Alinah mencari cerpen. Kemudian Alinah menyalin cerpen karya orang lain dengan suatu tujuan agar memahami lain. dari karya orang lain. Tapi bukan berarti menjiplak hasil Dengan belajar dengan cang seperti itu Alinah belajar karya orang lain. Alinah mencari inspirasi baru yang sekiranya bisa membuat karir dirinya bisa dirasakan manfaatnya dan dapat menginspirasi banyak orang. Kegagalan demi kegagalan yang ia alami akan ditulis sebagai pembelajaran bagi dirinya dan untuk menginspirasi banyak orang diluar sana yang sedang membutuhkan inspirasi dari orang lain.

Alinah mengoleksi banyak buku bacaan. Cerpen, novel. Bahkan banyak pula cerita anak.

***

Takdir kembali mempertemukan Alinah dan Bu Nina. Setelah Alinah mengikuti suatu perlombaan. Alinah mencari informasi tentang Bu Nina di saat perlombaan. Akhirnya Alinah mendapatkan nomor telepon Bu Nina kembali. Terjalin kembali komunikasi antara Alinah dan Bu Nina.

Setelah itu, Alinah berjumpa di rumah seorang teman. Perjumpaan dengan Bu Nina itu membuat Alinah semakin banyak belajar. Tidak hanya itu. Alinah berpartisipasi aktif di berbagai kegiatan. Seperti webinar, pelatihan membuat video. Video pembelajaran dan video animasi.

Situasi Alinah yang sedang menghadapi banyak hal Itulah membuat Alinah izin pada suaminya untuk banyak belajar. Alinah pun mengikuti program program di SIM PKB. Alinah begitu telaten demi adanya suatu perubahan.

Tapi diluar itu semua, Alinah tetaplah seorang pribadi yang tak pernah melupakan persoalan pribadi nya. Alinah tetap seorang pendamping Pak Burhan yang sedang memikirkan bagaimana cara nya untuk membayar hutang-hutang nya.

Sementara itu Pak Burhan tak mau lagi usaha dengan cara menitipkan dagangan ke warung- warung yang menurut Alinah itu lebih nyata hasilnya. Entah apa yang menyebabkan Pak Burhan tak mau lagi menitipkan dagangan di warung warung. Pak Burhan keinginan nya seluruh berubah. Entah sedang dalam pengaruh seseorang atau bukan. Alinah terbebani dengan setoran setiap bulannya.

Lama Alinah merenungi nasibnya. Alinah bertekad untuk tetap berubah. Tapi apa. Alinah membatin.

Teringat Pesan Suami kala itu. Tanah supaya dijual saja untuk melunasi semua hutang nya. Tapi Alinah menolaknya. Bagi Alinah, tanah adalah sebuah investasi baginya.

Malahan Alinah berfikir untuk mencari solusi yang lain. Menurut Alinah, Pak Burhan lebih baik usaha di bidang jasa. Alinah mengusulkan usaha terapi pengobatan. Bila usaha di bidang jasa, pertimbangan nya modal nya bukan berupa finansial. Tetapi dengan jasa. Bila modalnya berupa finansial dikhawatirkan Alinah tak mampu mengelolanya lagi dengan jernih. Yang terjadi malah modal habis, usaha nya pun tak bisa berjalan.

Alinah seringkali terapi bekam ketika di Ciledug. Bekam itu terapi pengobatan Nabawi. Sunah Rasulullah. Darah kotor terbuang. Lalu badan tak lagi merasakan pegal- pegal. Dengan karakter Alinah yang berpenampilan tenang itu, menurut Alinah itu usaha yang tepat untuk Alinah. Selain itu biasanya di padu dengan pijat refleksi. Akupuntur,ruqyah serta pembetulan tulang belakang. Pengobatan tersebut bernaung dalam pengobatan herbal. Klinik Pengobatan Herbal, Alinah pun berharap agar Pak Burhan mampu mendirikan Klinik Pengobatan Herbal.

Suatu ketika Alinah pergi ke tempat pengobatan yang menangani pasien bekam, pijat refleksi,

Antara Alinah dan Tetangga

Alinah kerap kali merasakan dirinya serba salah bila berhadapan dengan tetangga. Apalagi keadaan Alinah tinggal di perumahan itu dengan status tinggal di rumah kontrakan.

Suatu kali Alinah berbagi rezeki dengan anak tetangga di lingkungan sekitar. Beberapa waktu kemudian terdengar nada sumbang, "Yang lebih kaya dari Alinah itu banyak, tapi tidak sampai menggelar acara seperti itu!"

***

Alinah duduk termangu di kursi depan merenungi arti keunikan hidup yang sedang ia jalani. Liku-liku kehidupan yang syarat dengan makna, kerap kali Alinah hadapi, Beraneka ragam karakter manusia menjelma menjadi rangkaian sebuah cerita yang tak pernah habis untuk dikupas tuntas.

Pagar bambu di depan rumahnya kerap kali difungsikan sebagai sarana jemuran pakaian oleh tetangga.

Meski tinggal di rumah yang hanya berpagar bambu, Alinah menikmati hidup yang tentram. Dalam

menjalani roda kehidupannya baik Alinah atau suami. Pak Burhan adalah sosok pendiam yang tak mengumbar perkataan pada orang lain. Apalagi bila perkataan itu menyakitkan bagi orang seseorang. Malah Alinah yang kerap berkorban perasaan dengan situasi yang dihadapinya. Pintu pagar bambu kerap kali difungsikan oleh tetangganya sebagai penjemuran alternative bagi mereka.

Rumah mereka yang telah tertutup rapat oleh kokohnya suatu bangunan membuat mereka senantiasa mencari ruang untuk jemuran baju. Jemuran yang tak tertampung itulah yang menuntun langkah kaki mereka keluar dari rumah mereka. Meski tak semua orang yang bertetangga bersama Alinah itu menjemur baju di pagar halaman rumah Alinah, kendati demikian Alinah tetaplah berperasaan.

Entah siapa yang memulai terlebih dahulu menjemur di pagar bambu itu. Yang jelas hati Alinah merasa terusik dengan pemandangan seperti itu. Alinah menahan diri agar tidak menjemur pakaian di pagar itu, dirinya menyadari bila menjemur pakaian di pagar depan itu Bukanlah perilaku yang etis. Apalagi Alinah berprofesi sebagai seorang pendidik. Jadi sikap dan tindak tanduknya akan menjadi panutan bagi orang lain di sekitar.

Menjalani roda kehidupannya baik Alinah atau suami. Alinah adalah sosok pendiam yang tak mengumbar perkataan pada orang lain. Apalagi bila perkataan itu menyakitkan bagi orang seseorang. Malah Alinah yang kerap berkorban perasaan dengan situasi yang dihadapinya. Pintu pagar bambu kerap kali difungsikan oleh tetangganya sebagai penjemuran alternative bagi mereka.

Rumah mereka yang telah tertutup rapat oleh kokohnya suatu bangunan membuat mereka senantiasa mencari ruang untuk jemuran baju. Jemuran yang tak tertampung itulah yang menuntun langkah kaki mereka keluar dari rumah mereka. Meski tak semua orang yang bertetangga bersama Alinah itu menjemur baju di pagar halaman rumah Alinah, kendati demikian Alinah tetaplah berperasaan.

Entah siapa yang memulai terlebih dahulu menjemur di pagar bambu itu. Yang jelas hati Alinah merasa terusik dengan pemandangan seperti itu. Alinah menahan diri agar tidak menjemur pakaian di pagar itu, dirinya menyadari bila menjemur pakaian di pagar depan itu Bukanlah perilaku yang etis. Apalagi Alinah berprofesi sebagai seorang pendidik. Jadi sikap dan tindak tanduknya akan menjadi panutan bagi orang lain di sekitar.

1
Choi Jaeyi
Aku udah mampir dan ninggalin like & komen.
Mampir juga ya kak ke cerita aku, mari saling mendukung sesama penulis baru. Jangan lupa like & komen nya🤗🤗💋
Black Jack
Pengalaman yang luar biasa
mugiarni: terimakasih
total 1 replies
Ritsu-4
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
mugiarni: terimakasih, salam kenal
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!