NovelToon NovelToon
Menikah Untuk Balas Dendam

Menikah Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:24.4k
Nilai: 5
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Setelah akadnya bersama sang suami, Aleta mengetahui fakta yang menyakitkan. Laki-laki yang baru beberapa jam menjadi suaminya ternyata selama ini mengkhianatinya. Lebih menyakitkan lagi selingkuhan dari sang suami yakni orang terdekatnya. Aleta hancur, hidupnya tak berati lagi, namun ia tak ingin hidupnya sia-sia untuk laki-laki yang telah mengkhianatinya. Ia bersumpah akan membalas rasa sakitnya kepada kedua orang yang sekarang menjadi incaran atas rasa sakit hatinya.

Namun siapa sangka? setelah mendapatkan kehancuran dalam hidupnya, Aleta justru dipertemukan dengan seorang laki-laki yang akan merubah hidupnya, ia juga yang membantu Aleta membalaskan dendam.

Arfandra Nanggala, laki-laki mapan,tampan, juga sangat pintar dalam bersandiwara, menyembunyikan setatus dirinya juga termasuk bagian dalam sandiwara Arfandra.

"Kamu tidak ingat perjanjian kita diawal?"



"Untuk sekarang aku masih ingat, tapi tidak tahu ke depannya."


Damn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 30

Aleta beranjak dari duduknya saat melihat tatapan tidak suka Dipta kepada Arfandra, terlebih Fandra sengaja menampilkan black card yang Aleta sendiri yakin itu bukan miliknya.

"Sudah, aku rasa kita tidak ada gunanya ladenin dia, lebih baik kita pergi." Aleta menarik tangan Fandra untuk segera pergi dari restoran tersebut.

Jelas saja Aleta tidak ingin Fandra lebih gila lagi menunjukan sesuatu yang bukan miliknya. Selain mobil-mobil mewah ternyata Fandra juga menyewa kartu keramat yang jelas saja membuat Aleta tidak percaya dengan gaya hidup Fandra.

Haruskah seorang OB menyewa barang-barang mewah agar terlihat punya? Dan jika itu karena keterlibatan Fandra yang sedang membantunya maka Aleta tidak ingin lagi. Cukup sampai di sini Aleta tidak ingin lebih jauh lagi membebani Fandra.

Namun sialnya Dipta sama sekali tidak memberi celah untuk mereka pergi. Jelas saja ia sendiri tidak langsung percaya begitu saja setelah tahu gerak-gerik Aleta. Meski laki-laki di depannya ini terlihat sangat tenang namun Aleta jelas berbeda, menunjukan kecemasan dan Dipta tahu itu karena apa yang baru saja diperlihatkan oleh mantan istrinya itu.

"Tata, biarkan dia nunjukin lagi apa yang dia punya, oh iya kamu menyewa atau mencuri dimana? Asal kamu tahu saja black card itu bukan sembarang orang yang memiliki."

"Jangan mengira aku bodoh, kasta kita saja jelas berbeda, jangan membuat Aleta malu karena bersamamu."

Dipta menampilkan senyum kemenangan, sementara Fandra hanya mengangguk pelan. Dengan statusnya sekarang sebagai OB memang tidak mungkin orang akan percaya begitu saja dengan yang dimilikinya. Namun tidak menjadikan masalah bagi Fandra. Baginya Dipta hanya seorang karyawan kantor biasa yang kebetulan beruntung karena diangakat menjadi meneger di perusahaan tempatnya bekerja. Itu tidak sebanding dengannya.

"Aku tidak malu, dan aku bahagia bersama dia, tunggu undangan dari kita," ujar Aleta kesal dengan Dipta yang terus mencemooh Fandra.

Apa yang Aleta katakan tentu saja membuat Dipta terperangah kaget, bukan hanya Dipta tetapi Fandra juga sama terkejutnya. Ia menatap Aleta tidak percaya.

"Kamu gila Tata? menikah dengan dia hanya akan membuat orang tua kamu malu, dia hanya-"

"Lho.. Anda tuan Fandra bukan?"

Seorang laki-laki paruh baya dengan baju putih berkerah yang jika dilihat harganya mencapai jutaan rupiah untuk sebuah atasan saja, laki-laki itu mendekati meja mereka.

"Tunggu, anda benar tuan Arfandra Nanggala bukan? Tapi kenapa wajah anda?"

Laki-laki itu meneliti wajah Fandra yang terlihat berbeda. Tahi lalat di dekat hidungnya membuat Fandra hampir tidak dikenali, namun dengan penampilan Fandra saat ini jelas orang yang mengenal dekat akan tetap tahu jika ia seorang Arfandra Nanggala. Putra bungsu dari keluarga kaya yang sudah membangun bisnis dimana-mana.

"Siapa anda?"

Itu bukan suara Fandra, melainkan Dipta yang mengamati laki-laki paruh baya di depannya.

"Saya pemilik restoran ini. Dan tuan Fandra ini adalah pelanggan prioritas di sini," jelas beliau.

"Kenapa anda di sini tuan Fandra, mari saya antar ke ruang VIP seperti biasa."

Fandra tersenyum sopan kepada laki-laki tersebut. "Terimakasih banyak pak, makanan di sini selalu enak saya suka," ujarnya terjeda.

"Tetapi mohon maaf, saya harus segera pergi sekarang." Fandra membungkukan tubuhnya dan menarik tangan Aleta untuk pergi bersamanya.

Aleta tidak menolak. Ia membiarkan saja apa yang Fandra lakukan, tetapi setelah keduanya berada di luar restoran tersebut, Aleta menepis tangannya dan terlepas dari genggaman Fandra.

"Apa maksud orang tadi?" tanya Aleta menatap Fandra tidak percaya.

"Aku akan jelasin semuanya Tata."

Aleta menggeleng, dari tatapannya tersirat akan sebuah kekecewaan, mungkin Aleta merasa dibohongi oleh Fandra.

"Siapa kamu sebenarnya? Apa yang kamu sembunyikan? Apa aku dibohongi?" Aleta menggelengkan kepalanya.

Fandra mencoba mendekat, namun Aleta mundur, seakan tidak memberi ruang untuk Fandra menjelaskan semuanya.

"Aku mau pulang sendiri." Aleta pergi berniat meninggalkan Fandra.

Namun bukan Fandra namanya jika ia hanya diam menyaksikan kepergian Aleta. Fandra mengikuti Aleta dan mencoba membujuknya.

"Aku akan jelasin semua ke kamu Tata, maaf kalau aku sudah buat kamu kecewa," ujar Fandra.

Langkah Aleta terhenti. Ia membalikan tubuhnya menghadap Fandra. Ia menatap laki-laki di depannya yang terlihat sangat menyedihkan, seakan perku dikasihani olehnya.

"Kamu tahu kalau aku kecewa?" tanya Aleta.

"Ya, dan aku salah, sorry Tata."

Detik berikutnya ia menggelengkan kepalanya merasa aneh dengan dirinya, entah kenapa ia seperti dibohongi oleh Fandra. Padahal jika itu terjadi harusnya Aleta tidak perlu semarah ini, toh, mereka baru saja kenal meski sudah cukup banyak yang mereka lewati bersama. Tetapi hubungan mereka juga tidak sesepesial itu.

Fandra hanya berperan sebagai selingkuhan Aleta agar gugatan cerainya cepat dikabulkan. Namun dengan apa yang terjadi sekarang sepertinya diantara mereka tidak sebiasa itu.

"Aku butuh waktu sendiri, jangan ikuti aku." Aleta melangkah menjauh dari Fandra.

Meski Aleta meminta Fandra untuk tidak mengikutinya, namun itu semua tidak Fandra turuti, ia tetap mengikuti Aleta sampai akhirnya gadis itu sampai di kosnya. Fandra merasa bersalah, ia sendiri menyesal kenapa tidak berterus terang saja dengan Aleta, tetapi ia tidak menyangka jika akan secepat ini Aleta tahu tentangnya.

"Oh, shit," geram Fandra.

Dan Dipta. Laki-laki itu kini tertawa puas melihat perselisihan Aleta dan Dipta tadi. Kini Dipta sedang menunggu seseorang untuk membuat dirinya semakin senang. Seseorang datang ke apartemennya. Dipta sudah meninggalkan rumah yang ia huni bersama dengan Aleta.

Setiap kali Dipta memasuki rumah itu. Bayangan tentang Aleta selalu muncul, aroma tubuh Aleta masih tertinggal di sana. Dan Dipta benci itu. Ia belum sempat menyentuh Aleta, gadis yang sudah lama bersamanya.

"Oh girl, come on." Dipta segera mencumbu perempuan yang baru saja datang untuk menemaninya.

Bahkan disaat ponsel miliknya bergetar Dipta hanya melirik sekilas saja. Sudut bibirnya tertarik ke atas mengetahui siapa yang mencoba menghubunginya.

"Kamu butuh aku tapi sok jual mahal," ujarnya kembali mencium perempuan yang kini sudah duduk dipangkuannya.

"Siapa nama kamu?" tanyanya.

"Jesika sayang."

"Jelek sekali, kenapa bukan Aleta saja? Nama yang manis seperti orangnya."

Aleta menghela napas cukup dalam. Ia kini menatap langit malam lewat jendela kamar kosnya. Kepalanya menggeleng mengingat kata-katanya tadi.

"Bodoh banget aku, kenapa aku harus bilang kalau kita akan menikah?"

"Apa aku belum terima dengan perpisahan ini sampai segitu inginnya punya pengganti? Tapi aku tidak seperti itu, aku hanya kesal dengan kata-kata kak Dipta, dan sekarang Fandra-"

Lagi-lagi Aleta menghela napas cukup dalam. Ia melirik kesecarik kertas yang masih berada di meja kecil sebelah tempat tidurnya.

Itu surat perceraiannya dengan Dipta, harusnya kehidupan barunya baru akan dimulai, tetapi Dipta selalu tiba-tiba muncul disaat Aleta sedang bersama dengan Fandra.

"Atau jangan-jangan."

1
Fitrothul Auliya
anyingg aink gemes kpn kebongkarnya,knp w curiga klw emaknya udh tw klw anknya bejad ama ci difta
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
💥💚 Sany ❤💕
Sasa n Dipta benar2 dah putus urat malunya, benar2 gak da otak mereka
Dian Rahmawati
Dipta sama Alesa bener2 pasangan bejat
Vietha_27
dasar Dipta laki laki bejat.
bukannya dia bertanggung jawab sm Alesa. malah di permainkan dr sikap Alesa karna jd cewe bodoh yg mau sm cowo buaya kayak Dipta 😤😤😤
untung aja Aleta udah lepas jd msh janda ting ting🙃🙃
Ma Em
Fandra cepat halalkan Aleta tapi bkn untuk balas dendam tapi untuk pernikahan yg sebenarnya.
💥💚 Sany ❤💕
Apa ada seseorang dimasa lalu yang masih sangat dicintai mbak Finda ya, sampe2 dia gak mau melihat masa depan?.
💥💚 Sany ❤💕
Dimas, agak misterius.
💥💚 Sany ❤💕
Jadi penasaran siapa kira2 yang bermain cantik di perusahaan, sampe2 bisa menyembunyikan kejahatannya begitu rapi 🤔🤔🤔🤔.
Vietha_27
mba Finda kangen pacar ya. apa minta maaf jd adeknya dluan yg nikah. 🤭😁


waaahh, jangan jangan Dimas nih yg jadi mata mata dr perusahaan saingan🙄🤔

dan dia mau jg sm Aleta. dan kalau tau Fandra alias mas OB itu pemilik perusahaan bs makin gencar biar sakit hati sekalian itu mas Fandra gegara mba Tata di ambil😌😌

tp jangan salah mba Tata sm mas Fandra udah mau nikah. yeyeyeyeye 💃💃💃
Dian Rahmawati
wah Fandra ternyata udh punya honey
Aam Siti
lanjut kk
Vietha_27
udah mba Tata. tenang aja mas Fandra udah tertata tata. sampe mau di manfaatin sm mba tata kan😁😁😁
💥💚 Sany ❤💕
Jangan sampe Fandra liat Dimas, ntar cemburu
💥💚 Sany ❤💕
Akhirnya Fandra jadi diri sendiri juga 😁😁😁.
Dian Rahmawati
wah Fandra udh muncul dengan wajah ganteng nya
💥💚 Sany ❤💕
Kalian berdua aneh n unik tau gak. Klu jauh ngangenin.... giliran dekat ngeselin 😂😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣🤣 bisa aja kamu Tata. Ya.... baguslah cocok banget ma babang Fandra.
Aam Siti
dobel up..
Dian Rahmawati
lucu banget tingkah kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!