NovelToon NovelToon
When It Rains I Find You

When It Rains I Find You

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Slice of Life
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Putu Diah Anggreni

Nana, gadis pemberani yang tengah berperang melawan penyakit kanker, tak disangka menemukan secercah keajaiban. Divonis dengan waktu terbatas, ia justru menemukan cinta yang membuat hidupnya kembali berwarna.

Seorang pria misterius hadir bagai oase di padang gurun. Sentuhan lembutnya menghangatkan hati Nana yang membeku oleh ketakutan. Tawa riang kembali menghiasi wajahnya yang pucat.

Namun, akankah cinta ini mampu mengalahkan takdir? Bisakah kebahagiaan mereka bertahan di tengah bayang-bayang kematian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putu Diah Anggreni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22: Cemburu lagi

Setelah insiden "pengantin baru" di hari pertama liburan kami di Bali, gue masih nggak bisa nahan senyum tiap kali inget. Siapa sangka salah pesan kamar bisa bikin suasana jadi seromantis itu?

Pagi ini, kami berempat, gue, Arga, Bara, dan Dito memutuskan untuk mengunjungi Pantai Pandawa. Katanya sih, ini salah satu pantai paling cantik di Bali. Dan gue nggak sabar buat membuktikannya sendiri.

Gue keluar kamar dengan outfit yang udah gue siapin dari jauh-jauh hari. Crop top putih yang ngeliatin sedikit perut, dipaduin sama rok pantai warna biru langit yang berkibar-kibar kena angin. Rambut gue yang biasanya diiket, kali ini gue biarkan tergerai. Sentuhan akhirnya, kacamata hitam yang nangkring manis di kepala gue.

Begitu ngeliat gue, Arga langsung melongo. Matanya nggak berkedip selama beberapa detik.

"Wow, Na..." Arga tergagap. "Lo... cantik banget."

Gue senyum malu-malu, ngerasa pipi gue mulai panas. "Thanks, Ga. Lo juga ganteng kok."

Dan emang bener. Arga pake kaos putih yang agak ketat, nunjukin bentuk badannya yang atletis, dipaduin sama celana pendek berwarna khaki. Rambut hitamnya yang biasanya rapi, kali ini dibiarkan acak-acakan. Gue harus nahan diri buat nggak melongo juga.

"Ehem!" Bara berdeham, membuyarkan momen kami. "Udah selesai acara saling pujinya? Kita jadi ke pantai nggak nih?"

Gue dan Arga cuma bisa nyengir malu.

Sesampainya di Pantai Pandawa, kami langsung terpesona. Pasir putihnya lembut banget, airnya biru jernih sejauh mata memandang. Nggak heran pantai ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Bali.

"Wuih, mantep bener nih pantai!" seru Dito, matanya berbinar-binar.

"Iya nih, beda banget sama pantai di Jakarta," tambah Bara sambil mulai membentangkan tikar.

Nggak lama kemudian, kami pun mulai main voli. Gue dan Arga di satu tim, melawan Bara dan Dito. Permainan berlangsung seru dan penuh tawa. Arga beberapa kali sengaja ngelempar bola ke arah gue biar gue bisa nge-smash. Dasar modus!

Di tengah-tengah permainan, Dito tiba-tiba berseru, "Bro, liat deh!" Dia nunjuk ke arah sekelompok cewek bule yang lagi berjemur nggak jauh dari kami.

"Kesempatan nih!" Dito nyikut Bara dengan semangat.

Gue dan Arga cuma bisa geleng-geleng ngeliat kelakuan mereka yang langsung nyamperin tuh cewek-cewek. Dengan bahasa Inggris yang... yah, sebisa mereka lah.

"Hello, ladies! We from Indonesia. You want... err... main voli with us?"

Entah gimana ceritanya, eh tau-tau Bara dan Dito udah asyik ngobrol dan ketawa-ketawa sama tuh cewek-cewek. Gue nggak tau harus kagum atau prihatin sama kelancangan mereka.

"Dasar playboy," celetuk Arga, tapi ada nada geli dalam suaranya.

Setelah beberapa set main voli, gue ngerasa haus banget. "Ga, gue ambil minum dulu ya. Lo mau nitip apa?"

"Es kelapa aja deh, Nan. Thanks ya," jawab Arga sambil ngasih gue uang.

Gue baru aja mau protes soal dia yang bayarin minuman gue, tapi Arga udah keburu dorong gue pelan ke arah warung. "Udah sana, nanti keburu antri."

Saat lagi antri buat beli es kelapa, tiba-tiba ada suara bule nyapa gue.

"Hi there! I couldn't help but notice you playing volleyball earlier. You're really good!"

Gue noleh, dan ngeliat cowok tinggi berambut pirang dengan senyum ramah.

"Oh, thanks," jawab gue sopan, agak kaget karena tiba-tiba disapa.

"I'm Tom, by the way. Here on vacation?" tanyanya lagi.

Kita ngobrol santai. Tom ternyata surfer dari Australia yang lagi liburan di Bali. Orangnya asik dan lucu, bikin ngobrol jadi lancar. Dia cerita soal pengalamannya surfing di berbagai pantai di dunia.

"You should try surfing while you're here," kata Tom. "I could teach you if you want."

Gue baru aja mau jawab ketika sebuah suara yang familiar terdengar dari belakang gue.

"Nana."

Gue noleh dan ngeliat Arga udah berdiri nggak jauh dari kami. Mukanya... gimana ya, kayak campuran antara bete dan pengen nabok orang.

"Oh, Arga!" gue kaget. "Kenapa ke sini?"

"Lo lama banget. Gue kira lo nyasar," jawabnya datar.

"Oh iya, gue lupa beli minumannya. Sorry ya Tom, I gotta go. Nice meeting you!"

Tom senyum. "No worries! Enjoy your vacation!"

Pas balik ke tempat kita duduk, gue ngerasa ada yang aneh sama sikap Arga. Dia diem aja, nggak secerewet biasanya.

"Ga, lo kenapa?" tanya gue akhirnya.

"Nggak apa-apa," jawabnya pendek.

Gue tau ada yang nggak beres, tapi gue mutusin buat nggak maksa dia ngomong sekarang.

Balik ke permainan voli, kali ini kita main bareng Dito dan Bara yang udah balik dari acara PDKT-nya. Entah kenapa si Arga jadi lebih... agresif? Smash-nya keras banget, sampe nyaris kena kepala gue beberapa kali.

"Woi Ga, santai dong mainnya!" protes Dito setelah nyaris kena smash Arga untuk kesekian kalinya.

Arga cuma nyengir, tapi gue ngeliat matanya sesekali ngelirik ke arah Tom yang masih duduk tak jauh dari kami.

Sore harinya, kami memutuskan untuk menikmati sunset di pantai. Gue dan Arga duduk agak terpisah dari Bara dan Dito yang masih asyik ngobrol sama cewek-cewek bule tadi.

"Ga, lo kenapa sih dari tadi? Kok kayak bete gitu?" Akhirnya gue memberanikan diri buat nanya.

Arga diem sejenak, matanya masih memandang laut. "Gapapa kok."

"Ah masa? Gue kenal lo, Ga. Ada yang lo pikirin kan?"

Arga hela napas panjang. "Oke, gue akui. Gue... agak cemburu ngeliat lo ngobrol sama bule tadi."

Gue kaget. "Hah? Cemburu? Kan kita cuma ngobrol biasa aja."

"Iya, gue tau. Tapi tetep aja..." Arga nggaruk kepalanya yang nggak gatel.

"Lo keliatan enjoy banget ngobrol sama dia. Terus dia juga ganteng sih... Ditambah lagi, dia nawarin ngajarin lo surfing. Gue... gue takut lo lebih tertarik sama dia." tambahnya.

Gue nggak bisa nahan ketawa. "Astaga Ga, jadi lo cemburu gara-gara itu? Kita kan cuma ngobrol sebentar doang. Lagian, ngapain gue tertarik sama orang yang baru gue kenal? Gue udah punya cowok yang jauh lebih ganteng kali."

"Masa sih gue lebih ganteng?" tanya Arga, masih ragu.

Gue ngangguk mantap. "Iyalah! Lo tuh ganteng, baik, perhatian... meski kadang childish sih."

"Ih, malah diledek!" Arga pura-pura cemberut, tapi gue bisa liat senyum kecil di bibirnya.

Gue nyender di bahunya. "Ga, lo tau kan gue cuma sayang sama lo? Ngobrol sama Tom tadi ya cuma basa-basi aja, nothing more. Lagian, gue nggak tertarik belajar surfing. Lebih suka main voli bareng lo."

Arga akhirnya senyum lebar. "Bener ya? Nggak bohong?"

"Iyalah! Masa sama pacar sendiri bohong."

Arga meluk gue erat. "Sorry ya udah cemburuan gini. Gue janji nggak akan kayak gini lagi."

"It's okay," gue balas meluk dia. "Sebenernya, lo lucu juga kalo lagi cemburu gitu."

Kita ketawa bareng, nikmatin sunset yang indah. Langit berubah jadi campuran warna orange, pink, dan ungu. Pemandangan yang bikin gue nggak pengen moment ini berakhir.

Tiba-tiba, sebuah bola voli mendarat di dekat kami.

"Woi, pacaran mulu! Ayo main lagi!" teriak Bara dari kejauhan.

Gue dan Arga saling pandang, lalu tertawa.

"Yuk, kita hajar mereka!" ajak Arga, kembali bersemangat.

"Siap, kapten!" gue berdiri, mengulurkan tangan buat bantu Arga berdiri juga.

Dan begitulah, hari itu ditutup dengan pertandingan voli seru diiringi cahaya senja Pantai Pandawa. Bara dan Dito melawan gue dan Arga, plus cewek-cewek bule yang mereka kenalin tadi.

Meski sempet ada drama cemburu-cemburuan, tapi justru itu yang bikin liburan kami makin berkesan. Gue ngerti kalo Arga cemburu karena dia sayang sama gue, dan itu bikin gue makin yakin sama hubungan kita.

1
Kia Shoji
Hu hu hu... ❤️
Putu Diah Anggreni
Aku juga pas buatnya nangis kak/Sob/ Apalagi ini hasil imajinasi aku yg lagi di kemo/Sob//Cry/
dee zahira
nangis baca di part ini
dee zahira
semangat
dee zahira
keren kak...
azura Shekarningrum
Luar biasa
azura Shekarningrum
Lumayan
ㅤㅤZ
Paporitin dulu besok lanjut lagi
ㅤㅤZ
Keren
Protocetus
min kunjungin ya novelku Bola Kok dalam Saku
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
dah sampe sini dulu bacanya. besok lagi. mau tidur 🫶
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
ini terlalu sweet 🥹
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
hey kenapa favorit kita sama semua 😌🤌
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
aaaaaa jd ikutan excited
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
🥹 bertahan ya say
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
milih latarnya Borobudur doang 😍
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
aaaargggh gemas
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
baca NT rasa WP 😆👍
Ms S.
Gak sabar nih nungguin kelanjutannya, update cepat ya thor!
Putu Diah Anggreni: Halo kak, sudah update lagi ya/Heart/
total 1 replies
Aerik_chan
wahhh untuk ada secercah harapan....
yuk kak saling dukung #crazy in love
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!