"Tapi mas..."
"Udah diam, kamu itu cuma bisa malu-maluin aku ya! nyesel aku nikah sama kamu!" Arzan berdiri dari sofa akan meninggalkan ruang televisi tapi di cegah oleh Ruby.
"Mas aku mau izin kerja sama Luli."
"Ya udah sana kerja! malah bagus kalau kamu kerja jadi kamu enggak numpang gratis dan jadi beban di sini!"
Ruby mulai meneteskan air matanya yang sudah dia tahan sedari tadi. Hatinya sakit mendengar semua perkataan yang di lontarkan oleh Arzan.
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA MAN TEMAN! 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Ruby yang melihat banyak makanan dihadapannya membuat dia kesenangan. "Wah banyak banget aku suka" ucap Ruby dengan girang.
"Nah makan semua itu biar suasana hati kamu tambah senang" Ruby mengangguk senang dan mulai memakan makanannya.
Hingga tiba-tiba Luli menyeletuk, "sepertinya Reynand suka denganmu deh By."
Mendengar celetukan Luli membuat Ruby yang tengah makan langsung tersedak. "Ukhuk...ukhuk...minum Li" segera Luli memberikan es jeruk kepada Ruby.
"Gimana udah mendingan By?" Luli menepuk-nepuk punggung Ruby agar makanan yang tersangkut di tenggorokan bisa keluar.
"Udah mendingan kok Li" Luli berhenti menepuk punggung Ruby dan kembali duduk.
"Makanya kalau makan itu hati-hati enggak usah buru-buru lagian siapa sih yang mau ambil makanan kamu."
"Aku tersedak itu karena kaget dengan ucapan kamu bukan karena makan terburu-buru, kamu kenapa kok kepikiran sampai ke sana sih?"
"Ya gimana enggak kepikiran sampai sana dia aja kelihatan banget deketin kamu, dimulai dari dia yang menjemput kamu terus beliin kamu coklat yang katanya enggak cuman iseng nyuruh asistennya beli terus lagi ngajak makan siang bareng, apa coba kalau enggak berusaha deketin kamu."
"Ya mungkin dia cuman mau balas budi karena kemarin aku nyelametin dia."
"Enggak mungkin By kalau cuman mau balas budi dia bisa ngasih duit yang banyak buat kamu kalau dilihat perlakuan dia hari ini dengan kamu aku ngerasa dia bukan Reynand yang selama ini publik kenal."
"Abaikan saja enggak usah terlalu dipikirkan mungkin dia hanya iseng denganku" ucap Ruby cuek.
"Tapi kalau misalnya dia beneran suka sama kamu itu bisa membahayakan rumah tangga kamu" mendengar ucapan terakhir Luli sontak saja Ruby langsung membekap mulut Luli.
"Luli kamu jaran keras-keras kalau ngomong tentang statusku di depan umum seperti ini lebih baik kamu jangan bilang status pernikahanku di depan umum" ucap Ruby sambil berbisik.
Luli mengangguk lalu Ruby melepaskan bekapannya. "Memang kenapa tidak boleh bilang status pernikahan kamu?" tanya Luli juga ikut berbisik.
"Nanti deh habis pulang dari kantor aku ceritain kalau cerita di sini terlalu banyak orang takutnya ada yang dengar."
"Beneran ya" Luli menjadi penasaran ada apa gerangan status pernikahan Ruby tidak boleh terumbar.
"Iya nanti kalau aku lupa ingetin aja yang terpenting kamu jangan pernah omongin itu didepan umum, bisa bahaya" Luli kembali menjawab dengan anggukan.
Setelah itu mereka kembali fokus makan, sesudah selesai makan mereka kembali ke ruangan divisi pemasaran. Baru saja masuk Reynand sudah menghampiri Ruby kembali sambil membawa satu kantong plastik berisi makanan.
"Ruby ini tadi pas aku makan diluar lihat macaroni jadi aku beliin kamu satu kotak, sepertinya macaroni ini enak karena banyak yang mengantri untuk membelinya. Dimakan ya Ruby."
"Wah ini mah macaroni yang lagi aku pengen tapi kemarin-kemarin belum sempat beli karena sibuk eh enggak tahunya kamu malah beliin aku, makasih ya macaroni ini pasti aku makan habis" Ruby menerimanya dengan senang hati.
Sedangkan Reynand yang pemberiannya selalu diterima dan disambut baik oleh Ruby membuatnya senang sekaligus hatinya berbunga-bunga. Reynand memberikan dua jempolnya kearah asistennya.
"Rekomendasi kamu bagus banget hari ini, karena kerja kamu bagus hari ini kamu akan mendapatkan bonus" mendengar itu tentu asisten Reynand girang bukan main.
Ketika sore tiba para karyawan dan kru mulai persiapan pulang. Ruby juga sudah akan pulang bersama dengan Luli. "Ayo By kita ke basement" ajak Luli.
Tapi saat di lift Luli di telpon oleh mamanya agar segera menjemputnya ditoko roti langganan mamanya Luli yang tempatnya berlawanan arah dengan tempat tinggal Ruby.
"Ada apa Li?" tanya Ruby.
"Mama katanya suruh jemput ditoko roti langganannya."
"Ya udah kamu susul aja mama kamu aku pulangnya naik ojol aja."
"Tapi...kalau enggak gini aja aku nganterin kamu dulu baru jemput mama aku, gimana?" Luli coba memberikan solusi tapi langsung ditolak oleh Ruby.
"Aku enggak setuju, toko roti langganan mama kamu itu tempatnya berlawanan arah dengan rumahku yang ada nanti mama kamu nunggu kelamaan dan marah sama kamu. Udah sana kamu susulin mama kamu aja."
"Terus kamu gimana?"
"Gampang tinggal buka telepon pesan ojek online udah selesai deh jadi kamu enggak perlu khawatirkan aku" akhirnya Luli menjemput ibunya, dia tidak jadi mengantarkan Ruby.
Saat sedang menunggu ojek online yang dia pesan tiba-tiba hujan deras mengguyur daerah sekitar kantor. Ruby yang sebelumnya menunggu di luar kantor kembali masuk ke lobby kantor sembari menunggu hujan reda.
"Ruby!" merasa namanya di panggil Ruby menolehkan kepalanya ke belakang.
"Ruby kok kamu belum pulang?" tanya Arzan, ya yang memanggil Ruby tadi adalah Arzan.
"Belum, tadi aku lagi nungguin ojek online diluar eh malah hujan jadi aku masuk kembali ke sini. kamu mau kemana?"
"Pulang, kebetulan kerajaan aku udah selesai semua. Kamu cancel aja ojek onlinnmu itu terus pulang sama aku lagian hujan-hujan begini kalau naik ojek kamu bakalan kehujanan."
"Nanti pulangnya sehabis hujannya reda emang kalau aku pulang sama kamu enggak bahaya?"
"Sepertinya hujannya ini redanya bakal lama karena mendungnya putih, tenang aja enggak bahaya kok para karyawan sebagian banyak udah pada pulang kok"
"Ya sudah kalau begitu" Ruby pun setuju.
Saat mereka akan menuju basement dari belakang Ruby ada yang memanggilnya lagi, Ruby menengok ke belakang ternyata yang memanggilnya adalah Reynand. Ruby berhenti sejenak saat Reynand menghampirinya.
"Ruby kamu kok kamu masih ada disini? perasaan kamu udah keluar dari tadi kan sama Luli?"
"Iya, terus tadi Luli pergi dulu karena mau jemput mamanya."
"Terus kamu mau kemana sama dia?" Reynand menunjuk kearah Arzan.
"Dia mau pulang sama aku, ayo Ruby" Arzan menggandeng tangan Ruby membawanya ke basement.
"Tunggu, Ruby memang kamu kenal dengan dia?" Reynand mencegah Ruby pergi dengan mencekal tangannya.
"Dia kenal aku lebih daripada kamu, lepaskan tangan kamu dari tangan Ruby!" ucap Arzan sinis.
"Ruby kamu kenal sama dia?" Ruby mengangguk.
"Iya aku kenal dengannya dia itu tetanggaku" bohong Ruby.
"Beneran? tapi kok tampang dia tampang-tampang orang jahat ya? aku enggak tega deh kamu pulang sama dia mending kamu pulang sama aku aja" tawar Reynand.
"Apa maksud kamu ngatain tampang aku jahat kita aja baru ketemu kali ini pokoknya Ruby pulang denganku karena aku yang lebih dulu menawarinya untuk pulang bareng!" ucap Arzan mulai emosi.
Reynand akan menjawab perkataan Arzan lagi tapi dihentikan oleh Ruby. Melihat akan ada perselisihan di sini membuat Ruby mencoba untuk meredamnya.
Jangan lupa ya baca cerita author ya lain 🤗 see you next story 😉
Walau Aslan salah, tapi Aslan bersikap orang yg mencintai 👍👍
memberikan sepenuhnya rasa nyaman, kasih sayang, dan pengertian dengan membantu Ruby dan menyayangi Ano seperti keluarga nya sendiri 👍👍👍
Semoga nantinya Ruby tetap Jadinya sama Aslan yaa Thor ...
Jangan dipisahkan mereka 👍🙏🙏🙏