NovelToon NovelToon
Love Scandal

Love Scandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Sepasang suami istri yang terlihat memiliki hidup bahagia namun tersimpan banyak teka-teki pada setiap hubungan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

"Maaf ya karena sudah merepotkan mu" kata Gion.

"Nggak masalah. Aku pulang dulu ya, jangan lupa perban mu harus di ganti tiga kali sehari."

Aleta keluar dari kamar tersebut. Ia terkejut karena berpapasan dengan Brian.

"Kenapa kamu keluar dari sana?"

"Oh itu, tadi ada sedikit masalah sama Gion."

"Gion, siapa?"

"Tetangga baru kita. Tadi dia mengalami kecelakaan jadi aku membantu mengobati lukanya." Kata Aleta sambil membuka pintu rumah.

Aleta masuk ke dalam diikuti oleh Brian dari belakangnya.

Aleta menaruh tasnya di atas sofa dan langsung berjalan ke arah dapur.

"Kamu mau makan apa?"

"Aku nggak mau makan."

Aleta tahu bahwa saat ini suaminya lagi ngambek padanya. Aleta segera mengambil bahan makanan di dalam kulkas dan dengan gesit membuat olahan yang cukup simpel. Ia berencana membuat mie kari ayam untuk mereka berdua.

"Sayang kamu nggak boleh sembarangan masuk ke kamar orang asing." Kata Brian sambil memeluk istrinya yang sementara masak.

"Aku cuman membantunya kok, nggak lebih. Emangnya kamu bakal biarkan orang yang terluka di hadapanmu dan kamu pergi begitu saja karena nggak mau membantu nya."

"Iya aku tahu, menolong orang yang dalam kesulitan itu penting. Tetapi dia kan punya keluarga, dia bisa minta tolong ke keluarga nya."

"Mas, dia itu orang tuanya sudah meninggal. Dia tinggal sendiri dan nggak ada keluarga yang mau membantu nya."

Brian terdiam mendengar penjelasan istrinya.

"Maaf aku nggak tahu."

"Itulah mas, penting bagi kita untuk mencari tahu sebelum berucap. Takutnya nanti menimbulkan kesalahpahaman."

Brian melepaskan pelukan dari sang istri dan duduk di kursi meja makan.

"Mas harus percaya sama istrimu ini oke. Aku nggak bakalan macam-macam kok. Karena orang yang aku cintai itu adalah kamu."

"Aku sangat percaya sama kamu, tetapi tidak dengan para tetangga."

"Terserah mereka bergosip apa, asalkan kitanya saja yang nggak termakan omongan mereka."

Aleta meletakkan masakannya di atas meja. Dua mangkuk mie kari ayam.

"Kamu mau makan nggak, kalau nggak aku simpan di dalam kulkas."

"Eh aku mau makan, karena mencium aroma wangi masakanmu aku jadi lapar."

Mereka menyantap makanan bersama-sama sambil melanjutkan obrolan.

"Oh iya sayang, bagaimana kondisi tubuh kamu akhir-akhir ini?"

"Sudah lumayan sih mas, aku bahkan sudah jarang mimpi buruk."

"Kalau kamu merasa ada yang aneh, segera beritahu aku. Biar kita langsung ke dokter Gita."

Sejak kecil Aleta sering mengalami mimpi buruk yang sewaktu-waktu bisa membuat dirinya sakit parah. Dokter Gita sendiri adalah seorang dokter psikiater. Dokter Gita telah menjadi dokter psikiater bagi Aleta dari dirinya duduk di bangku SMP. Kasus pada Aleta sendiri telah terjadi sewaktu ia memasuki usia 8 tahun karena dirinya pernah mengalami kecelakaan yang parah. Tetapi ayahnya tidak pernah memberitahu kan dirinya kecelakaan seperti apa itu. Setelah kecelakaan itu terjadi, ia mulai mengalami mimpi buruk sampai-sampai demam. Ibu dan ayahnya berusaha membantu dirinya agar bisa berobat ke setiap rumah sakit namun hasil nya masih sama. Sampai suatu hari ayahnya mendapatkan saran dari temannya untuk membawa Aleta ke seorang dokter psikiater. Ayahnya sempat menolak karena ia merasa anaknya tidak gila dan mentalnya baik-baik saja. Sampai saat Aleta memasuki jenjang SMP ia tiba-tiba mengalami mimpi buruk lagi, bahkan lebih buruk dari sewaktu SD. Mimpi buruk yang sampai membuatnya kejang-kejang bahkan hampir mati. Saat di bawa ke dokter tidak ada penyakit atau masalah serius pada kesehatan nya.

Dokter Gita mengatakan kalau kondisi Aleta sudah sangat parah karena sudah lama terjadi tapi baru berkonsultasi. Dokter juga menjelaskan bahwa anaknya memiliki gangguan mental akibat serangan trauma yang terus terjadi lewat mimpi. Mungkin Aletta memang terlihat biasa-biasa saja, sakitnya itu menyerang pada saat-saat tertentu saja. Dokter Gita membantu pemulihan Aleta secara perlahan-lahan. Sejak saat itu Aleta jarang bermimpi dan bisa tidur dengan nyaman. Hanya saja sakitnya sempat kambuh di saat sang ibu meninggal dunia. Dan 1 tahun yang lalu tiba-tiba saja muncul penyakit baru,dimana ia kehilangan ingatan bahkan sempat melupakan Brian. Untungnya Brian adalah suami yang pengertian dan selalu ada untuk nya. Serta dokter Gita yang selalu membantunya. Namun ingatan nya masih sama dan tidak membuatnya pulih kembali. Seolah-olah aktivitas penting satu hari itu lenyap dari memorinya.

Bagi Aletta, Brian adalah sosok pria dan suami yang bertanggung jawab yang selalu ada di sisi Aleta di masa sulitnya itu apalagi jauh dari sang ayah dan adiknya.

Aleta mengambil mangkuk suami dan miliknya untuk di cuci. Tetapi Brian menghentikan nya.

"Biar aku yang cuci oke, sekarang kamu duluan ke atas dan mandi lebih dulu. Aku tahu kamu pasti sangat kecapean."

"Tapi mas aku..."

"Piringnya cuman dua kok, nggak banyak juga. Aku bukan laki-laki yang memperlakukan istriku seperti pembantu." Aleta tersenyum mendengar perkataan Brian. Ia mencium pipi suaminya sebelum akhirnya mengambil tasnya dan milik sang suami dan berjalan menaiki tangga memasuki kamarnya.

Brian mengelap tangannya dengan kain setelah selesai mencuci piring. Ia berjalan ke atas tangga dan masuk kamar. Terdengar suara shower yang masih menyala. Ia tersenyum nakal. Brian membuka bajunya dan masuk ke kamar mandi.

Aleta yang terkejut saat suaminya tiba-tiba membuka pintu lalu segera menutup tubuhnya yang polos meskipun ia tahu suaminya sudah pernah melihat dirinya. Tetapi ia tetap saja malu.

"Ngapain menutup tubuhmu begitu, aku sudah sering melihatnya."

"Kamu ngapain masuk?"

"Aku mau mandi bareng sama istriku tercinta." Kata Brian sambil menelan salivanya yang kering.

Aletta pasrah saat suaminya berjalan mendekat.

30 menit kemudian Aleta keluar dengan memakai handuk kimono. Ia berusaha mengerikan rambutnya yang basah. Brian yang keluar setelah 2 menitan dari Aleta, ia berjalan mendekati istrinya. Brian mengambil hairdryer yang dipegang istrinya. Ia merasa tak tegah saat melihat istrinya kesulitan mengeringkan rambutnya yang panjang.

"Sini biar aku keringkan."

Aleta duduk seperti anak anjing yang patuh sementara Brian menyusuri setiap rambutnya yang basah dengan hairdryer itu.

"Sudah," kata Brian meletakkan alat tersebut di samping meja. Ia belum beranjak dari tempatnya dan melingkari tangannya di leher sang istri.

"Mau nggak kita lakukan**** malam ini"

Bisik Brian di tepi telinga Aleta. Aleta bisa merasakan napas Brian yang menderu membuat telinganya memerah dan tubuhnya bergidik geli karena hal itu. Ia bisa mengerti mengapa suaminya meminta hal begitu karena mereka hanya pernah melakukannya sekali saat malam pertama. Bukannya ia tidak suka tetapi karena kali pertama baginya waktu itu ia sampai demam dan sulit bangun. Ia menangis dan berkata tidak ingin melakukan hubungan*** lagi tanpa di sadarinya. Brian yang mendengar hal itu terlihat muram karena istrinya tidak ingin melakukan dengannya. Aleta juga tidak menjelaskan apa-apa pada Brian. Semenjak saat itu Aleta selalu menghindari suaminya, saat Brian meminta padanya ingin melakukan hubungan s***.

Tetapi selamanya ia tidak boleh menghindar karena itu sudah menjadi tanggung jawabnya.

Brian mencium bibir Aleta dengan lembut dan di balas sang istri. Ia mengecapi setiap bagian sensitif milik Aleta. Aleta hanya mampu mengerang di saat sang suami menyusuri setiap sudut tubuh nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!