Avira Gadis Peramal

Hantu itu pun langsung menghilang. Karna ia tidak mau terlihat oleh Ara. Walau selama ini, ia sering mengawasi Vira. Namun berbeda dengan Ara yang notabene manusia biasa. Apalagi Ara sering berdoa dan sholat. Membuat sosok hantu itu takut. Menampakan dirinya di depan Ara.

" Kemana dia?" kata Ara.

" Sudah pergi," jawab Vira tersenyum.

" Aish dasar hantu aneh, tapi ngapain dia nemuin loe Vir?" tanya Ara

" Biasa dia lagi gabut, nyari teman kali. Jadi dia ngajak gue ngobrol . Karna tidak punya teman cewek hantu yang bisa diajak kencan," jelas Vira.

" Aish dasar hantu, ayo kita kerja. Biar gue buka pintunya," kata Ara. Supaya pelanggan mereka segera masuk untuk di ramal Vira

" Ya ," kata Vira bersiap. Lalu duduk sambil mengelap mejanya.

Tak lama ada seorang wanita masuk sambil tersenyum. Dan ia pun langsung duduk di depan Vira. Karna wanita itu sudah sering datang ke rumah ramal Vira.

" Mba saya ingin menanyakan, kenapa saya sering di buntuti hantu akhir akhir ini. Padahal saya sudah menghindari segala pantangannya ," kata si ibu itu.

"' Mungkin karna ada bau aura tulang wangi di dalam diri ibu. Sehingga mereka masih penasaran. Biarkan saja mereka mengikuti ibu. Selagi mereka tidak menganggu. Pasti kan ibu tetap aman," kata Vira.

" Baik mba, apa mba tahu tentang keberuntungan hidup berdasarkan hitungan neptu dan weton. saya termasuk yang mana ya ?" tanya wanita itu penasaran.

" Bila dari daerah melayu dan kalimatan ibu punya keberuntungan yang baik. Seperti pohon yang bercabang. Tapi karna ibu berasal dari jawa Neptu dan weton ibu yang selasa legi cukup bagus untuk ibu

Yaitu tibo gedung. Artinya serba nyaman tergantung ibu bersyukur atau tidak. Karena semua jalan hidup ibu sudah Tuhan permudah," jelas Vira

" Oh ya, lalu saya harus bagaimana mba?" kata si ibu bingung.

" Menabung selagi berjaya Dan terus putar uang ibu. Dan pakai saja seperlu ibu butuh uang. Karna kita tidak tahu. Apa yang akan terjadi di masa depan," saran Vira.

" Baik mba terimakasih sarannya, nanti kalo saya butuh. Saya boleh datang lagi kan," kata si ibu tersenyum. Lalu cepat cepat beranjak dari tempat duduknya. Dan menghilang di balik pintu bilik kamar ramal. Setelah Vira mengangguk.

Lalu pelanggan yang lain kembali masuk. Hingga satu persatu sampai selesai. Saat adzan magrib terdengar .Ara cepat cepat menutup pintu untuk istirahat Dan pergi sholat ke kamar belakang. Sedangkan Vira duduk untuk mencatat nama beberapa pasien yang akan di ramalnya

" Sudah siap Vir, lagi nulis apa," kata Ara yang sudah selesai sholat magrib

" Ini menghitung hitungan jawa ra. Karna ada beberapa pelanggan jawa kejawen. Yang ingin di hitung keberuntungan hidupnya,"' kata Vira

" Bisa emang?" kata Ara.

" Bisa kalo sesuai hitungan neptu dan weton lahir mereka. Nih ada tibo Sri yang hitungan wetonnya 11 dan 18 juga tibo Rezeki 7, 12,17 yang rezekinya lancar. Tibo gedung 8, 13 dan 18 yang hidupnya serba kelebihan. Tibo loro 9 dan 14 yang hidupnya sering susah dan sakit sakitan Sama tibo pati. 10 dan 15 . Ini dengan cara berjuang seperti apapun tak akan bisa kaya," jelas Vira

" Hah ...gila tuh ramalan, apa kita harus percaya ?" kata Ara

" Tergantung yang di gantung sih," kata Vira bercanda. Karna tidak semua orang percaya ramalan nasib

" Ya tapi kadang ada benarnya juga Vir, karna gue ngerasa nyokap gue hidupnya itu apes melulu, Vir" kata Ara gamang.

" Sudah ngak usah di pikirin ra. Jalani saja apa adanya. Semoga saja loe sama adik loe. Bisa mengangkat derajat orang tua loe. kita harus optimis menghadapi cobaan hidup," Kata Vira yang bisa merasakan kalo Ara orang yang cukup tangguh dan ulet dalam bekerja keras.

" Ya Vir, terima kasih sudah mau jadi teman dan bantu gue. Loe sahabat terbaik dalam hidup gue Yang paling bisa ngertiin gue ," kata Ara.

" Sudah ngak usah drama, entar malah mewek ayo kerja. Nanti rezeki kita hilang Bila tak bergerak cepat," kata Vira terkekeh.

" Siap bos," kata Ara cepat cepat kembali buka praktek dan tak lama orang yang datang pun mulai masuk satu persatu.

Yang membuat Ara semakin bersemangat untuk bisa mengumpulkan pundi pundi cuan mereka.

**************

Seminggu kemudian Vira pun terbang ke Las vegas bersama nyonya Ana. Disana wanita paruh baya itu mengurus bisnisnya. Yang sedang membangun hotel dan kasino mewah. Membuat Vira tak menyangka. Bisa menginjak salah satu kota paling berdosa di dunia itu. Yang menyuguhkan banyak tempat kasino dan juga bar. Dari kelas atas sampai bawah. Bahkan bebas berjudi setiap waktu. Dengan ditemani wanita penghiburnya. Hingga membuat Vira penasaran dengan semua kehidupan bebas para pengusaha Yang menghabiskan uang mereka di meja judi. Tanpa berpikir panjang.

" Apa kau tak ingin mencobanya Va, siapa tahu kau beruntung malam ini," kata nyonya Ana mengajak Vira berkeliling kasino. Dari kelas bawah hingga kelas vvip. Yang masuk dalam kategori taruhan besar. Sampai para pemain menaruh uang ratusan juta dollar Juga aset saham perusahaan mereka. Hanya untuk taruhan judi untuk bersenang senang.

" Apa boleh, tapi saya tak punya uang," kata Vira melihat beberapa pengusaha sedang bertaruh.

" Kenapa tidak, kau bisa mencobanya. Aku akan memberikanmu modal 100 juta. Kita bagi hasil bila kau menang," kata nyonya Ana.

Membuat Vira berpikir sejenak. Untuk mengunakan penglihatannya, sekalian untuk mengukur kemampuannya.

" Kenapa?" kata nyonya Ana.

" Apa boleh menerawang," bisik Vira.

" Kenapa tidak, itu menarik untuk kita coba Ayo ikut dengan ku," kata nyonya Ana membawa Vira ke kelas eksekutif dan di sana. Terlihat para bos bos besar asing dan kaya sedang sibuk memasang taruhan

" Boleh kami bergabung?" tanya nyonya Ana. Sambil tersenyum manis kepada para pria berumur itu. Yang sedang asyik di meja bundar .

" Why not , please sit down," kata bandar itu tersenyum. Lalu nyonya Ana pun berbisik pelan pada Vira

" Apa kau siap?" tanya nyonya Ana.

" Ya nyonya," angguk Vira yang bisa melihat angka dadu dengan jelas dari balik mangkok dadu itu

" Pasang 13 " bisik Vira

" Ok aku pasang 13 dengan 100 juta ada yang mau ikut," kata nyonya Ana mulai bermain.

" Why not, ayo bermain nyonya," kata seorang pria ikut bergabung. Membuat Vira melihat para pemain ikut memasang uang mereka di atas meja.

" Siap ...." kata si bandar

" Ya putar !!" kata para pemain kompak dan angka pun berputar cepat, hingga....

" 13 " kata si bandar

" My good its amazing ," kata nyonya Ana senang. Lalu merangkul bahu Vira dengan tersenyum. Membuat para pria itu kaget Karna bagaimana bisa nyonya Ana yang baru ikut langsung menang dengan mudah.

" Wow....kau hebat nyonya, aku bertaruh 500 dollar ," kata pria di depannya. Menatap nyonya Ana seakan menantang.

" Ok...siapa yang mau ikut? " kata nyonya Ana santai karna ia menang 700 dollars Sambil melirik Vira.

" Siap kan saja angka 29 " kata Vira berbisik . Membuat nyonya Ana tersenyum. Dan mulai memasang taruhan kembali.

Hampir 3 x berturut turut nyonya Ana menang membuat para pria itu kaget Dan menantang nyonya Ana untuk kembali bertaruh. Karna baru kali ini ada wanita yang baru ikut main. Bisa menang 3x telak berturut turut.

" Vir , kau disini. Aku angkat telpon dulu. Kau bisa bermain. Nanti kita bagi hasilnya jika kita menang lagi. Bila perlu habis kan Agar kita bisa menangkap umpan yang lebih besar,"bisik nyonya Ana. Yang mulai senang bermain judi. Karna menurutnya Vira menjadi hoki untuknya malam ini.

" Vira pun ikut memasang satu milyar dollar untuk taruhan. Saat ada dua pria yang menantang nya. Karna penasaran pada nyonya Ana dan Vira .

" Aku pasang angka 9" kata Vira yang ingin mendapatkan tangkapan lebih besar.

" Ok nona, siap, " kata bandar sambil memutar mangkok Membuat para pemain tegang. Namun tidak bagi Vira. Hingga sampai angka 9 itu keluar.

" Nine," kata bandar.

" Astaga , bagaimana bisa ?" kata seorang pemain tak percaya.

" Tidak mungkin, apa kalian bermain curang ?" kata pria yang kalah saat Vira meraih cek kertas para pemain itu.

" Dia orang baru tuan, kami tidak mengenal nya," kata si bandar menatap Vira tajam. Karna takut mereka akan kalah oleh Vira dan nyonya Ana.

" Ayo kita coba lagi, aku pasang semua 10 milyar dollar ," kata pria itu melempar black card miliknya.

Deg....

Vira pun menatap nyonya Ana. Sedangkan nyonya Ana hanya mengangguk.. Sambil tersenyum tipis Karna sepertinya para penjudi itu. Semakin merasa panas malam ini .