" Lepas Felix !! ini sakitt !! kenapa harus aku ??banyak diluaran sana wanita yg cantik juga tubuhnya bagus !! aku ini jelek,, kenapa kau harus terobsesi denganku hahh !!!
" It's love not obsesion "
" Love ?? Bulshittt "
" Arkkk" teriak Xivella saat rambutnya dijambak dengan kuat oleh laki-laki itu.
" Mulutmu ini minta dihukum baby !! Tenang aku akan memberikan hukuman kenikmatan untukmu "
" Dasar pcycopat gilaaa !!! aku akan membunuhmu "
Xavier Felix Emanuel Hilton (28) adalah mafia sekaligus pengusaha terkenal no. 1 di Italia. Pertemuannya dengan gadis yg mirip dengan cinta pertamanya membuat dia terobsesi dan posesif pada gadis itu, bahkan ia sampai sengaja menculik Adik gadis itu juga mengancamnya supaya ia bisa memiliki gadis itu.
Xivella Anara Wilson (18) harus menjalani kehidupan pait demi sang adik. Dan kehidupannya makin suram dan bagaikan dineraka saat menjadi istri tawanan si mafia kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ny.Jee_97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MPM
Seorang pria dengan tuxedo hitam itu tengah menatap bengis pada gadis yg beberapa jam lalu menjadi istri sahnya, karena gadis itu hanya diam saja dan tidak mau masuk kedalam mansion.
" Masuk ! " perintahnya dengan lantang.
" Tidak ! Dasar pembohong ! Mana katamu mau pertemukan aku dengan Ares ! Kenapa justru kamu membawaku ke mansion sialan ini lagi, Felix ! " pekik Xivella, pria itu berusaha untuk menahan emosinya.
" Masuk ! Atau aku seret kaki sialanmu itu ! " gadis itu menatap penuh banci pada sang lawan.
" Aku benar-benar membencimu Felix ! "
" Ya, aku tahu ! "
" Dengar ! Aku tidak akan pernah mencintaimu bajingan ! "
" Akan ku buat kau tidak bisa hidup tanpaku, Ara ! "
" Dasar gila ! "
" Itu karena mu ! "
" Aku ingin membunuhmu Felix !!! "
" Lakukanlah kalau kau bisa. Sekarang masuk ! " bukannya melangkah masuk gadis itu justru tetap diam dengan tatapan tajamnya pada pria itu.
" Vanya ! Bawa gadis keras kepala ini ke kamar !Pastikan dia tidak akan pergi kemana pun ! " perintah Xavier tegas.
Wajah pria itu nampak memerah dengan urat leher yg terlihat menonjol.
" Baik tuan " jawab maid itu dengan suara lembutnya.
" Dasar merepotkan ! " batin maid itu dengan benci menatap gadis didepannya ini.
Xivella dan Vanya sudah memasuki mansion, begitupun dengan Xavier dan juga William.
*****
" Kita memiliki masalah Tuan " lapor William dengan tergesa-gesa.
Hal itu membuat xavier terlihat bingung dan menatap lekat sahabat sekaligus asistennya itu.
" Terjadi penyerangan besar-besaran di markas utama London tadi malam. Mereka membakar habis juga membawa narkoba serta senjata kita Tuan " lapor sang asisten.
Apa yg diucapkan William semakin membuat Xavier naik pitam, aura menyeramkan keluar dari wajah pria itu.
" Apa bocah sialan itu lagi ? " tanya Xavier.
William mengangguk yakin, laki-laki itu sedikit gemetaran. Dia takut bahwa nanti emosi Xavier naik dan menembaknya.
Seperti biasa jika anak buah sang boss tidak becus bekerja maka nyawanya yg akan menjadi taruhannya.
William pernah mendapatkan luka tembak di paha kirinya, karena telah melakukan kesalahan pada transaksi obat yg dilakukannya.
" Lebih dari 50 anggota tewas karena kebakaran itu, dan kita mengalami kerugian kurang lebih sekitar 45 triliun Tuan. Kita juga kehilangan 3 juru masak narkoba " sambung sang sekertaris.
Brakkk
Meja didepan Xavier sudah retak akibat Bogeman mentahnya.
" Brengsekk kau Kent ! " pekik pria itu dengan nafas sudah naik turun juga tangan yg mengepal kuat hingga memperlihatkan urat ototnya.
" Aku selama ini membiarkanmu bermain-main karena aku merasa bersalah dengan Grazella ! Tapi sekarang sudah waktunya untuk kau menyusul Steven tua Bangka itu Kent ! " pekik Xavier tersenyum getir dengan bunyi gemeletuk pada giginya serta wajahnya yg sudah bak iblis saat ini.
Hal ini karena disebabkan oleh " Blacknight " organisasi yg dipimpin oleh Kenneth, yg sudah lama mencari masalah dengannya.
Organisasi itu dulunya dipimpin oleh Steven ayah Kenneth, tetapi karena dia sudah meninggal Kenneth-lah yg meneruskan kepemimpinannya.
Hanya seperti tikus bagi Xavier, namun semakin lama semakin banyak musuhnya yg mendukung organisasi Kenneth.
Karena mereka juga ingin " Blackmoon " organisasi yg dipimpin oleh Xavier itu hancur.
" Perintahkan semua anggota untuk melakukan pembalasan ! Kalau perlu musnahkan juga seluruh markas Blacknight itu ! " perintahnya dengan tegas.
Dirasa tidak ada balasan dari sang asisten, membuatnya menoleh dan menatap tajam pria itu.
" Mereka dilindungi oleh organisasi Bristly dan Qing Dark Tuan " ucap William yg membuat Xavier semakin naik pitam.
" Sialan ! " umpat Xavier kesal.
Bagaimana bisa organisasi besar mau membeking tikus murahan seperti itu.
Jika memaksa menyerang black night maka kedua organisasi itu akan membantu black night, itu akan berakibat fatal bagi organisasinya.
" Apakah Tuan memiliki ide lain ? " tanya William dengan sedikit was-was.
" Kita harus membuat ketiga organisasi itu terpecah belah ! Kita adu domba kedua organisasi itu, setelah mereka sudah beda jalur langsung kita serang mereka semua ! "
" Kau kirimkan tim Alpa 1 dan pastikan mereka bisa masuk di salah satu organisasi itu Will " perintahnya.
" Baik Tuan "
" Untuk keluarga korban kebakaran kasih santunan yg layak ! "
" Laksanakan Tuan " jawab William, pria itu akan keluar dari ruangan tetapi dihentikan oleh Xavier.
" Tunggu ! Kau bilang organisasi Mr. Aston ada masalah dengan organisasi Qing Dark bukan ? " tanyanya yg diangguki oleh William.
" Bagus ! Ini kesempatan untuk memusnahkan si brengsek Smith itu ! Kau bilang pada Mr. Aston kita akan bantu menyerang Qing Dark malam ini juga ! Dan kau kirimkan semua senjata terbaru kita serta anggota terbaik kita kesana sekarang ! " perintah Xavier panjang lebar.
" Dengan begitu mereka tidak akan tahu bahwa kita ada di balik penyerangan itu ! " sambungnya dengan senyum menyeringai.
" Baik Tuan " William sedikit bangga dengan sahabatnya itu, karena selalu cekatan dalam mengatur strategi.
" Aku juga akan ikut langsung kesana " ucap Xavier selanjutnya.
" Anda yakin Tuan ? Bukankah hari ini adalah malam pertama anda Tuan ? " ucap William dengan menaik turunkan alisnya, menggoda boss sekaligus sahabatnya itu.
Xavier tersenyum miring karena dirinya sudah mengambil mahkota istrinya itu sedari awal, pri itu kembali menetralkan wajahnya.
" Malam pertama ? Sayangnya aku tidak bisa mengeksekusinya sekarang Will " ungkapnya kesal.
Sementara dilain tempat gadis yg bernama Vanya itu sedang duduk disamping ranjangnya yg terbilang mewah untuk seorang maid.
" Aarrkkhhh ! Sialan ! " umpatnya.
Gadis itu dengan penuh emosi melempar bantal dan juga guling yg ada diatas tempat tidurnya kesembarang arah, napasnya terlihat naik turun karena emosi yg sudah memuncak.
" Apa yg Xavier lihat dari jalang itu ! Dia hanya gadis jelek ! "
" Kenapa dia harus menikahi gadis jelek itu ! " pekik Vanya yg kemudian terdiam dengan pikirannya sendiri.
" Aku kan menyingkirkanmu Xivella ! Xavier hanya milikku seorang ! " ucapnya dengan penuh emosi.
****
Pria dengan manik biru gelap itu membuka pintu kamarnya dengan pelan, dia melihat istri kecilnya sedang duduk disamping ranjang. Terlihat rambutnya masih basah, bahkan Xivella juga masih mengenakan bathdrobe.
Xavier melangkah menghampiri sang istri " Apa yg kamu pikirkan h'm ? " tanyanya.
" Aku mau bertemu Ares " ungkapnya.
Wajah gadis itu terlihat sudah memerah bahkan matanya sudah berkaca-kaca, bahkan cairan itu sudah menumpuk dimata cantiknya.
Xavier mengambil handuk kecil dan mengusap rambut Xivella yg masih basah itu, setelah dirasa sudah tidak basah dia mengambil hairdryer.
Dengan telaten pria itu membantu sang istri untuk mengeringkan rambutnya, Xavier merasakan kakinya tertimpa sesuatu dan menoleh kebawah.
Pria itu melihat air mata Xivella yg menetes diatas kakinya terlihat diam, Xavier tidak peduli dengan sang istri yg menangis dalam diam.
Xavier tetap melanjutkan aktivitasnya tanpa ada suara lagi dari bibir keduanya, diruangan itu hanya terdengar suara hairdryer saja. Hingga pria itu selesai mengeringkan surai panjang istrinya.
Xavier kemudian menekan tombol yg ada diatas meja nakas, kemudian berbicara dengan seseorang diseberang sana.
Setelah selesai pria itu kembali mendekati sang istri dengan membawa sebuah cream ditangannya.
Xavier duduk ditepi ranjang dan membalikkan tubuh istrinya untuk menghadapnya, terlihat gadis itu masih setia dengan tangisnya. xivella hanya menunduk dengan air mata yg tak kunjung reda.
Xavier sangat menyadari itu, namun dia berusaha untuk tidak peduli. Xavier terlihat membuka bathdrobe yg menutupi labirin Xivella, gadis itu hanya diam tanpa perlawanan seperti biasanya dia hanya menangis dalam diam dengan bahu yg bergetar hebat.
Xavier sudah mengoleskan krim itu dijarinya, kemudian dengan lembut dia meratakan pada labirin istri kecilnya, setelah selesai dia kembali meletakkan cream itu ke tempat semula.
Tokk !! Tokk !!
Ceklekk
Terlihat Bibi Margareth dan Vanya membawa pesanan yg pria itu minta. Setelah meletakkan nampan diatas nakas, kedua wanita itu segera pergi dari kamar Tuannya itu.
Xavier menggendong Xivella menuju sofa dan meletakkannya diatas pangkuannya.
Pria itu dengan telaten menyuapi Xivella, dan dengan cantiknya gadis itu hanya menuruti apa yg Xavier perintahkan tanpa membantah. Hingga tanpa terasa makanan juga obat itu sudah ditelan habis oleh Xivella.
Xavier meletakkan piring yg kosong itu diatas nampan.
" Aku akan ke London untuk bekerja, kau disini jangan nakal h'm ? " ucap pria itu yg akhirnya mengeluarkan suaranya.
Xivella terkejut untuk apa iblis itu jauh-jauh ke London.
" Jangan berpikir untuk kabur ! " sambung pria itu.
Xavier mengecup pundak putih sang istri, Xivella sebenarnya sangat jijik dengan pria itu namun dia sangat malas untuk berdebat saat ini dan tubuhnya juga masih sangat lemas.
" Milikmu harus cepat sembuh agar kita bisa bermain lagi, ok ? " ucap pria itu dengan senyum tengilnya.
Tangan pria itu mulai nakal, Xivella berusaha untuk tidak memperdulikan apa yg iblis itu lakukan. Meskipun sebenarnya dirinya sangat ingin meninju dan mencincang habis tubuh pria tua didepannya itu.
" Hentikan brengsekk ! " gadis itu mencekal tangan kekar Xavier yg bermain di area bawah sana, Xivella sudah tidak tahan dengan kelakuan mesum sang suami barunya.
Namun bukan Xavier namanya jika dia langsung menurut, pria itu tetap saja melakukan hobi mesumnya itu.
" Aku ingin pulang ke Indonesia" celetuk Xivella.
" Kamu istriku dan aku tinggal disini " jawab pria itu singkat.
" Aku tidak mau ! "
" Aku tidak bertanya "
" Kenapa kamu sangat egois Xavier ! " ujar Xivella, terlihat matanya mulai berembun lagi.
" Karena kamu tidak menurut " balas pria itu dengan entengnya.
" Kamu tinggal saja bersama tunanganmu itu ! Biarkan aku pergi ! " saran gadis itu.
" Tidak akan ! Jangan pernah bermimpi untuk tinggalkan aku Ara ! Karena takdirmu hanya bersamaku ! " Xavier mengangkat tubuh gadisnya dan menghadapkan kearahnya.
Setelah beberapa menit saling memandang, Xavier menangkup kedua pipi gadis itu.
" Kamu tidak akan kemana-mana Sayang. Ini tempat tinggalmu mulai sekarang dan selamanya " ucapnya lembut.
Sementara gadis itu terlihat menggelengkan kepala dengan cepat.
" Kau gila ! Aku ingin kembali ke negaraku Felix ! Aku merindukan kehidupanku ! Aku juga merindukan adikku ! Kenapa kau sangat kejam padaku Felix ! " ucap gadis itu yg sudah emosi dengan memukul-mukul dengan keras bahu suaminya.
Beberapa detik kemudian Xavier menangkap kedua tangan istrinya dan memeluknya dengan erat.
" Jangan nakal selama aku tidak ada. Kau tahu sendiri adik ipar bisa mati kapan saja karena ulahmu " bisik Xavier dengan tegas.
" Aku tidak ingin bersamamu Felix " ucap gadis itu lemah.
" Kau milikku, Baby " ucap pria itu kelewat santai.
" Aku akan bunuh diri ! "
" Maka sebelum itu kau akan melihat jasad adik ipar ! " Xavier mencengkram erat dagu istrinya.
" Dasar monster ! " pekik Xivella dengan histeris dia memukul-mukul kembali bahu suaminya.
" Kenapa kamu melakukan ini padaku Felix ! Apa salahku .. Hiks .. "
" Aku membencimu Felix ! Sangat membencimu ! " ucap gadis itu penuh emosi.
" Kau benar-benar manusia Monster ! Bajingan ! Brengsekk ! Dasar pria tua .. Hiks .. " tiba-tiba Xivella kembali mengingat orang yg dulu janji akan membawanya pergi.
" Ezra tolong aku ! Kenapa kamu tidak mencariku Ezra ! " batin gadis itu dengan pilu.
****
Sudah hampir seminggu sejak kepergian Xavier ke London, Xivella melakukan rutinitasnya seperti biasanya. Dari memompa Asi, tidur dan hanya jalan-jalan disekitar mansion.
Xivella sedikit kecewa karena dia harus membuang asinya percuma, karena biasanya juga iblis itu yg akan meminumnya karena dikira itu adalah susu yg biasa dia konsumsi.
xivella juga dengan giat belajar bahasa Italia, Bibi Margareth dengan telaten mengajari gadis itu. Xivella pun cocok dan sangat antusias, apalagi memang otaknya yg sedikit pintar jadi dengan leluasa gadis itu menguasai bahasa itu.
Berkat hafalan kosakatanya dia bisa menyibukkan diri agar tidak bosan, dahulu ia sangat menginginkan untuk menikmati hidup. Tidak usah bekerja, tidak usah sekolah namun setelah merasakan itu ternyata sangat menyiksa.
Beberapa menit berlalu, Xivella memilih untuk tidur saja. Gadis itu tidur hanya menggunakan lingeri saja, karena disana hanya terdapat baju laknat itu saja. Ditambah dengan tidak adanya iblis itu dimansion, yg membuat Xivella dengan leluasa memakai baju laknat itu.
Setelah beberapa menit tertidur, gadis itu merasakan ada yg menyentuh tubuhnya. Bahkan gadis itu juga merasakan ada sesuatu yg masuk pada miliknya.
Xivella memaksakan matanya yg sudah mengantuk untuk terbuka.
" Aaahhkk ! "
.
.
.
Maafin othor ya gaes kalau bikin otak kalian pada traveling kemana-mana.. Wkwkwk
itu bt aku aja
bukan othor x yg d rebutin.....
semoga sehat slalu dan menulis triple up🤭🤭🙏
jdi bosan bacanya.
aku dah lama nungguin...