NovelToon NovelToon
Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat / Transmigrasi Copyman
Popularitas:39.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rositi

Setelah diperkosa beramai-ramai hingga nyaris meregang nyawa oleh Jeam dan keempat rekannya, Titi justru mendapati jiwanya menempati tubuh wanita bernama Jia. Titi terlempar ke kejadian satu tahun sebelum dirinya diperkosa!

Kejadian tersebut membuat Titi mengetahui sederet fakta mencengangkan. Beberapa di antaranya masih berkaitan dengan kasus Titi. Karena ternyata, Jia merupakan mantan kekasih Jeam, dan kini menjadi saudara tiri setelah mama Jia menikah dengan papa Jeam. Selain tengah hamil, Jia yang belum menikah juga menjadi budak nafsu orang tua mereka maupun oleh Jeam sendiri.

Awalnya, Titi hanya berniat balas dendam untuk kasusnya. Namun mengenal Jia yang rapuh, membuat Titi bertekad untuk MENGUBAH TAKDIR. Titi akan membuat takdir baru untuk dirinya tanpa membuatnya ‘dirusak’ Jeam apalagi berakhir menjadi gadis ternoda!

Mampukah Titi melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Jadi Diincar

“Tunggu!” sergah pak Tomy ketika Titi malah dibawa pergi oleh Syukur, padahal mereka sempat sama-sama berkontak mata.

“Apakah dia mengenaliku? Dia mengenaliku sebagai siapa, sementara sekarang saja, aku datang ke masa lalu menggunakan wujudku?” pikir Titi.

Selaim pertanyaan barusan, Titi juga bertanya-tanya mengenai apa yang bisa membuatnya maupun Syukur, kembali ke masa yang harusnya mereka jalani?

Di belakang Titi dan Syukur, pak Tomy menerka-nerka tanpa bisa menyudahi tatapannya ke Titi. Karena dari sekadar punggung saja, dirasanya tidak asing. “Kamu siapa? Kamu orang mana? Kenapa kami bisa ada di sini?”

“Ini rumah sakit. Ini tempat umum. Bahkan meski di depan sana ada beberapa polisi yang melakukan penjagaan. Jika Anda berpikir kami muncul dari mana, itu bukan urusan Anda. Apalagi hadirnya kami di sini, tidak sampai membuat keributan. Namun, jika Anda merasa bahwa adik saya mengingatkan Anda kepada seseorang, Anda bisa menanyakannya baik-baik!” tegas Syukur meski ia berucap lirih sekaligus cepat.

Ucapan panjang lebar dari Syukur barusan, membuat pak Tomy tercengang. “Apakah dia punya indera ke enam? Kenapa dia bisa tahu, bahwa wanita cantik berpenampilan sederhana ini membuatku teringat pada seseorang?” pikir pak Tomy mendadak ketar ketir. Bisa-bisanya Syukur mengetahui apa yang ia rasakan bahkan pikirkan!

“Saya temannya Jia, Om!” tegas Titi tak mau membuang-buang kesempatan. Ia ingin tahu, bagaimana reaksi pak Tomy jika ia kuliti menggunakan apa yang sudah pak Tomy lakukan kepada Jia.

Seperti yang Titi harapkan, pak Tomy memang tercengang hanya karena mendengar pengakuan Titi dan itu mengenai Jia.

“Ternyata dia temannya Jia? Namun, bukan itu yang membuatku merasa kenal tidak asing kepadanya,” batin pak Tomy yang jadi membiarkan Syukur membawa Titi pergi.

Pak Tomy menatap kepergian Titi penuh terka. “Mirip ....” Dalam hatinya ia terus menduga, bahwa Titi mirip seseorang yang amat sangat sulit ia sebut identitasnya.

Ruang VIP Jeam menjalani perawatan memang sepi dan dijaga oleh dua polisi. Yang menjaga di depan pintu masuk sungguh dua orang polisi, bukan petugas keamanan biasa layaknya satpam rumah sakit.

Kedua polisi yang berjaga termasuk suster yang ada di sana, kebingungan menatap kemunculan Titi dan Syukur. Karena andai mereka masuk, harusnya mereka tahu. Pintu masuk dan juga pintu keluar masih satu dan itu di hadapan mereka. Lantas, Syukur dan Titi lewat mana?

“Jika Jeam selamat setelah dia jatuh dari balkon, apakah makam polisi Pram, juga ketahuan?” pikir Titi yang terusik oleh pertanyaan Syukur.

“Setelah ini, kita harus ke mana?” tanya Syukur lagi lantaran Titi hanya diam.

“Tadi Mas sempat bilang, bahwa Mas pernah berurusan dengan Jeam?” ucap Titi.

“Dia musuh bebuyutannya mas Bian. Jeam ini perusuh, jadi sekali bikin dia kesal, kalau yang bikin kesal ini belum caca.t terus mati mengenaskan, Jeam beneran enggak akan lepasin orang itu!” tegas Syukur yang kemudian berkata, “Bisa jadi, alasan kamu seperti sekarang karena hubunganmu dan mas Bian. Kamu sadar, kan, hubunganmu dan mas Bian, dekat banget? Orang-orang khususnya para wanita, selalu membicarakan kamu!”

Titi terdiam dan merasa tidak begitu yakin. Apalagi sejauh ini, dirinya tipikal yang cuek. Jangankan kepada omongan orang, ketika Titi ditatap mesra, dipeluk, bahkan dikecup gemas pipinya oleh Bian di depan umum saja, Titi tidak baper. Sebab keadaan seperti itu sudah terlalu biasa untuk Titi. Terlepas dari semuanya, dari awal Titi juga sudah membiasakan diri untuk tidak baper. Meski setelah kasus yang dialami dan membuatnya mendapatkan banyak atensi dari masyarakat, Titi mengkhawatirkan mental ibunya.

“Mas kenal Jia? Jia pacarnya Jeam. Eh, pacar apa mantan, ya. Namun intinya, papanya yaitu pak Tomy dan mamanya Jia, malah menikah!” segah Titi.

Sembari terus berjalan cepat, Syukur juga terus menggandeng Titi. “Ini kita beneran kembali ke satu tahun lalu,” sergah Syukur sambil menatap ujung kiri bagian atas layar ponselnya. Di sana ada waktu yang tertera. Waktu di mana kini tengah berlangsung.

“Andai aku meminta pertolongan ke orang-orangku, tampaknya ini akan sulit karena kita tinggal di dimensi berbeda. Atau, tetap bisa dan biasa saja?” tanya Syukur bingung sendiri. Mereka baru saja sampai di ruang pendaftaran, sementara di depan sana merupakan pintu masuk utama rumah sakit mewah mereka berada.

“Sepertinya aku tahu di mana Jia. Antara di rumah orang tua Jeam, atau malah di rumah papanya,” sergah Syukur yang kemudian buru-buru mengantongi ponselnya ke saku celana levis yang dipakai.

“Mas juga kenal Jia?” tanya Titi memastikan. “Sepertinya sebenarnya kasus ini bisa dijalani dengan lebih mudah andai aku jujur sejujur-jujurnya kepada mas Syukur maupun kak Bian,” pikir Titi.

“Beberapa kali aku menolongnya. Karena meski kabarnya Jeam bucin akut ke Jia, andai Jeam marah ya marah. Tampar, cekik, tendang, diluda.hi, dibanting, semua ini menjadi bagian dari kebiasaan Jeam kala menghukum Jia,” cerita Syukur.

“Saat menemani balap liar mas Bian meski aku hanya mengawal dari kejauhan. Kejadian itu beneran terjadi.”

“Hanya karena Jia tersenyum sambil tepuk tangan ke mas Bian yang saat itu menang, Jeam tidak terima. Jeam mengamuk Jia di depan semuanya. Mas Bian menjadi satu-nya yang menolong Jia, dan berakhir dikeroyo.k oleh anak buah Jeam. Kebetulan, di sana mas Bian enggak banyak kenalan atau sekadar satu teman. Andai ada, mereka pasti enggak berani bantu mas Bian. Ya sudah, aku yang bantu. Aku banting semuanya termasuk Jeam. Saat itu mas Bian nyaris babak belur.” Syukur menyetop sebuah taksi dan mengajak Titi masuk ke taksi tersebut.

“Aku rasa faktor lingkungan Jeam tumbuh, membuatnya menjadi sosok sangat arogan. Jeam merasa bahwa dirinya merupakan orang yang paling sempurna. Sementara mereka yang tam sejalan dengannya, wajib diberi pelajaran,” lanjut Syukur.

“Sepertinya semuanya memang saling berkaitan. Ibarat puzzel, satu persatu dari kepingan puzzel mulai aku dapatkan. Namun meski aku langsung menyusun bagian yang sudah aku temukan, tetap masih kurang karena sepertinya masih banyak fakta yang belum aku temukan,” batin Titi yakin. Namun, ia mendadak terkejut karena ketika ia menoleh ke belakang, ada seorang polisi yang tampak sengaja mengikuti menggunakan motor. Polisi tersebut merupakan salah satu polisi yang sempat berjaga di ruang VIP Jeam dirawat.

“Mas, ... sepertinya kita diikuti!” bisik Titi kepada Syukur.

Titi dan Syukur tak hanya diikuti. Karena polisi yang memakai motor gede tersebut benar-benar mengejar kemudian menghentikan laju taksi yang membawa Syukur dan Titi.

“Maaf, Pak. Boleh saya bertemu sekaligus berbicara dengan penumpang Anda?” ucap sang polisi yang kemudian melongok wajah Titi. Ia melakukannya dari depan sang sopir. Titi yang ia maksud ada di belakang sang sopir dan kini, ia jadi sibuk memperhatikan Titi.

“Apakah ini masih ada kaitannya dengan ekspresi sang jendral ketika melihat wajah Titi? Apakah Titi membuatnya teringat pada masa lalunya yang belum usai?” pikir Syukur sudah langsung curiga. Ia berpikir keras demi membuat Titi seaman mungkin.

Namun, masa lalu macam apa yang sang jendral miliki dengan yang mirip Titi, sementara dari latar belakang saja, keduanya sudah sangat berbeda? pikir Syukur jadi bertanya-tanya.

“Ada apa?” Syukur sengaja bertanya, tak mengizinkan polisi tersebut asal membawa Titi. Namun, polisi tersebut mengabaikan Syukur. Tampak jelas jika pria yang kiranya berusia di pertengahan empat puluh itu, hanya ingin berkomunikasi dengan Titi. Yang polisi itu inginkan hanyalah Titi.

1
Arryanti Ar
lekas sembuh mas azki,,, dan buat k ros sekeluarga juga sehat selalu
Hilmiya Kasinji
semoga kak Ros dan keluarga selalu sehat . aamiin
Dessy Sugiarti
Sehat2 kak juga semuanya...
Jaga Kesehatan cz Cuaca tdk menentu bgt....
Bikin Badan meriang...
W_E_N_A
Cepet sembuh y Dek Azki sayang...
Mb Ros jg jaga kesehatannya...

semangat ❤️❤️❤️❤️❤️
Meli Anja
bikin penasaran ceritanya
Ainisha_Shanti
so complicated
Hilmiya Kasinji
mas syukur iku multitalenta mbak Titi, apa aza bisa 🤭. semakin seru kak Ros, tak tunggu update nya. untung wae aku tipe sing ketemu bantal langsung budal, lek gak ISO gak turu sampai end gara2 penasaran 🤭😅
Zuriana Nisa
makin seru aja ni 💪💪
Suryani Bu
orang yg punya jabatan tinggi ya begitu , bertindak semaunya sendiri , tinggal perintah ini itu dan harus terlaksana ga peduli bagaimana caranya
W_E_N_A
Ketika novel ini tamat...kita akan lulus sekolah detektif 🤣🤣🤣
Lanjut Mb...
semangat yuaaa...
❤️❤️❤️❤️❤️
Dahwi Khusnia
hiihh bom saja syukur
Susi Akbarini
waaahhhh..
kok ada jia di rumah jeam..
apa dia sembunyi2 atau bagaimana?
padahal pak tomy bilang ke jeam kalo jia menghilang...


lanjutttt..
❤❤❤❤❤
Dessy Sugiarti
Jadi penasaran dgn Ulah si Jendral yg sok2an bertindak sesuka hati gara2 tuh Dakjal punya pangkat, kuasa jg Uang...
Lanjut kak...
Jangan sampai Titi punya darah dari Jendral Dakjal ituuuu....
Susma Wati
mungkinkah titi adalah anak dari pak romy , kan ibunya titi berbicara dalam hati kalau sekira orang2 tau siapa ayahnya titi yang d segini orang
Srikandi Aulia Deandra
kayaknya Titi anak Pak Tomy,,, kan di bab sebelumnya bu Tuti bilang kalo tau siapa bapak Titi pasti orang pada segen ama Titi 😁😁 bener nggak Thor😃
Nanik Arifin
ibunya Titi, kekasih Tommy ? Krn suatu kejadian mereka terpisah & Titi sebenarnya darah daging Tommy. 'suatu kejadian' itu yg merubah Tommy, jadi layaknya monster sekarang.. ? 🤔🤔
Hilmiya Kasinji
waduh kak Ros , ngajak maen tebak tebakan. aku tmbh penisirin
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Biar seru Kak 😂
total 1 replies
Dahwi Khusnia
ayuuk.kak lanjut
Dessy Sugiarti
Jangan2 Ibu Titi mantan istri tau sebaliknya...
Bisa jadi Titi anaknya Jendral...
Lanjut kak..
Semoga masih semangat Update terbaruu....
Yuliana Tunru
apa ank x tomi dgn ibu tuti jd titu diperkosa kaka x sendiri dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!