Menikah Dengan Ceo

Jackson buru-buru menyelesaikan sarapannya, karena melamun ia tidak memperhatikan, kalau Crystal dan Oscar telah selesai sarapan.

Crystal dan Oscar meninggalkan ruang makan, tanpa menunggu Jackson selesai sarapan.

Sopir membuka pintu mobil, begitu melihat Crystal dan Oscar keluar dari pintu utama Mansion.

"Tunggu!"

Tampak Jackson dengan kursi rodanya, datang mendekat ke mobil, yang biasa akan mengantar Oscar berangkat sekolah.

Crystal dan Oscar yang akan masuk ke dalam mobil, menghentikan langkah mereka, dan menoleh ke arah Jackson dengan bingung.

"Paman sudah janji akan mengantarmu ke sekolah, kenapa buru-buru pergi?" ujar Jackson mendekati Oscar dan Crystal, dan diikuti Erwin dari belakang.

"Jackson!"

Tidak terduga, suara wanita yang sudah tidak terdengar lagi, setelah Jackson kembali ke Mansion, pasca ia sembuh dari kecelakaan mobil, kembali terdengar lagi di Mansion Myron.

Tampak Audrey tersenyum lebar, berjalan cepat setengah berlari menghampiri Jackson, yang mendadak menunjukkan raut wajah sedingin es.

Melihat Audrey datang dengan wajah bahagia, karena akhirnya dapat melihat Jackson lagi, Crystal memberi isyarat kepada Oscar untuk naik ke dalam mobil.

Oscar menganggukkan kepalanya, menuruti isyarat untuk masuk ke dalam mobil, dan kemudian diikuti Crystal.

Melihat Crystal dan Oscar sudah masuk ke dalam mobil, sopir pun buru-buru naik juga.

"Ayo, kita berangkat, sudah hampir jam masuk sekolah, jangan sampai Oscar terlambat masuk kelas!" sahut Crystal kepada sopir.

"Baik, Nona!"

"Baru saja di bicarakan, Tante jahat itu sudah muncul lagi!" kata Oscar melihat keluar jendela mobil, di mana Audrey tampak tersenyum bahagia berdiri di depan Jackson.

Sementara Crystal, sedikit pun tidak berminat untuk melirik, dua teman masa kecil yang sangat akrab tersebut.

Tidak berapa lama, mereka pun sampai di sekolah Oscar.

Saat Oscar usia empat tahun, ia begitu sangat aktif, sehingga Crystal menyarankan kepada Valerie, agar Oscar masuk sekolah playgroup.

Dengan masuk sekolah playgroup, Oscar dapat menyalurkan masa aktifnya, berbaur bersama dengan teman-teman sekolahnya.

Masa aktif Oscar setelah naik kelas, perlahan mulai berkurang, ia bisa mengendalikan dirinya untuk tidak terlalu aktif.

Saat masuk usia enam tahun, Oscar naik kelas TK, ia menjadi anak yang sangat pintar berbicara.

Dan Oscar, dapat melihat niat hati seseorang, apakah tulus atau hanya berpura-pura saja, sehingga ia terlihat dewasa di antara teman-teman sekolahnya.

Karena Oscar masih perlu pengawasan orang tua, karena usianya yang masih enam tahun, kepala sekolah mengijinkan wali atau orang tua murid, menunggu di ruang khusus tunggu, sampai kelas selesai.

Crystal seperti biasa, menunggu Oscar di ruang tunggu, dan akan mengobrol dengan orang tua murid, kalau ada yang menyapanya.

Saat tiba kelas selesai, dan waktunya untuk pulang, Crystal akan menunggu Oscar di depan pintu kelas Oscar.

"Mama!" panggil Oscar dengan bahagia melihat sosok Crystal, yang berdiri di depan pintu kelas.

Oscar menghamburkan tubuhnya, ke dalam pelukan Crystal seperti biasanya.

Baru saja mereka, tidak bersama selama tiga jam setengah, tapi Oscar sudah begitu rindu pada Crystal.

Oscar selalu seperti begitu, kalau ia keluar kelas, dan melihat Crystal menunggunya di depan pintu kelas, ia sangat bahagia sekali.

"Bagaimana kelasmu hari ini? apakah menyenangkan?" tanya Crystal menggenggam tangan kecil Oscar, saat mereka berjalan keluar dari gedung sekolah Oscar.

"Sangat menyenangkan Ma, guru meninggalkan tugas rumah, menulis huruf D besar dan huruf kecilnya!" jawab Oscar dengan nada riang.

"Setelah selesai makan siang, jangan lupa untuk mengerjakannya!" ujar Crystal, lalu mengelus puncak kepala Oscar dengan lembut.

"Iya, Ma!" kata Oscar patuh.

Mobil khusus untuk menjemput Oscar, telah menunggu mereka di pelataran parkir sekolah.

"Dasar ja-lang! sialan kamu! brengsek!!"

Tiba-tiba rambut Crystal di tarik seseorang, membuat Crystal terkejut bukan main.

Tarikan tangan perempuan itu, membuat kepala Crystal tertarik ke belakang.

Oscar juga begitu terkejut melihat Crystal, sampai tertarik mundur ke belakang.

Crystal memegang tangan wanita, yang menarik rambutnya tersebut, agar wanita itu tidak semakin menarik rambutnya.

"Lepaskan Mamaku, dasar Tante jahat!!" teriak Oscar memukul wanita tersebut, dengan menggunakan tas sekolahnya.

Akhirnya Crystal mengetahui, siapa yang menarik rambutnya.

Brukk!

Tiba-tiba wanita itu menendang Oscar sehingga jatuh ke tanah, dan membuat suara menjerit tertahan dari para orang tua murid, yang menyaksikan tindakan wanita itu.

"Audrey! sialan kamu! berani sekali kamu menendang anakku!!" geram Crystal penuh amarah.

"Kenapa memangnya kalau aku berani! siapa memangnya dirimu! mencoba ingin mengancamku? dasar pengasuh sialan!!" Audrey semakin menarik rambut Crystal dengan kencang.

"Hei! siapa kamu! sungguh tega menendang anak kecil!!" teriak seorang wanita, salah satu orang tua murid, yang melihat tindakan kasar Audrey.

Suasana pelataran parkir sekolah jadi riuh, karena tindakan Audrey.

Bersambung....