NovelToon NovelToon
Kembali Ke Tubuh Yang Salah

Kembali Ke Tubuh Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / cintapertama / Reinkarnasi / Mata Batin / Roh Supernatural
Popularitas:48.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kak UPe

Nama ku Andine, aku adalah salah satu ketua geng preman cewek yang di segani. Hidup ku berantakan. Ayah ibu ku cerai, kakak- kakak ku tidak peduli dengan ku. Mess-up lah pokok nya. Jadi wajar saja jika jalan ini yang aku tempuh akhir nya.
Pertarungan antar geng, itu mah soal biasa bagi ku! Siapa sih yang tidak tahu Andine. Mau itu cowok atau cewek, aku tidak peduli. Kau menjadi musuh ku? Maka siap-siap kau akan ku hajar.
Hingga suatu ketika sebuah kecelakaan terjadi pada ku. Motor yang biasa aku kendarai tiba- tiba saja Rem nya Blong, Dan aku tidak sengaja menabrak seorang anak SMA yang sedang melintas di depan ku. Jalanan licin karena saat hujan di tambah lagi motor yang tidak dapat aku kendalikan, membuat aku tidak bisa menghindari nya.
Dan BOOOOM! Tidak ada yang aku ingat lagi setelah nya. Namun satu hal yang pasti, saat aku terjaga aku bukan diri ku lagi. Tiba - tiba aku malah sudah masuk ke tubuh siswa SMA yang aku tabrak tadi?
Apa yang sedang terjadi? Ini bukan tubuhku!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34- PEMBALASAN

!!VOTE DULU, BARU LANJUT!! Happy Reading...

***

"Apa kau benar - benar memotong benda kecil itu, Aether?" tanya Andhine yang sebenarnya sudah bisa menebak apa yang terjadi di dalam kamar nya barusan. Secara suara teriakan Atta terdengar sangat nyata di telinganya.

Dan itu tidak hanya di dengar oleh Andhine seorang. Tapi juga oleh Arlan yang memang ada bersama Andhine di dalam apartemen itu.

"Menurut mu?" Aether balik bertanya.

"Seharusnya sih kalau dari tinggi nada saat dia berteriak tadi, aku bisa merasakan rasa sakit yang mendalam. Hm- Kalau berdasarkan ittu maka seharusnya sudah habis terpotong.” Ujar Andhine manggut- manggut.

"Tapi Jika melihat dari situasimu yang tidak boleh melukai manusia, aku yakin kau pasti bermain trik di dalam sana. Aku benarkan, Aether?"  Tanya Andhine. Andhine benar-benar penasaran. Secara dia terpaksa bertukar tempat dengan Aether saat lampu dipadamkan tadi. Arlan tidak setuju jika Andhine yang mengeksekusi Atta. Setomboy apapun Andhine, dia tetap saja seorang wanita. Kalau sampai dia trauma dengan benda itu, bagaimana kelak massa depan Andhine? Oleh karena itu, Arlan mengusulkan pertukaran tempat.

"Hff! Kau benar! Aku tentu saja tidak melakukan hal itu. Sky bisa murka. Oleh karena hal itu, aku hanya memberikan Atta efek halusinasi seolah- olah milik Atta yang kecil itu sudah dibabat habis oleh Hannah. Dan ya, idenya Arlan agar kita berganti tempat, bagus juga aku pikir sangat tepat. Aku yakin kau tidak akan sanggup melakukannya jika kau melihat benda itu." Ujar Aether.

"Melihat benda itu? Benda apa?" tanya Andhine penasaran dan langsung menyodorkan telinganya agar Aether membisikkan apa yang Aether maksudkan.

Aether dengan polos sudah akan mengatakan benda apa yang dia maksudkan. Untungnya Arlan dengan cepat menarik telinga Andhine yang satu lagi sehingga tubuh Andhine pun menjauh dari Aether.

“ Aaa.. kak! Sakit!! Kak Arlan! Kau bisa membuat telingaku copot!!" teriak Andhine kesakitan sambil mengusir tangan Arlan dari telinganya.

"Biarkan saja teling mu ini copot dari pada kau mendengar apa yang malaikat maut ini katakan. Dan kau Aether! Tolong kau bisa bedakan, mana hal yang bisa disampaikan pada seorang perempuan dan mana yang tidak!”  Sembur Arlan.

"Ya mana aku tahu kalau hal- hal seperti tadi tidak bisa disampaikan padanya. Secara dia kan laki- laki." Ujar Aether lalu tertawa keras.

"Enak saja kau bilang aku laki- laki!" Teriak Andhine yang masih berusaha melepaskan tangan Arlan.

"Kak, please! tolong dilepas, sakit ini mah kakak!" Rayu Andhine ke Arlan.

"Awas kalau lain kali aku melihatmu bertingkah ngawur seperti tadi." Peringat Arlan yang akhirnya menjauhkan tangannya dari telinga Andhine.

"Lalu  di mana Atta? Apa dia masih di dalam?" tanya Arlan pada Aether.

"Tentu saja tidak. Aku sudah mensetting seolah- olah dia sedang tertidur di kelas. Dan begitu dia terbangun dia akan melihat miliknya tidak ada.  Dia akan berteriak kesakitan dan penuh rasa cemas. Dengan demikiansemua orang akan menganggap Atta sudah gila. Karena seperti yang aku katakan tadi, aku sama sekali tidak memotong benda kecil itu. Benda kecil itu masih ada di tempatnya. Hanya Atta aku buat berhalusinasi seolah-olah benda keramatnya hilang." terang Aether.

"Ide mu boleh juga Aether. Karena ini semua telah selesai,  tolong kau kembali kan aku ke sekolah. Masih ada satu jam sebelum jam pulang sekolah." Pinta Andhine.

"Baiklah." Jawab Aether, tanpa komplain.

"Kak, tolong kau urus pembiayaan sekolah Hannah ya! Aku malas berurusan dengan anak orang kaya yang selalu saja pamer harta emak bapak nya itu." Ujar Andhine, tidak tahu siapa pemilik baru sekolahnya.

"Kau tenang saja. Aku sudah menghubungi pemilik yayasan yang baru. Aku sudah menyampaikan niatku untuk menjadi orang tua asuh untuk Hannah. Dan dia tidak masalah dengan hal itu." ujar Arlan.

"Oke! Aku rasa cukup untuk hari ini. Aether, ayo segera kembalikan aku ke sekolah.” perinta Andhine seolah Aether adalah temannya.

"Apa kau juga perlu aku antar, Arlan?" tanya Aether berbasa basi dengan Arlan.

"Tidak perlu Aether. Aku tidak terlalu percaya dengan jasa transportasi teleportasi mu itu. Bisa- bisa aku berada di alam yang berbeda karena kau salah menjentikan jarimu." cicit Arlan.

"Kau terlalu berprasangka padaku, Arlan. Aku tidak selalu melakukan kesalahan seperti itu. Itu hanya kadang- kadang saja terjadi.' Jawab Aethrer.

"Jadi kau betulan tidak ingin mencobanya ? hari ini masih gratis, lusa bayar." canda Aether.

"Cukup Andhine saja yang menjadi pelanggaan tetapmu." Tolak Arlan dan langsung mengambil kunci mobil nya.

"Aku duluan." Ujar Arlan.

"Baiklah Andhine. Kita pergi sekarang." Aether pun menjentikan jarinya, mereka berdua pun menghilang.

****

"Tidak! Tidak! Aaaa! sakit! Sakit!!" SakiT!"

Orang- orang mulai berkerumun di depan kelas Atta karena Atta berteriak bagai orang gila sejak lima menit yang lalu.

"Atta?? Attaa?! Apa yang sakit Atta?" tanya wali kelas Atta yang bernama pak Subagio,

"Pak, lihatlah ini pak! Milik saya dipotong pak! Milik saya sudah tidak ada lagi!!" Atta yang bagaikan kehilagan akal pikiran nya langsung membuka resleting celananya di depan semua orang yang berkurumun di depannya.

"Atta!!! apa yang kamu lakukan?!!!!!!!!!!!!!" segah wali kelas Atta kaget dengan perbuatan Atta yang menanggalkan celana di depan semua orang dan memperlihatkan milik yang sedang layu ke semua orang.

"Pak lihat pak! Dia sudah memotong habis milikku pak! Gadis gila itu sudah memotong milik ku pak!!" Teriak Atta sambil memegang miliknya. Semua kamera anak- anak langsung tertuju pada peristiwa yang memalukan itu. Tidak perlu dihitung berapa orang yang memvideokan hal yang memalukan itu. Sebab jumlahnya sudah pasti mengalahkan lapisnya cokat tanggo yang ratusssssssan.

"Atta! Kamu jangan gila! Cepat kenakan kembali celanamu itu! Cuci mukamu! Makanya kamu jangan tidur di kelas Atta!" Bentak pak wali kelas.

"Pak! Saya tidak tidur pak! Aduh pak sakit! Ini darahnya masih ngalir gini, pak! Sakittt!! pak sakit!" Teriak Atta heboh sendiri sedangkan teman- temannya dan para siswa yang lain yang menonton live di sana pada ketawa melihat apa yang Atta lakukan.

"Kalian semua ngappaain di sini! Sana bubar! Bubar!!!" Pak Wali kelas mengusir semua orang.

"Kalian cepat bantu Atta mengenakan kembali celananya." Perintah pak wali kelas pada dua orang teman baik Atta yang ada di dalam kelas.

"Hah? Kami pak?"  protes mereka yang terlihat enggan melakukan apa yang pak wali kelas perintahkan.

"Ya kalian! Masa saya! Saya akan menelpon orang tua Atta agar mereka datang menjemput Atta! Sudah tidak benar ini!" Pak Subagyo pun merogoh saku celananya untuk mencari handphone nya itu menelpon orang tua Atta. Sementara kondiri Atta masih sama. Dia seperti orang gila yang berteriak kesakitan sambil mengatakan miliknya telah di potong oleh seseorang.

"Bagaimana? Pembalasan yang setimpalkan? Aku yakin setelah dia melihat ulang tayangan hari ini di media sosial, dia akan langsung pindah ke negara lain." Bisik Aether melalui pikirannya ke Andhine.

"Hahaha, aku suka dengan cara balas dendam mu ini, Aether. Sungguh tidak kaleng- kaleng. SI Atta tidak akan pernah menginjakan kakinya di negara ini lagi." Ujar Andhine merasa puas dengan hasil yang meraka capai.

1
THE END.MD
kelakuan mu aetherrrr 🤣🤣🤣🤣🤣🤣untung gak sawan tu alan di telefor lagi mandi semangat thorrrr up nya 👍👍👍👍👍
❤️ stella taher ❤️
aduh aether malaikat sembrona kamu 🤣🤣🤣
My Rosse
sengklek malaikat nya ini sii
Mrs.Riozelino Fernandez
wow 🤣🤣🤣🤣🤣
princess Halu
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
yuning
malaikat sableng 😁
Haryati
wkwkwk....aether ...oh aether....malaikat kok kelakuane ngono....🤦🤦
May Saroh
Luar biasa
princess Halu
kemana perginya si siluman unggas kenapa gak up lagi ya?
My Rosse
up nya mn ka upe...
❤️ stella taher ❤️
smoga slalu di kasih kesehatan yach kak upe,, di tunggu klnjutanny🥰🥰🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
akhirnya terbongkar juga semuanya...
Haryati
jiwa julid aether keluar...😂😂😂😂
makasih udah up kak upe..🥰🥰💪
famida
Luar biasa
❤️ stella taher ❤️
ka upe kmna yach,, smoga sehat truz yach kak Upe,, di tunggu upny
lady daisy
bila updatenya thorr
Haryati
uhuy... Alan ter andine andine...🤭🤭🤭
Mrs.Riozelino Fernandez
jantung Alan mulai berdendang 😆😆😆
Emak Aisyah
😜😜😜😜
My Rosse
hahaaa koplak kau siluman unggas....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!