Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

1. Awal Mula

Hiruk pikuk kehidupan mewarnai siang yang agak mendung di hari ini. Acara kelulusan di salah satu SMA ternama, telah menyita sebagian perhatian di sekitar sana. Dari keramaian, suka cita setiap mereka yang menjadi bagian acara kelulusan, juga kemacetan yang tak terelakan.

“Namanya Mutiara Pertiwi dan akrab dipanggil Titi. Dia wanita kesayangan Bian, ... alasan Jia depresi! Dia sekolah di sini dan sekarang sedang ikut acara kelulusan!” ucap Jeam lirih tapi diliputi emosi sekaligus dendam yang begitu kuat. Pria berambut ikal agak gondrong berwarna pirang itu memberikan foto gadis yang dimaksud kepada empat rekannya yang kini ada di mobil jeep hitam miliknya. Bibir tipisnya terus menebarkan banyak kebencian mengenai sosok Titi maupun Bian.

“Malam ini juga kita akan bersenang-senang dengan Titi! Pastikan dia mendapatkan balasan setimpal atas apa yang sudah Bian lakukan! Buat dia mati tidak, hidup pun tak ada artinya hingga Bian juga ikut gila!” lanjut Jeam dengan gaya yang sangat tengil–kurang ajar. Pria blesteran bertubuh tinggi kurus itu mengeluarkan satu bungkus rokok dari jaket levis miliknya. Jeam membagikannya kepada keempat rekannya. Mereka merokok berjamaah sambil menyusun rencana.

Jeam yang duduk di balik setir terus menatap saksama setiap mobil maupun sepeda motor yang lewat. Sementara rekannya yang berpakaian santai mirip preman layaknya dirinya, terus menatap sebuah foto berisi gadis sangat cantik dan Jeam sebut bernama Titi. Malam ini juga, mereka akan bersenang-senang dengan gadis yang dikata Jeam merupakan pacar Bian selaku musuh bebuyutan mereka. Sungguh, mereka tak sabar menunggu saat itu tiba.

Tak lama kemudian, hadirnya sebuah mobil sport warna merah langsung mengusik Jeam dan keempat rekannya. Mereka terus mengawasi dengan saksama mobil sport berwarna merah cabai tersebut yang memasuki SMA di seberang. SMA di mana Titi tengah melangsungkan acara kelulusan yang juga menjadi alasan mereka di sana.

“Itu pasti Bian karena itu salah satu mobil Bian! Dia pasti akan menemui Titi!” sergah keempat rekan Jeam.

Tak lama kemudian, kelimanya karena Jeam juga ikut, bergegas turun dari mobil yang mereka parkir di depan mini market. Kebetulan, mini market tersebut ada tepat di seberang SMA Titi sekolah. Setelah berlarian tak sabar tapi tetap jaga-jaga, kelimanya akhirnya melihat Bian dengan saksama.

Memakai kemeja lengan panjang warna putih dipadukan dengan rompi hitam dan mengekspos tubuhnya yang sangat kekar, Bian tampak sangat keren. Apalagi ketika Bian yang keluar dari mobilnya juga melepas kacamata hitam tebal yang dipakai. Setiap langkah Bian nyaris tak pernah luput dari perhatian. Dunia di sana seolah mendadak mengalami adegan slow motion hanya karena pesona Bian yang mereka samakan dengan gapura kabupaten.

Terlepas dari semuanya, adanya buket bunga mawar putih berukuran besar disertai boneka beruang putih yang memakai seragam wisuda dalam dekapan tangan kiri Bian, membuat mereka bertanya-tanya. Siapa sosok beruntung yang menjadi alasan Bian ke sana? Saudara, atau malah merupakan pemilik hati pemuda berusia dua puluh enam tahun itu?

Setelah mencari-cari ke ruang acara yang memang digelar di halaman sekolah berdekorasi akbar, Bian mengeluarkan ponselnya. Ia menghubungi kontak ponsel bernama Titi di ponselnya. Setelah menunggu agak lama dan ia sampai melakukan telepon ulang dua kali, akhirnya ia mendapat jawaban.

“Iya, Kak Bian. Ada apa? Aku masih di sekolah. Masih di acara kelulusan yang aku ceritakan kemarin,” balas suara lembut seorang wanita dan agak berteriak karena memang sangat bising.

Bian yang menyimak sambil mengawasi acara di depan sana, berkata, “Aku sudah di depan. Aku melihatmu!” sergahnya bergegas melangkah.

Layaknya murid lainnya, Titi juga memakai seragam wisuda. Bedanya, tak ada rias berarti di wajah Titi. Titi tampil dengan rias natural, sama sekali tidak menor layaknya siswi lain. Sementara rambut panjangnya disanggul elegan. Alasan tersebut pula yang membuat Bian langsung mengenalinya.

“Aku terkejut!” ucap Titi ceria sambil menghampiri Bian. Ia sampai berlari kemudian buru-buru menyalami tangan kanan Bian dengan sangat takzim. Karena meski Bian merupakan anak dari majikan ibunya, hubungan mereka memang sangat dekat. Terlebih, Bian selalu memperlakukannya dengan baik.

“Pantas tadi ada saja yang bilang, gapura kabupaten datang ... gapura kabupaten datang. Ini buat aku, kan?” heboh Titi dan masih sangat ceria. Tampang yang di mata Bian sangat murni, lugu, benar-benar penebar vibes positif.

Bian mundur tak mengizinkan Titi mengambil buket di tangan kirinya. Hingga gadis bertubuh mungil di hadapannya langsung menatapnya bingung.

“Peluk dulu!” ucap Bian pura-pura galak dan malah ditertawakan oleh Titi. Gadis penuh tawa itu benar-benar membuatnya betah lama-lama memandanginya.

“Malu!” rengek Titi karena semua mata di sana memang sudah memperhatikan kebersamaannya dan Bian sebagai pusat perhatian. Namun seperti biasa, Bian yang hobi ia peluk, sudah buru-buru memeluknya erat menggunakan kedua tangan. Buket di tangan kiri dan awalnya akan ia ambil, jadi turut mendekapnya.

“Ibu mendadak sakit, jadi hari ini aku pikir aku hanya akan sendiri. Eh alhamdullilah Kakak datang jadi aku ada temen buat foto-foto!” ucap Titi nyaris tak bisa bernapas karena Bian memeluknya sangat erat.

“Menikahlah denganku agar Elra dan Syukur bisa segera bersama!” balas Bian lirih tapi sangat serius. Balasan yang memang langsung membuat Titi tercengang. Meski Titi tahu apa yang sebenarnya terjadi dan menjadi alasan Bian mengajaknya menikah. Titi tetap tidak percaya bahwa dari semua wanita cantik nan kaya yang mengejar Bian, malah dirinya yang dipilih.

Seketika itu juga, dunia Titi menjadi hening. Seolah ia tengah ada di padang rumput gersang dan di sana tidak ada siapa-siapa lagi selain dirinya. Padahal jelas, kini Bian masih memeluknya. Pelukan sangat erat dan seolah anak bosnya itu tak akan pernah melepaskannya.

Di lain sisi, Jeam dan keempat temannya dan masih sibuk menghisap rokok, makin mantap dengan rencana mereka. Rencana yang sudah langsung mereka jalani mulai detik itu juga. Karena setelah mengintai kebersamaan Bian dan Titi di sekolah, mereka juga mengikuti kebersamaan keduanya.

Bian memboyong Titi menggunakan mobil sport warna merah cabainya. Setelah mampir ke restoran Mr. Kim Family Food yang masih milik rekannya, Bian membawa Titi pulang ke rumahnya. Kenyataan yang bagi Jeam dan keempat temannya merupakan hal spesial. Padahal alasan itu terjadi karena Titi sebagai anak ART di rumah Bian, memang tinggal di sana.

Setelah mengintai cukup lama, sekitar pukul delapan malam, Titi keluar menggunakan sepeda listrik. Entah apa yang akan Titi lakukan, tapi Jeam dan keempat rekannya yang sudah menunggu di tikungan kompleks perumahan elite rumah orang tua Bian berada, langsung menyusul Titi detik itu juga.

Jeam mengemudikan mobilnya dengan tidak sabar. Di jalan yang sepi dan sudah melewati pos keamanan kompleks, Jeam sengaja menghadang Titi kemudian mengerahkan keempat rekannya untuk membantunya. Mereka meringkus Titi, membawanya secara paksa masuk ke dalam mobil. Sementara sepeda listrik warna biru milik Titi, mereka biarkan terkapar di jalan begitu saja.

🔥🔥🔥🔥

Selamat datang di salah satu novel Bian. Kenapa salah satu? Karena setelah ini akan ada series drama rumah tangga antara Bian dan Titi. Jadi, tema novel ini itu tema wanita kuat. Balas dendam sekaligus transmigrasi. Tentunya, Titi dulu yang jadi pemeran utama. Tolong usahakan jangan nabung bab ya. Biar retensi aman karena aku pun up tiap hari. Untuk novel Syukur dan Elra aku garap setelah ini capai 40 bab ya. Oke, makasih banyak. Yuk ramaikan ❤️

Terpopuler

Comments

Dede Mila

Dede Mila

baca

2024-08-25

1

Erina Munir

Erina Munir

ya Allah jahat banget itu pada....pasti ada balesannya

2024-07-15

1

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

kak, aku mau baca karya kakak ini , update. tapi aku sudah telat 18 bab. ini aku boleh baca langsung ato djijeda waktu kak , biar gak ngrusak retensi? soalnya aku mau baca update karya kak Ros biar retensinya bagus karna selama aku baca karya kakak selalu bagus

2024-06-29

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 44 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!