NovelToon NovelToon
Hai Bos!

Hai Bos!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:91.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahma AR

Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.

Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.

Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya

Semoga suka....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gengsi Erland

Abiyan segera menyusul sepupunya yang tiba tiba berbalik arah, menjauhi mereka. Fadel, Jayden dan Erland juga mengikutinya.

Mereka saling pandang, tertegun melihat Fathir yang menggendong ala bridal seorang gadis yang mereka ngga kenal.

"Si Fathir mau open kamar?" Abiyan yang selalu berpikir negatif menatap para sepupunya.

"Mungkin," jawab Jayden yang sefrekuensi.

"Gadis di sebelahnya seperti pernah lihat," ucap Fadel.

"Bukan yang digendong Fathir?" ceplos Abiyan

"Bukan," sanggah Fadel cepat.

Tapi fokus Erland pada gadis di sebelahnya. Gadis itu seperti ngga sadar sedang ditatap mata tajam Erland.

Jayden melirik Erland. Bibirnya berkedut pelan. Kalo saja dia tidak mendengar sendiri larangan Erland padanya, dia pasti sudah menyamperi gadis itu.

Mereka sengaja berdiri agak jauh dari posisi Fathir.

Bisikan papinya terngiang lagi di telinga Erland.

Tapi kakinya terasa berat. Harga dirinya sudah tergores dalam. Gadis itu sudah menolaknya berkali kali. Mana mungkin dia merendahkan diri lagi.

Setelah mobil itu pergi Erland masih tetap menatapnya.

"Siapa?" tanya Abiyan yang langsung mendekati Fathir.

'Aku ngga sengaja membuat dia terkilir."

"Oooh."

"Gadis itu cantik juga," cetus Jayden.

Fathir hanya mengedikkan bahunya. Dia hanya reflek saja melakukannya. Masih diingatnya wajah merona gadis yang lupa.dia tanya namanya itu.

"Tapi aku seperti pernah melihat temannya," komentar Fadel ketika mobil itu sudah melaju pergi.

"Sama, aku juga berpikir begitu," timpal Fathir.

"Aku malah ngga memperhatikan,' tukas Abiyan ringan.

Jayden menoleh pada Erland yang masih diam saja dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celananya. Tatap sepupunya masih nyalang jauh ke arah hilangnya mobil itu.

Apa terjadi sesuatu?

Sementara itu Laura sudah menjalankan mobilnya perlahan

"Sakit banget, ya, kakinya?" Laura menatap Alisha cemas

"Sedikit aja. Laki laki tadi aja yang lebay," cerca Alisha masih malu. Jantungnya saja masih berdebar kencang. Baru kali ini dia bersentuhan dengan laki laki, apalagi dia ngga mengenalnya.

"Tapi dia act of service banget," senyum Laura sambil melihat ke kaca depan mobil.

"Hemm....."

Laura ngga menanggapi lagi, tapi matanya seolah terperangkap pada sepasang mata elang yang seolah bisa menembus gelapnya kaca mobil jika dilihat dari luar.

Dia di sini?

Laura ngga sempat memperhatikan beberapa laki laki.yang berada di dekatnya karena mobilnya terus melaju.

Teringat kata katanya agar mereka tidak perlu bertemu lagi. Tapi takdir atau bukan, mereka sekarang malah bertemu.

Laura menguatkan hatinya yang bergetar seakan memintanya untuk menghentikan mobil, kemudian berlari memeluk laki laki mesum itu.

Laura menghembuskan nafas saking kesalnya, karena pikirannya sekarang jadi aneh jika menyangkut mantan bos mesumnya itu.

Tapi tentu saja tidak akan dia lakuka. Laki laki itu saja berdiri sangat kokoh, seolah kakinya dipaku di sana. Sama sekali ngga ingin menghentikan mobilnya yang melaju sangat perlahan.

Tidak etis dirinya yang mendekatinya duluan setelah banyak hal buruk terjadi pada mereka. Bisa bisa laki laki mesum itu akan mengejeknya.

"Loh, bukannya itu mobil Maura?"

Seketika Laura menatap ke arah yang ditunjukkan Alisha. Mobil itu berhenti tak jauh dari keberadaan mobilnya yang terus melaju pergi.

"Untuk apa dia ke club?" cetus Alisha lagi. Tangannya masih menggenggam kartu nama laki laki itu.

Laura ngga menjawab, dia sudah tau tujuan Maura. Ada Erland di sana.

"Laura...."

"Ya....?"

"Maura sudah tau belum rumah papa kamu?"

"Belum."

"Kamu nginap di sana, kan?"

"Kamu mau numpang nginap?" senyum Laura meledek.

Alisha mencibir.

"Firasatku ngga enak. Maura pasti mencari kita."

"Oke. Kita biarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri," tawa Laura agak sinis.

Laki laki mesum itu juga gampang digoda, marahnya dalam hati.

Pasti malam ini mereka akan tidur seranjang.

"Ya, ya." Alisha juga tertawa berderai derai, membayangkan kepanikan sepupunya karena tidak menemukan mereka berdua

*

*

*

Maura yang mendapat informasi kalo Erland berada di club yang cukup sering dia datangi, langsung menjalankan mobilnya ke sana.

Alisha dan timnya sudah kurang ajar padanya. Berani menghilang di saat kritis. Sedangkan dia belum tau alamat baru rumah papa Laura.

Damn it! Siapa yang mengira papa Laura kembali dan membawa sepupunya dalam segala bentuk kemewahan. Kekayaan papanya pun ngga bisa mendekatinya.

Kenapa kemujuran bisa mendatangi hidupnya....! Maura hanya bisa menggeram dan merutuk dalam hati.

Tapi sepasang matanya langsung berbinar ketika melihat sosok Erland yang memang menjadi tujuannya.

Dia akan meminta kemurahan hatinya, siapa tau bisa merayunya. Dia sudah beberapa kali melakukannya. Biasanya berhasil. Padahal dia hanya menci um mereka saja.

Apalagi kalo bisa menjadikan Erland suaminya pasti akan membuat mama dan papanya bangga. Terutama nenek dan kakeknya. Dia akan dipuji karena pintar memilih calon suami.

"Tunggu di sini," titahnya pada asisten pribadinya.

"Ya nona."

"Siapkan kamera. Cari momen aku dan Erland yang terbaik," titahnya lagi. Dia akan membuat rumor kalo mereka dekat.

"Baik, nona."

Maura pun bergegas keluar dari mobil setelah melepaskan dua kancing atas kemejanya, dan berjalan dengan langkah pasti mendekati Erland.

"Pak Erland...."

Bukan hanya Erland saja, semua sepupu yang bersamanya juga menoleh dan memperhatikan Maura.

Maura tampak percaya diri mendekati Erland di bawah tatapan beberapa laki laki yang ngga kalah tampannya yang ada di dekat sana. Sayangnya dia ngga mengenalnya.

"Maaf, sebelumnya.... Pak Erland, bisa kita bicara sebentar?"

"Urusan pekerjaan?"

"Ya, begitulah, pak. Emm.... Ada yang ingin saya sampaikan."

"Besok saja," tolak Erland. Malam ini niatnya dia ingin bersenang senang. Melupakan kekesalannya akibat peristiwa memalukan tadi di perusahaan. Tapi sayangnya moodnya jadi rusak karena ngga sengaja melihat Laura. Dan lagi lagi gadis itu mengabaikannya.

Dia terlalu berani.

"Tapi... Saya mohon....." Maura sampai mengeluarkan ekspresi puppy icenya. Biasanya dia selalu berhasil.

Para sepupu Erland seolah mengerti kalo gadis di depan mereka ingin berbicara berdua saja dengan Erland.

"Kita duluan." Jayden menepuk bahu Erland sebelum beranjak pergi bersama yang lainnya.

Abiyan sedikit melirik nakal pada kancing kemeja gadis itu yang sudah dilepas dua buah di bagian atasnya sebelum mengikuti langkah sepupunya yang lain.

Erland menghela nafas panjang melihat kepergian para sepupunya.

"Katakan cepat," ucapnya ngga sabar.

Maura tersenyum manis.

"Pak, saya rasa saya belum.bisa menyelesaikan sebagian desain yamg harus direvisi besok pagi," tuturnya lembut.

"Oke. Kami akan menyerahkan pada Kemilau Desain. Kalian akan mengerjakannya bersama sama."

Wajah Maura langsung pucat. Dia ngga sudi berbagi dengan perusahaan saingan keluarganya.

"Jangan, pak. Tolong percayakan pada Kejora desain," mohonnya lembut.

"Perusahaan tidak bisa menunggu tim yang tidak kompak."

Maura merasa tertohok mendengarnya.

Dia tau dari mana?

"Tim saya kompak,mungkin pak Erland pernah mendengar selintingan buruk, tapi itu hanya gosip," jelas Maura cepat

Erland mendengus. Dia ingin segera mengakhiri pembicaraan ini.

"Pak, tolong beri saya kesempatan. Saya akan melakukan apa pun." Maura mengeluarkan jurus terakhirnya..

"Apa pun?" Erland menatap gadis di depannya ngga minat.

Maura mendekat, Dengan nekad dia berjinjit, ingin menci um bibir Erland.

Tapi Erland langsung mundur, menatap ngga suka.

"Lebih baik kamu selesaikan revisimu dari pada bertingkah bodoh," sarkasnya membuat warna kulit wajah dan leher Maura merah padam.

Dia ditolak?

Erland pun berjalan cepat meninggalkan Maura yang menatapnya nanar.

Kenapa Erland tidak tergoda,

Dengan langkah lunglai dia berjalan ke arah mobilnya.

Menghembuskan nafasnya perlahan baru membuka pintu mobilnya.

"Nona mau lihat?" Asistennya berniat akan menunjukkan foto foto sudah dia simpan di galery ponselnya.

"Hemmm..." Erland menolak ci umannya. Padahal itu adalah momen terbaik yang sulit dia dapatkan.

Tapi matanya terbelalak saat melihat satu foto yang bisa membuat orang orang berpikir negatif tentangnya dan Erland.

"Bagus. Kamu memang selalu bisa dihandalkan," puji Maura dengan perasaan sangat senang.

Asistennya tersenyum bangga.

Maura menatap lagi foto itu dan dengan dada penuh gemuruh.

Mungkin setelah foto ini tersebar, dia akan segera dinikahkan dengan Erland Alexander yang sangat tampan dan kaya raya.

Senyum Maura terkembang begitu saja.

"

1
Saadah Rangkuti
kayaknya ceritanya bakal end dech, singkat bangat thor
Elizabeth Zulfa
pdhl blm ngungkapin kebenaran zg disimpan tpi si nenek udah koid aja 🥲🥲
Elizabeth Zulfa
trnyata bener tuh nenek lampir zh rencanakan semuanya... tpi knpa dia mlah trkejut saat ank kesayangannya jdi jalang diluaran sana... hrusnya dah tau kn tabiat putri kesayangnnya zg egois dan manja itu sprti apa 😒😒
Dhewyy Aditya
syukurlah meninggal,eh🙊 mendingan gini deh daripada hidup tp nyakitin sama sikapnya yg pilih kasih.padahal si maura cucu gk jelas siapa bapaknya dan neneknya dari awal tau tp herannya dibela mati matian.
Rahayu Ayu
Ternyata nenek" tau kalau anak kesayangan nya si Melda itu dulunya hamil tanpa tau siapa ayah biologis nya, parah emang dah , kasih tau tuh sama Maura biar dia tau kalau Maura itu anak dari banyak pria ,bukan anak kandung papa Bagas,dan sangkin banyaknya sampai Melda bingung yg mana yg asli ayah Maura,
Hadeeh..semoga Maura mikir kalau selama ini sifat dia itu keturunan ibunya yg seperti jalang
Tri Handayani
mkasih thorrr buat triple up'nya,,semangat up
Rahma AR: sama sama hehe....
total 1 replies
Tri Handayani
secara tdk langsung melda yg membuat mamanya koma,,melda jg yg membuat mamanya sampai tiada...semoga pak bagas'segera menemukan kebahagiaan'nya
Bunda HB
Alhamdulillah nenek lampir ninggal.oopp sorry,skrg gk ada batu sandungan but 2 cucu yg sll traniaya oleh nek lmpir,demi cucu durjana...😁😁
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Ry turut berdukacita meninggal nenek
DinDut Itu Pacarku mampir
💗vanilla💗🎶
dihh pdhl si erland yg mau lecehin .. mlh jd si laura yg minta maaf
Zea Rahmat
tuh kan neneknya tau klo maura bukan anaknya bagas untuk anfal😁😁😁😄ga ada power lg km mauraaa
💗vanilla💗🎶
hadir thor /Drool/
Uba Muhammad Al-varo
sabar iya pak Bagas, setelah hujan pasti ada 🌈 semoga pak dapat menemukan seseorang yang tulus mencintai.
Tri Handayani
kasian pak bagas'udah istrinya selingkuh,ternyata maura jg bukan ank kandung'nya.
Rajawali Adventure
moga maura Bukan anak orang kaya biar gk sombong tuh...
Tri Handayani
maura bukan'nya menyadari kesalahan'nya mlh masih berpikir picik'siap2 aja kamu mendekam d penjara maura'anak kesayangan dan cucu kesayangan yg d bangga"kan mlh mengecewakan.
Rahmawati
beneran bukan anak bagas, terus maura anak siapa ya
Rondhoh tul janah
Luar biasa
Rondhoh tul janah
Lumayan
nrlsm
/Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!