Sang Pewaris Raja Kera

Setelah cukup jauh Lisa menelusuri hutan dengan berjalan kaki. langkahnya terhenti ketika sampai di sebuah goa yang nampak besar pandangannya tertuju pada goa itu.

"Kenapa ada goa disini? apa aku coba masuk kesana aja kali ya" ucap Lisa sambil memandangi goa itu, tanpa pikir panjang ia pun langsung masuk kedalam.

"Amit mbah.. nyuwun sewu anak putune numpang lewat.. Emm serem juga disini teryata mana gelap lagi, Huff.. bismillah semoga tidak ada apa apa." ucap Lisa sambil terus berjalan dengan sangat hati hati memasuki goa itu.

"Itu apaan ya.?? samar samar dari kejauhan Lisa seperti melihat sesuatu yang nampak bercahaya, karna merasa penasaran Lisa mendekati cahaya itu.

"Apa ini yang dinamakan energi gaib.? guman Lisa yang nampak berfikir. sebuah cahaya terlihat merah menyala dan berbentuk seperti bulatan kecil yang melayang di udara.

Tiba tiba saja Raden keluar dari dalam cincin Lisa lalu ia berkata. "ambil lah tuan jangan takut."

"Apa benar ini energi gaib Raden.?? tanya Lisa penasaran.

"Iya tuan.. itu memang benar energi gaib. segera Ambil lah tuan."

Lisa hanya mengangguk pelan. dengan sedikit merasa ragu Lisa langsung menggenggam cahaya itu, tak ada rasa apapun saat tangannya menyentuh cahaya itu, perlahan cahaya itu masuk kedalam tubuh Lisa melewati tangannya.

"Apa yang akan terjadi dengaku Raden?" tanya Lisa yang nampak kebingungan setelah cahaya itu tak lagi nampak dan masuk kedalam tubuhnya dengan sempurna.

"Ada apa ini.? apa yang terjadi.. Raden.!! apa yang akan terjadi denganku Raden?" Lisa nampak heran karna ia rasa seperti ada sesuatu yang akan keluar dari dalam tubuhnya dan ada sedikit guncangan yang ia rasakan pada dirinya. bersama dengan hal tersebut tiba tiba muncul sesosok peremuan yang keluar dari dalam tubuhnya, perempuan itu sangat lah mirip Lisa.

"Si si-siapa kamu.? di dia siapa Raden mengapa sama sepertiku?" tanya Lisa heran sambil melihat ke arah perempuan tersebut.

"Jati dirimu yang sesungguhnya telah bangkit, energi gaib yang tuan ambil telah menyatu sempurna, ketahuilah tuanku...raga yang tidak bisa melihat jati dirinya sendiri itu lah jiwa yang merana. jiwa yang tidak pernah lara adalah jiwa para ksatria. dia adalah Sukmamu tuan."

"Hah.! jadi ini sukmaku Raden.? kok bisa dia keluar dan berwujud sepertiku?" tanya Lisa ia merasa sangat kebungi dengan hal itu.

"Energi gaib itu sudah menyatu sempurna dengan sukma tuan, yang membuat sukam tuan bangkit berkata adanya energi itu."

"Oh jadi gitu.. hey sukmaku apakah kau juga punya nama sepertiku.? dengan polosnya, Lisa nampak bertanya pada sukmanya itu. dia terlihat hanya diam saja tanpa berkata apapun sambil menatap Lisa.

"Ye.. ditanyain malah diem aja lu, kamu punya nama apa gak.? lagi lagi Lisa terus bertanya kepadanya, tak ada satuan apapun darinya ia nampak hanya diam saja tidak berkata apapun.

"Nih orang apa patung sih diem mulu dari tadi ditanya juga kagak jawab, aneh lu, apa yang harus aku lakukan selanjutnya Reden? apa kita akan menghacurkan kerjaan gaib itu sekarang? tanya Lisa pada Raden.

"Tuan tidak perlu melakukan apa apa, tinggal menunggu waktu yang tepat, ada sesuatu yang harus kami lakukan sebelum menyerang Kerjaan itu."

"Hmmm.. baik lah." Lisa hanya mengangguk pelan.

"Selamat datang sukma tuanku.. sejatimu mengenalku hanya saja kekuatanmu belum pulih dengan sempurna."

Raden nampak sedikit menundukkan kepalanya memberi hormat pada sukma tuan barunya.

"Bagaimana agar kekuatanku bisa pulih kembali." sang sukma itu bertanya pada Raden.

"Ada satu hal yang harus tuan lakukan.. untuk saat ini tuan tidak perlu melakukan apa apa tuan kembali lah pada ragamu."

"Baik lah sampai kapan pun aku akan menunggu jawaban itu." perlahan ia kembali masuk kedalam tubuh Lisa. Lisa nampak sedikit terguncang karna efek dari sang sukmanya itu.

"Ayo kita pergi dari sini tuan." ucapnya pada Lisa, Lisa hanya mengangguk pelan.

Lalu setelah itu Raden kembali masuk kedalam cincin yang Lisa kenalan itu, Lalu Lisa pun beranjak pergi meninggalkan tempat itu dan menuju ia meletakkan motornya.

******

~Singkat cerita.. malam hari pun telah tiba~

Dibawah pekatnya malam, terlihat saat ini Raden dan Sukmanya Lisa berada sebuah hutan, entah apa yang sedang mereka lakukan, Sukmanya Lisa nampak duduk bersilah di atas batu besar sambil merapatkan kedua tangannya bersejajar dengan dadanya yang terlihat seperti orang sedang bertapa. sedangkan Raden berdiri disampingnya menjaga sang sukma tuanya. beberapa saat kemudian setelah usai, Sukmanya Lisa bangkit dari duduknya, pada genggaman kedua tangannya mengeluarkan cahaya merah yang nampak mengumpul, ia meluncurkan cahaya itu ke sembarang arah, lalu berucap. "Baguss.!! sekarang kekuatanku kembali pulih dengan sempurna, tetapi mengapa kekuatanku masih melemah?" Dan teryata ia tengah mengumpulkan kekuatannya.

Raden menatap ke arah sukmanya Lisa lalu berkata "Bukan kekuatan tuan yang melemah hanya saja itu karna tuan meninggalkan raga tuan terlalu lama yang menyebabkan kekuatan tuan dan energi tuan sedikit melemah."

"Apakah ada sesuatu yang membuat kekuatanku menjadi kuat kembali meskipun aku tertalu lama meninggalkan ragaku?" tanyanya pada Raden.

"Tidak ada tuan.. ketahuilah tuan, jika tuan terlalu lama meninggal raga tuan itu akan sangat berbahaya, bukan hanya kekuatan tuan yang akan melemah begitupun dengan raga tuan juga akan melemah, itu karna ikatan jiwa kalian sangat kuat, jika tidak ada suatu hal yang penting sebaiknya tuan jangan pernah meninggalkan raga tuan terlalu lama." jelas Raden yang menjelaskan tentangnya.

Sukma Lisa hanya diam sambil menatap ke arah Raden seakan ia faham dengan perkataan Raden.

Raden melihat ke arah Sukmanya Lisa sambil berkata. "Setelah kerajan itu sudah berhasil kita lenyapkan ada suatu hal yang harus kita lakukan tuan dan ini sangat berbahaya dibandingkan dengan memusnahkan kerajaan iblis itu."

"Apa yang harus kita lakukan setelah melenyapkan kerajan itu?" tanyanya pada Raden.

"Kita harus memusnahkan Raden Wijaya, dan seluruh pasukannya, Raden Wijaya merupakan pemimpin dari Kerajaan Arjapolo, dia sangat kejam dan licik di bandingkan dengan raja iblis, dia adalah musuh bebuyutan kakekmu tuan, dulu kakek tuan sempat menyembunyikan sukma dan separuh kekuatan Raden Wijaya karna dia sangat sulit untuk dikalahkan, kita harus melenyapkan dia sebelum Raden Wijaya menemukan sukmanya kembali, jika itu terjadi maka untuk mengalahkannya sangat lah mustahil." jelas Raden dengan seriusnya.

"Dimana keberadaan Raden Wijaya itu.? apa kita juga akan melibatkan ragaku untuk melawan dia?" tanya sang sukma pada Raden.

"Tidak perlu tuan kali ini cukup kita berdua saja untuk melenyapkan dia, akan sangat berbahaya jika raga tuan ikut dengan kita yang ada dia akan menguasai raga tun, Hutan banyu biru tempat keberadaan Raden Wijaya, dia berada di hutan itu"

"Baiklah kalau itu sudah menjadi tugas kita selanjuntya kapan pun aku siap, apa yang akan terjadi jika Raden Wijaya berhasil menemukan sukmanya kembali." tanyanya lagi.

"Itu akan sangat berbahaya jika terjadi, Raden Wijaya akan semakin kuat dan tak terkalahkan jika dia berhasil menemukan separuh kekuatan dan sukmanya. tak ada siapapun yang bisa menandingi kekuatannya yang sangat dasyat, tetapi itu sulit terjadi karna kakekmu menyembunyikan sukma dan kekuatan Raden Wijaya dengan sangat sangat rahasia, tidak ada satu orang pun yang mengetahui keberadaannya kecuali kakekmu sendiri."

"Baiklah hanya menunggu waktu yang tepat untuk segera melenyapkan dia." sukmanya Lisa berucap sambil menatap tajam ke arah depan.