NovelToon NovelToon
Diam-diam Cinta

Diam-diam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Penyesalan Suami
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: SariAdja

#Saquel : Gairah Sang Konglomerat

Baca dulu Gairah Sang Konglomerat !!

Tentang Dirga yang hatinya untuk Rosalin tetapi tubuhnya menginginkan Tiara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariAdja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Dirga tiba di kantor. Jam sembilan tepat ia keluar dari ruangannya untuk menemui staf bagian perencana. Semua biasa saja, sampai akhirnya ketika melewati ruangan sang papa, beliau sedang di dalam.

Pria itu menghentikan langkahnya, dan memutuskan untuk menyapa Pak Hadi.

“Selamat pagi, Pa? Papa sudah tiba di kantor?” tanya Dirga seraya bergerak menghampiri sang papa.

“Selamat pagi, tadi kamu sudah menyapa papa saat di rumah,” sahut Pak Seno. “Ada apa?”

“Papa tidak pergi ke proyek sama mama dan Tiara?” tanya Dirga mengkonfirmasi rencana pagi tadi.

“Tidak, papa dan mama tidak jadi ke proyek, tiba-tiba salah satu rekan mama datang ke rumah. Jadi mama tidak bisa ikut, dan papa memilih datang ke kantor!” jelas sang papa.

“Lalu, bagaimana dengan Tiara dan Arvel?” Dirga menelan ludah bersiap mendapat jawaban yang terburuk.

“Mereka berdua tetap pergi ke proyek,” sahut Pak Hadi seraya membuka beberapa surel yang masuk, tak lupa membalasnya satu per satu.

“Hanya berdua?” tanya Dirga berharap Tiara dan Arvel pergi bertiga dengan sopir.

“Iya.”

Dirga bungkam. Ia tidak habis pikir Tiara hanya pergi berdua dengan Arvel saja.

“Aku pergi dulu Pa!” pamit Dirga bergegas kembali ke ruang kerjanya.

“Iya.”

Alih-alih pergi menemui staf bagian perencana. Dirga memilih kembali ke kantornya. Ia sudah tidak bisa fokus bekerja membayangkan Tiara pergi berdua. Iya, hanya pergi berdua, tanpa siapa pun. Pria itu percaya jika sang istri tidak akan macam-macam. Namun, dengan Arvel?

“Hah!”

Dirga mendengus kesal. Semua sikap Arvel, tidak bisa ia acuhkan. Apalagi sudah terang-terangan menunjukkannya pada Tiara.

Tiba di ruang kantornya. Dirga lantas mendekat ke arah sekretarisnya.

“Bisakah aku pulang sekarang? Bisakah kamu mengatur jadwalku siang ini?” tanya Dirga. Ingin sekali menjemput Tiara, agar tidak pergi berdua saja dengan Arvel.

“Tidak bisa Tuan! Kemarin Anda sudah menunda, dan sekarang akan menunda lagi?” Tomi menyipitkan matanya tidak suka. Bagaimana bisa, Dirga memintanya mengubah jadwal pertemuan berulang kali.

“Lalu, kapan aku bisa pulang?” desak Dirga. Mengepalkan kedua tangan dan hampir saja mendaratkan pukulan di meja kerja Tomi yang tidak bersalah sama sekali.

“Tuan! Anda niat bekerja atau tidak!” balas Tomi. Bagaimana bisa baru satu jam di kantor Dirga sudah merengek minta pulang, seperti anak ayam yang kehilangan induknya saja. Tidak tenang dan tidak bisa diam.

Ucapan Tomi membuat Dirga terdiam, ia kembali ke tempat duduknya. Untuk mengurangi kegalauan hatinya. Dirga mencoba menghubungi Tiara. Namun, sayang sekali hingga belasan kali ia mencoba menelefon, Tiara sama sekali tidak menerima panggilan darinya.

“Sial” umpatnya. Hampir saja, ponselnya melayang.

* *

Tiara dan Arvel sedang dalam perjalanan menuju, proyek yang berada di Jakarta Barat. Arvel duduk di belakang kemudi, sementara Tiara duduk di sampingnya.

“Kakak ipar, apa kamu tahu kenapa aku datang lebih cepat?” tanya Arvel membuka percakapan.

“Aku tidak tahu memangnya kenapa?” Tiara balik bertanya. Ia memang tidak tahu. Ini kali pertama ia bertemu dengan Anggota keluarga Atmaja yang lain, selain Dirga dan kedua orang tuanya.

“Aku punya misi yang sangat penting dan harus bisa menyelesaikannya!” ungkap Arvel antusias. Seharian berduaan dengan wanita secantik Tiara tidak masalah untuknya.

“Apa misinya?”

Tampak jelas Tiara suka mengobrol dengan Arvel. Ramah dan tidak angkuh seperti suaminya.

“Membuat Tuan Dirga cemburu, salah satunya hanya pergi berdua saja denganmu, kakak ipar! ” ungkapnya.

“Aku tidak yakin!” balas Tiara.

“Aku sangat yakin, percayalah Kakak ipar! Aku akan membuat Dirga mengutarakan perasaannya. Padamu!” janji Arvel. Pandangan mata Dirga ketikan sarapan bersama tadi pagi, juga pembicaraannya semalam sudah jelas bahwa Dirga tidak suka melihat Tiara berada dekat dengan pria lain.

Tiara hanya tersenyum.

“Aku minta nomor kakak ipar boleh?” tanya Arvel.

“Tentu!” Tiara membuka sling bag-nya. Mencari ponsel, tetapi tidak ada. “Sepertinya aku meninggalkan ponsel di kamar! Nanti saja ya.”

“Ah, Ok!” sahut Arvel. “Baiklah, kita akan bersenang-senang hari ini!” Arvel sangat bersemangat.

1
SariAdja
Ayok di baca
dika edsel
bagus thor..aku suka ceritanya, gk berbelit-belit sat set das des..!! tiara yg lemah lembut baik hati vs dirga yg kaya raya dan gengsinya selangit..,sukses ya thor semangat..!!!
dika edsel
yasalam..,semoga perkataan mu yg terakhir itu didengar oleh tiara..heran gk jelas nih abang2 kyk bunglon ye kelakuannya..., setelah ini apakah dirga akan menyanyi kalau sudah tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga..
Laila Isabella
ngaku aja deh tuan dirga kalau udh jatuh cinta..😍😍
dika edsel
hadeeeh abang dirga ini sok2an dingin ye pdhl dia ingin...?? namanya juga diam2 cinta ya gengsi dong mau ngungkapin bner gk bang?? yok lebih digedein lagi gengsinya bang..
Laila Isabella
sudah mampir di sini thor..🤭🤭
SariAdja: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!