Cinta Bunga Matahari

Tepat pukul 21.30 Edgar dan Cinta pamit pulang kepada Sema dan Fatmah, tapi bukan untuk pulang ke rumah melainkan untuk pergi ke tempat lain.

Sema, aku permisi pulang yah, ucap Cinta pamit sambil memeluk teman barunya itu.

Aku kira kau akan menginap di rumahku, ucap Sema pula seakan tak rela temannya itu pergi.

Aku harus pergi, besok kita masih bisa bertemu kembali kan, ucap Cinta lagi sambil tersenyum.

Aku akan pergi mengantarnya, ucap Edgart pula seolah memotong pembicaraan mereka.

Wow, apakah kalian sudah mulai melakukan pendekatan, ucap Sema seolah tak percaya.

Sudahlah, hilangkan rasa kepomu itu. Daniel akan kembali besok dari London. Dia akan menetap di sini, ucap Edgart seolah memberi tahu sesuatu.

Sema hanya tersenyum mendengar kabar yang disampaikan Edgart padanya.

Pergilah, hati-hati di jalan, ucap Sema.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kemudian Edgart membawa Cinta menuju rumahnya untuk menukar mobil dengan motor miliknya. Sesampai di rumah Edgart, Cinta tampak takjub dengan rumah Edgart yang terlihat sangat besar dan mewah.

Aku tidak menyangka, kau sekaya ini, ucap Cinta seolah takjub dengan apa yang dilihatnya.

Sudahlah, ini rumah orang tuaku, bukan rumahku, ucap Edgart pula merendah.

Ayo, ikuti aku! ucap Edgart mengajak Cinta menuju bagasi mobilnya.

Wow koleksi motormu begitu banyak dan ini semua adalah keluaran terbaru, ucap Cinta pula seolah semakin takjub lagi.

Apa kau suka? pilihlah yang mana kau suka, kita akan membawanya, ucap Edgart sambil tersenyum.

Cintapun akhirnya menentukan pilihannya pada motor keluaran Ducati.

Good choice, girl! ucap Edgart memuji pilihannya.

Sebelum kita berangkat, ada baiknya jika kita mengganti pakaian kita saat ini. Jika kau tak keberatan, ada banyak pakaian wanita di rumahku. Kau pilihlah yang kau rasa cocok untukmu, saran Edgart.

Baiklah, ucap Cinta santai.

Setelah mereka berganti pakaian. Mereka pun pergi menuju arena balapan.

Apa kau bersedia membawaku bersamamu? tawar Edgart sambil tersenyum manis padanya seolah tahu isi hati gadis ini.

Tentu saja, kau emang yang terbaik! ucap Cinta bersemangat.

Apa kamu siap? tanya Cinta pada Edgart yang sudah duduk di belakangnya.

Tentu, jawab Edgart santai.

Kemudian motor yang dikendarai oleh Cinta pun melaju dengan santai. Edgart pun seolah masih biasa saja dengan pergerakan itu. Namun tanpa diduga, motor itu melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Edgart seolah syok dengan kenekatan gadis yang memboncengnya itu. Ia bergidik ngeri. Bagaimana pun sepanjang hidupnya baru kali ini ia dibonceng oleh seseorang, apalagi seorang wanita.

Oh my God, kurasa gadis ini sudah tidak waras lagi, nyawaku saja seolah tak berarti baginya, gumamnya seakan mulai menciut.

Cinta, kurangi kecepatanmu. Aku takut terjadi apa-apa pada kita! teriak Edgart dari belakang.

Kau tenanglah diboncengan. Kita akan sampai dengan selamat, ucapnya pula santai.

Oh shit, aku salah dalam mencari lawan, gumamnya dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hingga, tak lama kemudian sampailah mereka di arena balapan motor. Cinta tampak begitu bersemangat melihat tempat ini. Ia tersenyum dengan rasa yang begitu bahagia. Namun tidak dengan Edgart, ia tampak masih begitu syok dengan apa yang dilakukan Cinta terhadapnya. Kepalanya sedikit merasa pusing karena ulah gadis itu tadi. Tapi ada hal lain yang ia rasakan saat ini, gadis ini begitu spesial di hatinya. Gadis ini membuatnya merasa tak menentu, ia telah menggerogoti separuh hatinya tanpa ampun.

Sepertinya aku menyukai wanita ugal-ugalan ini. Ini bukan tentang merebut ataupun direbut, tapi hatiku yang telah direbut olehnya sebelum aku merebutnya dari kekasihnya, pikirannya lagi.

...Balapan ini akan segera kita mulai. Bagi peserta yang ikut, di di harapkan untuk menuju garis start....

Cinta menatap ke arah Edgart, ia seolah ingin mengatakan bahwa ia ingin mengikuti balapan itu, namun ia takut jika Edgart takkan mengizinkannya.

Edgart seolah mengerti arti tatapan itu, namun ia mencoba mengabaikannya dan lebih memilih diam.

Tuan Edgart, panggil Cinta lembut.

Hm, jawabnya seakan enggan.

Bolehkah aku ikut serta? tanya Cinta ragu.

No, jawabnya singkat.

Pliss, ucap Cinta memohon.

Ayolah, kali ini saja. Aku tidak ingin jadi penonton, ucap Cinta lagi seolah tak terima.

Aku takut terjadi sesuatu padamu. Ini bukan balapan biasa. Mereka yang di sana memang seorang pemain handal, bukan orang yang sedang uji nyali. Mereka bisa saja mencurangimu di tengah jalan, ucap Edgart seolah menjelaskan situasi.

Tapi aku sudah sampai di sini. Aku tidak rela jika aku tidak ikut serta, ucap Cinta lagi.

Cinta tolong mengertilah. Ini bukan sekedar permainan. Bisa saja kau terluka karena hal ini, ucapnya lagi.

Jika kau tak mengizinkan aku, maka aku akan mencari pria lain yang suka rela membiarkan ku mengikuti pertandingan ini, ucap Cinta seolah mengancam.

Kemudian ia pun berlalu meninggalkan Edgart, dan mendekati seorang pria yang sudah ada di dekat garis start pertandingan.

Hai Tuan, perkenalkan namaku Cinta. Bisakah kau mencarikan sebuah motor untukku? Aku sungguh ingin sekali mengikuti balapan ini, ucap Cinta seolah merayu pria di depannya.

Are you sure? tanya pria itu datar.

Yes, I am sure ucap Cinta yakin.

Apakah kau bisa melakukannya? Aku tidak begitu yakin dengan permintaanmu ini, Balapan ini begitu berbahaya untuk seorang gadis sepertimu, ucap pria itu seolah tidak yakin dengan permintaannya.

Bagaimana kau bisa tahu aku tidak bisa melakukannya, jika kau saja tak membiarkan ku mencobanya, ucap Cinta penuh percaya diri.

Baiklah, aku akan meminjamkan mu motor milikku, tapi itu tidak gratis, ucapnya pria itu lagi.

Katakan berapa jumlah yang kau inginkan? tanya Cinta lagi.

Aku tidak butuh uang. Uangku sangat banyak. Aku hanya ingin kamu bersamaku selama 15hari, bagaimana? tanya pria itu sambil membuat kesepakatan.

Jika aku yang menang? tanya Cinta balik.

Apapun mau mu honey, jawab pria itu santai.

Deal? tanya Cinta sambil mengulurkan tangannya.

Deal, jawab pria itu pula.

Setelah kesepakatan itu terjadi. Cinta kini sudah berada di atas sebuah motor keluaran terbaru, yang tentunya lebih keren daripada motor milik Edgart.

Di sisi lain Edgart tampak sedang mengutuk dirinya sendiri.

Oh my God. Dia benar-benar melakukannya. Dia memintanya pada Tuan Murat, bagaimana itu bisa terjadi, kesepakatan apa yang telah ia buat dengan pengusaha itu hingga pengusaha itu mau menuruti kegilaannya itu, pikir Edgart seolah tak percaya.

Kemudian Edgart menghampiri Cinta yang sudah bersiap-siap untuk memulai balapan ini.

Cinta, pliss hentikan kegilaanmu ini! cegah Edgar.

Sudah aku katakan, jika kau tak mengizinkan aku mengikuti ini, maka aku bisa memintanya pada orang lain, balas Cinta santai.

Berdoalah untukku, karena jika aku kalah kemungkinan aku akan bersama pria brengsek itu selama 15hari, ucap Cinta lagi padanya.

...Bersiaplah, pertandingan ini akan kita mulai...

...Mari kita hitung bersama-sama 3,2,1 ...

...Dor, terdengar suara tembakan...

Para peserta balapan itupun melajukan motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi, termasuk Cinta. Ia seakan begitu menikmati pertandingan ini. Sudah cukup lama ia tak pernah melakukan aksi yang menantang adrenalin ini.

Tak ada rasa takut sedikitpun di wajahnya itu. Ia begitu santai melajukan motor yang ia gunakan itu. Motor ini sangat keren dan hebat, ucapnya dalam hati. Tiba-tiba saja motornya dihimpit oleh dua pengendara lainnya yang sepertinya tidak senang dengan keberadaannya. Mereka menendang motor yang ia gunakan, motor Cinta sempat oleng namun ia dapat mengatasinya. Dalam balapan sering terjadi kecurangan seperti ini. Kita harus sigap dalam mengatasi kecurangan ini. Lantas kini posisi Cinta sudah berada di posisi ketiga. Ia harus melewati dua pemain di depannya agar ia bisa menang. Dua pemain ini seolah tak mudah untuk di kalahkan, pikirannya juga.

Wow wanita ini sangat luar biasa. Darimana kau temukan wanita cantik itu? tanya Murat pada Edgar yang sedari tadi memandang ke arah balapan itu.

Oh shit, kenapa kau membiarkannya meminjam motormu? tanya Edgart seolah tak suka.

Dia memaksaku dan aku bisa apa? Aku sangat lemah di depan wanita. Apapun yang mereka inginkan, selagi aku mampu aku akan memberikannya, ucap Murat santai sambil tertawa.

Aku tak menyangka jika seorang pemain wanita sepertimu bisa mencemaskan seorang wanita, ejek Murat.

Kau tidak mengerti, ia bisa saja mati dia ada sana, ucap Edgart begitu cemas.

Wanita sepertinya, malaikat pencabut nyawa pun seolah takut padanya, ucap Murat seolah mengejek kecemasan Edgart yang berlebihan.

Oh ya ampun, lihatlah dua motor itu. Mereka sengaja ingin menjatuhkannya? Ah, hampir saja, ucap Edgart syok.

Sepertinya ia tidak mudah untuk dijatuhkan oleh lawan. Dia juga seorang pemain handal rupanya. Sepertinya aku yang akan kalah dalam taruhan ini, dan dia yang menang, gumam Murat sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kembali ke Cinta.

Garis finish sudah dekat. aku harus memikirkan cara untuk mengalahkan dua pengendara ini. Cinta menambah kecepatannya, sehingga kini mereka pada posisi yang sama. Kemudian, Cinta mencoba mengalihkan konsentrasi dua pemain itu. Ia buka helm yang melekat di kepalanya, Ia biarkan rambutnya tergerai begitu saja.

Dan benar saja, alih-alih konsentrasi dua pemain itu menjadi buyar, karena salah satu dari lawan mereka ternyata seorang wanita.

Wanita yang begitu cantik, gumam mereka masing-masing.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Cinta menambah kecepatannya dan akhirnya ia mencapai garis finish.

Semua penonton bertepuk tangan dengan sangat meriah. Mereka tidak menyangka bahwa pertandingan ini dimenangkan oleh seorang wanita cantik yang identitasnya belum diketahui.

Kemudian Edgart datang menghampiri Cinta dan langsung memeluknya. Sontak Cinta begitu terkejut dengan perlakuan Edgart dan iapun menolak Edgart agar menjauh darinya.

Namun ada hal yang lebih mengejutkan dirinya lagi, Hary kini sudah berdiri tepat di hadapannya dengan wajah yang diselimuti rasa cemas bercampur marah. Cinta seolah bergidik ngeri melihatnya. Ia sadar dengan apa yang telah ia lakukan.

Hary! ucapnya seakan tercekat menyebut nama kekasihnya itu.

Aku tidak menyangka kau bisa senekat ini baby? ucap Hary syok bercampur marah.

Maaf, ucapnya pula.

Maaf, hanya itu yang bisa kau ucapkan. Tidak bisakah kau berpikir karena ulah mu itu, kau bisa saja terluka dan bagaimana dengan orang tuamu jika mereka mengetahuinya, ucap Hary sangat marah.

Aku rasa kau butuh waktu untuk memikirkan ini semua. Kau terlihat baik-baik saja tanpa aku. Aku pergi dulu. Pulanglah bersama pria yang mengajakmu kemari, sambungnya lagi sambil berlalu meninggalkan Cinta.

Oh my God dia begitu marah hingga tak memperdulikan aku lagi, ucap Cinta seakan merasa bersalah.

Apa kau baik-baik saja? Apakah Hary kekasihmu? tanya Edgart seolah ingin mengetahui sebuah kebenaran.

Cinta hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Sudah ku duga, gumamnya dalam hati.

Kemudian Cinta menemui dan mengembalikan kunci motor yang ia gunakan kepada pria yang sudah meminjamkannya tadi. Ia tampak tak seantusias tadi, setelah Hary meninggalkannya begitu saja.

Selamat Cinta, kau ternyata begitu hebat. Aku tidak menyangka kau bisa menang mengalahkan mereka. Tapi kau tampak tak seantusias sebelum kau mengikuti balapan ini, ucap Murat penasaran.

Yah seharusnya aku senang karena memenangkan balapan ini, tapi ia datang dan marah lalu pergi meninggalkanku, ucap Cinta seakan sedih.

Hai, ayolah kau jangan bersedih, dia hanya marah sementara. Dia takkan mampu untuk marah berkepanjangan kepadamu, ia takkan mampu untuk melakukan itu. Sebab pesonamu takkan mudah membuat pria berpaling apalagi hanya sekedar marah dan kecewa. Pemain handal di sini saja dengan mudah kau kalahkan dengan pesonamu, apalagi kekasihmu itu, ucap Murat seolah menghibur kesedihan Cinta.

Kemudian Murat berjalan mendekat pada Cinta dan ia pun berbisik.

Aku mau memberitahumu sebuah kebenaran. Saat ini kekasihmu belum benar-benar pergi dari sini, ia masih mengawasi gerak-gerik mu, ucap Murat berbisik.

Dimana? tanya Cinta pula seolah penasaran.

Kau benar ingin tahu? tanya Murat lagi disambung dengan anggukan dari Cinta.

Mendekatlah padaku seolah kau menerima pelukan dariku, ucap Murat santai.

Ragu-ragu akan tetapi Cinta tetap melakukan instruksi dari Murat.

Benar saja yang dikatakan Murat jika Hary tak benar-benar pergi meninggalkannya, akan tetapi...

Bughh, satu pukulan mendarat di muka Murat hingga ia pun sedikit oleng.

Hei kau jangan seenaknya saja memeluk kekasih orang. Kau pikir kau siapa? Ucap Hary seolah cemburu bercampur kesal.

Sontak Cinta hanya terdiam, ia tak bisa berkata apapun lagi. Hary menariknya dan memaksanya untuk pergi dari tempat itu dan meninggalkan Murat tanpa pamit.

Oh ya sudahlah, kapan-kapan aku akan mencarinya lagi untuk mengucapkan maaf sekaligus terima kasih, pikirnya sendiri.

.

.

.

Besok kita up lagi🙏