NovelToon NovelToon
Naina Si Gadis Panti

Naina Si Gadis Panti

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nike Julianti

Naina, seorang gadis muda berbakat, adalah salah satu penghuni panti asuhan. Saat ia bersekolah di sekolah menengah elit, dia pintar dan cantik, dinaksir oleh banyak laki-laki, dan juga iri dari banyak gadis.

Tapi dia tidak peduli dengan semua itu, situasi ekonomi ibu panti semakin memburuk, bahkan dia mendapat kesempatan untuk belajar di luar negeri, dia harus melepaskannya, dia harus lulus secepatnya dan mencari pekerjaan yang stabil untuk membantu saudara-saudaranya di panti asuhan, dan juga untuk meringankan beban ibu panti.

Namun, tidak ada yang tahu, termasuk ibu panti, bahwa Naina adalah seorang hacker dan dikenal sebagai "UZZA", yang merupakan singkatan dari "Yang Terkuat", dan menghasilkan banyak uang dari bisnis lain.

"Naina, mengapa kamu masih bekerja jika kamu begitu kaya?"
"Aku tidak ingin ibu panti mengira aku mencuri uang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback

Naina langsung memimpin langkah mereka di depan dengan menyanyikan lagu riang. Pria itu hanya diam memperhatikan dengan senyuman tipis di bibirnya. Entah kenapa, ia malah mengikuti Naina dari belakang.

Kini mereka sudah berada di taman.

"Oke, kalian boleh main di sini. Tapi jangan jauh-jauh, dan harus main barengan, ya. Tidak boleh...?"

"Bertengkar!" jawab anak-anak serentak dengan nada yang riang.

"Bobi, jaga adik-adik ya. Kak Nai akan mengawasi kalian dari sana," ucap Naina seraya menunjuk pada salah satu kursi yang ada di taman. Bobi yang berusia 8 tahun mengangguk semangat, sedangkan si Pria melihat Naina dari jarak yang tidak terlalu jauh. Pria itu pun ikut duduk di salah satu bangku kosong yang ada di taman.

Naina melangkah ke arah bangku, ia duduk di sana dan mengeluarkan buku yang ada di tasnya. Pria itu memperhatikan buku yang di pegang oleh Naina.

"Buku Manajemen Bisnis? Kalau dilihat dari wajahnya, usianya masih sekolah. Mengagumkan...," gumam pria itu tersenyum.

Naina yang sedang fokus membaca tidak sadar bila ada yang duduk di sebelahnya.

"Hai," Naina yang sudah hapal suara itu, tak ingin menghiraukan pria di sampingnya. Pria itu adalah pria yang sejak ia menginjak kelas 1 SMA selalu mengejar-ngejarnya padahal sudah berkali-kali ia tolak. Dari menolak dengan cara halus sampai dengan cara kasar, ia sangat bebal.

"Kok judes banget sih, Nai, ini coklat buat kamu," ucap pria itu lagi, namun Nai masih enggan meladeninya. Bukan menolak rejeki, tapi ia benar-benar sudah muak dengan pria yang ada di sampingnya ini.

"Lo jual mahal banget sih jadi cewek, mestinya lo bersyukur ada cowo ganteng dan kaya yang mau sama lo! Lo cuma anak panti asuhan, anak yang ga jelas asal usulnya!" ucap pria itu kesal karena tak dianggap sama sekali.

Nai masih diam dan bersabar. Apa yang diucapkannya memang benarkan? Kenapa harus marah? Nai masih melanjutkan baca bukunya tanpa mau menjawab ucapan pria itu.

Pria yang mengikuti Nai benar-benar terkejut dengan ucapan pria yang ada di sampingnya. Menurutnya itu sudah merupakan pelecehan secara verbal. Tanpa sadar pria itu mengepalkan kedua tangannya sampai kaleng soda yang ia pegang penyok tak berbentuk.

Nai hanya menghela nafasnya, inilah yang membuatnya benar-benar tak mau menanggapi pria di sampingnya. Anak orang kaya yang selalu menganggap rendah orang-orang dari kaumnya. Hanya karena paras Naina yang cantik membuat pria ini terus mengejarnya. Ia mengejar karena penasaran dengan Naina, satu-satunya wanita yang tak mau menatap pria itu.

Pria yang baru saja datang dan melihat Nai tak bergeming sama sekali langsung berdiri dari duduknya. Ia hendak menarik tangan Nai, namun sebelum tangan pria itu sampai Naina langsung menangkap tangan itu dan menggenggam pergelangan tangan pria itu dengan sangat keras. Ia pun mendongak dan menatap pria itu dengan tatapan dingin yang menusuk.

Pria yang mengikuti Naina itu menghentikan niatnya yang akan menghampiri Naina.

"Apa kamu sudah kekurangan wanita, sehingga terus-menerus mengganggu pemandangan ku? Bukankah sudah berkali-kali aku menolakmu, kenapa masih mengejar ku? Bukankah kamu bilang, bila kamu adalah anak dari seorang pengusaha yang di gilai banyak gadis? Tapi kenapa kamu masih menggangguku? Kenapa? Penasaran dengan gadis panti asuhan sepertiku, gadis miskin yang menolakmu mentah-mentah? Merasa harga dirimu jatuh, karena mendapat penolakan dari gadis panti ini?" tanya Naina beruntun, tanpa melepas genggaman tangannya. Si pria meringis kesakitan dan berusaha melepaskan genggaman tangan Naina.

"Aw.. aw! Lepas... lepaskan tanganku! Ini sangat sakit!" ucapnya mengaduh.

"Dengarkan, kamu Reksa Adhitama, anak dari seorang pengusaha textile yang cukup ternama. Satu-satunya anak lelaki dari 3 bersaudara, dari pasangan tuan Burhan Adhitama dan nyonya Mariam Adhitama. Pria yang pernah menghamili teman perempuannya saat SMP dan meminta wanita itu untuk menggugurkannya, dan hal itu pun terulang lagi dengan wanita lain di kelas 2 SMA. Lagi-lagi dengan mudah kamu membuat gadis itu menggugurkannya dan ia hampir meregang nyawa. Dengan uang dan kekuasaan, semua selesai dengan cepat, sifat yang menurun dari sang ayah, yang kini mempunyai 2 istri di luar sana. Aku heran, apa salah dan dosa ibumu sampai melahirkan mu dan mendapatkan suami b*jingan sepertinya? Wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga, demi mengurus suami dan anak-anaknya namun ternyata, pengabdiannya selama ini hanya di bayar dengan pengkhianatan. Ck, ck, ck.... miris bukan? Yang lebih miris lagi adalah kakak perempuan pertamamu yang di jadikan ******** oleh suaminya demi mendapatkan sebuah kontrak kerja sama." jelas Naina panjang lebar, dengan tatapan yang masih sama

Glek!

"Da-darimana kamu tau semua itu?!" tanya Reksa, ia terkejut ternyata aibnya diketahui oleh Naina dan yang lebih membuatnya terkejut adalah... bila sang ayah mempunyai istri lain, bukan hanya 1 melainkan 2. Dan... dan ditambah lagi kakak perempuannya di jadikan j*lang oleh kakak iparnya.

Bukan hanya Reksa, namun pria yang sedari tadi memperhatikannya juga ikut terkejut bukan main. Burhan Adhitama merupakan salah satu teman mendiang ayahnya yang kini menjadi rekan kerja di perusahaan.

"Tidak mungkin, jangan asal menuduh tanpa bukti kamu, Nai!" ucapnya lagi tak terima, kini wajah Reksa sudah sangat merah karena mendengar apa yang di ucapkan Naina. Naina hanya tersenyum mengejek, ia melepas genggaman tangannya dengan kasar. Naina pun menutup bukunya dan berdiri. Ia melangkah mendekati Reksa.

Tanpa sadar, Reksa memundurkan tubuhnya di saat Naina maju. Tatapan Naina sangat mengintimidasi.

"Ck, ck... bagaimana kalo kita taruhan? Bila semua ucapanku terbukti kebenarannya, kau harus menuruti semua perintahku seumur hidupmu. Tapi bila sebaliknya, aku yang akan menuruti semua keinginanmu. Bagaimana?" tawar Naina, namun Reksa diam tak ingin menjawabnya. Reksa bisa melihat dari mata Naina, bila apa yang diucapkannya adalah sebuah kejujuran.

"Reksa, Reksa... Kamu pernah mendengar kata-kata 'Hukum Tabur Tuai'? Apa yang kamu tabur, maka itulah yang akan kamu tuai. Bila kamu menabur kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kamu tuai. Tapi bila keburukan yang kamu tabur, tentu saja keburukan lah yang akan kamu tuai. Dan kini kamu serta kakak pertamamu sedang menuai apa yang sedang ayahmu tabur," lanjut Naina dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"A-apa maksudmu?!" tanya Reksa tergagap, susah payah ia menelan salivanya.

Gadis di hadapannya benar-benar memiliki aura kepemimpinan yang sangat kuat, aura mengintimidasinya sangat terasa.

"Kamu memanen sifat buruk ayahmu, yaitu tak cukup dengan 1 wanita. Sedangkan kakak perempuanmu, kini ia juga tengah menuai hasil dari yang ayahmu tabur. Ia menerima perlakuan tak baik dari suaminya," Naina melipat kedua tangan di depan dadanya.

"Apa kamu tak takut dengan apa yang kamu tabur, akan dituai oleh keturunanmu kelak?" tanya Naina.

Deg!

Reksa yang sejak tadi merasa lemas karena keterkejutannya, kini semakin lemas mendengar pertanyaan Naina. Ia pun jatuh terduduk di atas tanah, sembari memegang dadanya yang kini terasa sesak.

"Bagaimana? Apa kamu mau bukti dari semua ucapanku? Dan menerima taruhanku?" tanya Naina.

...****************...

......Happy Reading all💞💞💞......

1
wee~~
👍👍
karyaku
hi kak kekasih misterius jangan lupa mampir y
karyaku
hi kak kekasih misterius jangan lupa mampir y kk
Rohim Yahya
iklanya SE amrbreggg...,..
Mmh Zhia
tar d kirim amplop nya lewat mimpi 🤣
Mmh Zhia
jd ikutan nangis baca 🥺😭
Rocky
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): terima kasih kak☺️
total 1 replies
𝐀⃝ngela°1
nainaaa
𝐀⃝ngela°1
embulll katanya 😄😄😄
Agus Witanto
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): terima kasih sudah mampir kak☺️
total 1 replies
Kamaleea Sae Riche
bukannya di awal naina ditemukan waktu bunda mau bunuh diri?
Lia Yanna
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): terima kasih kak🤗
total 1 replies
Lia Yanna
Lumayan
Ervina T
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): terima kasih kak🥰
total 1 replies
Putri Banondari Banondari
naina eddun habbat ayo nai saya ada dibelakangmu tendang aja tuh cowo pecundang
Putri Banondari Banondari
kaya nya bakal sedih deh
Ulfah Naura Fatinah
ngakak ak 🤣🤣🤣🤣
Anonymous
k
Fadilla Sarista
👍🏻
Silvi Vicka Carolina
madiun kak ..bram brem nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!