NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18. LUPAKAN

"Loh, katanya lapar, tapi kenapa gak makan?" Tanya mama Winda setelah beberapa saat terdiam memperhatikan putranya yang juga hanya diam sembari memperhatikan Ara yang sedang makan.

"Iya Ma, aku lapar." Jawab Rey tanpa melihat kearah mamanya. Fokusnya hanya kepada Ara. Ia sengaja mengatakan lapar namun tidak mengambil makanan, berharap Ara peka dengan maksudnya. Tapi nyatanya, istrinya itu seperti tidak menghiraukan keberadaannya. Apakah Ara sangat marah dengan kejadian tadi malam, sehingga bersikap cuek dan seakan melupakan kesepakatan sandiwara mereka.

"Ya terus kenapa gak makan Rey kalau lapar." Nada suara mama Winda terdengar kesal.

Ara langsung meraih segelas air dan meneguknya. Setelah meletakkan kembali gelasnya, ia membalik piring di hadapan Rey lalu mengisi nasi serta lauknya kemudian mengambilkan sendok dan garpu dan meletakkannya di piring. "Makanlah," ujarnya datar seraya mendorong sedikit piring itu lebih dekat pada Rey. Ia bukannya tidak peka, hanya saja terlalu malas berurusan dengan Rey. Jika tidak ada mama Winda dan om Gio, ia sudah akan meninggalkan Rey di ruang makan.

Rey langsung tersenyum, ia dengan cepat meraih sendok lalu mulai makan dengan lahap, ia memang sangat lapar. Sewaktu menemani Sherly berbelanja mereka hanya sibuk memburu barang-barang yang ingin di beli oleh kekasihnya itu tanpa sempat untuk mengisi perut.

"Ya ampun Rey, bilang dong kalau mau minta diambilkan makanan sama Istri. Malah diam aja." Mama Winda geleng-geleng kepala, tadinya ia sedikit kesal pada putranya itu. Tapi sekarang malah jadi senyum-senyum sendiri. Rey ternyata ingin dimanja manja oleh Ara, pikirnya.

Buru-buru mama Winda menghabiskan makanannya, dan setelah habis ia langsung beranjak meninggalkan ruang makan, memberi ruang pada anak menantunya untuk menikmati makanan mereka hanya berdua. Tak lama kemudian, om Gio pun selesai makan.

"Rey, Om tinggal dulu ya." Ujarnya seraya berdiri.

Rey hanya mengacungkan jempolnya, terlalu lapar dan begitu menikmati makanannya saat ini sampai-sampai tidak bisa berkata-kata karena mulutnya penuh.

Om Gio tersenyum pada Rey, senyuman yang begitu terlihat ramah. Namun, senyumnya itu tidak pernah ia berikan pada Arsen putranya sendiri. Om Gio pun lalu mengayun langkah meninggalkan ruang makan.

Setelah mama Winda dan om Gio pergi, Ara pun dengan cepat menghabiskan makanannya. Beranjak pergi dari ruang makan, meninggalkan Rey seorang diri.

Rey menatap kepergian Ara dengan nanar. Kini ia semakin yakin, sikap cuek Ara secara terang-terangan dihadapan mama dan omnya, menandakan istrinya itu benar-benar marah dengan kejadian tadi malam. Rasa bersalah menyeruak dihatinya, ia harus meminta maaf atas kejadian itu.

Mendadak rasa laparnya menghilang, Rey lalu bergegas menyusul Ara yang ternyata menuju taman belakang.

"Ara," panggilnya sembari melangkah cepat. Tak dihiraukan, ia pun gegas berlari. Setelah menyusul dan mensejajarkan langkahnya dengan Ara, ia kembali memanggil tapi tetap tidak dipedulikan. Ara semakin mempercepat langkahnya menuju taman belakang.

Tak tinggal diam, Rey pun kembali berlari menyusul Ara dan langsung mencekal pergelangan tangan istrinya itu begitu baru saja sampai di taman serentak.

Ara langsung menarik tangannya dengan kuat dari genggaman Rey.

"Mau kamu apa sih Rey!? Kenapa kamu tidak berhenti mengganggu aku!" Ujarnya dengan nada tinggi serta tatapan tajam. Nafasnya sedikit memburu.

"Tolong berhenti mengganggu aku Rey, jalani saja pernikahan kontrak ini tanpa saling mengganggu sebagaimana yang sudah tertulis di dalam surat perjanjian kita." Ara sampai mengatupkan kedua tangannya di depan Rey. Tatapan tajamnya perlahan meredup berganti dengan tatapan penuh permohonan. Ia tidak mau lagi membuang-buang energinya untuk berurusan dengan Rey. Ia hanya ingin ketenangan sampai akhirnya nanti terlepas dari pernikahan kontraknya dengan Rey.

"Ara, aku hanya ingin minta maaf." Ujar Rey terdengar lirih. Untuk yang pertama kali ia berbicara lembut pada Ara.

Ara tersenyum getir mendengar kata permintaan maaf itu, apa segampang itu meminta maaf setelah perbuatannya yang begitu menyakitkan bahkan menjatuhkan harga dirinya.

"Dengar Rey, Kamu sudah merenggut paksa sesuatu yang sangat berharga dalam diriku, dan aku tidak akan pernah memaafkan perbuatanmu itu!" Ara menunjuk tepat di depan wajah Rey, nada bicaranya terdengar datar namun penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Ara, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak tahu kalau kamu masih...

"Tidak tahu apa, huh!?" Ara menyela. "Apa kamu berpikir, aku ini wanita yang suka menjajakan tubuhnya pada banyak laki-laki, begitu?" Kedua matanya nampak berkaca-kaca. Kenapa orang-orang seperti Rey mudah sekali menyimpulkan bahwa setiap wanita yang bekerja di tempat hiburan malam, juga adalah wanita penghibur yang suka melayani nafsu setiap laki-laki hidung belang yang datang.

"Ara,"

"Aku hanya bekerja menjadi seorang pelayan di club, tapi orang-orang sangat mencemooh diriku. Mereka menjauhi aku, memandangku dengan hina seolah aku ini adalah kotoran yang tidak pantas berada di sekitar mereka, dan Kamu sudah membuat kecaman mereka menjadi kenyataan Rey. Kamu sudah membuat aku menjadi wanita yang seperti mereka tuduhkan!" Sekali lagi Ara menunjuk di depan wajah Rey dengan tangan bergetar. Semua emosi yang tertahan akhirnya ia keluarkan namun tetap berusaha terlihat tegar. Ia tidak ingin sampai menangis di hadapan Rey, meskipun sebenarnya ia ingin sekali menangis saat ini.

Tangan Rey terulur untuk meraih tangan Ara, namun Ara lebih dulu menjauh dari Rey. Ia tidak akan membiarkan Rey menyentuhnya lagi walau hanya seujung kuku. Cukup hanya malam itu saja, dan tidak akan ia biarkan lagi.

"Ara, please dengarkan aku dulu." Rey melayangkan tatapan permohonan tapi Ara tidak mempedulikan itu.

"Tidak ada yang perlu aku dengarkan darimu Rey, kamulah yang harus mendengarkan aku. Aku hanya minta jangan ganggu aku lagi, mari kita jalani sandiwara ini hanya di depan keluargamu saja." Tekan Ara.

"Dan jangan pernah mengungkit masalah ini lagi. Lupakan apa yang sudah terjadi diantara kita berdua!" Ujarnya terdengar santai. Begitu mudah ia ucapkan, namun begitu menyayat di dalam hatinya. Bagaimana bisa ia meminta laki-laki yang sudah merenggut kehormatannya untuk melupakan kejadian itu, yang mana seharusnya ia meminta pertanggungjawaban laki-laki itu.

"Ara, bagaimana mungkin kamu meminta aku untuk melupakan kejadian itu. Saat tahu kamu bukanlah wanita seperti yang aku pikirkan, aku sangat merasa bersalah sudah melakukan itu padamu." Ujar Rey, tidak menyangka Ara justru memintanya untuk melupakan kejadian itu.

"Tapi rasa bersalahmu itu tidak akan mengubah apapun. Rasa bersalahmu itu tidak akan bisa mengembalikan apa yang sudah kau renggut dariku. Jadi apa lagi Rey, yang perlu kamu lakukan hanya tidak menganggu aku lagi dan lupakan yang sudah terjadi diantara kita!" Tekan Ara sekali lagi, lalu pergi meninggalkan Rey.

1
Jue
Mungkin saja David dan Ara sepupu dari pihak Ibu Ara Rania .
Mira Rista
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
echa purin
/Good/
zian al abasy
Luar biasa
Cod Cod Dulu
tp aku ko g seneng ya liat mereka baikan,masih ingat kata kata Rey yg slalu menghina Ara.
Cod Cod Dulu
Luar biasa
Cod Cod Dulu
mulai baca udh suka nih kathor
Anonymous
keren
Sri Endah B. A
Luar biasa
Nurlinda: terima kasih kk 🤗❤️
Sri Endah B. A: bagus bgt karyamu thor
total 2 replies
Jumaiyah Iyah
lagi kasmaran😆😆😆🥰
Aurora
gantian Ara yg cemburu
novianti suryani
Luar biasa
Kamsiyah
jln crita nya mantap,,walau jrg komen tp ku suka....mogs sukses ...y.....????!!!!!
Nurlinda: aamiin, terima kasih kk, mampir juga di karya lainnya 🤗🤗🤗
total 1 replies
Caca Marica
Luar biasa
Erni Nofiyanti
istri ke 2 papa gio mana?
Magda lena
Luar biasa
Vivo Smart
😅😅
Vivo Smart
bravo David 👍setuju.
jdi orang kok nggak tau terimakasih banget
Vivo Smart
kebiasaan Rey sukanya menuduh orang tanpa mencari tau kebenarannya. udah kayak emak emak kang gosip aja
Vivo Smart
sokooor Rey... anakmu taunya papanya orang lain bukan kamu, yang selalu ada dan mencurahkan kasih sayang nya ke Rayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!