Bukan hasil terjemahan ya.. Karya Original.
Dia seorang mafia dan pembunuh bayaran, di usianya yang ke empat puluh dia sudah memiliki dua anak dari almarhum suaminya.
Dalam misinya yang terakhir, dia di jebak oleh teman satu teamnya. Dia mati dengan tubuh yang hancur karena Bom.
Karena mengingat ke dua anaknya, dia tidak rela mati seperti ini.
Mungkin Dewa mendengar doanya, jiwanya malah masuk kedalam tubuh seorang Janda perawan yang baru saja menikah dengan Duda beranak satu, yang umurnya hampir setengah abad.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 23
Seorang pria berhenti tidak jauh dari lift, dia menoleh kearah lift saat Airin masuk kedalam.
"Tidak mungkin?" Gumam pria tersebut.
"Ada apa boss..?" Tanya asisten di sampingnya.
"Wanita yang terakhir masuk, apa dia lakukan disini?" Pria itu bertanya penasaran.
"Oh.. Itu, mereka baru interview, perusahaan kita lagi mencari beberapa kurir di lapangan untuk pengantaran makanan online." Asisten menjelaskan.
"Aku ingin data- data wanita yang terakhir itu, secepatnya."
"Baik Bos..!" Dengan secepat kilat Bimo, asisten CEO itu berlari ke ruangan interview tadi.
Tidak berapa lama dia kembali dan memberikan kertas data pribadi dari pelamar terakhir masuk ke dalam Lift.
Tentu saja dia sangat terkejut, 'jadi ini pekerjaan yang ingin dia lamar tadi malam, mom kalau aku tahu kamu melamar di sini, aku akan memberikan jabatan yang lebih baik.' gumamnya dalam hati.
"Bos, kau mengenal wanita ini? Pihak interview sangat menyayangkan wanita ini." Bimo sedikit membuat wajah yang sedih.
Memangnya kenapa?
"Wanita ini masuk dalam jajaran wanita yang bertubuh sempurna, tapi mengapa dia mau menjadi kurir. Sudah di tawarkan kerjaan lain, tapi dia tidak mau." Bimo mengatakan persis seperti yang di katakan rekannya di dalam tadi.
"Hmm" Dia hanya bergumam dan melihat dengan lekat foto Airin di tempel di sudut kiri atas.
Ya, dia Arya widarta, dia memilih pekerjaan yang jauh dari jenis perkerjaan Kakek dan papanya.
Dia memang tidak mau bergelut dalam dunia gelap, walau punya banyak uang, tapi dia tidak menyukai dunia bunuh membunuh.
'Apakah aku harus membicarakannya di rumah? Tidak.. Sebaiknya tidak dulu, takutnya momy malah malu dan berniat keluar.' batin Arya.
Biarkan saja ibunya itu menjalani hidupnya dengan bebas dahulu, apa lagi dia dari desa pasti ingin mandiri dengan kakinya sendiri, cukup memantau dari jauh saja. Pikirnya.
Dia memberikan kembali data- data itu kepada asistennya dengan berpesan menjadikan dia pegawai tetap walaupun sebagai kurir dan gaji double. Dengan menjelaskan satu gaji pokok dan satu lagi bonus bulanan.
Memang pekerja Kurir di lapangan jarang di jadikan sebagai pegawai tetap, karena terkadang mereka merasa bosan atau tidak sanggup, gampang untuk berhenti. Jika di bikin menjadi pegawai tetap akan menyusahkan pihak pembukuan, jadi biasanya mereka masuk dalam kategori pegawai paruh waktu yang di hitung dalam setiap orderan.
Ada senyum di wajah Arya, wanita ini tidak menginginkan uang yang saya berikan ataupun yang papa berikan. Tapi dia malah kerja lapangan. Menarik.
Memang banyak wanita yang ingin duduk - duduk saja dan menerima uang jajan tiap bulan, tapi dia merasa ibu tirinya ini malah menolak. Dan lebih memilih pekerjaan yang panas- panasan.
Saat ini Airin lagi menuju apartemennya, dia ingin bersantai dulu sebelum pulang kerumah Widarta.
Dia mengeluarkan ponselnya dan mencoba mendaftar online untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi dengan nama asli pemilik tubuh ini.
Walau nama hampir mirip, tapi tanggal lahir berbeda, akan bermasalah jika ada razia yang tidak terduga.
Dia masih menimbang- nimbang, mau pakai motor besar ini atau beli yang kecil saja ya, untuk pergi keperusahaan. Naik taxi tiap hari juga terkadang lama datangnya.
"Hmm, aku pakai sepeda listrik saja, lebih ringan dan mereka tidak akan curiga uangnya dari mana. Itu kan murah."
Dia mulai mengambil komputernya yang lain, dari kemaren dia penasaran dengan orang yang tinggal di ujung koridor apartemennya ini.
Dia mulai meretas CCTV apartemen ini, siapa saja yang datang memantau di sekitar sini. Apakah dia sudah di curigai atau tidak?
Karena teman- teman seprofesinya yang dulu, tidak mengetahui apartemennya ini, yang mereka tahu bahwa dia memiliki kontrakan di pemukiman padat penduduk.
Kapan- kapan juga dia ingin memantau kesana, tempat itu cocok untuk dia berkamuflase waktu dulu.
kyak nya klo bersatu seru deh
mksih y thor up nya
kopinya belum ada