NovelToon NovelToon
Gadis Bar Bar Untuk Dokter Arogan

Gadis Bar Bar Untuk Dokter Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini kelanjutan dari( Cinta tuan Dokter yang posesif).

Reihan Darendra Atmaja, dokter muda yang terkenal begitu sangat ramah pada pasien namun tidak pada para bawahannya. Bawahannya mengenal ia sebagai Dokter yang arogan kecuali pada dua wanita yang begitu ia cintai yaitu Mimi dan Kakak perempuannya.

Hingga suatu hari ia dipertemukan dengan gadis barbar. Sifatnya yang arogan seakan tidak pernah ditakuti.

Yuk simak seperti apa kisah mereka!. Untuk kalian yang nunggu kelanjutannya kisah ini yuk merapat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Interview

Pagi ini Reihan bangun sedikit kesiangan karena semalam ia tidur kemalaman keasyikan mengobrol dengan para sepupunya. Bahkan Regina sudah tidur di pangkuannya.

Reihan melirik Regina yang masih tertidur pulas di atas tempat tidurnya. Sudah dipastikan beberapa menit yang lagi keponakannya itu pasti terbangun.

Reihan melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena ia harus ke rumah sakit untuk meeting dengan jajaran rumah sakit sebelum berangkat ke luar kota untuk melakukan seminar.

Setelah selesai pria itu berpakaian dengan cepat, ia hampir terlambat. Dan saat ia keluar dari ruang ganti ternyata keponakannya sudah terbangun dan duduk di atas ranjang dengan wajah yang masih terlihat mengantuk.

"Paman...mau kerja?," tanya Regina dengan suara khas bangun tidur.

Reihan mengangguk dengan pelan lalu mengusap lembut pucuk kepala Regina dengan lembut. Ia mengajak Regina untuk turun ke lantai dasar.

"Rei...Regina baru bangun?," tanya Rania yang sedang menata sarapan diatas meja. Ia melirik putrinya itu yang tampak masih kusut.

"Iya Kak, maaf tidak bisa memandikan Regina. Aku ada meeting satu jam lagi," jawab Reihan.

"Iya Rei, tidak masalah. Kamu tidak sarapan dulu?," tanya Rania melihat sang adik akan melangkah pergi.

Reihan menggeleng dengan cepat." Tidak Kak, ini aku hampir terlambat," jawab Reihan melirik jam tangan mahal yang bertengger ditangannya.

"Ya sudah, hati- hati ya," ucap Rania.

"Iya Kak," jawab Reihan.

Setelah pamit pada sang Kakak dan juga keponakannya untuk berangkat ke rumah sakit. Dengan langkah tergesa ia berjalan menuju carport untuk mengambil mobil kesayangannya.

Sementara itu di kediaman yang sederhana, Jessi baru saja selesai memandikan sang ibu. Ia sangat berharap bisa diterima bekerja di rumah sakit besar itu karena ia tahu gaji disana pasti besar dan ia bisa membawa sang ibu berobat.

"Jessi...," teriak Reska. Gadis yang merupakan tunangan dari Aiden yang juga sahabat dari Jessi. Mereka juga bertetanggaan namun Reska lebih beruntung dari Jessi yang lahir dari keluarga yang cukup berada.

"Res... baru pulang ya?," tanya Jessi melirik sahabatnya itu yang masih mengenakan almamater. Kemarin Jessi mengatakan jika ia ada jadwal shift malam.

"Hum," angguk Reska langsung menghampiri ibu dari Jessi untuk memeriksa tekanan darahnya.

"Oh ya kamu sudah mengirimkan lamaranmu kan?," tanya Reska. Ia sangat berharap sahabatnya itu bisa diterima di rumah sakit tempat ia koas.

"Sudah semalam," angguk Jessi.

"Aku pulang dulu kalau begitu, tensi Tante normal," ucap Reska tersenyum lembut pada ibu Jessi yang terus menatapnya. Reska memang seringkali mengecek tensi darah dari Ibu Jessi semenjak tiga bulan yang lalu ibu sahabatnya terserang stroke.

"Terimakasih ya Nak," jawab Ibu Jessi dengan suara serak.

"Iya Tante," angguk Reska.

Jessi mengantarkan sahabatnya itu ke depan setelah selesai memeriksa ibunya."Res... terimakasih ya sudah membantuku dan ibu selama ini," ucap Jessi. Selama ini keluarga Reska seringkali membantunya dan sang ibu dalam hal apapun.

"Iya Jess. Kamu itu sahabat aku yang sudah aku anggap saudara jadi jangan sungkan jika kamu dan Tante Aisyah memerlukan bantuan," jawab Jessi.

"Iya... sekali lagi terimakasih ya," ucap Jessi memeluk sahabatnya itu dengan begitu erat. Ia sangat beruntung memiliki sahabat seperti Reska yang selalu ada untuknya disaat senang maupun susah.

"Kamu kayak sama siapa saja Jess, sudah ah aku mau pulang dulu. Mau tidur soalnya ngantuk," jawab Reska mengibaskan tangannya ke udara.

"Iya....," angguk Jessi.

Saat Reska sudah tidak terlihat lagi, Jessi menutup pintu rumah karena berencana untuk mandi. Namun baru saja pintu akan tertutup rapat tiba tiba saja seseorang meneriaki namanya. Gadis itu terlihat menghela nafas panjang melihat siapa yang pagi-pagi datang ke rumahnya membuat kehebohan.

"Heh Jessi....kamu itu ya, sudah ribuan kali saya mengatakan untuk menjauhi anak saya. Masih saja tidak mau dengar. Malah minta anak saya melamar kamu lagi. Ingat Jessi, ingat. Kamu itu orang miskin tidak pantas untuk anak saya," berang wanita itu yang tidak lain adalah ibunya Rio.

Jessi memutar bola mata malas, hal ini sudah biasa baginya."Maaf ya Buk, bukan saya yang mendekati anak Ibuk tapi anak Ibuk sendiri. Dan apa Ibuk bilang aku minta Rio melamar aku?. Dengarnya Buk, aku tidak pernah meminta Rio untuk melamar ku. Aku tahu kok aku orang miskin tapi aku juga tidak mau punya mertua modelan Ibuk begini," jawab Jessi. Jangan kira dia akan diam saja saat orang-orang menindasnya. Dia akan membalas siapapun yang berusaha merundungnya.

"Kurang ajar ya kamu," teriak Ibu Rio mengangkat tangannya hendak menampar Jessi tapi keburu ditahan oleh Rio yang tiba-tiba saja datang.

"Ma... apa-apaan ini, jangan membuat keributan. Malu dilihatin tetangga," ucap Rio penuh penekan.

"Rio... sebaiknya kamu bawa Mama kamu pulang. Dan satu lagi, jangan lagi pernah datang kesini lagi karena aku tidak mau Mama kamu ini membuat keributan lagi disini. Oh ya... bukankah aku sudah menolak lamaran kamu tadi malam lalu kenapa tiba tiba saja Mama kamu datang kesini?," ucap Jessi menatap Rio dengan penuh tanda tanya.

"Oh itu--

"Rio...Mama tidak mau lagi melihat kamu berhubungan dengan gadis miskin ini. Dia itu tidak selevel dengan kita," ucap Ibu Rio dengan tajamnya.

Jessi mengepalkan kedua tangannya menahan amarahnya. Ingin sekali ia merobek mulut wanita paruh baya ini. Memangnya kenapa kalau dia miskin, tidak ada hubungannya dengan wanita paruh baya ini.

"Sebaiknya kalian pergi dari sini!," ucap Jessi lalu menutup pintu rumahnya rapat-rapat. Masih ia dengar omelan Mamanya Rio di depan pintu rumahnya tapi ia memilih mengabaikan. Ia memeriksa laptopnya barangkali ada email yang masuk pemberitahuan dari lamaran yang ia kirim semalam.

Dan benar saja, ia di minta datang besok pagi ke rumah sakit untuk interview. Gadis itu senang bukan main, meski belum tentu diterima tapi setidaknya ia memiliki kesempatan. Dan Ia bertekad untuk akan bekerja dengan baik dan tidak mau mengecewakan Reska yang sudah membantunya.

***

Pagi ini Jessi sudah tampak rapi dengan kemeja putih yang dipadukan padankan dengan rok span berwana hitam. Gadis itu tampak sedikit gugup memandangi tubuh di cermin. Hari ini ia akan interview dan ia berharap banyak dengan pekerjaan barunya ini.

Tidak lupa Jessi meminta izin pada sang ibu dan memohon doa restu dari sang ibu untuk kelancaran interviewnya hari ini.

"Jessi...mau interview ya?," teriak Reska yang baru saja akan memasuki mobilnya bersiap untuk berangkat ke rumah sakit.

"Iya...," angguk Jessi yang sedang menutup pintu rumahnya.

"Ayo barengan!, aku juga mau ke rumah sakit," ucap Reska.

"Beneran boleh?," tanya Jessi.

"Iya. ayo!," jawab Reska.

Setelah menempuh perjalanan setengah jam, akhirnya Jessi sampai di rumah sakit terbesar di kota itu. Reska, sahabatnya sudah menjelaskan seperti apa atasannya nantinya. Jujur ia cukup penasaran dengan sosok Dokter Reihan yang dikatakan sahabatnya itu.

...****************...

1
Tinny Kecil
next thor
Novi Zoviza: siap kk
total 1 replies
Laila Amalia
mantap jess
Sri Siyamsih
jgn" papanya jessi sakit ulah istrinya itu. hingga dia lupa kel jessi.
Kampili Sariayu
pembaca pertama...😃 lanjut ditunggu up mu thorrr
Novi Zoviza: siap kak, terimakasih atas dukungannya 🙏🙏🫰🫰
total 1 replies
Sri Siyamsih
tega ni prg y , kira" siapa y. lanjut k upnya
Novi Zoviza: siap kak
total 1 replies
Laila Amalia
pasti keluarga Dr bpknya Jessi pelakunya
Novi Zoviza: nanti jawabannya di bab selanjutnya ya kk
total 1 replies
Sri Siyamsih
apa yg terjd kok ibunya jessi meninggl. lanjut k upnya ttp semangat, spt aku yg jg semangat menantikn kelanjutannya 😁💪🙏
Novi Zoviza: terimakasih kak sudah mendukung karya ku
total 1 replies
Kampili Sariayu
semangat thorr cepat sehat kembali ditunggu up mu
Novi Zoviza: iya kak, terimakasih atas doanya
total 1 replies
Megawati Goanidjaja
cepat sembuh Thor... semangat 😘
Novi Zoviza: terimakasih kak doanya
total 1 replies
Sri Siyamsih
datangin aj tempatnya zain sm Rei he he biar ktmu jessi
Sri Siyamsih
lanjut k. ttp senangat jessi dr apartm yg kamu tmpti lm" rmh Rei tar yg kamu tmpti, jd istrinya 😁
Tinny Kecil
nextk KK yg bnyak upnya
Kampili Sariayu
thorr sebenarnya suka saja sama gbr visualnya Dr.reihan tapi terlalu cantikan Dr.reihan nya dari jessi kalau kulihat jadi minder lah kebanyakan cewe2 kalau malah cantikan mulus dan terawatnya seperti Dr.reihan nya kebangetan ..🥰🥰 ok ditunggu up mu..thorr
Novi Zoviza: anggap saja karena dr Reihan anak konglomerat ya kak, Jessinya dari keluarga sederhana jadi Dr Reihan lebih terawat 😃😃😃
total 1 replies
Tinny Kecil
next kk
Novi Zoviza: baru di up ya kak,
total 1 replies
Sri Siyamsih
iya k penasarn sm sosok Rei😁
Sri Siyamsih
ha ha kyknya Rei jeales ni sm zain
Kampili Sariayu
kasih gbr visual nya Dr.reihan sama jessi dan yg lainnya ya thorr 😃 ditunggu lagi up mu selanjutnya
Novi Zoviza: Insyaallah ya kak. nih lagi cari visual yang cocok
total 1 replies
Ida Yantea
Jessi: dokterr Reyhan 🫣😳😲
Ida Yantea
wahhh😂😂😂ada kaitannya toh😀😀🥰h
Ida Yantea
typo ya thor😄🙏Dhea jadi Jessi!?!?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!