Lula Azkadina,gadis cantik berumur 18 tahun yang menyukai seseorang di hatinya.namun dia tidak berani mengungkapkan perasaan nya,karena suatu keadaan.Dia hanya bisa mencintai laki-laki tesebut dalam doa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy de, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Sahabat
Hari ini Satria akan bertemu dengan sahabat nya.dengan memakai kaos oblong yang dipadukan dengan celana jins membuat dia terlihat gagah.
Satria mengendarai mobilnya menuju rumah Dika.sekitar 20 menit dia sudah sampai di depan rumah temannya itu.Satria turun dari mobilnya dan melangkah menuju tempat di mana Dika berada.
" Assalamualaikum " ucap Satria mendekati Dika yang duduk di depan rumah
" Wa'alaikum salam bro,ayo silahkan duduk " Dika memeluk Satria
Dika memanggil adik perempuannya supaya membuat kan mereka minum.
"Dek,tolong buatin minum buat teman kakak ya " ucap Dika pada adiknya di dalam
Livia menganggukkan kepalanya
Satria dan Dika duduk di depan rumah Dika,mereka asyik mengobrol berdua melepas kangen.
" Permisi Kak,ini minumnya " ucap Livia membawa dua cangkir teh manis dan juga cemilan
" Taruh sini aja dek " Dika menunjuk ke meja
Livia mencuri pandang ke Satria,tapi Satria asyik mengotak atik hp nya.
" Em Sat,kenalin ini adek gue " ucap Dika saat melihat Livia mencuri pandang padanya
Satria menoleh dan tersenyum
" Oh..iya,Satria " Satria mengulurkan tangan nya
" Livia Kak " Livia membalas senyuman Satria
Satria kembali menatap layar hp nya,dia memang sikapnya cuek pada wanita.
Livia akhir nya masuk ke dalam,dia senyum-senyum sendiri.
" Duh, teman kakak ganteng banget sih.tapi sayang,cueknya minta ampun " ucap Livia kesal
" Eh Sat,Lo udah nemuin cewek belum yang Lo cintai.apa Lo tidak ingin menikah " ucap Dika menatap Satria
" Gue masih ingin sendiri Dik,rasanya males aja mikirin cewek " ucap Satria menatap sahabatnya
" Tapi Lo harus tetap menikah Sat,apa mau Lo hidup sendiri sampai tua " ucap Dika
" Lo sok-sokan menasehati gue,Lo aja masih sendiri " ucap Satria menggelengkan kepalanya
" Gue mah beda Sat,gue ini udah pernah punya istri.sedangkan Lo,belum pernah ngerasain yang namanya makam pertama kan " ucap Dika tertawa
" Males gue mikirin wanita.Lo aja yang dulu nikah sama-sama cinta, ujung-ujungnya cerai juga kan " ucap Satria menghisap rokok nya
" Ya gitu lah Sat,gue cerai karena dia ketahuan selingkuh di belakang gue " ucap Dika menghela nafas berat
" Susah bro cari wanitayang baik dan setia,ah pusing gue kalau mikirin masalah cewek " Satria mengusap wajah nya
Satria dan Dika asyik mengobrol.sedangkan dari dalam,Livia mencuri dengar obrolan mereka.
" Wah ternyata Kak Satria masih single,ini kesempatan buat gue untuk deketin dia " ucap Livia tersenyum senang
Setelah sore,Satria pamit pulang pada Dika.
Livia menatap kepergian Satria dari atas balkon kamarnya.
" Udah ganteng,kaya.tapi sayang cuek sama gue..hik " ucap Livia menepuk pipinya
Livia menyukai Satria dari pandangan pertama.dia terus terbayang senyuman manisnya
Tiba-tiba datang Dika menepuk pundak adiknya
" Heh..ngelamun aja kamu dek " ucap Dika mengagetkan
" Ish... kakak,bikin aku kaget saja " Livia cemberut
" Lagi liatin Satria ya " ucap Dika ngeledek
" Hhhe...tau aja kamu kak " ucap Livia cengengesan
Dika duduk di kursi dan mulai bercerita
" Satria itu dulu teman Kakak,tapi dia kuliah di luar negeri.dia punya kekasih, tapi kekasihnya ketahuan menghianatinya.lalu,dia di jodohkan dengan seseorang oleh Eyangnya.tapi...gadis itu mencintai kakaknya,dan akhirnya mereka menikah.sehingga membuat Satria trauma untuk mengenal wanita.itulah sebabnya,kenapa dia cuek pada wanita Dek.dia itu sudah beberapa kali kecewa oleh wanita " ucap Dika
" Ooh...gitu ya kak.padahal dia ganteng ya kak,tapi kok bisa di hianati " ucap Livia
" Maksud kamu kakak jelek gitu? " ucap Dika menatap tajam adik nya
" Hhhe nggak kak, maksudnya Kak Satria kan ganteng.kaka juga ganteng kok,hanya saja istri kakak yang kurang bersyukur " ucap Livia nyengir
" Kamu suka ya sama Satria " Dika menunjuk wajah Livia
" Apaan sih kak,enggak lah " ucap Livia malu
" Kakak tau kok dari pandangan mata kamu padanya.kalau kamu suka sama dia,biar kakak bantu deh...gimana " ucap Dika setuju
" Yakin nih kak,dia bakalan jadi milik aku " ucap Livia menatap kakaknya
" Kita coba saja,kamu harus terus dekati dia.jangan pernah menyerah " ucap Dika menyemangati adiknya
" Oke kak, terima kasih ya udah mau bantu aku " Livia memeluk kakaknya
" Iya adek ku sayang " ucap Dika
" Eh Dek,teman kamu yang namanya Kinan tidak pernah datang kesini lagi ya " ucap Dika
" Iya kak,dia sibuk bekerja dan mengurus ibunya yang sedang sakit " ucap Livia
" Kasihan ya dia,anaknya baik lagi " ucap Dika
" Cie...ada yang kangen nih rupanya " ucap Livia menggoda
" Udah ah,kakak mau mandi dulu.udah sore " Dika meninggalkan adiknya
"Kak..kak,kasihan juga kamu.udah lama ditinggalin istri,tapi belum juga nikah lagi " ucap Livia menatap punggung kakaknya
" Lupa gue,kalo gue juga jomblo " Kinan menepuk keningnya
