NovelToon NovelToon
BURN OUT

BURN OUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Berbagai macam peristiwa pembunuhann misterius terjadi secara beruntun, dengan bukti dan jejak yang berbeda.

Mampukah polisi dan para detektif bekerja sama untuk mengungkap motif dan siapa dalang dari pembunuhann tersebut?

Akankah mereka dapat mengungkap metode sang pelaku hanya dari bukti dan jejak yang ditinggalkan itu?


𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑚 𝑦𝑜𝑠ℎ𝑢𝑎.
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑜𝑘𝑜ℎ, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎.
terima kasih,
🍄Semoga Semua Berbahagia🍄🌾

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BURN OUT >>>23

"Apalagi yang terjadi?" geram petugas ill Hwa.

"Akan aku coba hubungi in Hae." ujar petugas Kwang.

"Ada apa?! bagaimana dengan kakimu? Nanti saja jika tidak penting. Aku harus mengerjakan sesuatu." jawab petugas In Hae dari seberang telpon.

"Sialan!! Ada panggilan radio ke markas. Apa yang terjadi?"

"Hyaaa!! Kamu dimana? Kakimu baik-baik saja kah? " petugas In Hae tampak terkejut.

"Jangan banyak bicara! Katakan saja apa yang terjadi!!" rekan satu angkatan ini hampir tidak pernah bisa bicara dengan nada santai.

"Ah, sial!! pelaku yang tertangkap, ditemukan bunuh diri." Sahut petugas In Hae tampak marah.

Mendengar apa yang disampaikan petugas In Hae,petugas ill Hwa memacu mobilnya semakin cepat.

"Jangan mengikuti caraku, jangan sampai salah perhitungan. Aku masih mau hidup!!" ujar petugas Kwang merasa khawatir melihat cara petugas ill Hwa mengendalikan kemudi.

"Hahahahahaha.... Benar senior Kwang!! Dia belum ada peningkatan!" kelakar petugas Bae.

.

.

.

Sabtu, 21 Maret 2020

Pukul 08.35

Suasana gaduh di lapangan olahraga, dimana semua narapidana diberikan kesempatan untuk menghirup udara bebas dan menikmati terpaan sinar matahari pagi yang katanya membawa banyak manfaat untuk tubuh semua makhluk hidup.

Rutinitas pagi di penjara pusat militer, setiap hari, sejak jam 7-9 pagi, semua narapidana, akan diberikan kesempatan bermain-main di halaman yang luasnya sekitar 46m². Lapangan yang cukup luas, yang akan membuat semua narapidana bebas melakukan aktivitas olahraga paginya, atau hanya sekedar duduk-duduk berjemur.

Dengan penjagaan ketat oleh beberapa petugas sipir, yang berjaga di tiap sudutnya, hampir tak ada Narapidana yang berhasil melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Semua berjalan kondusif dan tertib.

"Aku tidak melihat orang yang baru datang kemarin." ujar Dae Ju.

Dae Ju, (38) adalah narapidana yang sudah bertahan di penjara selama 8 tahun. Dia adalah ketua geng pencurian mobil berkelas. Aksinya terbongkar oleh kekompakan tim penyidik divisi I, yang dipimpin oleh ketua Kyun Bo Ram.

"Benar juga. Sejak datang, dia tidak banyak bicara, bahkan tidak mau menyentuh makanan dan minuman yang diberikan sipir." sahut Ji Myun.

Ji Myun (41), seorang perampok, yang tega melakukan segala cara agar aksinya berhasil. Pernah membunuh dua orang pejalan kaki yang memergoki aksinya. Ji Myun harus menghabiskan sisa hidupnya di penjara militer, atas kejahatan yang dilakukannya.

Ji Myun tertangkap berkat kegigihan dan kesabaran serta ketelitian penyelidikan dari divisi II, yang dipimpin oleh ketua Han.

"Aku rasa, dia bukan dari klan sembarangan. Caranya menatap sangat menakutkan." ucap Dae Ju.

"Menurutku, dia sedang ketakutan, pasti ada ancaman yang tidak bisa ia hindari kemanapun dia pergi." sahut Ji Myun.

"Apa maksudmu?" Dae Ju tak menangkap yang dikatakan Ji Myun.

"Benar katamu, dia bukan dari klan sembarangan, itulah sebabnya, saat ini sebenarnya nyawanya sedang terancam." ucap ji Myun dengan mata menyelidik ke seluruh wajah-wajah yang tersebar di lapangan itu.

"Jadi, maksudmu... " Dae Jun tertegun, tak melanjutkan kalimatnya, dia mulai mengerti apa yang ingin disampaikan Ji Myun.

"Akan ada pesta hari ini." ujar Ji Myun dengan senyum tersungging diujung bibir, dan mata memicing.

"Pantas dia tak berani menyentuh apapun yang diberikan sipir." Dae Jun mengangguk-anggukkan kepala, ikut mengawasi situasi di depannya.

"Kriiiiiiing!!!!! Kriiiiinggg!!!!!.....kriiiinggg!!!!"

Tepat jam 09.00 pagi, bel waktunya para narapidana harus kembali ke bangsal masing-masing.

"Sipir!!! Lihat itu!!!" teriak seorang napi.

Keadaan yang tadinya tenang, menjadi sedikit riuh oleh para napi lain yang penasaran dan ingin melihat apa yang terjadi.

"Priiit..!! Priiit...!! priiit...!!" beberapa sipir meniup peluit, agar semua napi segera masuk ke bangsal masing-masing.

"Yang lain masuk ke tempat masing-masing!!!" seru seorang sipir.

Tidak ingin menimbulkan kekacauan, para napi membubarkan diri dari kerumunan, menuju ke bangsal masing-masing, seakan semua benar-benar jera dan tunduk pada peraturan disana.

"Siapa yang melakukannya?" Ujar Man Seok, salah satu napi yang juga menghuni ruangan yang sama dengan Dae Jun.

"Sudah jelas dia bunuh diri." Teriak salah satu napi yang menempati ruangan disebelah Dae Jun.

"Benar! Dia gantung diri dengan handuk-handuk yang dirobek-robeknya lalu diikatnya menjadi lebih panjang." Sahut Dong Sang, napi yang tinggal satu ruangan dengan Ji Myun dan Dae Jun.

"Diam semua! Biarkan para penyidik yang melihatnya. Kalian ikuti sipir Hae Kang, untuk sementara waktu, ruangan ini akan dikosongkan." Perintah sipir Sang Yeop.

Tepat beberapa menit kemudian, petugas In Hae yang sebenarnya ingin menemui tersangka Hoodie hijau untuk melakukan interogasi awal, tiba di penjara. 

Petugas In Hae terkejut melihat tubuh si Hoodie hijau telah tergantung di kisi-kisi jendela kecil yang sengaja dibuat di bagian dinding agak keatas, jendela yang bertujuan sebagai ventilasi, hanya berukuran 30x40 cm, dengan kisi-kisi jeruji dari besi rapat.

Leher si Hoodie hijau terikat kuat memakai beberapa kain handuk para napi yang sengaja disobek dengan ukuran lebar sekitar 10 cm, lalu disambungkannya lagi agar menjadi sebuah tali panjang.

Petugas In Hae menghela nafas dalam, mengatupkan mulut diikuti gertakan gigi-giginya, tangan kirinya memijat dahi, dan ekspresi wajahnya menunjukkan kesal dan geram.

PUKUL 09.20

Petugas Kwang Hee, petugas Bae dan petugas ill Hwa tiba di penjara militer.

"Senior, kau yakin baik-baik saja?" ujar petugas Bae saat melihat perban di kaki petugas Kwang penuh dengan darah.

"Hmm, ini hanya luka kecil. Ada yang lebih penting sekarang." sahut petugas Kwang tetap melangkah dengan terseok.

"Setelah ini, sebaiknya senior menemui dokter Sung Mi." petugas ill Hwa menyarankan.

"Baiklah. Kita bergegas melihat ke TKP dulu." sahut petugas Kwang Hee seakan tak merasakan rasa sakit di kakinya.

Dokter Park Sung Mi (33) adalah dokter jaga yang setiap hari bertugas di klinik penjara utama, bersama dua dokter yang lebih yunior dan beberapa perawat.

"Sudah memeriksa CCTV?" tanya petugas Kwang Hee pada petugas In Hae.

"Belum. Kita lakukan setelah ini. Lihatlah disini, semua tampak bersih dan rapi." jawab petugas In Hae kesal.

"Apa lagi ini? Mereka itu sebenarnya apa?" petugas Bae memeriksa dinding sekitar tubuh Hoodie hijau yang tadinya tergantung. "Mereka rela mati demi melindungi identitas kelompoknya, benar-benar diluar nalar."

"Aku akan mengawal otopsi, kalian lihat disini, periksa juga CCTV." ucap petugas In Hae. "Dan kau!!! Bawa kakimu itu ke dokter Sung Mi setelah puas melihat-lihat tempat ini!!" ujar petugas In Hae menunjuk wajah petugas Kwang Hee.

"Hahahahaha..... Baiklah-baiklah..." kelakar petugas Kwang Hee.

"Senior!!! Lihat ini!!" seru petugas Bae menatap ke sudut dinding.

Petugas ill Hwa dan petugas Kwang Hee mendekat ke tempat yang ditunjuk petugas Bae.

...****************...

To be continue...

1
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
trus Nasib Hyuna gimana yaa,jadi penasaran siapa pembunuhh Hyuna sebenarnya... benarkah See Myun,atau penculik itu yaa🤔🤔🤔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
semoga kali ini mereka nggak kecolongan lagi,dan berhasil menemukan petunjuk tentang pelaku sebenarnya...
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
wow kereen akhirnya para petugas berhasil mengecoh dan memojokkan lawannya 😌😌👍👍👍
Marlina Bachtiar
akhirnya 👏👏👏
Marlina Bachtiar
semakin rumit 😔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
pantas saja selama ini apapun yang dilakukan para petugas selalu bisa terbaca, ternyata memang ada musuh dalam selimut 😩
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
nah sepertinya memang benar ada orang dalam yang terlibat, mungkinkah Sang Man itu salah satu dari komplotannya 🤔🤔
Marlina Bachtiar
Hati" Hyuna 😔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
makasih bang yosh,dah sempetin buat up ditengah kesibukan yang padat ☺️. Semoga dilancarkan tugasnya bang,cepat kembali dengan selamat. jangan lupa oleh2nya bang🤭 jangan lama2 pergi,kasian baby Ell nanti😄
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
nah kan,emang boleh sedatar itu😱😱😱 apakah See Myun benar2 bisa memaafkan Hyuna dan suaminya,atau dia memang berniat balas dendam pada keduanya 🤔🤔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
wah reaksinya diluar dugaan... tapi justru ini yang harus diwaspadai 🤔
Mira NR
ya Allah, aku nggak ngerti ini, penasaran bgt, siapa pembunuh Hyuna. rumit2...
Mira NR
jgn2 penculik Hyuna🤔
Mira NR
oh, jadi dong Seok Suami takut istri karena istri lebih kaya, tapi Hyuna selingkuhannya?🤔🤔🤔
Mira NR
jangan2 sedang mencari mangsa baru.😭😔
Mira NR
😭😭jadi kemarin ditolak karena bau🤣🤣🤣
Mira NR
bilang aja grogi, /Sneer/
Mira NR
agak lain ini sikopet /Shame/
masa iya nggk doyan ikan di depan mata.
Mira NR
plot twistnya😭😭😭
kenapa tiba2 Hyuna jadi selingkuhan Ma dong Seok?
jgn2 .... ya Allah, ya rob..
ini kok rumit bgt, Thor. 🤦🤦🤦
Mira NR
fitnah itu. Hyuna kasihan sekali nasibmu🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!