DARK SIDE

Sore ini Arumi sengaja memanggil King ke Coffee Puree untuk diajak berdiskusi tentang perjodohan yang diajukan oleh tuan Wijaya.

Tanpa memberitahu bibi dan pelayan lain, Arumi pergi begitu saja. Kebetulan malam minggu. Menurut Arumi tidak bermasalah karena tujuannya hanya ingin bertemu dan minta pertolongan kepada King.

Tentu saja Arumi tidak menyadari kalau kepergiannya membuat Puri gempar. Sri ribut tidak melihat Arumi di kamarnya. Rasa khawatir tersirat diwajah bibi, ia takut kalau Arumi tersesat, maklum gadis itu belum hafal jalan di Bali.

Belum apa-apa bibi sudah menangis, melihat itu Sri cepat-cepat menghubungi tuan Wijaya. Kesempatan ini membuat Sri bisa jalan-jalan berdua dengan tuan Wijaya dan bebas dari pekerjaan di Puri.

Dilain tempat, di Coffee Puree, Arumi dan King berdebat membahas perjodohan Arumi. King sangat terpukul mendengar Arumi akan dijodohkan dengan Dayan Kole.

"Tiba-tiba aku tidak percaya kepada jodoh yang telah ditakdirkan. Ini bukan takdir, ini pemaksaan. Mereka telah melanggar hak azasi manusia."

King mencoba meredakan amarah Arumi dengan kata-kata yang masuk akal. Tapi semua mental, Ayumi tidak menerima saran. Hatinya tetap membara dan tidak mau menerima perjodohan ini.

"Duduklah, sabar-sabar...."

"Sabar apaan, sudah berbagai cara aku lakukan tetap saja om Wijaya memaksa kehendaknya menjodohkan aku dengan Dayan Kole. Dayan itu sudah punya pacar, aku tidak mau menjadi orang ketika. Aku yakin om Wijaya dan anaknya ingin hartaku, mereka mengerikan." ucap Arumi gusar.

"Aku yakin Dayan akan membunuhmu setelah mendapat hartamu, lalu dia menikah dengan pacarnya."

"Aku juga berpikir begitu, orang semacam King itu berhati silvm4n." ucap Arumi tanpa bermaksud menyindir King, namun laki-laki itu wajahnya seketika pucat.

King tidak bisa berkata apa-apa. Pertama kali bertemu Arumi sudah merasa interest tapi dia tahu diri, tidak mungkin ia berani mencintai keturunan Razade.

Apalagi keluarganya punya sejarah kelam, yang ada hubungannya dengan keluarga Razade. Kesalahan yang tidak terampuni dari kehidupan masa lalu kakeknya.

Bagi orang yang tidak tahu sejarah dari keluarganya, akan melihat keluarganya fine-fine saja. Tapi bagi keluarga King, hidup mereka seperti sudah tersurat di setiap lembaran lontar, terpatri sebagai siluman harimau dan tidak tahu kapan akan berakhir.

Tatto harimau yang terukir ditelapak tangan keturunan Sabandar membuat King dan saudaranya sepakat memutus garis keturunan dengan cara tidak menikah.

Keputusan King disetujui oleh ayahnya, walaupun dengan berat hati. King adalah anak cowok satu-satunya dari lima bersaudara. Umurnya dua puluh delapan tahun, sudah pantas menikah dan punya anak, namun King membuang jauh hasrat ingin menikah, apalagi punya anak.

Padahal mereka berlima adalah anak orang kaya, hidup mewah, wajah mereka cantik dan ganteng. Pokoknya perfect dah. King sendiri bekerja di perusahan keluarga yang bergerak dibidang properti real estate sebagai CEO.

Sedangkan kakak dan adiknya semua punya kesibukan sendiri. Ada menjadi Manager di hotel, Lawyer, Dosen dan ada juga bekerja dengan King.

Orang tuanya mantan pejabat tinggi negara, sedangkan ibunya sudah lama meninggal. Mereka sangat disegani oleh penduduk kampung, sekaligus ditakuti.

Kalau keluar ia sering menyamar menjadi orang rendahan yang dipandang sebelah mata, agar tidak ada gadis yang mau padanya. Makanya waktu bertemu Arumi ia sengaja bertingkah tidak wajar dengan memeras uang Arumi.

Sudah sering ia menghina, dan berkata tidak baik, kepada Arumi. Tujuannya supaya Arumi benci padanya. Tapi alam seolah menjerumuskan perasaannya ke dasar lembah cinta yang tidak kuasa di tolak. King selalu rindu kepada Arumi dan berusaha mendekat.

"Kenapa kamu diam, apa otakmu buntu mencari jalan keluar." ketus suara Arumi membuyarkan lamunan King.

"Apa yang kamu inginkan dariku?"

"Aku tidak butuh apapun, aku sudah kaya, yang aku inginkan hanya saranmu. Kasi aku harapan untuk bebas dari Dayan Kole. Lindungilah diriku...."

Ya ampun, King terpana, Arumi menangis memeluknya. Dadanya tiba-tiba bergemuruh, perasaannya bercampur, King sangat terharu. Darahnya mengalir deras menyentuh dasar hatinya, reflek tangannya memeluk Arumi, membawanya ke dada bidangnya.

"Menangislah sepuasnya, aku akan melindungimu sayank. Aku menyerahkan bahuku menjadi sandaranmu..." bisik King dalam hati.

"Aku lelah lahir bathin, tolonglah King bawa aku pergi jauh." pinta Arumi.

"Menyembunyikanmu sama dengan bunuh diri, bukan aku tidak mau, mereka akan selalu menemukanmu. Percayalah."

"Belum tentu mereka mencariku?"

"Kembalilah, dan tolak perjodohanmu, katakan kamu sudah punya pacar."

"Tapi aku belum punya pacar, maukah kamu jadi pacarku? Pacar bohongan..."

"A-ku..hmm...gimana ya.."

"Cuma pacar bohongan King."

"Pacar beneran juga aku mau sayank." bathin King. Hari ini dia banyak membatin rasa tidak perlu terucap.

"Maksudku menghilang sementara, sampai Dayan Kole menikahi pacarnya."

"Bagaimana ya, aku bingung."

"Apa kamu takut dengan pacarmu atau istrimu?" tanya Arumi seraya melepaskan diri dari pelukan King.

King betul-betul mati gaya, ia sulit bicara dan mencari alasan. Kalau ia mengatakan sudah punya pacar atau istri takutnya Arumi mengambil jarak. Tapi kalau bilang masih j0mbl0, Arumi akan memaksanya menjadi pacar bohongan. Sungguh buah simalakama, serba salah.

"Begini nona, hee..Arumi...sebenarnya aku takut berurusan dengan hukum, kamu tahu khan aku ini hanya sopir taxi."

"Kau cemen, cariin aku tempat yang aman aku sendiri yang kesana."

"Itupun aku tidak berani melakukan."

"Jadi kau tidak mau membantuku? Oke... kau memang manusia yang tidak bisa diandalkan. Tidak punya hati nurani. Aku tidak ingin berteman denganmu lagi." sahut Arumi kecewa.

Arumi berbalik dan bergegas ke luar dari Coffee Puree menuju mobilnya. King cepat meraih tangan Arumi, tapi gadis itu tidak memberi ruang untuk membela diri. Ia menepis tangan King dengan kasar.

"Arumi, aku akan membantumu."

Arumi tidak peduli, ia terus berjalan. King memeluknya dari belakang.

"Jangan pergi, aku tidak bisa jauh darimu."

"KING!! Apa maksudmu bicara begitu!" teriak Arumi kesal. Ia m3nonj0k perut King dengan siku tangannya.

"Arumi, tega kamu menyakiti aku."

Gadis itu tidak menjawab, ia pergi begitu saja. Hatinya kesal dengan King yang tidak peka terhadap masalah yang dihadapinya.

Sejatinya ia tidak ingin minta tolong, tapi gimana lagi, ia belum kenal daerah sini.

"Arumi kamu jangan marah, kita rundingkan lagi. Jangan ....."

"B4jing4n kau, d4sar g3mb3l, beraninya kau mengganggu calon istriku!!" teriak Dayan Kole.

"BUUGGGSS!!"

Sebuah pukulan membuat King jatuh tersungkur. Ntah darimana datangnya, Dayan tiba-tiba sudah berada disitu.

Tentu saja Arumi kaget, bukan karena pukulan Dayan, tapi karena omongannya yang mengklaim dirinya calon istri Dayan.

"Dayan, kau jangan bikin ulah, ralat omonganmu. Aku bukan calon istrimu."

Teriak Arumi membuat orang-orang yang berada di parkir Coffee Puree mendekat. Mereka mencoba melerai ketika Dayan kembali melayangkan tinjunya kepada King.

*****