"Love doesn't always end well." Kata-kata Maleficent dalam film Maleficent terus terngiang di telinga Natalia Hadasa, gadis cantik 21 tahun, mengisahkan duka di hati Natalia. Mengapa cinta yang dikhianati begitu menyakitkan. Bahkan kadang menyisahkan dendam, seperti yang dialami Maleficent. Seorang peri yang cantik dan baik hati tetapi menjadi jahat karena cintanya dikhianati sang kekasih. Tuhan, aku takut jatuh cinta karena aku tidak mau terluka. Bukan karena film Malefince, tetapi karena ibunya yang menderita karena dikhianati papanyak, dan banyak lagi wanita yang menderita karena cinta. Sebab cinta tidak selalu berakhir dengan baik. Begitu menurut Natalia.
Tapi apakah Natalia tetap dengan defense mechanism- nya jika cinta itu tiba-tiba datang menyentuh hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harijati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyesal berkorban untukmu
Akibat kecelakaan yang dialaminya, Yosef mengalami koma selama dua puluh empat jam. Saat tahu Yosef koma, hati Natalia semakin hancur. Tapi ia harus menguatkan dirinya. Ia haru fokus dengan kuliahnya dan kandungannya.
Natalia bersyukur mengikuti keinginan suaminya untuk memiliki art. Keberadaan art yang bekerja dari pagi hingga jam tiga sore sangat menolong Natalia membersihkan rumahnya, mencuci baju dan menjadi teman ngobrol, sehingga Natalia tidak merasa sendiri.
Tentang kehamilannya, pihak kampus memberi dispensasi, terlebih Natalia menikah sah. Demikian juga teman-teman S2 nya juga tidak memusingkan kehamilannya. Justru Natalia diperlakukan istimewa, baik dari mahasiswi maupun dari mahasiswa.
Kesibukan kuliah dan mengerjakan tugas- tugas, mengontrol bisnis resort, setidaknya dapat sedikit mengalihkan kesedihan hatinya.
Bulan ini kandungan Natalia sudah masuk tujuh bulan. Sejak Yosef kecelakaan sampai hampir dua bulan Yosef belum pernah menghubungi Natalia, dan demikian juga Natalia tidak dapat menghubungi nomor Yosef.
Natalia dapat informasi dari Maya, karena trauma paskah kecelakaan mengakibatkan Yosef sempat mengalami koma selama dua puluh empat jam dan amnesia. Kecelakaan itu juga berakibat Yosef mengalami cedera pada tulang kakinya
Natalia berpikir, "Apakah akibat amnesia Yosef tidak mengingatnya?" Natalia mengelus perutnya yang sudah membuncit.
Tapi Maya bilang saat ini Yosef sudah pulih dari amnesianya, tapi mengapa Yosef belum menghubunginya?
"Sabar ya boy, semoga Daddy segera menemui kita." Jenis kelamin anak Natalia menurut hasil USG adalah laki-laki.
Hari Sabtu sore art Natalia sudah pulang. Natalia menghabiskan sore itu dengan berjalan-jalan di sekitar apartemen. Untuk senam hamil, Natalia lebih memilih melihat tutorial senam hamil di CD yang dibelinya.
Setelah merasa cukup lelah Natalia kembali ke unit apartemennya. Selanjutnya ia duduk di sofa untuk menonton tv sambil menikmati buah apel yang baru dikupasnya.
Bunyi bell apartemennya berbunyi. Natalia menoleh ke pintu. "Siapa yang datang ya." Batin Natalia. Ia merasa tidak ada janji ketemuan dengan teman kuliahnya, maupun teman gereja tempatnya beribadah.
Natalia beranjak menuju pintu. Betapa terkejutnya natalia saat melihat Reno berdiri di depan pintu dengan tersenyum bahagia. Namun senyum itu langsung hilang saat Reno melihat perut besar Natalia.
Natalia menjadi gugup, ada rasa kuatir akan respon Reno bila tahu kehamilannya.
"Pak Reno ada di Inggris? Silahkan masuk pak." Natalia masuk apartemen diikuti Reno.
"Oh ya, ini untukmu." Reno menyodorkan paper bag pada Natalia
"Terima kasih pak." Ucap Natalia.
Ia mempersilahkan Reno duduk.
Reno membuangn nafas kasar. "Kamu hamil?" Tanya Reno dengan datar.
"Iya pak." Jawab Natalia dengan canggung. Ia merasa ga enak hati pada Reno. Apalagi ia tahu Reno mencintainya. Pasti pria itu marah.
Walau sikap Natalia jelas bahwa ia tidak dapat membalas cinta Reno.
"Siapa laki-laki itu?" Tanya Reno tajam. Sepertinya Reno beruassha meredam rasa marah dan kecewanya pada Natalia.
"Maaf, saya tidak bisa mengatakan siapa ayah anak saya." Jawab Natalia dengan tenang. Ia sudah siap akan segala kemungkinan yang akan Reno lakukan.
Natalia tidak takut diusir dari apartemen yang disewa Reno untuknya. Ia juga tidak takut beasiswanya dicabut beserta fasitas-gasitas yang didapatnya. Uang yang di berikan Yosef mencapai ratusan milyar, belum lagi hasil dari resort yang juga mengalir di rekening pribadinya.
Natalia kagum dengan setiap tindakan Yosef yang terencana, termasuk tunjangan untuk Natalia dan anaknya yang besar sebelum kecelakaan.
"Saya sangat kecewa padamu Nat. Saya sudah memberikan banyak untuk kuliahmu dan kehidupanmu. Saya selalu berusaha untuk memberi yang terbaik. Tapi begini kelakuanmu. Kau tidur dengan pria sampai hamil. Saya tidak memaksamu untuk mencintai saya. Tetapi setidaknya hargai perasaan saya." Ucap Reno dengan emosi.
Natalia menundukkan kepalanya. Ia merasa kasian dan juga merasa bersalah mendengar kekecewaan Reno padanya. Tapi bagaimana lagi. Ia dan Yosef saling mencintai, sehingga mereka tidak berusaha untuk mencegah kehamilan.
Natalia menghela nafas. "Saya siap menanggung akibat kehamilan saya, bila perusahaan mencabut fasilitas yang diberikan kepada saya selama ini. Tentang kampus, saya sudah melaporkan ini pada pihak Oxford dan mereka tidak keberatan dengan kehamilan saya, asal saya tetap mengikuti jadwal kuliah dengan baik, dan mencapai nilai yang sudah ditentukan."
Reno tersenyum sinis. "Rupanya kamu sudah memperhitungkan semuanya. Saya akui kamu cerdas. Saya tidak akan mengusirmu dari apartemen ini, saya memang menyewakan untukmu saya tidak mau menjilat ludah saya sendiri. Cuma fasilitas dari perusahaan akan saya cabut. Karena kehamilanmu dapat mencoreng nama baik perusahaan. Saya tidak peduli lagi dengan biaya hidupmu. Suruh laki-laki yang menghamilimu bertanggungjawab atas hidupmu. Saya permisi. Dan ini adalah kunjungan saya yang terakhir di sini." Reno beranjak ke pintu dan segera berlalu meninggalkan Natalia.
Natalia menyandarkan punggungnya di sofa. Menghembuskan nafas seolah ingin membuang beban yang ditanggungnya sejak Yosef kecelakaan.
Pikirannya menerawang. Bagaimana kehidupannya setelah ini. Yosef belum juga bisa dihubungi. Dua bulan lagi ia akan melahirkan. Ia membutuhkan suami dan mamanya untuk mendampinginya melewati masa-masa berat saat melahirkan. Ia membutuhkan seseorang yang dipercaya untuk menjaga anaknya saat ia akan pergi kuliah.
"Ah. mama maafkan Nat. Besok aku akan menghubungi mama. Aku harus berani menceritakan semuanya."
Natalia sadar bila mamanya pasti akan kecewa dengan dirinya. Tapi ia juga percaya bila mamanya pasti mendukungnya, karena mama perempuan yang Leah lembut dan penuh kasih.
Hari Minggu, Natalia mengirim email kepada mamanya.
Shalom mama,
Apa kabar ma, doa Nat, mama dan Nathan selalu dalam perlindungan Tuhan. Ma, melalui email ini Nat minta maaf maaf dan maaf kepada mama. Maaf bila Nat sudah sangat mengecewakan mama.
Ma, maaf tanpa ijin mama dan restu mama. Natalia sudah memutuskan untuk mau menerima ajakan kekasih Nat untuk menikah diam-diam. Tersembunyi dari keluarga dan teman.
Kekasih Nat bernama Yosef. Dia laki-laki yang baik dan bertanggungjawab. Natalia tidak bisa menolak cintanya.
Dan saat ini Nat sedang mengandung cucu mama. Usia kandungan Natalia sudah tujuh bulan. Tinggal dua bulan lagi, Nat akan melahirkan. Natalia butuh mama di samping Nat. Natalia mohon mama menemaniku di OXford, sampai wisuda. Mama jangan memikirkan biaya perjalanan ke Inggris ataupun kebutuhan mama sehari-hari.
Suami Nat ga bisa nemani karena habis kecelakaan. Bisa ga mama Ngajukan pensiun dini.
Suami Nat memberi Nat nafkah yang sangat besar. Jumlahnya ratusan milyar.
Natalia juga yang akan menanggung biaya hidup Nathan sehari-hari. Semua kebutuhan kuliah Nathan juga Nat yang mencukupi.
Sekali lagi maafkan Nat ya ma. Dan mohon mama mau menemani Nat di Oxford
Sudah ya ma, salam to Nathan. Jaga kesehatan mama. Love you ma.
Setelah membaca ulang email-nya, Natalia segera mengirimnya ke email mamanya.
Natalia merasa lega bisa jujur ke mamanya. Semuanya akan tersingkap. Dan Natalia siap menghadapinya.
Natalia memejamkan matanya, "Sampai kapan yank aku harus menunggumu. Kamu tidak menghubungiku juga. Aku kamu benar-benar telah melupakan aku dan anak kita." Natalia terisak sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya. Berusaha menahan supaya tangisnya tidak meledak.
Dalam keheningan malam, di kamar sendiri. Tubuhnya masih tergoncang tanda belum berhenti menangis. Natalia tertidur setelah lelah menangis. Berharap besok ada harapan untuk ia bisa bertemu dengan suaminya.
Sementara itu di Surabaya, Bu Norma menangis membaca email dari putri yang dirindukannya. Ia tidak bisa marah kepada putrinya yang selama ini selalu membuatnya bahagia. Cintanya sebagai seorang ibu tidak rela melihat anaknya sedih dan menderita.
Ia akan membicarakan persoalan Natalia kepada Nathan. Dan segera Bu Norma akan mengajukan pensiun dini, demi bisa menemani sekaligus menjaga putrinya dan calon cucunya
"Semoga kamu tidak mengalami seperti yang mama alami. Doa mama rumah tanggamu bahagia sampai maut memisahkan kalian." Doa Bu Norma.