DARK SIDE
Ini kali ketiga ia menginjakkan kaki di Bali setelah dua puluh dua tahun berada di luar negeri. Tiba-tiba perasaannya melow menyentuh lubuk hatinya.
Ia teringat akan mama angkatnya, nyonya Sonya Razade. Janda kaya baik hati, yang rela bekorban demi melindunginya dari amarah keluarga papanya.
Covid kini telah berlalu, mamanya telah menjadi korban keganasan virus itu. Yang membuat ia menyesal, ketika mamanya terpapar Covid-19, ia tidak bisa pulang ke Bali, karena tidak diizinkan untuk keluar rumah
Andai waktu bisa terulang kembali, ia berjanji menemani mama angkatnya, saat sakit sampai ajal menjemputnya.
Arumi mengambil kopernya dari baggage conveyor, menggeretnya menuju parkir. Akhirnya tercapai juga angannya pindah ke Bali. Walaupun kepindahannya ini, ada paksaan dari tante ida dan paman Yoga.
Suasana religius sudah terasa ketika Arumi keluar mencari taxi. Ia menarik nafas dalam dan membuangnya kasar.
"Excuse me, do you need a taxi?" seorang laki-laki mendekatinya dengan ramah.
"Antar aku ke Kuta." jawab Arumi dengan bahasa Indonesia patah-patah. Kadang ia malu berkata karena aksennya aneh.
Sebenarnya ia mengerti bahasa Indonesia walaupun lama di Los Angeles. Neneknya yang mengajarinya, disamping itu banyak orang Indonesia disana.
"Maaf saya kira nona tamu bule." senyum pria itu datar.
"Saya asli Bali, tapi jarang pulang." ucap Arumi tersenyum tipis.
"Silahkan nona." pria itu mempersilahkan Arumi naik ke mobil.
"Terimakasih."
Arumi menjatuhkan bobot tubuhnya di jok belakang. Taxi melaju dengan kecepatan sedang, ia terheran-heran ketika melihat beberapa "ogoh-ogoh" berjejer dipinggir jalan.
"Pak, mau ada acara apa, kenapa banyak ada ondel-ondel dipinggir jalan?"
"Nona pasti belum tahu, ini namanya hari "pengerupukan" dimana umat hindu akan mengarak ogoh-ogoh keliling kota dan desa. Mereka mengadakan perlombaan ogoh-ogoh
Dan besoknya Nyepi istilah kerennya silent day.
"Berarti umat hindu akan melakukan puasa, tidak keluar rumah, menyalakan api dan bersenang-senang. Lampu semua mati. Bali betul-betul akan gelap gulita." jelas pria itu lagi.
"Aku tahu hari nyepi dan faedahnya. Nyepi merupakan cara menjaga keseimbangan alam dan hubungan antara manusia dan alam semesta. Dengan menghentikan semua aktivitas manusia dalam satu hari, bisa memberikan kesempatan bagi alam untuk beristirahat dan pulih dari semua gangguan yang ditimbulkan oleh polusi dan hiruk pikuk kehidupan sehari-hari." ucap Arumi dengan sungguh-sungguh.
"Pintar, walaupun hanya bisa satu hari, patut diacungi jempol." sahut pak sopir tersenyum lewat kaca spion.
"Jika seminggu nyepi, kerugian terlalu banyak, hehe..."
"Betul pak, terutama bandara yang ditutup dan perusahan juga, haha..."
"Hahaha..saya juga bisa bangkrut. Untung nyepi cuma sehari."
"Bagiku Itu sangat berguna daripada tidak sama sekali. Aku ingin merasakan suasana sepi, hening di malam hari."
"Suasana nyepi sangat berbeda tahun ini, banyak ogoh-ogoh yang canggih ikut di lombakan."
"Berarti ada kemajuan, pak."
Akhirnya sampai juga di alamat yang dicari. Puri Agung Kedasi, rumah warisan dari mamanya. Arumi turun dari mobil dan membayar taxi.
"Nona, jangan panggil pak, umur baru dua puluh lima tahun." ucapnya menyodorkan kembaliannya.
"Saya kira sudah tiga puluh delapan tahun, hehe..." canda Arumi.
Laki-laki itu terdiam, mungkin mengena. Matanya yang tajam menatap gadis itu. tidak senang. Arumi tidak peduli, itu bukan penghinaan, ia bicara apa adanya.
"Hati-hati bicara nona, sihir itu benar adanya. Jangan menyesal kalau kepala ada di kaki dan sebaliknya." ucap pria itu sinis.
"Maaf kalau anda tersinggung, saya tidak bermaksud menghina. Anda seolah ingin menantang saya dengan sihir."
"Jangan sombong dan merasa cantik!!"
"Apa pedulimu?" sahut Arumi mengangkat dagunya. Lama-kama dia kesel dengan manusia di depannya ini.
Pria itu tidak menjawab, ia membalikkan badan dan masuk ke mobil. Arumi pun beranjak masuk ke Puri. Perkataan pria itu masih terngiang di telinganya.
Arumi mengambil hapenya, menembak sonar cctv. Pintu gerbang hitam dan tinggi itu perlahan terbuka.
"Est, kamu sudah datang nak."
Bibi Darmi berlari menyongsong Arumi. Mereka berpelukan. Arumi sangat terharu berada di pelukan bibi. Teringat dengan mama Sonya.
"Bibi, miss you. Bagaimana keadaan bibi?"
"Baik nona, paling lutut sakit karena asam urat dan kolestrol."
"Apa sekarang kaki bibi sakit?"
"Tidak, kadang-kadang kambuh kalau salah makan."
"Nona silahkan duduk." ucap pelayan yang dari tadi berdiri.
Mereka sibuk menyiapkan minuman dan kudapan. Maklum lah Arumi vegetarian, dan tidak makan nasi.
Agak ribet menyiapkan makanan buat Arumi, karena mereka tidak terbiasa.
Air mata bibi bergulir membasahi pipi keriputnya. Ia sangat bahagia melihat Arumi dihadapannya.
"Bibi tidak menyangka kamu mau pulang. Rasanya seperti mimpi. Jangan keluar negeri lagi..." ucap bibi sambil menghapus air matanya.
"Aku pasti pulang bi. Dulu tidak pulang karena Covid, pemerintah melarang kita keluar."
"Bibi mengerti, mari masuk kedalam, kamar sudah disiapkan. Disini ada sepuluh pelayan, satu tukang kebun, tiga sopir dan dua puluh karyawan."
"Nanti nona bisa memilih dua pelayan, satu sopir."
"Ya bibi, itu gampang." sahut Arumi tersenyum tipis. Kemudian bibi mengajak dia ke rumah utama, dimana dulu nyonya Sonya menempatinya.
Rumah yang terletak di kawasan elite Kuta tersebut juga memiliki kolam renang yang dirancang khusus oleh arsitektur terkemuka.
Bahkan, rumah mewah ini, juga dilengkapi salon pribadi. Tempat nge gym, Yoga dan olah raga lainnya.
Ada juga mini zoo, atau taman satwa. Penampakan kebun binatang mini ini begitu asri dengan berbagai pohon buah langka. Mini zoo ini diurus langsung oleh empat karyawan dan seorang dokter hewan yang datangnya berkala.
Nyonya Sonya adalah pencinta kucing, semua kucingnya berjenis Scottish Fold dan British Shorthair yang didatangkan langsung dari luar negeri.
Dan anehnya kucingnya sengaja dikebiri supaya tidak membawa penyakit.
Tidak hanya binatang, nyonya Sonya juga punya taman bunga di kebun mininya. Dia sangat menyukai berbagai jenis anggrek. Tampak bunga anggrek berwarna-warni memperindah suasana mini zoo mereka.
Rumah ini memang mewah, lantainya saja menggunakan marmer dari Itali. Belum lagi satu set perlengkapan makannya dan dapurnya ditaksir bernilai hingga satu miliar rupiah.
Disamping mewah, rumah ini sangat luas, digarasinya ada super car dan beberapa mobil yang harganya satu miliar ke atas.
Nyonya Sonya adalah janda kaya, dia termasuk orang berada di antara warga puri yang lainnya.
Jauh sebelum meninggal dunia, nyonya Sonya, sudah membuat surat wasiat untuk pembagian warisan. Ada beberapa warisan dari orang tua nyonya Sonya yang harus dikembalikan kepada kedua adik laki-lakinya.
Semua ponakan nyonya Sonya mendapat warisan, termasuk bibi juga. Tapi yang paling banyak mendapat warisan adalah Arumi, karena gadis itu satu-satunya anak angkat dari nyonya Sonya.
"Bibi, aku tadi sempat berdebat dengan sopir taxi." ucap Arumi tiba-tiba teringat sopir taxi.
"Masalah apa?" tanya bibi mengernyitkan alisnya.
Arumi lalu bercerita tentang pak sopir. Ia merasa pak sopir mengancamnya secara terang-terangan, dari perkataannya dan sikapnya yang seketika berubah.
"Hati-hati berbicara dan bertingkah laku disini, karena tidak semua orang bisa menerima candaanmu."
"Ya bi, aku mengerti."
"Makanlah dulu, nanti malam nona bisa berkeliling menonton festival ogoh-ogoh bersama pelayan."
"Bibi tidak ikut?"
"Tidak, bibi nonton di televisi saja. Pasti akan penuh sesak, jalanan macet."
"Aku tidak sabar untuk menonton." ucap Arumi antusias.
"Makan dulu, setelah itu istirahat, supaya nanti malam kuat begadang." saran bibi.
Arumi pun masuk ke dalam kamarnya yang dulu bekas kamar mama Sonya.
Kamarnya di desain menyerupai kamar president suite seperti di hotel. Terdiri dari kamar tidur, kamar mandi lengkap bathtub, living room.
Kemewahan eksklusif yang memadukan desain interior bergaya eropa modern.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
™🦅 ELANG hiatus
wah apakah ini kisah mu dek
2024-05-31
4
•§¢•⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃfdiahps94🥴
lagian kalau pulang juga pasti nggk boleh rawat pasien covid
2024-05-27
3
💙 Ɯιʅԃα 🦅™ HIATUS
waduh supir taxi tersinggung jangan sampe dia sihir Arumi.
2024-05-22
2