NovelToon NovelToon
PELAKOR TERHORMAT (Pembalasan Seorang Istri)

PELAKOR TERHORMAT (Pembalasan Seorang Istri)

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Romansa
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Shea dianggap sebagai istri tidak berguna, bahkan pembawa sial, hingga ditinggalkan oleh Delon demi wanita lain. Tanpa perceraian, Shea disingkirkan karena dianggap jelek dan memalukan keluarga. Namun, setelah dua tahun, Shea kembali sebagai model ternama dengan kekayaan melimpah.

Kehadiran Luis, paman angkatnya, membantu menyembuhkan luka masa lalunya. Luis begitu perhatian dan menjadikan Shea sebagai prioritas utamanya. Namun, perasaan rumit tumbuh di antara mereka.

Kini, Shea harus memilih antara masa lalunya yang pahit dan masa depan yang cerah dengan Luis. Di tengah pertarungan batin antara cinta dan keterikatan, Shea harus menemukan keberanian untuk menghadapi konsekuensi dari keputusannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuntuti Luis (REVISI)

Suasana di ruang rapat Lee Corp tegang dan penuh kecemasan. Tuan Lee duduk di ujung meja, wajahnya serius, sementara Delon duduk di sebelahnya, mengikuti setiap perkembangan dengan perhatian yang mendalam. Para pemegang saham utama berkumpul di sekitar meja, wajah mereka memperlihatkan kekhawatiran yang mendalam.

"Tuan Lee, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya salah satu pemegang saham dengan suara gemetar.

Tuan Lee menghela napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Beberapa inverter besar telah menarik investasi mereka dari perusahaan kita secara tiba-tiba. Kami masih mencoba mencari tahu akar permasalahannya."

Para pemegang saham lainnya saling bertatapan, kekhawatiran semakin terlihat di antara mereka. Mereka mengetahui bahwa situasi ini bisa berdampak besar pada kestabilan perusahaan.

Delon bersuara, "Kami sedang berupaya untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera. Kami membutuhkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak untuk mengatasi situasi ini dengan baik."

Tetapi suasana tegang masih terasa di ruangan tersebut, karena belum ada jawaban pasti tentang apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.

"Saya harus bertanya, apakah Lee Corp ada menyinggung, Qin Empire?" tanya salah satu pemegang saham dengan suara yang gemetar.

Tuan Lee terkejut mendengar pertanyaan itu. "Tidak sama sekali," jawabnya dengan tegas. "Kami tidak pernah memiliki masalah dengan Qin Empire."

Namun, kekhawatiran pemegang saham lainnya masih terasa. "Tapi mengapa desas-desus itu begitu kuat?" tanya salah satu dari mereka.

Delon menjawab dengan suara tenang, "Kami akan menyelidiki setiap kemungkinan. Yang jelas, kami akan berusaha keras untuk memastikan bahwa hubungan dengan Qin Empire tidak terpengaruh oleh masalah ini."

Delon memandang ke bawah, merenung dalam-dalam atas pertanyaan yang diajukan oleh salah satu pemegang saham. Matanya memandang ke arah meja, di mana selembar kertas berisi catatan-catatan terbuka di hadapannya. Suara pemikirannya terdengar hening di tengah keheningan ruangan.

Dia menyadari bahwa setiap tindakan dan keputusan perusahaan harus dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama ketika ada desas-desus yang dapat merusak reputasi perusahaan. Delon menyadari betapa pentingnya menghandle situasi ini dengan bijaksana, tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut atau merugikan hubungan dengan pihak lain.

"Kita harus segera melakukan investigasi lebih lanjut untuk memahami sumber desas-desus ini. Yang terpenting, kita harus tetap tenang dan berusaha menjaga hubungan baik dengan semua pihak terkait, termasuk Qin Empire."

Suasana rapat yang tegang sedikit demi sedikit mulai tenang, ketika para pemegang saham mulai mengandalkan ketegasan dan kebijaksanaan Delon dalam menghadapi situasi ini.

Dalam hatinya. Delon bertanya-tanya apakah itu karena dia berkali-kali menyinggung perasaan Vera? Dia adalah nona besar keluarga Qin, Delon harus bicara pada Vera dan meminta wanita itu membantu mengatasi masalah yang terjadi.

🌺🌺🌺

Shea duduk di kursi, dia sedang diliputi perasaan kagum saat melihat foto-foto Luis yang diambilnya tadi pagi. Setiap gambar memperlihatkan sisi maskulin yang begitu kuat, otot-otot yang kokoh, dan ekspresi wajah yang penuh dengan pesona.

"Dia benar-benar terlihat luar biasa," gumam Shea, tak bisa menahan diri untuk tidak terpesona oleh ketampanan sang Paman yang begitu memikat.

Melihat foto-foto itu, Shea merasa seperti terhipnotis oleh aura magis yang terpancar darinya. Setiap detail tentang Luis terasa begitu menarik baginya, membuatnya terusik dalam kedalaman hatinya.

"Dia seperti model profesional!" pikir Shea, terpesona.

Sorot mata tajam Luis dalam foto-foto itu seolah-olah menembus jauh ke dalam hati Shea, memancarkan daya tarik yang sulit untuk diabaikan.

"Dia benar-benar menakjubkan," ucap Shea pada dirinya sendiri.

"Shea..."

Shea terkejut saat Luis tiba-tiba memanggil namanya, dan dengan cepat dia menyembunyikan foto-foto tersebut, takut ketahuan sedang terkagum-kagum saat melihat potret dirinya sendiri.

"Iya, Paman," ucap Shea lalu menoleh, berusaha menenangkan dirinya, walaupun kegugupan masih terasa di dalam dadanya. Shea memperhatikan penampilan Luis. "Paman, kenapa kau rapi sekali? Apa kau mau pergi?" tanya Shea penasaran.

Luis mengangguk. "Aku memiliki janji dengan teman lama. Kau tidak perlu menungguku untuk makan malam, karena aku akan makan malam di luar," kata Luis.

Shea terdiam sejenak sebelum bertanya, "Siapa?"

"Regita, teman kuliahku dulu. Ya sudah, aku pergi dulu," ucap Luis sambil menepuk kepala berhelaian coklat milik, Shea, lalu pergi tanpa menunggu reaksi darinya.

"Paman, tunggu!!" seru Shea, menghentikan langkah Luis. Pria itu terlihat menoleh dan menatap Shea dengan bingung.

"Paman, memangnya harus ya kau pergi menemui teman lamamu itu? Lalu bagaimana denganku? Tidak mungkin kan kau membiarkan aku makan malam sendirian?"

Shea merasa cemas karena takut ditinggalkan oleh Luis. Dia berharap Luis mau menghabiskan waktu bersamanya dan tidak pergi menemui teman lamanya. Dengan tatapan penuh harap, Shea menunggu jawaban dari Luis.

Luis menutup matanya dan menghela napas. "Maafkan Paman, Shea. Paman sudah berjanji untuk bertemu dan makan malam dengannya, tidak enak jika harus dibatalkan begitu saja. Kau tahu sendiri bukan, jika Paman bukanlah tipe orang yang suka ingkar janji, karena bagi Paman, janji adalah hutang. Jadi, Paman mohon mengertilah," ucapnya.

Shea memasang muka cemberut mendengar jawaban Luis. "Oh, jadi temanmu itu lebih penting dariku? Sudahlah, aku juga tidak bisa menghalangimu untuk pergi. Kau pergi saja," ucapnya dengan ketus.

Shea merasa kecewa karena merasa diabaikan oleh Luis demi janji yang sudah dibuat sebelumnya. Meskipun hatinya tersakiti, dia mencoba menahan emosinya agar tidak terlihat terlalu rapuh di depan Luis.

"Maaf, Shea. Paman harus tetap pergi. Jangan marah begitu, Paman akan pulang lebih cepat," ucap Luis.

Luis mencoba menenangkan Shea, namun dia tetap merasa bersalah karena harus meninggalkannya sendirian. Meskipun dengan hati yang berat, Luis mengambil keputusan untuk memenuhi janjinya kepada teman lamanya.

"Terserah, Paman saja. Kalau mau pergi, ya pergi saja," ucapnya dengan kesal.

Shea merasa kecewa dan kesal dengan keputusan Luis. Meskipun hatinya ingin menahan Luis agar tetap tinggal, tapi dia memilih untuk menahan diri agar tidak terlihat terlalu memaksa. Dalam diam, dia meratapi kenyataan bahwa Luis memilih untuk pergi, meninggalkannya sendirian.

Setelah Luis pergi, perasaan tidak rela mulai menyelimuti hati Shea. Dia merasa cemas dan khawatir, takut bahwa Luis dan Regita bisa menjadi dekat dan saling jatuh cinta.

Bayangan itu membuatnya merasa tidak nyaman dan gelisah. Apakah Luis akan mengabaikan dirinya setelah kehadiran Regita? Apakah nantinya Luis akan meninggalkan dirinya untuk wanita itu. Pikiran-pikiran negatif itu mulai menghantui Shea saat dia duduk sendiri di ruang tamu, berusaha meredakan kegelisahan yang menghantui pikirannya.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Shea, jangan biarkan pamanmu yang tampan itu lepas begitu saja, apalagi untuk muka badut seperti itu!!" Ucap Shea pada dirinya sendiri.

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
Liana Simon
semangat trus berkarya, cerita yg baik
Siti Nadiyah
terima kasih untuk karya mu yg keren ini thor...semoga ada extra part'y😁✌️💜
Hafifah Hafifah
yg ada kamu yg bakalan hancur lw kamu sampai melukai shea
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Sumawita
mampus kalian keluarga lee
Ira Sulastri
Nah loh.... keluarga Lee sekalinya jatuh lsg ke dasar jurang, bisa bangun ga tuh 🤔🤭
Sumawita
wah keren shea balas dendam mu sungguh sangat lah terhormat
Hafifah Hafifah
wah ternyata mereka masih ingat ya ama menantu yg mereka dzolimi
Hafifah Hafifah
wah emang laki" g tau malu nih si delon belum juga resmi cerainya eh udah main lamar anak orang aja
Hafifah Hafifah
wah pasti bonyok tuh muka gara" ditampar
Siti Nadiyah
dih s Delon ga tau malu...
Siti Nadiyah
lawak kamu mah ver ver...ngaku2 nona besar d depan nona besar langsung
Ira Sulastri
Vera akhirnya kau tuai jg yg kau tanam selama ini, sekarang giliran Delon dan orang tua nya. Semoga tidak lama lagi ya😇
Hafifah Hafifah
wah g sabar deh nunggu kelanjutannya
Ellnara: Besok ya kakak
total 1 replies
Hafifah Hafifah
😁😁😁😁😁 mampus kau vera silahkan hubungi tuh paman dan kakek palsumu
Ellnara: 🤣🤣🤣🤣 Dia bodoh
total 1 replies
Hafifah Hafifah
😁😁😁😁😁 kan kamu emang nona palsu yg asli tuh ada dihadapanmu
Hafifah Hafifah
paman dan kakek palsu 😁😁😁mau"nya ya dikibulin ama si vera
Puspa Trimulyani
mampooosss kamu Vera!!!
Ellnara: Dia sebentar lagi hancur kok kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!