Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 18
" Mamiii tolongin adek dong mi jangan diem aja, tolong bujukin papi buat bilang sama om Bram dan kak gio izinin adek kerja disana lagi mi" rengekan seorang Stella yang kemarin dengan gagahnya menjelekkan giva dihadapan banyak orang namun saat ini ia merengek bak anak kecil kepada orangtuanya.
" Dek mami bukannya gamau bantu tapi kamu coba bilang baik-baik sama papi, ini masalah kamu dan ini urusan kamu coba selesaikan sendiri nak kamu sudah harus belajar membereskan permasalahan yang kamu lakukan" sang mami dengan pelan mengelus lengan anak bungsunya.
" Tapi adek takut sama papi mi, tolong bantu adek mi gimana kalau kak Dandy disana dideketin cewek-cewek gatel mi gimana kalau giva cari kesempatan buat deketin dan balikan lagi sama kak Dandy mami mau anak mami galau?" Stella terus saja memaksa karena kesalahannya yang selalu memberikan dan melakukan apapun yang anaknya mau tanpa memberitahu alasan atas pemberian yang ia berikan jadi beginilah hasilnya.
" Memangnya kamu selama ini lihat kalau giva ada usaha buat deketin lagi Dandy?" Kini sang Kaka Nindy yang ikut nimbrung dalam obrolan mereka.
" Kaaaaaaa ayok tolongin aku kak, giva juga kemarin berangkat sama pulang bareng kak gio loh kak apa Kaka rela lihat kak gio sama cewek lain?" Stella malah mengompori sang Kakak mencari pembelaan dan teman.
" Biarin ajalah de, lagian Kaka dan gio kan ga pernah ada hubungan cuma Kakak yang suka tapi gio memang gamau kenapa harus dipaksakan" sang Kakak yang sudah menerima kenyataan akhirnya menyerah untuk meluluhkan hati gio.
" Isshh kakak ga asik masa segitu doang sih udah nyerah Kakak itu cantik pintar kurang apalagi coba" terus saja berceloteh memanasi keadaan saat ini.
" Gapapa dek setiap orang memiliki hak untuk menyukai dan disukai jadi gaperlu dianggap masalah besar, lagian kamu rusuh banget disana paling engga kamu tuh jaga sikap didepan Dandy lah ini bar bar banget" Nindy menggelengkan kepalanya sang adik ternyata masih saja egois.
" Kenapa sih pada nyalahin aku terus ga ada yang mau belain aku kalian itu kan keluarga aku kenapa malah belain si giva bukannya bantuin biar aku bisa kerja lagi disana" suara Stella sedikit meninggi membentak sang mama dan kakaknya.
" Bagus begitu Stella? Itu mami kamu yang bertaruh nyawa saat melahirkan kamu mengurus kamu selalu berusaha untuk mewujudkan keinginan kamu tapi apa balasan kamu hahh? Kamu udah bukan anak-anak Stella kamu sudah tau mana yang baik dan buruk tidak semua orang harus mengikuti apa maunya kamu paham ga?" entah dari mana datangnya sang papi yang kini sudah bergabung bersama.
" Ya mangkanya bantuin Stella buat balik kerja di perusahaan om Bram pih kenapa sih susah banget Stella ga minta yang aneh-aneh tapi kenapa ga ada yang mau bantuin?" Stella yang sudah tersulut emosi kembali melayangkan pertanyaan dengan nada cukup tinggi.
" De yang sopan itu papi loh" kini Nindy menyadarkan sang adik.
" Biarin aja biar papi bisa tau mana anaknya yang harus dibela" bukannya takut tapi Stella malah menantang sang kakak.
" Bagus udah mulai paham attitude ya jadi ini yang kamu pahami tentang attitude pantas saja bram dan gio memecat kamu, sama orangtua saja kamu berperilaku seperti ini bagaimana dengan oranglain mungkin lebih parah dari ini, Stella Stella kalau salah tuh minta maaf memperbaiki diri bukannya malah marah-marah itu malah menunjukkan bahwa kamu salah dan sedang menutupi kesalahan kamu sendiri apalagi kamu meminta oranglain yang bertanggungjawab atas tindakan kamu apa pantas seperti itu?" dengan panjang lebar lucky menyadarkan sang anak yang masih saja terus marah-marah.
" Papi egois " dengan nada lirih kini Stella hanya mengucapkan 2 kata yang mampu membuat lucky tidak habis pikir.
" Stella kamu sadar dengan ucapan kamu? Definisi egois menurut kamu seperti apa coba jelaskan sampai kamu memberikan penilaian bahwa papi egois sama kamu coba papi mau denger" dengan nada pasrah lucky menahan amarah yang sudah dipuncak kepalanya.
" Kenapa diem hah ga bisa jawab iya? Bukannya kamu yang bilang kalau papi egois coba jelaskan kalau masuk akal papi akan bantu kamu untuk kembali ke perusahaan Bram" namun Stella hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa berani menjawab pertanyaan sang papi.
" Udah pi sabar kasian anak kita"
" Mi kasian dalam bentuk seperti apa? Memang papi ngapain Stella sampai mami harus bilang kasian? Apa papi memukul kepalanya? Atau papi menampar pipinya? Papi mengusir anak kita untuk keluar dari rumah? Atau papi cabut semua fasilitas yang sudah diberikan? Coba perilaku papi yang mana yang sudah papi lakukan sampai-sampai mami bilang kasian anak kita?" kini sang istri yang bingung karena ternyata dirinya salah bicara niat hati ingin menenangkan sang suami ternyata dia yang terkena zonk sendiri.
" Diam juga mi kenapa? Mi kita menyayangi anak boleh tapi harus tau batasan jika memang anak kita salah langkah mari kita arahkan bukan diikuti terus kemauannya giliran begini kita yang pusing kan? Tidak semua apa yang kita mau harus diikuti apalagi oleh orang lain mereka sama seperti kita setiap keluarga memiliki prinsip dan aturan sendiri jadi kita harus bisa menghargai itu semua, dan kamu Stella kamu sudah besar jangan apa-apa merengek kamu giliran liburan sama Dandy semangat semangat aja ini semua terjadi atas tindakan kamu jadi seharusnya sebelum melakukan hal apapun kamu sudah tau konsekuensi apa yang akan kamu terima bukan setelahnya malah marah-marah aneh kamu tuh" lucky terus saja memberikan penjelasan panjang lebar karena merasa memang harus ada yang diperbaiki dalam mendidik keluarganya.
" Maaf pih"
" Mami minta maaf untuk apa? Kesalahan apa yang sudah mami lakukan sampai harus minta maaf sama papi? coba kasih tau biar jelas jangan nunduk saja kepalanya punya mulut kan kalian? Jawab " kini lucky benar-benar mengeluarkan semua emosinya.
" Pi aku kan melakukan itu semua karena ada sebabnya ga mungkin aku melakukan sesuatu tanpa ada alasan jadi papi harus cek dari awal jangan hanya mendengarkan cerita om Bram saja, wajar om Bram membela giva dan kak gio kan kak gio anaknya sedangkan giva sekarang malah menggoda kak gio apa itu adil buat aku pih?" bukannya sadar malah terus saja mencari kesalahan orang lain.
" Jangan pernah melimpahkan kesalahan kamu sama orang lain Stella, dan kamu perlu tau kalau papi dikirimkan bukti video cctv kantor kamu disana terlihat jelas suara dan tidakan yang kamu lakukan seperti apa jadi lebih baik kamu masuk kamar lalu pikiran kesalahan yang kami lakukan" lucky tidak habis pikir kenapa anaknya begitu menggebu menyalahkan giva.
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...