PELAKOR TERHORMAT (Pembalasan Seorang Istri)

PELAKOR TERHORMAT (Pembalasan Seorang Istri)

Luka Masa Lalu

Di dalam ruang keluarga yang mewah, suasana hening terputus oleh langkah-langkah berat Delon saat dia memasuki ruangan dengan ekspresi marah yang jelas terpancar dari wajahnya. Di belakangnya, anggota keluarga lainnya mengikuti dengan pandangan tajam yang dipenuhi dengan kekecewaan.

"Dia di sini!" ujar Delon dengan suara yang dingin, menunjuk tajam ke arah Shea yang berdiri di tengah ruangan dengan tatapan kebingungan.

"Delon, apa yang terjadi?" tanya Shea dengan suara gemetar, mencoba mencari jawaban dari ekspresi wajah Delon dan keluarganya.

"Apa yang terjadi? Kamu bertanya apa yang terjadi?" Delon meledak dengan kemarahan. "Kamu membuat malu kami! Kamu menghancurkan citra keluarga kami dengan penampilanmu yang menjijikkan!"

Kata-kata Delon terasa seperti pukulan yang menusuk hati Shea. Dia mencoba membela diri, tapi suaranya terdengar rapuh di tengah terpaan hinaan dari Delon dan keluarganya.

"Sudah cukup!" teriak ibu Delon dengan suara tegas, dia menatap Shea tajam. "Kamu harus pergi dari sini sekarang juga! Kami tidak ingin lagi melihatmu di sini!"

"Salahku apa, Delon?" tanya Shea dengan suara yang gemetar, mencoba mencari jawaban dari suaminya yang terlihat begitu marah.

"Kamu tidak tahu?" Delon menatapnya dengan tajam. "Kamu tidak tahu bahwa penampilanmu yang jelek dan tidak pantas telah membuat malu keluarga kami di hadapan tamu-tamu penting kami?"

Shea terkejut. "Tapi Delon, bukankah kamu yang memintaku menjadi pelayan di pesta ulang tahun pernikahan orang tuamu?" ujarnya dengan suara penuh keheranan.

"Itu bukan alasan untuk tampil seperti itu!" Delon menjawab dengan suara yang meninggi. "Kamu harusnya bisa memahami situasi dan menghormati keluarga kami dengan cara yang pantas!"

"Jadi semua ini hanya karena penampilanku?" Shea bertanya dengan suara yang penuh keputusasaan.

"Ya, semua ini karena penampilanmu!" Delon menegaskan dengan tegas. "Kamu tidak bisa terus-terusan mengecewakan kami dengan penampilanmu yang buruk!"

Shea merasa hatinya hancur. Dia tidak pernah menduga bahwa penampilannya yang dianggap biasa-biasa saja akan menjadi alasan bagi Delon dan keluarganya untuk membuangnya dengan begitu kasar.

Dengan tatapan penuh penolakan dan kekecewaan, Delon menggerakkan tangannya menunjuk ke arah pintu. "Keluar, Shea! Kami tidak ingin melihatmu lagi di sini!"

Shea merasa langkah-langkahnya terhenti, dan ia menatap Delon dengan kebingungan yang mendalam. "Tapi, Delon..."

"Tidak ada tapi-tapi lagi!" potong Delon dengan suara tajam. "Kamu sudah mendengar perintah kami. Tinggalkan rumah ini sekarang juga!"

Dalam kebingungannya, Shea merasa tangannya gemetar saat dia menarik mantelnya rapat-rapat. Dengan langkah yang berat, dia melangkah menuju pintu keluar, merasakan tatapan tajam dari Delon dan keluarganya yang menyudutkannya dengan penuh kebencian.

Dengan perasaan yang hancur, Shea meraih gagang pintu dan membukanya perlahan. Angin dingin malam menyambutnya di luar sana, sementara hatinya dipenuhi dengan rasa sedih dan kekecewaan yang mendalam.

Dengan langkah gontai, dia meninggalkan kediaman Lee, tempat yang dulu pernah dia anggap sebagai rumah dan tempat perlindungan. Namun sekarang, tempat itu hanya meninggalkan luka yang dalam dan kenangan pahit yang tak akan pernah bisa dilupakan.

...FLASBACK END...

Dengan mata terpejam, Shea merasakan beban masa lalu yang masih begitu berat di pundaknya. Bayangan kejadian satu tahun yang lalu masih terang-benderang dalam ingatannya, seolah-olah terpatri dalam pikiran dan hatinya.

Dia mengingat bagaimana dia dihina dan dihancurkan secara emosional oleh kata-kata pedas dan sikap merendahkan dari keluarga suaminya, termasuk Delon, orang yang dulu dia cintai dengan sepenuh hati. Setiap kata-kata mereka menyakitkan, merusak harga dirinya dan membuatnya merasa seperti tidak berarti.

Namun, di tengah ingatan yang menyakitkan itu, Shea juga merasakan semacam kekuatan yang tumbuh dalam dirinya. Kekuatan untuk tidak menyerah pada keputusasaan, untuk tidak membiarkan masa lalunya menentukan masa depannya.

Shea menatap layar teleponnya dengan perasaan campur aduk. Foto pernikahan Delon dan wanita lain sedang tersenyum bahagia di layar, seolah menghina setiap detik kehidupannya.

Delon, suaminya, yang dulu berjanji setia, kini telah mengkhianatinya dengan menikah lagi tanpa menyampaikan satu kata pun tentang perceraian. Shea masih terpukul dengan kejadian itu, tapi lebih menyakitkan lagi adalah stigma yang melekat padanya sebagai pelakor.

Banyak orang yang menuduhnya sebagai istri tidak berguna, pembawa sial, meskipun kenyataannya dia adalah istri sah Delon. Raut muka kecewa dan cemoohan dari keluarga dan teman-temannya masih terngiang di ingatannya. Mereka semua menyalahkan penampilannya yang dianggap biasa-biasa saja, membuat Delon malu untuk mempertahankan pernikahan mereka.

"Nona Jessica," panggil seorang dari arah pintu ruangan dimana Shea berada. "Sudah saatnya pemotretan," imbuhnya.

Shea mengangkat kepala dari meja riasnya dan tersenyum pada asisten yang memanggilnya. "Hm, baiklah Mimi, aku segera datang," jawabnya sambil bangkit dari kursi.

Setelah memperbaiki gaunnya yang mewah, Shea melangkah elegan menuju pintu dengan langkah mantap. "Apakah semuanya sudah siap?" tanyanya pada asisten pemotretan.

"Ya, semuanya sudah menunggu di lokasi pemotretan," jawab asisten dengan ramah.

Shea mengikuti asisten tersebut ke lokasi pemotretan yang telah disiapkan dengan megah. Sorot lampu dan alat-alat fotografi mengisi ruangan dengan gemerlap. Berbagai macam model busana terpampang di rak-rak, menanti giliran untuk diabadikan dalam kamera.

"Wow, ini luar biasa," ucap Shea terkesima melihat suasana di sekitarnya.

"Asisten pemotretan memberikan senyum di balik kamera. "Anda sudah siap, Nona Jessica?"

Shea mengangguk mantap. "Aku siap," ujarnya dengan percaya diri.

Dengan langkah anggun, Shea berjalan menuju spot pemotretan dan mulai menghidupkan karakter Nona Jessica yang elegan dan anggun. Dibalut dengan gaun haute couture, dia tampil begitu memikat, membuktikan bahwa kecantikan dan keberhasilan bisa diukur dari apa yang ada di dalam, bukan hanya dari penampilan fisik semata.

Lensa kamera mulai berputar saat pemotretan dimulai. Cahaya studio memancar memperlihatkan keanggunan Shea sebagai Nona Jessica. Setiap gerakan tubuhnya disertai dengan keanggunan yang memukau, menangkap pesona sejati yang telah lama tersembunyi.

"Sudah bagus, Jessica! Tahan pose itu!" seru fotografer dengan antusiasme.

Shea menjaga pose dengan penuh percaya diri, menatap langsung ke arah kamera dengan sorot mata yang mempesona. Dia merasa seperti sedang menyampaikan pesan bahwa kecantikan sejati tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam.

Fotografer memotret setiap sudut dan detail gaun yang dipakai Shea dengan cermat, menangkap keindahan setiap lipatan dan hiasan. Di balik kamera, tim make-up artist dan stylist bekerja keras untuk memastikan Shea terlihat sempurna di setiap frame.

Beberapa jam berlalu begitu cepat dalam suasana yang penuh semangat dan energi positif. Setelah selesai, Shea tersenyum puas, merasa bangga dengan apa yang telah dia capai.

"Terima kasih, semuanya," ucapnya kepada seluruh tim dengan tulus. "Ini adalah pengalaman yang luar biasa."

Setelah sesi pemotretan selesai, Shea merasa puas dengan hasilnya. Dia melangkah keluar dari studio dengan langkah ringan, masih merasakan kegembiraan atas pencapaian hari itu. Udara segar menyambutnya di luar, memperkuat semangatnya yang baru.

Di tengah perjalanan pulang, Shea merenungkan betapa jauhnya dia telah berkembang sejak dua tahun yang lalu. Dulu, dia hanya seorang wanita yang dihantui oleh pengkhianatan dan penilaian orang lain. Sekarang, dia telah menjadi contoh keberhasilan dan ketabahan.

Namun, di balik kesuksesan yang dia raih, masih ada luka yang belum sembuh sepenuhnya. Kenangan tentang Delon dan cemoohan dari masa lalu masih terasa menyakitkan. Dan sudah saatnya bagi Shea merencanakan tentang balas dendam.

...🌺🌺🌺...

...BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

aku mampir thor...semangat Shea buktikan kalau kamu berharga

2024-03-13

0

Nurr Amirr🥰💞

Nurr Amirr🥰💞

Aqu mampir thorr🥰🥰🥰

2024-03-12

0

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Baru baca nih novel, seperti nya sangat menarik hati untuk di ikuti cerita nya☺️

2024-03-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!