Aron Wengler, pemuda berusia 26 tahun itu selalu bermimpi hal yang aneh di setiap malamnya. Tapi dia merasa hal itu bukan hanya sekedar mimpi. Dia beranggapan mungkin itu adalah kehidupan pertamanya.
" Bunuh! Bunuh! Bunuh!"
Teriakan keras dan tatapan penuh nafsu para penonton selalu membuat Aron terintimidasi. Dia tidak punya pilihan lain selain bertarung demi nyawa yang menempel di raganya.
Akankah di masa sekarang dia juga bisa bertahan hidup di kerasnya arena pertarungan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Legenda 23: Tidak Disangka
" Aron Walter melawan ... ."
Nama Aron dipanggil. Ia berjalan menuju arena, Grethe dan Jose bertepuk tangan dengan sangat semangat. Namun tidak dengan anggota klub LL yang lain. Mereka yang ikut menonton malah mencibir Aron. Ingin rasanya Grethe membungkam mulut mereka satu persatu, tapi jelas itu tidak bisa dilakukan.
" Cih, dasar mulut besar," kesal Grethe. Mereka sungguh tidak berhenti mengoceh sedari tadi.
" Jangan dihiraukan. Biarkan mereka bicara sesukanya. Dan kita akan menikmati wajah-wajah tercengang mereka nanti setelah melihat aksi Aron."
Jose tahu dari mana asal Aron. Maka dati itu dia yakin bahwa Aron akan menang dengan mudah. Apalagi setelah melihat pertarungan-pertarungan sebelumnya, Aron jelas mempunyai nilai lebih dibanding dengan mereka.
Aron naik ke arena, dia dan lawannya saling memberi salam. Dan wasit pun memberi isyarat sebagai tanda bahwa pertandingan dimulai.
Priiiit
Bugh
Syuuut ... plak
Di awal Aron hanya mencoba menerima serangan lawan dan berusaha menghindar. Bukan karena tidak bisa melawan, tapi dia sedang membaca pergerakan lawan.
Namun, apa yang dilakukan Aron itu tentu mendapat cibiran dari para penonton terutama anggota klub LL.
" Cih, dasar tidak becus!"
" Percuma Tuan Felipe percaya pada anak itu, ternyata dia tidak bisa melakukan apa-apa."
" ha ha ha, dia takut mungkin. Dia baru tahu sepeti apa itu pertarungan yang sebenarnya."
Cibiran demi cibiran terus dilontarkan untuk Aron. Grethe yang mendengar mulai tidak tahan. Ia pun berdiri lalu menatap tajam ke arah para pencemooh itu.
" Ho ho ho, lihatlah pacarnya marah."
" Cih, tinggalkan saja pria seperti itu, sungguh tidak berguna."
" Kauuu!"
Grethe tidak melanjutkan ucapannya karena tangannya lebih dulu ditarik oleh Marcus. Ia kembali duduk sambil mengerucutkan bibirnya.
" Sudah ku bilang jangan menghiraukan mereka," ucap Jose.
" Habisnya aku sungguh kesal, lagi pula mengapa Aron tidak melawan sih?" kesal Grethe. Ia bukannya tidak percaya kepada Aron, Grethe sudah melihat kehebatan Aron saat di Pelea De Lobos, jadi ia yakin Aron tidak akan kalah. Hanya saja Grethe benci mendengar orang-orang itu meremehkan Aron.
Berbeda dengan Grethe yang terbakar amarah, marcus begitu tenang melihat Aron. Ia sama sekali tidak berkomentar seakan-akan bisa membaca apa yang dipikirkan Aron.
Beberapa menit berlalu dan Aron masih terus menghindar dan hanya menerima serangan tanpa berkeinginan untuk melawan. Apa yang ia lakukan itu tentu membuat lawannya senang.
" Heh, kamu mau bermain petak umpet saja memangnya. Tapi tidak masalah, ini akan menguntungkan ku," ucap lawan Aron.
Aron hanya bergeming, tapi sebuah senyuman simpul terbit dari bibirnya. Dan sebuah gumaman lirih pun keluar, " sekarang."
Bugh
Bugh
Tap tap tap
Syuuut .., gedebug ...
" Aron menang!"
Plok plok plok
Woaaaaah
hanya dengan 3 kali serangan Aron langsung bisa membuat lawan langsung jatuh. Semua yang menonton bersorak. Baru kali ini selama menonton turnamen ada yang bisa mengalahkan lawan dengan cepat, meskipun awalnya hanya diam. Tapi tidak berselang lama bisa membalikkan keadaan.
" See, siapa yang tidak becus? Dasar mulut besar!" cibir Grethe ke arah para orang yang mencibir Aron tadi. bahkan Grethe mengacungkan jari tengahnya ke arah mereka. Sekilas merak marah, tapi kemudian hanya diam karena sebenarnya mereka lah yang memulai duluan.
" Aron! Aron! Aron!"
Kali ini sorak sorai kembali terdengar di telinga Aron. Dan kali ini juga namanya yang disebut. Jika sebelumnya sorakan itu terucap kata 'iblis' dan 'bunuh', maka sekarang semua mengetahui nama Aron dan menyorakkan namanya.
Pertandingan demi pertandingan dilalui. Dan semuanya memperlihatkan hal yang mengejutkan. Tidak butuh waktu lama untuk Aron bisa menjatuhkan lawan. 10 menit, hanya dengan waktu sebanyak itu lawan Aron jatuh tidak bedaya. Semua jelas takjub tidak terkecuali Felipe dan Marcus.
Sebanyak 5 pertandingan yang hari ini Aron lakukan, dan semuanya mendapatkan hasil yang luar biasa. Felipe tidak hentinya memuji Aron, bahkan sepulang dari turnamen Felipe membawa Aron untuk makan malam mewah.
" Sekali lagi aku ucapkan selamat Aron, kau sungguh luar biasa." Felipe kembali memuji Aron, selama mendirikan klub dan menjadi petarung dulu, belum pernah ia menemukan orang seperti Aron.
" Masih belum Tuan, ini masih di tahap awal. Anda bisa mengatakan saya luar biasa jika saya bisa membawa kemenangan untuk Tuan," ucap Aron dengan kata-kata yang merendah.
Felipe yang awalnya tidak berekspektasi tinggi menepuk punggung Aron dan melemparkan senyum. Tapi sekarang ia yakin bahwa Aron mungkin saja bisa menang.
" Saya hanya akan melakukan yang terbaik Tuan."
" Ya, aku percaya kamu bisa melakukan itu."
TBC
yes Aron berhasil