NovelToon NovelToon
The Miracle Exists

The Miracle Exists

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:52.9k
Nilai: 5
Nama Author: ilmara

(DALAM TAHAP REVISI DARI BAB 21-40 ALUR AKAN SEDIKIT DIRUBAH DARI SEBELUMNYA)🙏
Bismillahirrohmanirrohim.
Erlang tak pernah percaya jika keajaiban itu ada, hidupnya setiap hari penuh dengan rasa sakit mendengar pertengkaran kedua orang tuanya yang tak pernah usai, menjadi anak broken home membuat Erlang jadi pribadi yang sangat dingin bahkan tak tersentuh.

Hidup Erlang mulai berubah ketika bertemu dengan seorang gadis cantik yang berhasil memikat hatinya.

Bagaimana Erlang membuat Arsyi mencintainya? dan apakah Erlang berhasil keluar dari hidup penuh kegelapan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TME 23

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

"Pak Hasbi mau pulang," sapa Farida, Arsyi dan Erlang ikut menoleh.

Beberapa detik mata mereka bertemu tanpa disadari Hasbi dan Farida. Arsyi buru-buru memutuskan kontak mata mereka dia merasa sudah tidak sopan berani menatap sang CEO.

"Iya Far, kamu juga?" Farida mengangguk

Gadis itu menoleh pada orang disebelah Hasbi, kalau tidak salah dia seperti mengenal laki-laki bersama Hasbi memakai stelan kantor ini terlihat sangat elegan dan penuh akan wibawa. "Eh, tunggu kok ada kak Erlang bukan sih, kak Erlang juga kerja disini."

Pasalnya setelah beberapa bulan Erlang berada di perusahaan baru kali ini Farida melihat Erlang. Dia juga sampai detik ini belum tahu jika Erlang adalah Ceo di Elang group sampai Arsyi sedikit menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Farida.

"Dia CEO kita, Far. Sekaligus pemilik Elang group. CEO muda yang sangat terkenal itu," bisik Arsyi pelan sekali.

Farida langsung menatap Arsyi tak percaya lalu tak lama setelah itu Arsyi mengangguk untuk kembali meyakinkan Farida. Sementara Hasbi juga tersenyum canggung pada Farida karena tidak pernah menceritakan tentang Ceo Elang group. Beda halnya dengan orang sedang menjadi topik pembicaraan dia terlihat tak peduli terus memasang wajah sangat datar.

"Tuan Er maaf saya tidak mengenali anda," sapa Farida setelahnya.

"Kita duluan Tuan Er, pak Hasbi," ujar Arsyi menarik legan sahabatnya pelan agar Farida ikut dengannya segera menjauh dari kedua laki-laki di hadapan mereka ini.

Farida dan Arsyi berjalan menuju mobil masing-masing tapi ketika Arsyi hendak masuk ke dalam mobil seorang menghampirinya.

"Hai, Arsyi lo kerja disini."

"Biang masalah muncul lagi," guman Farida.

Seorang perempuan menghampiri Arsyi hingga membuat Arsyi akan masuk mobil jadi urung karena ada yang menyapanya. Arsyi menoleh pada perempuan sudah berdiri di samping Arsyi.

"Vika, iya aku kerja disini," sahut Arsyi ketika sudah tau siapa yang menyapanya.

Farida berada di mobil sebelah menatap malas Vika, sangat jauh dengan jelas Farida jika Vika selalu saja mencari masalah dengan Arsyi. Ingin terus menjatuhkan Arsyi entah apa sebabnya.

"Pembuat masalah ngapain ada disini sih!" kesal Farida berjalan kearah Arsyi dan Vika.

"Wah, sejak kapan lo kerja di Elang group," itu suara Vika semakin membuat jengkel Farida.

Dia tahu pasti Vika akan membuat masalah lagi dengan sahabatnya hal itu sudah menjadi tabiat Vika selalu ingin mencelakai orang lain.

"Sekitar 2 tahun lebih," jawab Arsyi jujur.

Vika pura-pura tersenyum senang mendengarnya. Wah, kalau lewat Arsyi pasti gue juga bakal bisa kerja di Elang group. Kalau nggak salah dengar-dengar sekarang Ceo Elang group sudah mulai mulai terbuka dengan karyawannya. Gue harus bisa manfaatin Arsyi supaya bisa kerja disini.

"Woi biang masalah lo ngapain disini," ucap Farida ketus membuat Vika menoleh.

"Farida, lo juga kerja disini? Terus siapa yang lo bilang biang masalah" bukannya menjawab Farida malah menatap sinis Vika.

"Menurut lo!" ketus Farida membuat Arsyi menggeleng pelan tanpa berkomentar apapun.

"Gue nggak sengaja lewat sini barusan abis dari mall lihat Arsyi ada diparkiran ini gue samperin lah namanya juga ketemu teman sendiri gue udah jarang lihat Arsyi di kampus."

"Teman?" ulang Farida tak percaya.

Sejak kapan mereka pernah berteman setahu Farida malah Vika sangat membenci Arsyi sampai rela memfitnah Arsyi, Vika tidak akan segan.

"Oh, iya Arsyi disini ada lowongan kerja nggak. Gue mau ngelamar kerja disini juga."

"Kamu datang aja besok kesini tanya resepsionis kalau nggak salah ada penerimaan karyawan baru."

Bagus dengan begini gue bisa lebih mudah menyingkirkan Arsyi sekaligus menyebarkan rumor jelek tentang Arsyi. Vika tersenyum miring tanpa Vika sadari senyum itu dilihat jelas oleh Arsyi.

Sementara itu tak jauh dari mobil Arsyi dan Farida. Erlang yang hendak masuk ke dalam mobil mengernyitkan dahinya melihat Vika.

"Perempuan itu bukan yang pernah ingin menampar Arsyi di kampus waktu itu," guman Erlang pelan tanpa di dengar oleh Hasbi. "Mau apa dia kembali menghampiri Arsyi atau dia ingin membuat masalah lagi disini!"

Hasbi menatap heran Erlang tidak kunjung masuk dalam mobil melihat ke depan Hasbi tidak tahu apa yang sedang Erlang lihat karena disposisi Hasbi tertutup mobil.

"Lang ngapain sih!" Erlang menoleh sejenak tanpa bersuara lalu kembali menatap kedepan.

"Astagfirullah gue dicukin."

Tetap saja Erlang acuh tidak peduli dengan Hasbi, dia masih memperhatikan objek di depannya. Diaman ketiga perempuan terlihat sedang berbincang dengan serius sayang sekali Erlang tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Arsyi, Farida dan Vika.

"Jadi bener ada loker disini Arsyi?" tanya Vika memastikan.

"Ada datang saja besok!"

"Lo nggak lagi bohong sama gue kan Arsyi, besok tiba-tiba gue datang nggak ada loker malah gue malu. Lo sengaja mau bikin malu gue apa gimana."

Muak mendengar perkataan Vika, Arsyi menatap datar Vika sejak tadi mengajakanya mengobrol tapi tidak terlalu Arsyi tanggapi.

"Terserah mau percaya apa nggak!" lalu Arsyi masuk ke dalam mobil tidak peduli dengan Vika lagi yang terlihat sebal.

"Gue kasih tau lo, Vika. Arsyi nggak pernah bohong. Bukan kayak lo yang selalu bohongin orang nuduh orang. Kalau emang nggak percaya ngapain tadi nanya!"

Tin...

"Aku duluan Far," ucap Arsyi dari jendela mobilnya tanpa menyapa Vika mood Arsyi sudah jelek setelah ditubuh berbohong. Farida mengangguk sambil melambaikan tangannya.

"Assalamualaikum," ujar Arsyi kembali melajukan mobilnya meninggalkan Farida dan Vika.

Melihat mobil Arsyi sudah pergi Erlang baru masuk ke dalam mobil tanpa mengatakan apapun Hasbi hanya menatap heran Erlang.

"Lo kenapa sih Lang?"

"Jalan!"

Cek!

"Susah emang ngomong sama batu, kalau batu es masih bisa mencair ini batu betulan."

"Gue denger Hasbi!"

"Bodo amat," sahut Hasbi mulai kesal.

"Mau gue pecat!"

Hasbi langsung gelagapan mendegar kata pecat walaupun dia tahu itu hanya ancaman Erlang saja agar dia tidak lagi cerewet.

Sadar apa yang dia lakukan Erlang memejamkan mata untuk kembali bersikap normal dia sendiri tidak tau apa yang terjadi pada dirinya sejak Arsyi mengobati dirinya, Erlang mulai merasa ada yang salah padanya.

Sepeninggalan Arsyi. Farida masih berdiri di hadapan Vika menatap tajam perempuan sedang memasang mimik pura-pura polos ini membuat Farida muak.

"Gue berharap lo kagak bakal diterima di Elang group!"

"Maksud lo apa?" Vika mulai tersulut emosi mendengar perkataan Farida. Memang Farida paling bisa memancing marah Vika.

"Maksud gue ogah kerja satu kantor sama lo, dah capek ngeladenin orang modelan lo, dah Vika gue duluan!" Farida segera masuk dalam mobilnya meninggalkan Vika menatap sebal kearah Farida.

"Awas lo! Setelah gue berhasil menyingkirkan Arsyi setelah itu giliran lo Farida.

Haaaciuimmm....

Baru keluar dari mobil Arsyi langsung bersin dia segera menuju lift ingin segera sampai di apartemen. Mobil berwarna putih itu sudah terparkir sempurna di parkiran apartemen disusul oleh mobil hitam milik Erlang.

"Lo boleh pulang, jangan lupa entar malam."

"Pasti," sahut Hasbi ikut keluar dari dalam mobil pindah ke dalam mobil sebah miliknya sendiri sedangkan Erlang sudah tidak terlihat lagi di parkiran.

Di depan lift Erlang mengatur napasnya agar terlihat normal padahal tadi dia jalan dengan terburu-buru seperti sedang mengejar seorang. Sampai di depan lift ternyata bukan hanya ada Arsyi saja sudah ada beberapa penghuni apartemen lainnya.

"Anak muda mau masuk tidak," ucap seorang ibu-ibu membuat Erlang segera masuk dalam lift bergabung bersama yang lain, siapa sangka dia berdiri tepat di sebelah Arsyi.

1
Yani
Cerita yang bagus ga bertele" singkat padat happy ending ttp semangat berkarya terus 👍👍👍💪💪💪❤❤❤🙏🙏🙏
Yani
Cerita yang bagus sayang udah tamat tapi ga thor happy ending ttp semanat thour minal Aidin walpa izin juga 🙏🙏
Yani
Selamat buat Arsyi dan Etlang semoga menjadi kelearga SAMAWA
Yani
Setelah sukses baru mengakui anaknya
Yani
Semoga lancar sampai hari H
Yani
Alhamdulillah lamarannya di terima
Yani
Jeng....... bikin tegang
Yani
Bikin deg-degan ni semoga di terima lamarannya sama ayah Alvan
Yani
Semoga di terima lamarannya Erlang
Yani
Duh senengnya tinggal bicara sama ayahnya Alvan
Yani
Kira" mau bicara apa ya Erlang
Yani
Arsyi takut dengan perasaannya takut ga berjodoh sama Erlang
Yani
Ayah Alvan menjaga putri" dengan baik
Yani
Di kantin rame kayanya gara" ada Abiyan dan Ratara
Yani
Sama" sudah jatuh cinta tu belum nyadar dua" nya
Yani
Tenang Arsyi bukan siapa" ko
Yani
Tau ga bisa di ajak becanda masih aja di candain
Yani
Abiyan baru inget punya janjo
Yani
Kasian Erlang jadi menyakiti diri sendiri karena ulah orang tuanya
Yani
Kasian Erlang butuh konsultasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!