NovelToon NovelToon
SIMPANAN TUAN ZAYYAN

SIMPANAN TUAN ZAYYAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:37.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Berniat liburan di Pantai, Nara malah harus bertemu dengan seorang pria yang membuatnya mabuk berat dan akhirnya bermalam bersama. Semuanya terjadi begitu saja, dan keduanya hanya berpikir hanya untuk melakukan saat ini dan melupakan keesokan harinya.

Tapi nyatanya tidak seperti itu, pria itu malah muncul kembali sebagai anak pemilik Perushaan besar tempat dirinya bekerja. Entah harus bagaimana? Nara tidak akan bisa bersembunyi lagi darinya.

"Aku hanya seorang simpanan dan aku sadar tidak akan bisa memilikimu sepenuhnya" Anara Malika.

"Setelah malam itu, aku seperti orang gila yang tak bisa melupakanmu. Siapa kau, hingga membuatku tergila-gila seperti ini. Sayangnya takdir belum berpihak pada kita" Arya Zayyan Sugarda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nara Mempunyai Traumanya Sendiri

Semuanya memang tidak mudah, namun percayalah Nara juga mempunyai traumanya sendiri. Dia yang selalu di nilai lebih beruntung dari adiknya, karena masih di anggap ada oleh Ayahnya dan Ibu tirinya. Namun nyatanya tidak seperti itu. Nara begitu tersiksa dengan diamnya selama ini. Dia yang selalu menjadi anak penurut yang hampir tidak pernah membantah ucapan orang tuanya.

Dan sikap penurutnya ini terbawa sampai sekarang dia sudah dewasa. Bagaimana dia yang selalu jadi anak yang penurut, bahkan tentang impiannya pun dia tidak pernah berani mengungkapkannya. Ketika sekolah pun harus di pilihkan oleh orang tuanya, bekerja juga di pilihkan Ayahnya.Hingga sampai sekarang belum pernah ada yang bertanya mimpimu apa?

Mungkin bagi setiap orang dia adalah anak penurut dan seorang Kakak yang jahat. Namun, apa yang bisa Nara lakukan ketika hati dan jiwanya saja terluka begitu dalam. Dan semua orang tidak tahu soal itu, mereka hanya menatap dari luaran saja.

Ketika pagi ini dia sarapan di rumahnya,  melihat senyuman Ibunya yang selalu dianggap palsu oleh Nara. Dia ingin marah, namun melihat adik terakhirnya, dia juga tidak tega jika Gina yang masih menuju dewasa itu harus mengetahui bagaimana Ibunya yang sebenarnya. Nara juga menyayanginya, karena Gina tetap adik satu Ayah untuknya.

"Ayah, sebentar lagi kan ulang tahun Ayah, bagaimana jika kita pergi ke Puncak. Berlibur di Villa untuk merayakan ulang tahun Ayah" ucap Mama.

"Em, boleh juga. Gina dan Nara ikut juga ya, kamu ambil cuti saja Nar" ucap Ayah.

Nara tersenyum miris, dia menghembuskan nafasnya sebelum menjawab. "Sepertinya aku tidak bisa ikut, lagian bukannya keluarga kita itu beranggota lima orang ya? Seharusnya adik Nayra juga ikut"

"Nara, adik kamu itu tidak mungkin bisa ikut. Dia 'kan bekerja" ucap Mama, meski suaranya terdengar begitu lembut, namun Nara tahu kalau dia hanya berpura-pura saja.

"Jika begitu, aku juga tidak bisa karena aku juga bekerja" ucap Nara.

Beranikan diri Nara, jangan terus seperti ini. Jangan terus menjadi kucing kecil yang penurut meski di injak habis-habisan. Suara hatinya seolah sedang memerintahkan dirinya sendiri agar lebih berani pada orang tuanya ini yang sudah jelas tidak pernah adil terhadap anak-anaknya.

"Cukup Nara! Tidak biasanya kamu tidak menurut seperti ini" tekan Ayah.

Nara menghembuskan nafas kasar, dia berdiri dari duduknya bahkan sebelum menyentuh makanannya pagi ini. "Ya, aku memang terlalu penurut selama ini. Sampai seorang wanita jahat yang meminta aku untuk membenci adikku sendiri dan tidak peduli padanya, aku turuti. Tapi sepertinya sekarang aku sadar Ayah, aku bukan penurut, tapi aku terlalu bodoh karena hanya diam saja melihat adikku dianiaya oleh kalian!"

Ayah dan Mama terdiam mendengar ucapan Nara barusan yang begitu lantang. Sungguh tidak biasanya Nara seperti ini. Selama ini dia selalu menjadi anak yang patuh dan menurut apapun ucapan orang tuanya. Namun hari ini, Nara seolah menunjukan kekesalannya.

"Berani kamu berbicara keras pada Ayah dan Mamamu!" tekan Ayah.

Mama langsung membawa Gina untuk pergi dari ruang makan. Tahu jika akan terjadi perdebatan antara Ayah dan anak itu. Dia tidak mau sampai anak kesayangannya itu melihat hal seperti ini.

Nara tersenyum tipis, namun air matanya hampir saja menetes dan tidak bisa dia tahan lagi. "Selama ini aku terlalu penurut Yah. Dan sekarang aku hanya ingin menyadarkan Ayah, jika sikap Ayah ini sudah keterlaluan. Adikku bukan hanya Gina, aku juga mempunyai adik lain yang seharusnya aku sayangi dengan adil. Tapi karena aku terlalu penurut sama kalian, membuat aku terlihat begitu jahat pada adikku sendiri"

Nara mengusap air matanya yang meluncur begitu saja. Dia sudah tidak bisa menahannya lagi sekarang. Semuanya terlalu menyakitkan baginya. Nara juga mempunyai traumanya sendiri.

"Mulai sekarang jangan cegah aku lagi untuk peduli pada Adik Nayra. Karena dia juga adikku!" tekan Nara yang langsung berlalu pergi dari sana.

Nara keluar rumah dengan terus mengusap air matanya yang mengalir di pipinya. Padahal dia sudah mencoba untuk tetap menahannya, tapi sepertinya air matanya sudah tidak tertahankan lagi.

"Kamu sudah melakukan yang terbaik Nara, biarkan orang lain mau menilai apa tentang dirimu. Yang terpenting sekarang kamu harus bisa bersikap adil pada kedua adikmu. Meski sebenarnya terlalu terlambat.. Hiks.. hiks.."

Saat Nara keluar dari gerbang rumah, sebuah mobil berhenti di depannya. Nara tahu siapa yang datang, sehingga dia berdiam dulu membelakangi mobil itu. Mengusap air matanya, mengatur nafasnya agar terlihat tenang. Nara mencoca untuk tersenyum meski hatinya sedang kacau sekarang.

Nara menghembuskan nafas pelan, suara klakson sudah terdengar. Mungkin Zayyan sudah tidak sabar menunggunya di dalam mobil. Setelah dirasa sudah lebih tenang, Nara langsung berbalik dan masuk ke dalam mobil. Dia tersenyum pada Zayyan, seolah semuanya memang baik-baik saja. Meski hatinya sedang benar-benar hancur saat ini.

Zayyan sedikit mengerutkan keningnya, menatap Nara dengan lekat. Meski kekasihnya itu mencoba menutupinya dengan  senyuman, namun tatapan matanya tidak pernah bisa bohong. Zayyan tidak banyak berbicara, dia langsung merangkul bahu Nara dan membawanya ke dalam pelukan.

Nara juga cukup tertegun dengan apa yang Zayyan lakukan saat ini. Namun dia tidak terlalu memperdulikannya. Dia langsung memeluk Zayyan saja, melingkarkan tangannya di perut kekasihnya itu. Mungkin memang Zayyan sedang ingin bermanja seperti ini.

"Pak Gun, pergi ke Apartemen"

"Baik Tuan Muda"

Nara langsung mendongak, dia merasa bingung karena Zayyan yang malah ingin pergi ke Apartemen. Apa mungkin hari ini dia tidak berniat bekerja dan hanya ingin menjemput Nara saja? Ah, tapi rasanya tidak mungkin. Nara yang bingung menebak isi pikiran Zayyan saat ini.

"Sayang, kamu tidak akan bekerja? Atau Pak Edgar sudah kembali ya? Seharusnya sudah ya, kan sudah lebih dari satu bulan" ucap Nara.

Zayyan mengecup kening Nara yang mendongak sedang menatapnya. "Bekerja juga tidak akan benar jika suasana hati tidak baik"

Nara melerai pelukannya, tapi tidak sampai lepas. Tangannya saja masih di atas perut Zayyan. Nara menatap kekasihnya dengan lekat. "Suasana hati kamu sedang tidak baik ya? Memangnya kenapa? Apa mau cerita sama aku?"

Zayyan menatap Nara dengan lekat, sekarang dia tahu jika wanitanya ini sangat pandai menutupi kesedihannya. "Tidak, aku hanya ingin berdua denganmu untuk beberapa saat"

Nara hanya ber'oh' saja, lalu dia kembali memeluk Zayyan. Menyandarkan kepalanya di dada Zayyan. Setidaknya memang dia lebih merasa tenang dan nyaman saat bersama pria ini.

"Kalau begitu aku harus undur beberapa jadwal kamu hari ini" ucap Nara.

Zayyan mengecup puncak kepala kekasihnya dengan lembut. "Tentu saja, kau menjadi kekasihku sekarang. Bukan sedang menjadi Sekretarisku, jadi aku bebas mau melakukan apapun padamu"

Nara langsung mencubit perut Zayyan saat dia mengerti arti dari ucapan kekasihnya itu. "Sayang ih"

Zayyan terkekeh kecil, dia meraih tengkuk leher Nara dan mencium bibirnya tanpa membiarkan kesempatan Nara untuk menghindar. Terus menciumnya sampai dia merasa puas.

Nara memukul dada Zayyan ketika ciuman mereka terlepas. Melirik ke arah kursi depan, bagaimana Pak Gun yang hanya diam saja tanpa ekspresi seperti biasa.

"Sayang ih!!"

Nara yang kesal dan lebih besar merasa malu pada Pak Gun, memilih menggeser duduknya dan memalingkan wajahnya ke arah jendela. Sementara Zayyan hanya tersenyum melihat tingkahnya itu.

"Sudah pernah coba lebih dari ini, kok masih malu" ucap Zayyan.

"Sayang!" teriak Nara kesal.

Bersambung

1
Nita.P
mampir di karya terbaruku Kakak.. Ayo ramaikan.. Zayyan dan Nara juga akan muncul disana..
TERPENJARA DENDAM PENGACARA LIN
sunshine wings
🤲🤲🤲🤲🤲
💖💖💖💖💖
Nita.P
sudah.. kalau rame aku tambah bonus chapter.. tapi sekarang fokus dulu sama Pengacara Lin
Pujiati Astuti
beneran nih kak sudah tamat,,,,,,,
Pujiati Astuti
menunggu Zayyan dan Nara menjadi halal,,,,,

lanjut kak semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
ialah meluncur kesana
Pujiati Astuti
akhirnya Zayyan tahu juga siapa mantan suami Nara tapi bagusnya Zayyan tak marah sama Nara karena berbohong tentang siapa mantan suaminya


lanjut kak semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
ayo Nara cepat kasih tahu Zayyan siapa mantan suamimu dulu biar nanti ngak ada masalah salah paham lagi antar kamu dan Zayyan


lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
Minal aidin walfaidzin maaf lahir dan batin juga ya kak author kalau komentar kurang mengenakan dihati kak author,,,,,

semangat kak author 💪💪💪
Pujiati Astuti: love,,,,love,,,,, sekebon juga buat kak author ❤❤❤❤💐💐💐💐💐
Nita.P: makasih pembaca setiaku.. love love sekebon😁😁
total 2 replies
Pujiati Astuti
dan restu dari mama pun sudah didapat semoga papa juga merestui hubungan kalian dan cepat menikah kalian berdua,,,,,,,
Pujiati Astuti
lanjut kak semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
semangat berkurangnya buat kalian berdua untuk mendapatkan restu

semangat juga buat kak author buat upnya 💪💪💪
Fera Susanti
aku klo di posisi Nara pasti sedih dengan penolakan ibu nya zayyan..
Pujiati Astuti
ayolah Zayyan kasih tahu emakmu bagaimana sebenarnya kelakuan Maura saat jadi istrimu dialah yang sudah selingkuh dengan temanmu biar emakmu tahu dan ngak menjelekkan dan memojokan Nara
Pujiati Astuti
lanjut kak semangat 💪💪💪💪
Pujiati Astuti
karena ulah ketemu sama orangnya mangsanya sikap Zayyan jadi berubah manja,,,,,,,, sabar ya Nara sama pak Zayyan nya yang berubah menjadi manja 😁😁😁

lanjut kak semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjut kak semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
ayo Zayyan jelaskan sama Nara apa penyebab kamu cerai sama istrimu
Pujiati Astuti
mangsanya Maura jangan memaksa buat ingin bersama Zayyan lagi karena kamulah yang sudah membuat Zayyan tak ingin bersama kamu lagi, kemanakah Nara akan pergi semoga aja Zayyan bisa menemukan Nara
Pujiati Astuti
waduh Nara pergi kemana ya 🤔🤔🤔🤔

lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!