Dahlia'S Deadly Trail { Jejak Maut Dahlia }

" Ini merupakan salah satu lukisan yang di ciptakan oleh pelukis yang sangat terkenal. Leonardo da Vinci, lukisan ini berceritakan tentang Yesus yang mengajak dua belas rasul nya untuk melakukan jamuan makan dan yang mana di akhir jamuan tersebut. Dia mengumumkan kalau salah satu dari mereka akan mengkhianatinya. " Jelas Jasper sambil menatap lukisan di depannya dengan senyum tipis yang muncul di wajahnya yang biasanya selalu terlihat dingin.

Helena mengikuti pandangan nya dan menatap lukisan di depannya dengan seksama, lalu menoleh melirik Jasper di samping dan bertanya dengan nada mencibir:

" Jangan bilang, alasan kau meminta ku datang kemari hanya untuk mendengarkan cerita membosankan mu? Maaf jika iya, aku sama sekali tidak tertarik dengan hal seni seperti ini. Lebih baik aku kembali ke kantor berurusan dengan kasus Pembunuhan. "

Setelah mengatakan itu Helena berbalik pergi, tapi baru beberapa langkah ia beranjak dari tempat sebelumnya berdiri.

Jasper tiba-tiba berkata padanya, tanpa berbalik dan masih menatap Lukisan The Last Supper di hadapannya.

" Apa kau tahu, apa yang menarik dari lukisan ini? Lukisan The Last Supper baru di temukan setelah sebuah lukisan karya palsu dari cipta yang sama terjual dalam pelelangan besar. Orang yang membeli lukisan palsu ini mengetahui ada yang salah dengan lukisan ini, jadi dia menyewa seorang ahli identifikasi barang antik untuk menilainya.

Dan ahli itu pun berhasil menemukan kalau lukisan ini adalah palsu, merasa marah karena di tipu orang itu menghancurkan lukisan tersebut dengan menyayat nya dengan sebilah pisau.

Tapi siapa sangka sebuah kemarahan nya bisa merubah situasi sial nya saat itu, menjadi sebuah keberuntungan yang sangat besar. Ternyata di balik lukisan palsu itu terdapat lukisan lain yang merupakan karya Leonardo da Vinci asli yang menggambar versi lain dari lukisan The Last Supper.

Menakjubkan bukan? Ternyata di balik lukisan palsu, terdapat lukisan asli yang memiliki harga ratusan kali lipat dari lukisan palsu tersebut.

Aku yakin orang itu pasti sangat senang dan merasa dirinya telah mendapat sebuah jackpot yang tidak di sangka-sangka. "

" Sebenarnya apa yang ingin kau katakan? " Tanya Helena yang masih bingung dengan apa yang dikatakan Jasper.

Jasper tersenyum tipis dan berbalik menatap Helena yang terlihat bingung, lalu kembali melanjutkan pembicaraan nya.

" Aku dengar TKP yang belum lama ini kau temukan, merupakan kasus peniruan dari Dahlia Hitam yang asli. "

" Jadi?"

Jasper terkekeh dan berjalan maju, lalu berhenti tiga langkah dari sisi Helena:

" Tidakkah kau merasa ada sedikit kemiripan dengan cerita yang ku bicarakan padamu? Coba perhatikan lukisan di depan mu dengan baik, kau mungkin bisa mendapatkan beberapa petunjuk dari ini. "

Ketika selesai mengatakan ini, Jasper pergi ke belakang punggung Helena dan memegang kedua bahunya dengan lembut untuk membiarkannya menatap lukisan yang ada di hadapan mereka.

Meskipun Helena masih bingung dengan semua tindakan misterius Jasper, dia tetap patuh memperhatikan lukisan di depannya dengan seksama.

Pada awalnya dia masih bisa memperhatikan lukisan ini dengan ekspresi santai dan bosan, namun beberapa menit kemudian ekspresi nya berubah menjadi terkejut dan bergegas melangkah maju lebih dekat memperhatikan lukisan di depannya.

Helena menatap tak percaya lukisan di hadapannya, saat ia menemukan kalau tata letak alat makan di lukisan ini begitu mirip dengan yang ada di TKP kasus peniruan Dahlia Hitam.

Entah itu gelas dan piring perak di atas meja, semua nya di letakan dengan cara sama seperti yang ada di TKP kasus peniruan Dahlia Hitam.

Tidak hanya itu, Helena juga menemukan bahwa ekspresi beberapa Rasul ada yang sama persis dengan salah satu korban yang di temukan di TKP.

" Ini... bagaimana mungkin? " Helena mundur beberapa langkah dan segera mengeluarkan ponselnya, lalu membuka salah satu file yang berisikan kasus Pembunuhan yang belum lama ini di temukan tim kriminal nya.

Di salah satu file tersebut, terdapat sebuah foto yang menampilkan TKP dengan secara jelas dan lengkap. Dengan adanya foto ini, Helena mengangkat ponselnya sejajar dengan lukisan dan mulai melihat kedua nya secara bersamaan untuk memastikan kesamaan yang ia temukan.

Tapi lagi-lagi Helena di buat tak percaya dengan apa yang ia temukan, ternyata lukisan di depannya memiliki setidaknya 50% kemiripan dengan foto TKP!

' Tapi bagaimana mungkin? Jangan bilang orang meniru kasus Dahlia Hitam adalah seorang pelukis? Jika begitu, aku bisa mempersempit area pencarian tersangka. '

" Apa kau pikir hanya ada kemiripan dari lukisan ini? " Kata Jasper tiba-tiba yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang punggung Helena dan berbicara tepat di dekat telinganya.

Helena yang terkejut dengan kedekatan tiba-tiba nya segera melompat menjauh dan memegang telinga nya sendiri sambil memelototi Jasper dengan kesal.

" Apa yang kau lakukan!? Bicara saja dengan normal, tidak perlu terlalu dekat-dekat seperti itu. "

" Pfft, baik aku mengerti. Maaf kapten. " Jasper terkekeh kecil dan mengangguk untuk mengisyaratkan ke Helena kalau dia mengerti.

Sementara itu, Helena yang melihat senyuman nya semakin menatap nya dengan tajam. Tapi semua itu tiba-tiba menghilang begitu teringat perkataan Jasper sebelumnya dan terlebih lagi di tambah dengan cerita tentang lukisan ini yang belum lama ini ia dengar.

Kening Helena berkerut dan matanya menyipit mulai menganalisis semua penemuan nya.

Saat ini, otak Helena mulai bekerja secara 100% sehingga fokus nya hanya ada di otaknya dan tidak memperhatikan kalau saat ini Jasper sedang memandang dengan ekspresi penuh kasih sayang.

' Sebelumnya Jasper bertanya "Apa hanya ada kemiripan dari lukisan ini ", apa itu artinya tidak hanya ada kemiripan tapi ada juga hal lain? Mengingat sebelumnya dia juga menceritakan asal usul lukisan ini..... tunggu! Cerita? Dia barusan secara khusus menekankan beberapa kata. Di balik lukisan palsu, ternyata ada lukisan asli! Jangan bilang...' Mata Helena melebar saat memikirkan ini dan segera mengeluarkan ponsel, mengirim pesan ke Joshua dan berkata kepada Jasper di depannya.

" Masih ada hal lain yang perlu ku lakukan. Terima kasih atas informasi kau berikan, aku pergi dulu. " Terlepas apa masih ada yang ingin dibicarakan Jasper, Helena dengan buru-buru pergi dari sini meninggalkan Jasper yang menatap punggungnya dengan senyum tipis di wajahnya.

Namun senyuman nya mendadak menghilang dan begitu merasakan niat membunuh dari belakang nya. Ketika ia menoleh untuk melihat siapa yang punya niat membunuh ini, dia menemukan Ethan dengan mantel hitam panjang sedang berjalan menuju nya dengan ekspresi muram.

" Berapa kali harus ku peringatkan padamu? Untuk tidak ikut campur dengan urusan ku dan jauhi dia ❄️ "

" Aku rasa kau tidak punya hak untuk mengatakan semua ini, bukankah begitu tuan walikota berwajah munafik? " Jasper dengan senyum sarkasme dan berjalan mendekati nya, dengan tatapan sangat dingin dan tanpa emosi manusiawi sedikitpun di kedua matanya.

Jelas ekspresi dan tatapan mata Jasper ini sangat berbeda dengan nya yang saat berhadapan dengan Helena, tidak ada kelembutan ataupun kehangatan di sekitar tubuhnya.

...----------------...

Gift 🌹🌹🌹☕☕☕ VOTE 🎟️ LIKE 👍 KOMEN 💬 FOLLOW

NO SIDER 🚫