NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:31.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. 500 Euro Untukmu

"Jika sampai dia benar-benar datang ke rumahku dan dinner bersama dengan mama, sepertinya aku sendiri yang meragukan kewarasanku, kok bisa?" jelas Lucia dengan penuh semangat.

Rey mendengar itu tertawa, dia kemudian meraih ponselnya dan menjelaskan kepada Lucia, saat itu dia akan bertindak sebagai sekretaris dan Lucia adalah bosnya. Dia akan menghubungi terlebih dulu bagian asisten media di perusahaannya dan dia akan konfirmasi ke pihak agensi Alexandra apakah jadwalnya sudah penuh untuk esok hari atau tidak.

"Yang benar? anda sendiri yang akan menelpon bagian....."

Lucia terdiam. Rey sudah terlihat menekan ponselnya dan meletakkan di meja. Mata Lucia membulat sempurna karena benar itu suara manager asisten media di perusahaannya, dia berdalih akan berusaha untuk mewujudkan permintaan Rey.

Lucia tidak sempat menyahut ucapan Rey karena perhatiannya teralih ke suara dering ponselnya yang dia taruh di mejanya di luar ruang kerja Rey. dia buru-buru bangkit

"Sorry, bentar...!"

Rey kemudian mengangguk dan duduk manis sambil menunggu Lucia sedang mengangkat telponnya. Tidak berselang lama Lucia masuk ke dalam ruangan dengan menenteng ponsel yang brandnya sangat sederhana itu berwarna hitam yang gelap dan suram. Se-suram wajah Lucia saat itu.

"Kenapa?" tanya Rey ingin tahu.

"Pedro tidak bisa menjemput. Tiba-tiba katanya dia ada lembur mendadak di kantornya," timpal Lucia.

Rey kemudian tersenyum dan menatap Lucia.

"Itu gampang. Aku antar. Perkara selesai!" ucap Rey.

"Jangan!" timpal Lucia sepontan.

Lucia menjelaskan bahwa dia belum lama bekerja tapi sudah sering diantar jemput oleh atasan. Dia sebenarnya tidak masalah tapi dia tidak tahan dengan omongan orang nantinya jika Lucia saat ini juga merangkap sebagai simpanan bos atau kali saja mereka berpikir aneh tentang sekretaris yang akrab dengan bosnya.

"Bagaimana jika mereka berpikir aku wanita..."

"Stop! jangan pernah mengucapkan itu, aku sangat menghargaimu," ucap Rey spontan.

"Ya sudah, kau menggunakan taksi saja," ucap Rey.

Lucia masih menolak hal itu, karena dia baru saja mengeluarkan banyak biaya untuk acara syukuran. Dia akan kembali dalam mode hemat. Rey mendengar itu menjelaskan bahwa gajinya menjadi sekretaris lumayan cukup, dan dia menyarankan Lucia untuk menikmati hidup, tidak terlampau menghemat dengan hidupnya sendiri.

Lucia tahu itu, tapi dia memikirkan masa depan, jika dia bekerja selama yang dia mau itu bagus, tapi bagaimana terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, jika dia sakit misalnya dan butuh banyak biaya. Lucia juga menjelaskan jika sewaktu waktu biaya sakit ibunya harus di siapkan agar keuangannya cukup stabil.

penyakit jantung benar-benar menguras tabungannya, bahkan yang terakhir kali saat transplatasi jantung, dia harus meminjam ke beberapa kerabat hingga operasi itu berjalan.

"Trus fungsiku sebagai bos dan merangkap sebagai teman minum kopimu itu apa? Memangnya aku tipe pria pelit? Memangnya ada yang melarang kau meminjam bahkan meminta uang kepadaku?" Tanya Rey.

Lucia kemudian yang dusuk di hadapan meja kerja Rey menelungkup dan menyembunyikan wajahnya di sela tangannya yang bersidekap di meja.

"Kan malu..." ucap Lucia yang suaranya agak tidak jelas terdengar karena keluar di bawah sana.

Rey kemudian tertawa pelan dan mengeluarkan dompetnya. Dia mengeluarkan dua lembar 500 Euro dan menjawil-jawil siku Luci agar wanita itu bangun dan tegak lagi seperti sedia kala.

"Nih, tanpa bunga!" ucap Rey dengan menyodorkan dua helai lembaran 500 Euro itu ke Lucia. "Tanpa ada tanggal jatuh tempo," tungkas Rey kembali.

Lucia agak malu dan ragu-ragu. Tangannya terulur canggung ke arah uang itu.

"Serius?" tanya Lucia dengan nada memelas dan campur kikuk.

"Pilihannya kan ada dua; kuantar atau pinjam uang!" ucap Rey.

Lucia menggumam bahwa tidak ada yang enak. Semuanya pilihan yang sulit dan tidak enak hati. Rey terkekeh dan menjelaskan jika lebih baik memilih yang enak dari pada yang tidak terenak.

"Hm, iya deh!" timpal Lucia dengan menyambar selembaran uang yang berada di tangan Rey.

"Tapi aku tidak dianggap sekretaris mata duitan, kan?" ucap Lucia kembali.

Dia menjelaskan bahwa kedekatan mereka, pertemanan mereka murni tidak ada unsur apapun dan Lucia berharap jika Rey tidak memiliki pemikiran seperti itu.

"Ya bergantung dari kamu minta apa! Kalau besok sore tiba-tiba kau minta di buatkan sebuah Villa di tengah kota, ya aku tidak punya pilihan lain untuk pemikiran itu," jelas Rey dengan tersenyum.

Lucia terkekeh mendengar itu dengan wajah yang bersemu merah dan dadu karena tersipu malu.

"Villanya tahun depan saja!" ucap Lucia.

Rey mendengar itu tiba-tiba spontan tertawa, tanpa sadar dia menarik ujung hidung Lucia yang terlihat menggemaskan itu. Rey tdak bisa pungkiri saat bersama Lucia, ada rasa nyaman yang tidak dia temukan dengan mantan-mantannya.

Sebelumnya dia menjalin hubungan dengan begitu serius, hanya ada dua yang dia bisa lakukan, romantisme dengan membeli barang-barnag mewah dan mengikuti semua keinginan kekasihnya.

mereka tidak pernah memiliki waktu hanya untuk sekedar bercanda, apakah memiliki kekasih dengan level yang sederhana memberikan kenyamanan seperti itu? Hanya farah yang sedikit lebih sederhana tapi ternyata Lucia lebih sederhana lagi. Farah adalah wanita serius dengan mengejar karir. Sangat ambisius. Tapi Lucia dia apa adanya dan menikmati hal itu tanpa memikirkan banyak hal di masa depan.

Untung Rey cepat sadar dan melepaskan tangannya dari ujung hidung Lucia, dia sadar bahwa lucia itu adalah sekretarisnya, bukan Sera adiknya yang bisa dia tarik pipi dan hidungnya seenak Rey atau bahkan teman kuliahnya!

"Terimah kasih ya! Nanti aku akan menggantinya," ucap lucia.

"Ah tidak usah, anggap saja itu adalah pengganti uangmu yang kau pake untuk membayar sewa bus ku waktu itu," timpal Rey.

"Tumben kau memiliki uang cash," ucap Lucia.

"He he he, aku hanya menyiapkan saja," timpal Rey dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Tiba-tiba pintu ruangan Rey di ketuk dengan pelan dan santun. Membuat percakapan mereka terhenti. Security itu masuk dan membawa beberapa box makanan yang di pesan oleh Rey. Dan dia pun membawa semua perlengkapan makan yang dibutuhkan oleh Rey dan Lucia.

Security tersebut terlihat menata peralatan makan itu diatas meja. Rey dan Lucia melihat itu segera menghampiri security dan ingin ikut membantunya.

"Tidak usah Tuan, saya bisa menyelesaikannya, silahkan anda dan Ibu duduk saja," ucap Security tersebut dengan tersenyum

Dia kemudian mempersilahkan dengan penuh hormat Rey dan Lucia.

"Terimah kasih!" ucap Rey dia kemudian merogok lembaran 100 Euro di dompetnya dan memberi security tersebut.

"Tidak Tuan, jangan. Saya sudah mengambil banyak lebih dari belanja makanan ini," jelas Security.

"Ini perintah," ucap Rey.

Security itu membulat dan meraih lembaran itu ragu-ragu dan melirik Lucia. Lucia yang mendapat tatapan itu mengangguk.

"Terimah kasih Tuan, selamat menikmati," ucap Security dan meinggalkan ruangan tersebut.

"Acara dinner pun dimulai!"

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!