Sintia janda malang yang ditinggal suami begitu saja, Sintia bangkit dari keterpurukannya dengan merubah penampilannya supaya tidak ada lagi laki-laki yang seenaknya sama Sintia, Mampukah Sintia membalas sakit hatinya pada mantan yang seenaknya meninggalkan dirinya karena culun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Kiki kaget mendapatkan telefon dari kedua orang tuanya, kalo mereka diusir dari rumah karena kedua orang tuanya Sintia memaksa rumahnya disita karena tidak bisa bayar hutang selama satu tahun lebih.
"Sial mereka! Jahat sekali usir Ayah dan Bunda dari rumah, sekarang kalian ada dimana?" tanya Kiki dengan kesal saat saluran telefon terhubung.
"Didepan rumah kamu dan Sintia sekarang, kalian ada dimana kenapa rumah kalian kosong sih?" tanya Bunda nya Kiki diseberang telefon.
"Baik lah Kiki akan pulang sekarang, Ayah dan Bunda didepan rumah dulu sampai Kiki pulang." lanjut Kiki yang cemas sama kondisi orang tuanya, karena tiba-tiba ada di Jakarta.
"Apa orang tua Mas bakal tinggal dirumahnya Mas?" tanya Winda saat mendengar Kiki telefon orang tuanya tadi.
"Sepertinya iya sayang, mana tega Mas membiarkan mereka luntang Lantung di Jakarta sayang, buruan ganti baju kita akan ke rumah lama Mas!" Perintah Kiki melihat Winda, supaya calon istrinya ganti baju.
Kiki merasa apes sekali setelah meninggalkan Sintia, dari dipecat tiba-tiba dari tempat kerjanya sampai kedua orang tuanya kehilangan tempat tinggal, seolah semua musibah terjadi dalam waktu yang sama.
Winda berharap kedua orang tuanya Kiki, bisa menerima kehadiran Winda sebagai menantunya setelah menikah sama Kiki nanti.
**
Sintia memantau kondisi mertuanya ada di rumah lamanya, sejujurnya Sintia tidak tega melihat sepasang suami istri harus berjam-jam ada didepan rumah kosong.
"Kasihannya mereka tidak makan dan minum, tapi mereka juga jahat sama orang tua saya tidak bayar hutang dan juga seenaknya menjodohkan anaknya yang tidak bisa setia akhirnya saya ditinggalkan seperti ini." ucap Sintia sambil melihat layar monitor cctv yang dipasang di laptopnya.
"Lagi lihat apa Sintia serius sekali didepan laptop?" tanya Wulan saat masuk kedalam ruang keluarga.
"Lihat kondisi mertua nih, mereka telefon anaknya supaya pulang ke rumah soalnya mereka berjam-jam ada didepan rumah." ucap Sintia masih fokus melihat layar laptop nya.
"Oh laki-laki tidak berguna itu akan pulang, berarti sama pacarnya juga dong, mereka pasti akan kaget melihat kondisi rumah yang kosong dan kamar dikunci." lanjut Wulan langsung melihat layar laptop milik Sintia.
"Pastinya dong kaget, dua hari lagi bayar kontrakan mereka pasti pusing bagaimana caranya bayar kontrakan sedangkan Kiki sudah nganggur, pasti pusing dia nanti." lanjut Sintia yang sudah membayangkan, bagaimana beratnya hidup Kiki nanti apa lagi Kiki tidak ada yang bisa bantu bayar kontrakan.
Sintia merasa puas karena sedikit-sedikit bisa membuat hidupnya Kiki susah, Sintia akan terus kerjain Kiki sampai batas akhirnya Kiki akan menyesal sudah meninggalkannya.
**
Kiki, Winda, dan orang tuanya Kiki kaget melihat rumah yang mereka datangin kosong, tidak ada perabotan sama sekali di ruang tamu.
Kiki langsung jalan menuju dapur untuk melihat didapur apa masih ada kursi dan meja makan, setelah selesai dari dapur langsung jalan menuju kamarnya berusaha buka pintu kamarnya yang ternyata dikunci.
"Kiki kok bisa dirumah ini tidak ada perabotan sama sekali, terus istri kamu mana kenapa kamu pulang bareng perempuan itu?" tanya Bunda nya Kiki sambil menatap perempuan yang berdiri disampingnya Kiki.
"Apa kalian ada masalah sampai rumah ini kosong? Apa yang kamu lakukan sama perempuan culun itu?" tanya Ayahnya Kiki penasaran, karena baru datang sudah dibuat kaget dan bingung karena rumah anaknya tidak ada apapun.
"Seharusnya Sintia ada disini Ayah dan Bunda, terus perempuan disampingnya Kiki ini calon istri Kiki kita sudah pacaran sebelum Kiki menikah sama Sintia kita sudah jadian." ucap Kiki yang tidak ingin menutupi hubungannya sama Winda.
"Apa kamu akan menikah dan kamu menduakan perempuan culun itu!" bentak Ayahnya Kiki tidak menyangka anaknya bisa seenaknya menyakiti istrinya.
"Pantas saja semua perabotan disini tidak ada, jangan-jangan dibawa pergi sama Sintia karena kesal sama ulah kamu, eh tunggu apa pengusirannya kita dari rumah apa ada kaitannya sama Sintia iya apa dia sengaja minta orang tuanya usir kita dari rumah karena tidak bayar hutang sama orang tuanya sampai sekarang?" tanya Bundanya Kiki yang merasa kejadian pengusiran dan kondisi rumah anaknya yang tiba-tiba kosong seperti ini, sepertinya disengaja sama Sintia.
Kiki kaget mendengar dugaan orang tuanya, Kiki tidak menyangka Sintia bisa setega ini mengusir orang tuanya dan juga seenaknya bawa perabotan rumah cuman karena Kiki mencampakkan Sintia karena Kiki akan menikah sama Winda.
**
Sintia minta Wulan untuk buka lowongan pekerjaan di kantornya, tujuan Sintia supaya Kiki bisa mencoba kirim lamaran pekerjaan ke perusahaannya Wulan.
"Kamu kenapa mau Kiki kirim lamaran pekerjaan ke kantor saya?" tanya Wulan tidak mengerti sama keinginan sahabatnya.
"Saya mau deketin Kiki dengan penampilan baru saya, apa dia bisa mengenali saya atau tidak dan jika sudah deket baru saya kerjain dia habis-habisan bahkan saya akan membuat Kiki malu nantinya." penjelasan Sintia kasih tahu rencana barunya untuk kerjain Kiki.
"Ide yang bagus, baik lah saya akan coba buka lowongan pekerjaan semoga saja Kiki bakal mendaftar juga, ah biar tepat sasaran kita suruh orang pura-pura bahas lowongan pekerjaan ini pas didepan Kiki mungkin dia tertarik bagaimana?" tanya Wulan yang mendapatkan ide, supaya rencananya tidak gagal dan Kiki tahu rencana lowongan pekerjaan ini.
"Ide yang bagus sekali, suruh Budiman pura-pura jualan keliling dan mangkal didepan rumahnya Kiki dan jalanin ide kamu." lanjut Sintia yang tidak sabar mau kerjain Kiki, dengan ide barunya supaya calon mantan suaminya bisa dikerjain.
"Oke saya telefon Budiman." lanjut Wulan langsung ambil handphone yang ada didalam tas, langsung telefon Budiman supaya bisa menjadi penjual minuman keliling.