Perjalanan cinta seorang wanita bernama Risna menikah dengan seorang pria tampan bernama Ferry.
Ferry yang menderita penyakit akibat ulahnya sendiri mengkhianati isterinya dalam pernikahan mereka.
Bisakah mereka terus bersatu?.
Bisakah mereka bertahan dengan masalahnya?.
Apa saja masalah yang dialaminya?.
Cerita yang menguras pikiran dan teka teki menemani perjalanan cinta mereka. Ayo segera membacanya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chrisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Setelah kekacauan diarea kos Risna pamit mau pulang dan mengucapkan terima kasih atas bantuan Cucu selama Risna dikos Cucu
"Sama-sama Na, kamu jaga diri ya kalau butuh bantuan telepon aku ya" kata Cucu.
Lalu Risna melepaskan pelukan Cucu beralih menggenggam lengan Ferry yang sudah terlebih dahulu berdiri.
"Saya pamit maaf telah membuat keributan, Terima kasih" kata Ferry lalu berjalan bersama Risna sambil melingkarkan tangannya dipinggang Risna menuju area parkir.
Dilantai bawah depan kamar Adi, masih ber sama-sama dengan penghuni kos yang tadi melerainya, saat melihat Risna dan Ferry menuruni anak tangga, Adi menatap Risna yang sedang dirangkul Ferry.
Melihat kemesraan yang lakukan Ferry terhadap Risna seketika memancing rasa cemburu Adi, dengan mata merahnya menahan emosi yang bercampur rasa cemburu Adi melangkahkan kakinya menuju mereka berdua tapi dihalangi oleh penghuni kos yang masih ada disampingnya.
"Aku takkan pernah melepasmu Na" teriak Adi.
Adi berteriak begitu melihat Risna dan mau menghampirinya, tapi dicegah oleh penghuni kos lain, Risna hanya diam dari kejauhan bingung harus berbuat apa. Bagaimanapun Adi adalah temannya perkara dia mempunyai perasaan lain dengan Risna tetap dia teman baiknya sedangkan Ferry adalah seseorang yang mau menikahinya dan mencintainya, Risna melamun sambil memandang Adi dari kejauhan, saat melihat Risna melamun dan memandang Adi, Ferry menjadi cemburu juga emosi kepada Adi
"Jangan pernah kamu mengharapkan wanita yang akan menjadi isteriku" geram Ferry yang juga mau berjalan menghampiri Adi.
"Mas sudah.... ayo pulang" kata Risna yang tersadar dari lamunannya saat mendengar geraman Ferry.
Risna menarik tangan Ferry menuju area parkir liar, Ferry menurut tapi tatapan tidak lepas dari sorot Adi.
Sampailah mereka diarea parkir, seperti biasa Ferry membukakan pintu mobil untuk Risna dan Ferry masuk melalui pintu sampingnya lalu melajukan mobilnya.
"Mas masih sakit ya?" tanya Risna, saat melihat Ferry meringis kesakitan saat melajukan mobil.
"Tidak sayang, yang penting kamu bersamaku, jangan pergi lagi ya "kata Ferry, sambil menghentikan kendaraaan dipinggir jalan.
Cup..
"Aku mencintaimu" kata Ferry, setelah mencium pipi Risna.
"Mas" kata Risna, Ferry tersenyum dan melajukan lagi mobilnya kearah jalan raya menuju Apartemennya.
Sepanjang jalan Risna hanya melamun menatap jalanan didepan kaca mobil yang dikendarai oleh Ferry, sedangkan Ferry terlihat wajah dan matanya bersinar-sinar sambil tersenyum manis tertutup luka lebam hasil perdebatan tadi, tak berapa lama sampailah mereka di area Apartemen.
Setelah beberapa saat sampailah didepan Apartemen yang ditinggalin Ferry, mereka memasuki dalam Apartemen mewah kepunyaan Ferry.
"Mas mau minum apa," kata Risna setelah didalam Apartemen.
"Nggak Na saya mau sandaran disofa aja!" kata Ferry, Risna memapah Ferry ke sofa dan merebahkannya.
"Mas ihh jangan becanda ah" kata Risna, saat Ferry menarik Risna dan memeluknya kedalam pelukannya.
Cup..cup..
Kening Risna dicium berkali-kali oleh Ferry sambil memeluknya dalam posisi berbaring disofa.
"Aku mencintaimu sayang," kata Ferry, lalu mencium pipi Risna.
"Mas apa yang kamu lakukan" kata Risna, saat Ferry mulai melakukan yang lebih dari itu.
"Sayang aku tidak bisa jauh darimu aku menginginkannya sayang" bisik Ferry ditelinga Risna.
"M.... mas jangan" kata Risna berusaha melepaskan pelukan Ferry.
Risna mau menangis saat tangan Ferry memaksa membuka kaosnya, air matanya menetes membasahi pipinya dan salah satu tetesannya mengenai tangan Ferry lalu Ferry tersadar dari aktivitasnya lalu menghentikan tangannya yang memegang tubuh Risna.
"M.. maaf Na aku tak bisa menahan diriku maaf " kata Ferry sambil melepaskan pelukannya.
Risna hanya bisa menangis sambil terisak, lalu Ferry memeluk erat Risna.
"Na maafkan mas ya sayang, mas hanya merindukanmu setelah kamu meninggalkan aku tidak mau kehilangan dirimu lagi sayang!" kata Ferry, Risna masih terdiam meninggalkan isakannya.
Saat melihat Risna terdiam dan sesenggukan Ferry merasa begitu bersalah kepada Risna.
"Mas janji tidak akan melakukannya lagi sebelum kita resmi menikah" lanjut Ferry.
"Tapi mas" kata Risna, sambil merapikan kaosnya dan mengusap air matanya.
Sejenak Risna menghela nafasnya lalu menatap Ferry.
"Aku tak bisa menikah denganmu mas!" kata Risna.
Risna menatap wajah Ferry yang sedang menatap wajahnya dengan mata penuh pertanyaan.
"Aku hanya orang kampung mas, gak punya apa-apa, aku bukan pasangan yang sempurna untukmu, terlalu banyak perbedaan antara kita," kata Risna sambil menunduk.
"Juga menikah itu menyatukan dua keluarga tapi kita saja belum menikah salah satu keluarga ada yang menentang hubungan kita," kata Risna sambil mengangkat kepala memberanikan diri melihat wajah tampan Ferry yang sedang menatapnya.
"Na aku tidak mempermasalahkan hal itu, apa kamu mencintaiku?" tanya Ferry.
"Jawab sayang" lanjut Ferry sambil memegang tangan Risna dan menatap lembut wajahnya.
Risna hanya mengangguk mendengar pertanyaan Ferry tapi dipikirannya terlalu banyak hambatan dalam hubungan ini salah satunya keluarga besar Ferry apakah mereka bisa menerima Risna yang bagi mereka dia tidak layak?.
"Aku gak perduli yang penting hatimu Na" kata Ferry.
Ferry tersenyum dengan mata berbinar-binar saat menatap wajah Risna, Ferry ingin bertemu calon mertuanya dikampung,dia sudah tidak sabar menikahi Risna menjadikan Risna belahan jiwanya.
Ferry merasa Risna sempurna dimatanya dia tidak mempermasalahkan Risna berasal dari kampung dan tidak mempunyai apa-apa jauh dibandingkan kekayaan keluarga Ferry.
"Aku mencintaimu sayang... sangat mencintaimu" kata Ferry dengan suara lembutnya dalam pelukannya.
Sedangkan Risna, disisi lain dia bahagia Ferry akan menikahinya tapi apakah keputusan menikah dengan Ferry keputusan terbaik?, berbagai banyak pertanyaan ada dipikiran Risna .
"Aku tak sabar memilikimu seutuhnya sayang" kata Ferry, sambil memeluk erat tubuh Risna.
Hari semakin larut kesunyian dimalam hari semakin sunyi banyak penghuni Apartemen yang lain sudah tertidur dengan pulasnya terlihat dari lampu yang dimatikan dibagian dalam Apartemen dan kesunyian disekitarnya.
Ting... tong..ting.. tong..
Bel Apartemen berbunyi berkali-kali sepertinya tamu yang datang sudah tidak sabar untuk memasuki Apartemen yang Ferry tempati.
Ferry yang sedang asyik memeluk Risna tak menghiraukan suara dari bel Apartemennya, Bel pintu masih dibunyikan terus menerus tidak berhenti, akhirnya kesabaran Ferry habis mendengar suara berisik itu.
Risna yang sudah dari tadi mengingatkan Ferry agar membuka pintu tapai Ferry abaikan, Ferry lebih mementingkan berpelukan dengan Risna dari pada membuka pintu Apartemen. akhirnya setelah kesabarannya habis juga desain Risna di pelukannya akhirnya Ferry berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pintu luar Apartemen dengan langkah malasnya.
Siapa yang datang malam-malam ya?.
Apa yang akan dilakukan Risna selanjutnya?.
Apa yang terjadi di Apartemen Ferry selanjutnya?.
Bersambung ya nantikan kelanjutan ceritanya ya.
Jangan lupa like, komen dan bintangnya Terima kasih.
