Janda Cantik Ibu Dari Anak CEO

Bik surti membawakan sarapan untuk ze , ia mengetuk pintu kamar ze

tok.. Tok...

" non , ini bibik , bibik membawakan sarapan untuk enon" ucap bik surti yang ada di depan pintu kamar ze

Ze yang baru selesai mandi pun langsung membuka kan pintu untuk bik surti , bi surti lah satu saru nya yang sangat sayang pada nya selain Riyan

" masuk bi" ucap nya lirih setelah membuka pintu nya bik surti langsung masuk ke dalam kamar ze sambil membawa nampan berisi sarapan untuk ze

" sebaik nya non pakai baju dulu, nanti non masuk angin" ujar bik surti menyuruh ze mengenakan pakaian nya, karena ze saat ini hanya menggunakan handuk saja

tanpa menjawab ze pun langsung mengenakan pakaian nya, setelah itu ia langsung berjalan menuju ke arah balkon nya, bik surti yang melihat ze berjalan menuju balkon nya pun segera menghampiri ze dan membawa nampan yang berisi sarapan untuk ze

" non , sarapan dulu ya" pinta bik surti yang sudah duduk di samping ze dan meletakkan sarapan ze di atas meja kecil yang ada di hadapan ze

" aku gak nafsu bik" ujar ze dengan pandangan lurus ke depan

" non , jangan menyiksa diri sendiri, bibik tau non saat ini sedang sakit hati dan kecewa , tapi non harus tetap makan , agar non tidak sakit dan bisa menghadapi semua ini, percaya lah non , suatu hari nanti akan ada kebahagiaan untuk mengantikan yang non rasakan sekerang " ujar bik surti membujuk ze

Ze hanya diam, tak menjawab ucapan bik surti , air mata nya langsung mengalir di pipinya

bik surti menghela nafas nya , ia sangat kasihan pada ze , bik surti langsung memeluk ze

" menangis lah non, bibik tau non butuh sandaran untuk menangis" ujar bik surti sambil memeluk ze dari samping

Ze langsung membalas pelukan bik surti , ia memang membutuhkan sandaran saat ini ,ia menangis di pelukan bik surti , ia mengeluarkan semua kesedihan nya di pelukan bik surti

Bik surti pun mengelus punggung ze, bik surti memang sangat menyayangi ze seperti anak nya sendiri.

setalah beberapa menit ze menangis di pelukan bik surti, akhir nya ze merasa agak tenang

" sudah merasa lebih baik non?" tanya bik surti saat ze melepaskan pelukan nya

" sudah bik , terimakasih" ujar ze sambil mengelap air mata nya di pipi nya

" sekarang non makan ya" ujar bik surti yang mengambilkan sepiring nasi goreng dan langsung menyendok kan nasi goreng itu , lalu menyerahkan nya ke ze

" ayo buka mulut nya , biar bibik suapi" ujar bik surti sambil mengarahkan sendok yang berisi nasi goreng ke arah ze

Ze pun tersenyum saat mendapat perlakuan dari bik surti, ia segera membuka mulut nya dan menerima suapan dari bik surti

"nah gitu dong, kan cantik kalau tersenyum" ucap bik surti saat ze memakan nasi yang ia suap kan

" terimakasih bik, aku merasa punya ibu lagi" ujar ze sambil tersenyum

" sama sama non, non bisa menganggap bibik sebagai ibu non sendiri, kebetulan bibik kan tidak punya anak dan suami" ujar bik surti

" memang nya anak dan sumi bik surti kemana, eh maaf bik kalau ze lancang" ujar ze yang merasa tidak enak karena ingin tau masalah bik surti

" gak papa non bibi memeng tidak punya anak, karena itu lah bibi di tinggalkan oleh sumi bibik" ujar bik surti

" apa aku juga akan di tinggalkan oleh mas Riyan bik kalau aku tidak bisa memberikan anak untuk nya?" tanya ze dengan wajah sedih nya

" eh, gak lah non, den Riyan itu sayang banget sama non, jadi mana mungkin dia meninggalkan non" ujar bik surti yang merasa bersalah saat mengatakan masa lalu nya

" tapi aku gak yakin bik, ya sekarang mas Riyan sayang banget sama aku, tapi tidak tau nanti , apa lagi sebentar lagi dia mau punya anak dari wanita lain " ujar ze yang tidak yakin kalau Riyan tidak akan berubah

" non yang sabar ya,non saat ini lagi di uji oleh Allah , untuk menaikkan derajat non , yakin lah suatu saat nanti non pasti akan mendapatkan kebahagiaan , tidak mungkin kalau Allah akan memberikan rasa sakit terus , pasti nanti akan memberikan kebahagiaan juga buat non" ujar bik surti yang mencoba menguatkan ze

" non , harus menjalani ujian ini dengan ikhlas dan lapang dada ya, bibi akan selalu mendukung non dan akan selalu mendampingi enon" ujar bik surti lagi

" terimakasih bik, terimakasih banyak , aku tidak tau kalau tidak ada bibik di samping ku, terimakasih telah memberi sandaran untuk ku, dan telah menguatkan aku dala ke adaan ku yang seperti ini" ujar ze yang menangis memeluk bik surti

" sama sama non, sekarang non jangan merasa sendiri lagi ya , bibik akan selalu ada untuk enon, apa pun yang terjadi" ujar bik surti sambil membalas pelukan ze, dia ikut menangis kali ini , sungguh bik surti saat ini seolah ikut merasakan betapa hancur nya ze saat ini

" ayo kita lanjut lagi makan nya non, gek enak kalau nanti kelamaan di anggurin " ujar bik surti

Ze pun langsung melepaskan pelukan nya dari bik surti , ia pun mengangguk kan kepalanya , bik surti melanjutkan menyuapi ze

" bik, bibi mu gak jadi ibu ze?" tanya ze sambil mengunyah makanan nya

" mau banget lah non, apa lagi anak nya sebaik dan secantik enon" ujar bik Surti menggoda ze

" ah bibi bisa aja, terimakasih ya bik , jadi mulai sekarang bibi panggil aku ze aja , gak usah pakek non nonan segalak" pinta ze

"tapi bibi takut kena marah sama den Riyan non"ujar bik surti

" dia gak akan marah bik, nanti kalau dia marah aku yang akan bicara sama dia , jadi bibik gak usah khawatir" ujar ze sambil tersenyum

" baik lah non, eh maksud nya ze" ujar bik surti sambil tersenyum

" nah gitu dong" ujar ze yang ikut tersenyum

" sekarang di habiskan sarapan nya ya non, bibik akan menyuapi enon sampai habis" ujat bik surti yang menyodorkan sendok yang berisi nasi goreng

" kok non lagi sih bik" protes ze sambil cemberut

" hehe maaf kan belum terbiasa , ze ayo di habisi sarapan nya" pinta bibik surti

Ze tersenyum lagi saat bik surti memanggil nama nya , ia pun menerima suapan dari bik surti, tak terasa suapan demi suapan nasi yang di berikan bik surti untuk ze habis

Bik surti merasa senang saat ze mulai tersenyum kembali, sejenak ze melupakan beban pikiran yang membuat hati nya hancur

.

.

.Jangan lupa like dan komen nya ya,Terimakasih🙏🥰

"