NovelToon NovelToon
MY AMNESIAC GIRL

MY AMNESIAC GIRL

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kisah gadis bernama Li Mei adalah putri raja dari Zheng-mi goo yang dikutuk memiliki umur panjang karena dituduh membakar istana selir ayahnya, dia melintasi waktu dari kejaran pengawal istana yang ingin menangkapnya sehingga Li Mei mengalami amnesia karena kecelakaan yang tak terduga. Dan bertemu Shaiming yang menjadi tunangannya.

Mampukah Shaiming membantu Li Mei mengingat semuanya, akankah ingatan Li Mei kembali ? Dan apakah mereka akan bersama dan bahagia ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 KLINIK DOKTER LIU YAOSAN

Shaiming bergegas masuk kembali ke dalam kamar.

Mengeluarkan jam saku miliknya dari dalam saku pakaiannya, terdiam sejenak seraya menatap ke arah Li Mei.

"Sebaiknya aku segera membawa Li Mei ke klinik dokter Liu Yaosan sekarang lewat teleportasi", ucap Shaiming.

Shaiming memutar bagian atas permukaan jam saku dengan sekali putaran.

Tek... Tek... Tek...

Bagian atas jam saku lalu bergerak cepat, berputar dan berubah bagian permukaannya. Dari arah jam saku muncul cahaya memancar terang yang terus berputar-putar membentuk sinar membias terang.

Shaiming segera mendekat ke arah ranjang tidur seraya menggenggam tangan Li Mei erat-erat.

Tak lama kemudian, tubuh Shaiming dan Li Mei telah berpindah tempat dalam sekejap mata.

TRING... !

Shaiming muncul di sebuah ruangan klinik bersama Li Mei yang duduk di pangkuannya.

Tak terlihat siapapun di area dalam sekitar klinik, sangat sepi dan sunyi, hampir tidak ada seorangpun tampak di klinik.

Terdengar suara langkah kaki tergesa-gesa dari arah dalam ruangan klinik lalu pintu terbuka lebar.

Seorang pria muda muncul dari arah pintu klinik yang terbuka, berjalan cepat ke arah luar ruangan dalam klinik.

"Dokter Liu Yaosan...", sapa Shaiming dari arah tempat duduknya.

Shaiming melambaikan tangannya ke arah dokter Liu Yaosan dengan pandangan lurus serta senyuman tipis.

Pria muda yang dipanggil dokter oleh Shaiming langsung menolehkan kepalanya ke arah Shaiming duduk.

"Shaiming..., kau disini !?", sahutnya.

"Apa kabar, dokter ?", ucap Shaiming.

"Kapan kamu datang ? Aku baru saja akan berangkat ke rumahmu... Dan tolong maafkan aku karena membuatmu terpaksa menunggu, Shaiming...", kata dokter Liu Yaosan.

"Aku baru saja tiba di klinikmu karena aku pikir akan terlalu lama jika aku menunggu mu di rumah sedangkan keadaan Li Mei mengkhawatirkan", sahut Shaiming.

"Maafkan atas keterlambatanku karena aku baru saja selesai menangani pasien dan dokter jaga di klinikku sibuk dengan pasien lainnya", kata dokter Liu Yaosan.

"Aku paham akan kesibukanmu sebagai dokter terkenal", sahut Shaiming.

"Apa gadis mu sedang bermasalah ?", tanya dokter Liu Yaosan.

"Ya, dia jatuh pingsan lagi", sahut Shaiming.

"Hmmm...", gumam dokter Liu Yaosan seraya menoleh ke arah Li Mei.

Tampak Li Mei sedang dipangku oleh Shaiming dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Hari ini kami bertunangan secara resmi, aku menggelar perayaan pertunangan di rumah tadi pagi, mendadak Li Mei jatuh pingsan", lanjut Shaiming.

Pandangan Shaiming teralihkan ke arah Li Mei yang duduk di atas pangkuannya.

"Hufh... !?", hela nafas dokter Liu Yaosan lalu melangkah pelan, menghampiri Shaiming.

Dokter Liu Yaosan memperhatikan arah arloji di tangannya sembari memeriksa denyut nadi Li Mei.

"Denyut nadi Li Mei terdengar tak beraturan, mungkin dia sangat letih sehingga menyebabkan dia tidak kuat menahan tubuhnya dan jatuh pingsan", kata dokter Liu Yaosan.

"Benarkah...", sahut Shaiming lalu menatap ke arah dokter muda yang berdiri di hadapannya.

"Mungkin acara pertunangan kalian telah membuat kondisi Li Mei tegang sehingga tanpa dia sadari hal itu menyebabkan trauma yang lebih berat baginya", kata Shaiming.

"Dan membuatnya jatuh tak sadarkan diri", ucap Shaiming.

"Kau bertunangan !? Dengannya ???", kata dokter Liu Yaosan.

"Ya, benar, kami telah bertunangan secara resmi pada hari ini", sahut Shaiming.

"Wow !?", ucap dokter muda itu agak sedikit terkejut. "Berita yang luar biasa, kau akhirnya memiliki tekad yang kuat mengubah statusmu menjadi lebih resmi", sambungnya.

"Bukankah hal itu adalah kabar yang menggembirakan", ucap Shaiming.

"Sangat... Dan sangat menggembirakan...", sahut dokter Liu Yaosan.

Senyum samar merekah dari bibir dokter muda itu ketika dia mendengar kabar berita tentang hari pertunangan Shaiming dengan Li Mei.

"Seratus tahun yang lalu di masa lalu, kalian adalah pasangan penuh bahagia dan kalian telah bertunangan secara resmi", lanjut dokter Liu Yaosan.

"Itu cerita di masa lalu...", sahut Shaiming.

"Tapi kamu mengulanginya kembali di kehidupan baru ini, Shaiming", ucap dokter Liu Yaosan.

"Karena aku memang menginginkannya", kata Shaiming.

"Yeah...", sahut dokter Liu Yaosan.

"Memang tujuan ku datang ke masa depan dengan melintasi waktu adalah mengejar Li Mei untuk kembali bersama ku lagi", kata Shaiming.

"Yah, itu bisa di mengerti", sahut dokter Liu Yaosan.

"Apa kau akan terus mengajakku berbicara ?", tanya Shaiming.

"Biarkan dia berbaring di dalam kamar klinik !", sahut dokter Liu Yaosan.

"Terimakasih, dokter...", ucap Shaiming.

Dokter Liu Yaosan membantu Shaiming dengan memberikan dia kereta dorong buat Li Mei berbaring menuju ke kamar periksa.

Namun, Shaiming langsung menolaknya secara halus.

"Tidak, aku akan membawa Li Mei sampai ke kamarnya", kata Shaiming.

"Baiklah, jika itu yang kamu inginkan, aku tidak akan memaksa mu", sahut dokter Liu Yaosan.

"Terimakasih...", ucap Shaiming.

Shaiming berjalan pelan sambil menggendong Li Mei di tangannya menuju ke kamar pasien.

Tap... Tap... Tap...

Langkah Shaiming terdengar memasuki ruangan klinik.

"Dimana kamarnya ?", tanya Shaiming.

"Dipojok sana", sahut dokter Liu Yaosan.

"Baik...", ucap Shaiming.

KRIET... !

Pintu kamar untuk pasien terbuka secara otomatis saat Shaiming berada di depan pintu kaca.

DRRRT... !

Shaiming bergegas masuk ke dalam kamar yang tersedia di klinik.

Merebahkan tubuh Li Mei di atas ranjang tidur khusus klinik kemudian berdiri di dekat ranjang sambil menatap ke arah Li Mei yang masih terpejam.

"Apa dia sering sekali jatuh pingsan ?", tanya dokter Liu Yaosan.

"Tidak, sejak aku melatih fisiknya dengan tarian Bian Lian, perkembangan kesehatan Li Mei berangur-angsur baik", sahut Shaiming.

"Apa kau melatihnya setiap hari ?", kata dokter muda itu.

"Tidak, hanya dia memaksakan dirinya untuk itu...", sahut Shaiming.

"Memang untuk melatih pikirannya diperlukan sebuah latihan rutin agar kekuatan tubuh serta pikiran Li Mei dapat terjaga dengan baik sehingga amnesia yang dia alami dapat segera teratasi cepat", kata dokter Liu Yaosan.

"Maksud ku juga demikian tapi aku cukup khawatir dengan kondisinya", sahut Shaiming.

"Tidak masalah dengan kondisinya tetapi yang perlu kita ketahui adalah jangan membuat pikiran Li Mei tertekan", kata dokter muda itu.

"Aku mengerti...", sahut Shaiming menatap sendu ke arah Li Mei.

"Jika perlu buat pikirannya selalu senang agar pemulihan amnesia yang dia derita cepat sembuh", kata dokter Liu Yaosan.

"Apakah pertunangan ini telah membuatnya merasa tertekan ?", ucap Shaiming.

"Aku rasa tidak karena dilihat dari ekspresi wajah Li Mei dia tampak bahagia, hanya mungkin ada sesuatu hal yang membuatnya pingsan", kata dokter muda itu.

"Seharusnya aku lebih berhati-hati dalam menangani kesembuhan Li Mei...", ucap Shaiming.

Shaiming terdiam ketika dokter Liu Yaosan menyuntikkan obat ke tubuh Li Mei.

"Aku memberinya cairan obat untuknya supaya tubuhnya kuat tapi ini bekerja sementara karena tidak disarankan jika dia sering mengkonsumsi obat", kata dokter Liu Yaosan.

"Ya, aku mengerti...", sahut Shaiming.

"Biarkan dia beristirahat sejenak di sini, mungkin sebentar lagi dia akan kembali sadar seperti semula", kata dokter Liu Yaosan.

"Ya..., terimakasih", sahut Shaiming.

"Duduklah di kursi itu, Shaiming !", ucap dokter Liu Yaosan.

"Ya...", kata Shaiming seraya menoleh ke arah kursi yang ada di pojok kamar.

"Aku akan menunggu di luar jika dia sadar segera beritahu aku", ucap dokter Liu Yaosan.

"Baiklah...", sahut Shaiming sambil menarik kursi ke arahnya untuknya duduk.

Dokter muda bernama Liu Yaosan lalu melangkah keluar kamar klinik.

Tinggal Shaiming yang masih berada di dalam kamar dimana Li Mei terbaring dan masih pingsan sedangkan suasana kamar tampak sepi hanya ada Shaiming dan Li Mei saja yang berada di dalam ruangan itu.

1
Sky Clouds
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂👍
Reny Rizky Aryati, SE.: laanjut kemana ya ???
total 2 replies
horse win
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
💯
LoL öz
Cool This Story 💯
Manno Riky
💝💝💝💝💝💝💯
Reny Rizky Aryati, SE.
❤️❤️❤️
Faniah Haidar
ceritanya beda dari yang lain nih
Anonymous
amazing 💝💝💝
Hanna
this cover so beautifull
Reny Rizky Aryati, SE.
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Reny Rizky Aryati, SE.
aku suka buku novel ini bagus sekali covernya 😍❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: cantiknya ❤️🌹🫂
total 1 replies
horse win
cover so good 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: l like this cover novel ! Step Into A Different World !🤩
Reny Rizky Aryati, SE.: amazing ! 🌹🌹🌹
total 2 replies
horse win
🌝🌝🌝🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: wow !
total 1 replies
horse win
wow 🌝🌝🌝
horse win
/Rose/
horse win
amazing 🎎
horse win
sweet surprise 🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you 🤩🤩🤩
total 2 replies
horse win
Genji 💐💐💐❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
horse win
lanjut thor
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.: iya...
total 2 replies
Bouyan
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!